Maulidatul Fitriyah MTS Darul Karomah Randuagung Pasuruan
Maulidatul Fitriyah MTS Darul Karomah Randuagung Pasuruan
Pada era global saat ini terjadi banyak penyimpangan di kalangan remaja, termasuk dunia pendidikan. Saat ini dunia pendidikan sudah mulai mengkhawatirkan,karena ulah penerus bangsa, kenakalan remaja di dunia pendidikan sudah mulai mejalar bahkan merajalela. Kenakalan remaja biasanya dilakukan oleh remaja-remaja yang gagal dalam menjalani proses–proses perkembangan jiwanya, baik itu dilakukan pada masa anak-anak ataupun masa remaja. Dalam perkembangannya, Indonesia bahkan menjadi sasaran sindikat internasional dengan ditemukannya pabrik-pabrik (produsen) narkoba di beberapa daerah belakangan ini.
Hasil survei demografi kesehatan Indonesia mencapai 30% dari jumlah penduduk, jadi sekitar 1,2 juta jiwa terlibat beraneka macam kenakalan remaja. Hal ini tentunya menjadi berita yang sangat mencengangkan. Tidak masalah apabila remaja dapat menunjukkan potensi diri yang positif, namun apabila sebaliknya akan menjadi petaka jika remaja tersebut menunjukkan perilaku yang negatif bahkan sampai terlibat dalam kenakalan remaja.
Menurut Santrock (2006S:28) kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial, sehingga terjadi tindakan kriminal. Kenakalan remaja menjadi hal yang perlu diwaspadai dan lebih diperhatikan karena seiring berkembangnya seorang anak. Sudah sewajarnya seorang remaja melakukan sebuah kenakalan, selama kenakalan itu sebagai tingkat yang wajar. Oleh karena itu, peran orang tua dan guru pendidik sangat penting serta diperlukan dalam penanaman nilai dan norma yang diberikan sejak dini dapat mempengaruhi sikap dan perbuatan seorang anak, sehinnga anak dapat memilah mana yang baik dan buruk.
68 Menyelamatkan Masa Depan Generasi Emas Bangsa Kenakalan remaja merupakan suatu isu yang sering ditampilkan
dalam berbagai media. Media sering memuat berita tentang remaja seperti balapan liar, penyalahgunaan narkoba, cara bicara kepada guru dan orang tua yang tidak pantas, merokok, dan seks bebas. Selain itu, tayangan di televisi juga memperlihatkan bahwa remaja itu sendiri sebagai pelaku tindakan kriminal seperti menganiaya guru,merokok, mengedarkan narkoba, dan seks bebas. Banyak faktor-faktor yang membuat remaja memasuki dunia pergaulan yang tidak biasanya.Hal ini berawal dari teman sebaya yang membawa dampak buruk,karena masa remaja merupakan masa dimana keadaan psikis remaja mudah terpengaruh. Kondisi tersebut dapat terjadi karena faktor keluarga, kondisi tersebut terjadi karena kurangnya perhatian dari keluarga membuat anak menjadi royal dalam pergaulan. Faktor terpenting yang membuat anak terjerumus dalam kenakalan remaja adalah kurangnya bekal agama sebagai fondasi yang membentengi pikiran dan jiwa anak.
Remaja juga senang mencoba hal baru dan rasa ingin tahunya sangat besar dan mengikuti gaya baru,sehingga remaja mudah terpengaruh untuk menyalahgunakan narkoba. Menurut Hawari (2003) sebanyak 70% pasiennya yang menggunakan narkotika adalah remaja usia sekolah baik yang duduk di bangku SMP, SMU dan Perguruan Tinggi. Pada dasarnya remaja tidak ingin dibilang seperti anak kecil lagi, karenanya mereka mulai meniru perilaku yang mereka hubungkan dengan status dewasa. Oleh sebab itu, remaja mulai memusatkan diri pada perilaku yang dihubungkan dengan status dewasa seperti merokok, penyalahgunaan narkoba, dan seks bebas. Uraian selanjutnya akan mengulas lebih mendalam, beberapa bentuk kenalan remaja.
