KEUTAMAAN KARAKTER RELIGI

KEUTAMAAN KARAKTER RELIGI

Dwi Utami SMP Brawijaya Smart School Malang

“Benteng utama untuk dapat cerdas dan selektif menghadapi kecanggihan Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah dengan pemantapan karakter religi pada aktivitas pendidikan”

Indonesia saat inisedang gencar menerapkan sistem pendidikan karakter, guna mendidik generasi penerus bangsa menjadi manusia yang berkarakter. Pendidikan karakter dilaksanakan dengan menanamkan nilai- nilai karakter pada setiap matapelajaran maupun matakuliah yang diajarkan oleh semua instansi pendidikan. Menurut Kementrian Pendidikan Nasional (2010) terdapat 18 nilai karakter yang dapat ditanamkan dalam pendidikan karakter, salah satunya adalah religius.

Menurut Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah(dalam Suparlan, 2010) karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas setiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang dapat membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan akibat dari keputusan yang dibuat. Lebih lanjut, Suparlan (2010) menjelaskan bahwa pendidikan karakter merupakan usaha sengaja atau sadar untuk mewujudkan kebajikan, yaitu kualitas kemanusian yang baik secara objektif.Bukan hanya baik untuk individu perseorangan, tetapi juga baik untuk masyarakat secara keseluruhan. Dengan demikian, proses pendidikan karakter, ataupun pendidikan akhlak dan karakter bangsa sudah tentu harus dipandang sebagai usaha sadar dan terencana, bukan usaha yang sifatnya terjadi secara kebetulan.

Kata dasar dari religius adalah religi yang berasal dari bahasa asing religion, sebagai bentuk dari kata benda yang berarti agama atau kepercayaan akan adanya sesuatu kekuatan kodrati di atas manusia.Religius berasal dari kata religious yang berarti sifat religi yang melekat pada diri seseorang (Thontowi, 2012). Religius sebagai salah satu nilai karakter

Menyelamatkan Masa Depan Generasi Emas Bangsa

dideskripsikan oleh Suparlan (2010) sebagai sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianut, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain. Karakter religius ini sangat dibutuhkan oleh siswa dalam menghadapi perubahan zaman dan degradasi moral.Dalam hal ini, siswa diharapkan mampu memiliki dan berprilaku dengan ukuran baik dan buruk yang di dasarkan pada ketentuan dan ketetapan agama.

Pembentukan karakter religius ini tentu dapat dilakukan jika seluruh komponen stakeholder pendidikan dapat berpartisipasi dan berperan serta, termasuk orang tua dari siswa itu sendiri. Aspek yang dapat dikembangkan pada dunia pendidikan saat ini adalah adanya nilai–nilai plus pendidikan akademis yang mereka miliki dengan aktivitas berbasis religi.Sebagaimana yang sudah banyak dilakukan oleh sekolah–sekolah di kota besar di Indonesia saat ini. Dengan menyusun kegiatan pembelajaran yang berbasis religi melalui rencana pembelajaran, kemudian melaksanakan aktivitas nyata berbasis religi sebagai berikut.

1. Dengan menyelenggarakan saolat duha berjamaah sebelum memulai aktivitas pembeljaaran akademis sebagai salah satu pembiasaan pada diri siswa. Dengan pembiasaan salat duha berjamaah diharapkan saat menerima materi pembelajaran, siswa dalam keadaan telah bersuci dan berdoa pada waktu yang afdhol untuk berdoa.

Sebagaimana hadits berikut ini “Wahai anak Adam, janganlah engkau merasa lemah dari empat rakaat dalam mengawali harimu, niscaya Aku (Allah) akan mencukupimu di akhir harimu.” (HR. Abu Darda`).

2. Mewajibkan mengikuti salat berjamaah pada zuhur dan asar. Aktivitas ini memberikan pembiasaan salat tepat pada waktunya dan akan membawa dampak pembiasaan tepat waktu dalam menyelesaikan kewajiban mengerjakan tugas akademis.

3. Menyelanggaran pembelajaran Al-Quran yang dikenal dengan Smart Al-Quran sebagai salah satu bagian kurikulum internal sekolah. Dengan demikian, siswa lebih mudah menghafal materi pembelajaran, apabila telah dibiasakan membaca Al-Quran bahkan berupaya untuk menghafal.

