58
3. Patofisiologi Gangguan Ginjal Kronik
Ginjal memiliki peran untuk mengeluarkan sampah dan cairan dari tubuh. Selain itu juga memiliki peran penting lainnya seperti dalam regulasi cairan tubuh dan senyawa
kimia dalam darah lainnya seperti natrium, kalium, fosfor dan kalsium. Sebagai organ pengekskresi obat dan mengeluarkan toksin yang masuk ke dalam tubuh. Ginjal juga
melepaskan hormon ke dalam darah untuk membantu tubuh mengatur tekanan darah, pembentukan sel darah merah dan mendukung pembentukan tulang yang kuat NKF,
2011. Kerusakan ginjal dapat disebabkan oleh berbagai penyebab. Sebagai contoh,
nefropati diabetik dikarakterisasi oleh ekspansi mesangial glomerular; pada hipertensi nefrosklerosis, arteriola ginjal mengalami hialinosis arteriolar; dan kista renal terjadi pada
penyakit ginjal polikistik. Dengan demikian, kerusakan struktural awal sangat bergantung pada penyakit primer yang mempengaruhi ginjal. Sebagian besar progresifitas nefropati
berbagi jalur umum sampai akhirnya terjadi kerusakan parenkimal ginjal yang irreversibel dan ESRD gambar 1. Unsur utama dari jalur ini adalah : 1 hilangnya massa nefron; 2
hipertensi kapiler glomerulus; dan 3 proteinuria Joy, et all, 2008. Sekitar 1 juta nefron terdapat dalam tiap ginjal, yang masing – masing
berkontribusi terhadap GFR total. Dalam menghadapi kerusakan ginjal terlepas dari etiologinya, ginjal memiliki kemampuan bawaan untuk mempertahankan GFR, meskipun
terjadi kerusakan progresif nefron, dengan hiperfiltrasi dan kompensasi hipertrofi dari nefron sehat yang tersisa Arora Batuman, 2011.
Awalnya, kompensasi hipertrofi bersifat adaptif. Seiring waktu, peningkatan kompensasi nefron tunggal dalam mempertahankan GFR akan menyebabkan hipertrofi
berlanjut dan hilangnya fungsi nefron yang irreversibel yang disebabkan peningkatan yang terus – menerus tekanan glomerulus. Glomerulosklerosis kerusakan arteri glomerular
muncul disebabkan karena peningkatan yang berkepanjangan dari tekanan kapiler glomerulus dan peningkatan peningkatan aliran darah glomerulus yang kemudian dapat
memicu siklus yang berkelanjutan dari kerusakan nefron Pai Conner, 2009.
59
Gambar 1. Kemungkinan mekanisme terjadinya gangguan ginjal Joy et all, 2008
4. Manifestasi Klinik a. Gejala