123
3. Patofisiologi
Gambar 4. Aneurisma pada pembuluh darah arteri Aneurisma biasanya muncul pada daerah percabangan arteri besar
cerebri pada lingkaran Willis. Penanda awal dari aneurisma adalah cacat berupa benjolan kecil pada bagian tengah arteri Oman Lavine, 2010. Aneurisma
terjadi apabila pembuluh darah yang pada mulanya normal, dimana dinding pembuluh darah mulus tanpa ada irregularitas, kemudian mengalami cacat.
Cacat ini dapat terjadi karena adanya peningkatan tekanan pada dinding pembuluh darah karena tekanan hidrostatik dari denyut aliran darah dan
turbulensi darah. Tekanan dari aliran darah yang melewati pembuluh darah yang mengalami cacat akan menyebabkan dinding pembuluh darah menonjol keluar.
Makin besar tonjolan dinding pembuluh darah tersebut maka dinding pembuluh itu akan makin melemah dan menipis sehingga pada suatu saat tidak akan
mampu lagi menahan tekanan dari aliran darah yang melewatinya sehingga mengalami robekan atau pecah Oman Lavine, 2010, The Toronto Brain
Vascular Malformation Study Group, NY .
124
Gambar 5. Proses terbentuknya aneurisma Kemungkinan pecahnya aneurisma tergantung pada tekanan dinding
aneurisma. Bilamana aneurisma ruptur, maka darah dari pembuluh darah akan keluar menuju tengkorak yang melingkupi otak pada ruang subaraknoid secara
cepat The Toronto Brain Vascular Malformation Study Group, n.d. . Darah yang keluar menuju ruang subarakhnoid akan mengalami suatu proses kerusakan sel
yang dapat menghasilkan produk yang memicu proses inflamasi. Proses inflamasi ini akan mempengaruhi pembuluh darah besar pada lingkaran Willis dan
pembuluh darah yang lebih kecil pada ruang subpial. Proses ini sangat kompleks namun akan menyebabkan gangguan distribusi darah yang adekuat pada daerah
yang dipengaruhi melalui mekanisme vasospasme pembuluh darah. Vasospasme pembuluh darah akan menyebabkan iskemia otak yang seringkali tertunda
sampai beberapa hari, yang mana merupakan memunculkan dan merupakan penyebab terjadinya kerusakan otak Kirkpatrick, 2002.
4. Manifestasi Klinik