53
Tabel 2. Definisi dan tahapan dari gangguan ginjal kronik
GFR
mLmenit1,73m
2
Dengan Kerusakan Ginjal Tanpa Kerusakan Ginjal
Dengan TDT Tanpa TDT
Dengan TDT Tanpa TDT
≥90 1
1
“tekanan darah tinggi”
“normal”
60 – 89 2
2
“tekanan darah tinggi dengan ↓
GFR” “penurunan GFR”
30 – 59 3
3 3
3 15 – 29
4 4
4 4
15 atau dialisis 5
5 5
5 Bagian yang diarsir menunjukan gangguan ginjal kronik; angka menunjukan tahapstage
GGK ∗
kerusakan ginjal didefinisikan sebagai abnormalitas patologis atau penanda kerusakan, termasuk abnormalitas pada tes darah atau urin atau telaah imaging
tekanan darah tinggi TDT didefinisikan sebagai tekanan darah ≥14090 mmHg pada dewasa dan persentil 90
th
untuk tinggi dan jenis kelamin pada anak-anak
2. Etiologi dan Faktor Resiko Gangguan Ginjal Kronik
Evaluasi dan perawatan pasien gangguan ginjal kronik membutuhkan pemahaman yang terpisah namun berhubungan dalam konsep diagnosis, kondisi komorbid, keparahan
penyakit, komplikasi penyakit, resiko atas hilangnya fungsi ginjal dan penyakit kardiovaskular. Pasien dengan gangguan ginjal kronik harus dievaluasi untuk menentukan:
a. Diagnosa jenis gangguan ginjal b. Kondisi komorbid
c. Keparahan, dinilai berdasarkan level fungsi ginjal d. Resiko untuk hilangnya fungsi ginjal
e. Resiko untuk penyakit kardiovaskular Klasifikasi jenis penyakit ginjal didasarkan pada patologi dan etiologi. Faktor resiko
terjadinya GGK dapat dilihat pada tabel 3 sedangkan klasifikasi sederhana dan distribusi jenis gangguan ginjal yang mengarah pada gangguan ginjal tahap akhir end stages renal
diseases ESRD dapat dilihat pada tabel 4 Joy et all, 2008; NKF
b
, 2002.
54
a. Faktor – faktor yang rentan terkena GGK Peningkatan usia, pendapatan atau pendidikan yang rendah, status minoritas
rasialetnik sama halnya dengan penurunan massa ginjal, berat badan lahir rendah dan riwayat keluarga mengalami GGK merupakan faktor – faktor yang rentan
terhadap kejadian GGK. Faktor – faktor ini belum terbukti secara langsung dapat menyebabkan kerusakan ginjal. Faktor – faktor ini berguna untuk mengidentifikasi
orang – orang yang memiliki resiko tinggi mengalami GGK Joy et all, 2008. Tabel 3. Faktor resiko gangguan ginjal kronik
Faktor – faktor yang rentan terkena GGK
Faktor inisiasi terjadinya GGK
Faktor progresifitas GGK
usia lanjut penurunan massa ginjal
dan berat lahir rendah minoritas rasialethnik
riwayat keluarga berpenghasilan atau
berpendidikan rendah inflamasi sistemik
dislipidemia diabetes mellitus
hipertensi glomerulonefritis
glikemia hipertensi
proteinuria merokok
obesitas
b. Faktor – faktor inisiasi GGK Faktor inisiasi merupakan kondisi yang secara langsung menyebabkan
kerusakan ginjal, dan dapat dimodifikasi dengan terapi farmakologi. Diabetes mellitus, hipertensi, penyakit autoimun, penyakit ginjal polikistik, infeksi sistemik, infeksi
saluran kemih, batu saluran kemih, obstruksi saluran urinari bawah, dan toksisitas obat dapat sebagai faktor inisiasi GGK. Diabetes mellitus, hipertensi dan penyakit
glomerular merupakan penyebab paling sering terjadinya gangguan ginjal kronik. a. Diabetes mellitus : individu dengan diabetes mellitus tipe 1 memiliki 40 resiko
seumur hidup untuk mengalami GGK sedangkan individu dengan diabetes mellitus tipe 2 memiliki resiko seumur hidup sebesar 50 untuk mengalami GGK.
b. Hipertensi : hipertensi juga dapat meningkatkan resiko GGK walaupun peran pastinya apakah sebagai penyebab atau konsekuensi dari GGK masih terus
55
diperdebatkan oleh karena ginjal juga memiliki peran dalam perkembangan dan modulasi tekanan darah tinggi. Hipertensi umumnya berkembang seiring dengan
progresifitas penyakit ginjal. Contohnya, hipertensi muncul pada 40 pasien dengan GFR 90 mLmenit per 1,73 m
2
, sebanyak 55 pada pasien dengan nilai GFR 60 mLmenit per 1,73 m
2
dan 75 pada pasien dengan nilai GFR 30 mLmenit per 1,73 m
2
. Sebaliknya, penelitian prospektif menunjukkan bahwa peningkatan tekanan darah akan meningkatkan resiko munculnya GGK pada individu tanpa penyakit ginjal.
