32
B. PENGENALAN PENYAKIT
1. Definisi Dislipidemia
Hasil penelitian menunjukan bahwa resiko munculnya penyakit kardiovaskular berhubungan dengan meningkatnya kadar kolesterol total dan LDL, dimana resiko
penyakit kardiovaskular akan meningkat seiring dengan meningkatnya kadar kolesterol total dan LDL. Nilai LDL dapat menjadi salah satu prediktor morbiditas dan mortalitas
untuk beberapa penyakit kardiovaskular. Peningkatan kadar kolesterol total, LDL-C atau kadar trigliserida, penurunan konsentrasi HDL-C, atau beberapa kombinasi dari
abnormalitas tersebut didefinisikan sebagai dislipidemia. Hiperlipoproteinemia merupakan suatu kelainan metabolik yang ditandai dengan peningkatan konsentrasi
abnormal dari partikel lipoprotein spesifik pada plasma, sedangkan hiperlipidemia sendiri didefinisikan sebagai peningkatan kadar plasma kolesterol atau trigliserida atau
keduanya Roy, 2011; Talbert, 2008. Sehingga jika ingin membahas penyakit yang berhubungan dengan abnormalitas lipid, lebih tepat jika menggunakan istilah
dislipidemia.
2. Etiologi dan Patofisiologi
Faktor resiko terjadinya dislipidemia termasuk diantaranya adalah diet, stress, tidak aktif secara fisik dan merokok. Dislipidemia dapat bersifat primer atau genetik
dan bersifat sekunder yang merupakan pengaruh dari suatu kondisi tertentu atau pengaruh dari penggunaan suatu obat yang dapat meningkatkan kadar lipid plasma
tabel 1 Talbert, 2008. Gangguan abnormalitas lipid apabila tidak terkontrol dapat menyebabkan
mortalitas pada pasien, dimana mortalitas tertinggi muncul dari penyakit kardiovaskular dan serebrovaskular Roy, 2011. Hipotesis “response-to-injury”
menyatakan bahwa faktor resiko seperti LDL teroksidasi, cedera mekanik pada endotelium, homosistein yang berlebih, serangan imunologik dan induksi infeksi dapat
menyebabkan perubahan endotelial dan fungsi intimal, menyebabkan disfungsi
33
endotelial dan serangkaian interaksi seluler yang berujung pada atherosklerosis Talbert, 2008.
Tabel 1. Penyebab sekunder dari abnormalitas lipoprotein
Jenis Abnormalitas Lipid
Penyebab Sekunder
Hiperkolesterolemia Kondisi : Hipotiroid, Penyakit Hati Obstruktif, Sindrom
Nefrotik, Anoreksia
Nervosa, Forfiria
Akut Intermitten
Obat : Progestin, Diuretik Thiazid, Glukokortikoid, Beta Bloker, Isotretinoin, Inhibitor Protease, Siklosforin,
Mirtazapine, Sirolimus Hipertrigliseridemia
Kondisi : Obesitas, DM, Lipodistrofi, Glycogen storage disease, Operasi bypass Ileal, Sepsis, Kehamilan, Hepatitis
akut, SLE, Monoclonal gammopathy multiple myeloma, lymphoma
Obat : Alkohol, Estrogen, Isotretinoin, Beta bloker, Glukokortikoid, Resin asam empedu, Thiazides,
Asparaginase, Interferon,
Antijamur Azole,
Mirtazapine, Steroid
Anabolik, Sirolimus,
Bexarotene. Hipokolesterolemia
Kondisi : Malnutrisi, Malabsorpsi, Penyakit Mieloproliferative, Penyakit Infeksi Kronis AIDS, TBC Monoklonal
gammopathy, Penyakit Hati Kronis HDL rendah
Kondisi : Malnutrisi, Obesitas Obat : non-intrinsic sympathomimic activity beta bloker,
steroid anabolik, probucol, isotretinoin, progestins Lesi atherosklerosis diperkirakan muncul dari transport dan retensi dari LDL-C
plasma melalui lapisan sel endotelial menuju matriks ekstraselular pada ruang subendothelial. Sekali berada pada dinding arteri, LDL akan termodifikasi secara kimia
melalui oksidasi dan glikasi nonenzimatik. LDL teroksidasi akan menyebabkan penarikan monosit ke dinding arteri, dimana monosit akan berubah menjadi makrofag.
Makrofag memiliki potensi untuk mempercepat oksidasi LDL dan akumulasi ApoB dan merubah uptake LDL yang dimediasi reseptor pada dinding arteri dari yang mula-mula
reseptor LDL biasa menjadi “reseptor scavenger” yang tidak bergantung pada kadar kolesterol dalam sel. LDL teroksidasi akan meningkatkan level inhibitor plasminogen
promosi koagulasi, menginduksi ekspresi endotelin substansi vasokontriksi, menghambat ekspresi nitrit okside vasodilator dan inhibitor platelet dan bersifat
toksik bagi makrofag bila sangat teroksidasi. LDL teroksidasi akan memprovokasi
34
respon inflamasi yang dimediasi oleh berbagai kemoatraktan dan sitokin, yang mana kemudian dapat menyebabkan akumulasi masif dari kolesterol. Sel yang sarat
kolesterol disebut sel busa foam cells yang merupakan komponen yang menyebabkan endapan lemak pada dinding arteri Talbert, 2008. Abnormalitas yang
muncul pada sistem vaskular akibat adanya atherosklerosis antara lain adalah penyakit jantung iskemik.
Gambar 5. Proses atherosklerosis
http:users-phys.au.dkjvnResearch-CABRA.htm
3. Manifestasi Klinik dan Klasifikasi a. Manifestasi klinik