134
6. Insulin
Insulin berikatan pada reseptor membran spesifik pada jaringan target untuk mengatur metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Insulin
memudahkan pemasukkan glukosa ke otot, adipose dan jaringan lain melalui transpot hexose, termasuk GLUT4. Dosis insulin ditentukan berdasarkan jenis
insulin yang digunakan dan kadar glukosa pada pasien. Penyesuaian dosis insulin dapat dilakukan berdasarkan respon pasien terhadap dosis awal insulin yang
diberikan American Pharmacists Association, 2009.
7. Nimodipine
Berdasarkan hipotesis bahwa vasospasme paling tidak juga tergantung pada influks kalsium pada sel otot polos pembuluh darah, antagonis kalsium
dihidropiridin nimodipine diperkenalkan pada tahun 1980an sebagai agen profilaksis pada pasien yang mengalami perdarahan subaraknoid. Penelitian
menunjukan nimodipine menurunkan proporsi pasien yang mengalami defisit neurologik karena iskemia yang tertunda dan luaran yang buruk sebagaimana
juga jumlah kejadian infark serebral Kronvall PerUndren, 2009. Nimodipine dengan dosis 60 mg setiap 4 jam harus dimulai pada saat diagnosa dan
diteruskan sampai dengan 21 hari setelahnya Fagan Hess, 2008.
8. Protamin Sulfat
Protamin sulfat merupakan agen yang digunakan untuk menetralisasi efek dari antikoagulan dalam hal ini heparin. Protamin sulfat akan membentuk
garam dengan heparin dengan demikian akan menetralkan efek dari heparin. Pemberian dosisnya tergantung pada jarak waktu sejak pemberian heparin yang
paling akhir. Dosis sesaat setelah pemberian heparin 1 – 1,5 mg100 U heparin IV, 30 – 60 menit setelah penghentian terapi heparin 0,5 – 0,75 mg100 U
heparin IV, bila penghentian terapi heparin lebih dari 60 menit berikan 0,25- 0,375 mg100 U heparin IV. Bila heparin diberikan melalui suntikan sub kutan
135
dalam, berikan 1 – 1,5 mg protamin100 U heparin IV dan tidak lebih dari 50 mgdosis Nasissi, 2010.
9. Recombinant Factor VIIa