c. Glomerulonefritis : penyakit glomerular juga dipertimbangkan sebagai faktor inisiasi GGK. Epidemiologi dan patofisiologi penyakit glomerular sangat bervariasi dan
keseluruhan penyakit tersebut tidak dapat dijadikan menjadi 1 kategori penyakit. Penyakit glomerular kronik berkembang pada kecepatan yang bervariasi, dengan
kehilangan GFR berkisar antara 1,4 sampai dengan 9,5 mLmenit per tahun. c. Faktor – faktor progresifitas GGK
Faktor resiko progresifitas adalah faktor yang dikaitkan dengan kerusakan ginjal lebih lanjut. Bukti general menunjukan adanya peningkatan kecepatan
penurunan fungsi ginjal pada mereka yang telah mengalami kerusakan ginjal. Prediktor yang paling penting terhadap progresifitas GGK adalah menetapnya faktor
inisiasi yang mendasari GGK misalnya : diabetes mellitus, hipertensi, gomerulonefritis dan penyakit ginjal polikistik, dan adanya faktor progresifitas misalnya proteinuria,
peningkatan tekanan darah dan merokok. 1. Proteinuria : pada pasien penyakit ginjal diabetik tipe 1 dan 2, kecepatan ekskresi
albumin yang lebih tinggi dari 30 mg per 24 jam mikroalbuminuria sangat memungkinkan untuk terjadinya nefropati dan kemudian dapat menyebabkan
hilangnya fungsi ginjal. Peran bersama antara tekanan darah dan proteinuria pada progresifitas GGK telah diteliti oleh Jafar et al. menggunakan data dari 11 penelitian
randomisasi terkontrol yang membandingkan effikasi regimen antihipertensi pada pasien yang sebagian besar adalah pasien penyakit ginjal nondiabetik. Peningkatan
56
resiko progresifitas GGK pada tekanan darah sistolik yang lebih tinggi adalah lebih besar pada pasien dengan ekskresi protein urin lebih besar dari 1,0 ghari P0,006.
2. Hipertensi: terapi hipertensi sejak awal dan pencapaian agresif target tekanan darah telah menunjukan dapat memperlambat kecepatan progresifitas GGK. Tekanan
darah rata – rata arteri mean arterial blood pressure yang lebih rendah pada pasien hipertensi menghasilkan rata – rata penurunan GFR yang lebih rendah pula.
3. Diabetes mellitus : Hiperglikemia merupakan faktor inisiasi dan faktor progresifitas terjadinya GGK. Dua penelitian prospektif yang besar pada awal tahun 1990
menunjukan keuntungan kontrol glukosa darah terhadap munculnya dan berkembangnya komplikasi mikrovaskular.
4. Hiperlipidemia : tiga penelitian epidemiologik menunjukan bahwa dislipidemia dapat dijadikan prediksi insidensi GGK pada pasien resiko rendah mengalami GGK.
GGK dengan atau tanpa sindrom nefrotik seringkali disertai dengan abnormalitas metabolisme lipoprotein.
5. Obesitas : penelitian terbaru menunjukan hubungan antara obesitas dengan perkembangan GGK stage 5. Indeks massa tubuh dihubungkan dengan peningkatan
resiko gagal ginjal tahap akhir ESRD pada pria namun tidak pada wanita. 6. Faktor lain : faktor resiko lain yang diidentifikasi sebagai pemicu progresifitas GGK
antara lain paparan timbal dan penggunaan narkoba. Variasi genetik apolipoprotein E berdasarkan hasil penelitian terbaru juga memiliki peran dalam progresifitas GGK baik
pada kulit puti maupun kulit hitam Joy, et all, 2008.
57
Tabel 4. Klasifikasi gangguan ginjal kronik menurut patologi, etiologi dan prevalensi pada pasien dengan penyakit ginjal tahap akhir
Patologi Etiologi Contoh
Prevalensi pada pasien
ESRD Glomerulosklerosis Diabetik
Diabetes Mellitus Tipe 1
Tipe 2 33
Penyakit glomerular primer maupun sekunder Glomerulonefritis proliferatif
Mesangial proliferative glomerulonephritis Membranoproliferative glomerulonephritis
Focal proliferative glomerulonephritis Diffuse proliferative glomerulonephritis
Crescentic glomerulonephritis
Penyakit glomerular noninflamasi Minimal change disease
Focal glomerular sclerosis Membranous nephropathy
Fibrillary glomerular diseases
Hereditary nephritis Alport’s Systemic lupus erythematosis, vasculitis,
bacterial endocarditis, chronic hepatitis B atau C, HIV infection
Penyakit Hodgkin’s HIV infection, toksisitas heroin
Toksisitas obat, solid tumors Amyloidosis, light chain disease
19
Penyakit Vaskular Penyakit pembuluh darah besar
Penyakit pembuluh darah ukuran sedang Nefrosklerosis
Penyakit pembuluh darah kecil Mikroangiopati
Stenosis arteri ginjal Hipertensi
Penyakit sel sabit, sindrom uremia hemolisis termasuk toksisitas siklosporin
dan takrolimus 21
Penyakit Tubulointerstisial Nefritis tubulointerstisial
Pielonefritis Nefropati analgesik
Nefritis interstisial alergik Nefritis interstisial granulomatous
Nefritis interstisial autoimun
Penyakit tubulointerstisial noninflamasi Refluks nefropati
Nefropati nefropati Mieloma ginjal
Infeksi, batu ginjal NSAID
Antibiotik Sarcoidosis
Ureitis Refluks vesiko-ureteral
Malignansi, prostatisme, batu ginjal Multiple mieloma
4
Penyakit Kista Penyakit ginjal polikistik
Tuberous sclerosis Von Hippel Lindau
Medullary cystic disease Autosomal dominant atau resesif
6
Penyakit pada Transplantasi Penolakan kronik
Toksisitas obat Penyakit kambuhan
Transplant glomerulopathy Siklosporin atau takrolimus
Penyakit glomerular --
a
contoh beberapa penyebab untuk tipe patologi spesifik perkiraan, berdasarkan data USRDS Annual Data Report 1998. Prevalensi bervariasi tergantung usia
a tidak tercatat sebagai penyebab ESRD in USRDS
58
3. Patofisiologi Gangguan Ginjal Kronik