4. Mengadakan peringatan hari besar agama, kegiatan tersebut tidak hanya sekedar seremonial. Akan tetapi,diharapkan adanya praktek langsung sehingga betul–betul memberikan pengalaman belajar pada siswa.

349 Keempat aspek tersebut adalah pengembangan religi pada

Keutamaan Karakter Religi

siswamuslim.Sudah seharusnya ada kegiatan sepadan yang harus dilakukan oleh yang non muslim, mislakan adanya kajian Bible pada jam yang bersamaan dengan siswa muslim belajar Al-Quran, adanya kegiatan ritmis bagi siswa Nasrani yang dilakukan pada saat yang muslim pondok ramadan.

Uraian di atas adalah aktivitas disekolah dalam pengembangan karakter religi.Namun, kegiatan tersebut tidak terlepas dari kerjasama yang baik dengan orangtua dalam peningkatan karakter religi dirumah. Hal ini dikarenakan bagaimanapun waktu yang lebih banyak adalah di rumah, serta agen sosialisasi karakter yang paling utama adalah keluarga.Inilah pentingnya karakter religi yang menjadi kunci utama dalam pembentukan karakter peserta didik, sehingga dapat dengan mudah menyesuaikan diri pada segala tantangan zaman.Utamanya di era globalisasi yang menuntut generasi Indonesia dapat berjuang melawan tantangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Intinya pelajar Indonesia saat ini harus dipertebal karakter religinya, sehingga mampu menghadapi kecanggihan teknologi, berpikir kritis, dan selektif menyikapi suguhan–suguhan atau tampilan IT yang semakin canggih.

DAFTAR RUJUKAN Elearning Pendidikan. 2011. Membangun Karakter Religius Pada Siswa

Sekolah Dasar. (Online), (http://www.elearningpendidikan.com), diakses

23 November 2016. Kementrian Pendidikan Nasional. 2010. Pendidikan Karakter. (Online), (http:/

/www.perpustakaan.kemdiknas.go.id), diakses 23 November 2016. Suparlan. 2010. Pendidikan Karakter: Sedemikian Pentingkah dan Apa yang

Harus Kita Lakukan. (Online), (http://www.suparlan.com), diakses 23 November 2016.

Thontowi, A. 2012. Hakekat Religiusitas. (Online), (http:// www.sumsel.kemenag.go.id), diakses 23 November 2016.

Menyelamatkan Masa Depan Generasi Emas Bangsa

Pengaruh Implementasi Pendidikan Karakter terhadap Tingkat Moralitas .........

Dokumen yang terkait

AN ALIS IS YU RID IS PUT USAN BE B AS DAL AM P E RKAR A TIND AK P IDA NA P E NY E RTA AN M E L AK U K A N P R AK T IK K E DO K T E RA N YA NG M E N G A K IB ATK AN M ATINYA P AS IE N ( PUT USA N N O MOR: 9 0/PID.B /2011/ PN.MD O)

0 82 16

Anal isi s L e ve l Pe r tanyaan p ad a S oal Ce r ita d alam B u k u T e k s M at e m at ik a Pe n u n jang S MK Pr ogr a m Keahl ian T e k n ologi , Kese h at an , d an Pe r tani an Kelas X T e r b itan E r lan gga B e r d asarkan T ak s on om i S OL O

2 99 16

ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, AKTIVITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PERUBAHAN LABA DI MASA DATANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

18 254 20

ANTARA IDEALISME DAN KENYATAAN: KEBIJAKAN PENDIDIKAN TIONGHOA PERANAKAN DI SURABAYA PADA MASA PENDUDUKAN JEPANG TAHUN 1942-1945 Between Idealism and Reality: Education Policy of Chinese in Surabaya in the Japanese Era at 1942-1945)

1 29 9

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

2. TPM KOTA IPA PAKET B

21 153 17

MatematikaIPS B

0 28 12

ANALISIS KEMAMPUAN LABA OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA OPERASI, ARUS KAS OPERASI DAN DIVIDEN KAS MASA DEPAN ( Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di BEI 2009-2011)

10 68 54

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B DI SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 73 58

TINJAUAN HISTORIS GERAKAN SERIKAT BURUH DI SEMARANG PADA MASA KOLONIAL BELANDA TAHUN 1917-1923

0 26 47