Jenis Kenakalan Remaja
a. Membolos sekolah
b. Balapan liar
c. Penyalahgunaan narkoba
d. Perkelahian antar pelajar
e. Seks bebas Penyebab terjadinya Kenakalan Remaja
Perilaku menyimpang pada remaja dapat timbul dari dalam diri (Internal) maupun faktor dari luar (eksternal), berikut ulasan lebih mendalam mengenai kedua faktor tersebut.
Kenakalan Remaja dan Peran Guru di MTs
a. Faktor Internal Remaja yang tidak bisa membedakan mana yang baik dan buruk,
maka remaja tersebut akan terseret pada perilaku “nakal”. Begitupun bagi remaja yang sudah bisa membedakan hal yang baik dan buruk.Namun tidak mampu mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.
b. Faktor eksternal
1) Keluarga. Seperti yang telah kita ketahui bersama, peran keluarga sangat penting dalam mengembangkan pribadi anak. Perawatan or- ang tua yang penuh kasih sayang, dan pendidikan tentang nilai-nilai kehidupan, baik agama maupun sosial budaya yang diberikan merupakan faktor yang kondusif untuk mempersiapkan anak menjadi pribadi dan anggota masyarakat yang sehat (Yusuf, 2010:177). Bisa jadi remaja yang mengalami kenakalan remaja karena faktor perceraian orang tua, orang tua yang sering bertengkar, kesibukan orang tua sehingga tidak ada waktu bagi anak. Hal ini dapat memicu hal negatif pada perkembangan sikap pada remaja. Bahkan pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, dan terlalu mengekang anak dapat menjadi timbulnya kenakalan remaja.
2) Pengaruh teman sepermainan yang kurang baik.
3) Lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.
4) Minimnya pemahaman tentang keagamaan Dalam kehidupan berkeluarga, kurangnya pembinaan agama juga
menjadi salah satu faktor terjadinya kenakalan remaja. Dalam pembinaan moral, agama mempunyai peranan yang sangat penting, karena nilai- nilai moral yang datangnya dari agama tetap tidak berubah oleh waktu dan tempat. Pembinaan moral ataupun agama bagi remaja melalui rumah tangga perlu dilakukan sejak kecil sesuai dengan umurnya, karena setiap anak yang dilahirkan belum mengerti mana yang benar dan mana yang salah. Selain itu, belum mengerti mana batas-batas ketentuan moral dalam lingkungannya. Oleh karena itu, pembinaan moral pada permulaannya dilakukan di rumah tangga dengan latihan- latihan dan nasehat-nasehat yang dipandang baik.
Maka pembinaan moral harus dari orang tua melalui teladan yang baik berupa hal-hal yang mengarah kepada perbuatan positif, karena
70 Menyelamatkan Masa Depan Generasi Emas Bangsa apa yang diperoleh dalam rumah akan di bawa ke lingkungan masyarakat.
Oleh karena itu, pembinaan moral dan agama dalam keluarga penting sekali bagi remaja untuk menyelamatkan mereka dari kenakalan, serta merupakan cara untuk mempersiapkan diri bagi generasi yang akan datang. Oleh sebab itu, kesalahan dalam pembinaan moral akan berakibat negatif terhadap remaja itu sendiri. Pemahaman tentang agama sebaiknya dilakukan sejak kecil, yaitu melalui kedua orang tua dengan cara memberikan pembinaan moral dan bimbingan tentang keagamaan. Hal iniagar nantinya setelah mereka remaja, dapat memilah baik buruk perbuatan yang akan dilakukan sesuatu di setiap harinya.
Berbagai Kasus nyata yang pernah terjadi di sekolah MTs
a. Seorang remaja yang sering membolos, kemudian guru bimbingan dan konseling melakukan kunjungan rumah kepada remaja tersebut. Setelah menyelidiki kasus remaja tersebut ternyata si anak tiap hari berangkat ke sekolah tetapi anak tersebut tidak ada/tidak sampai di sekolah. Penelusuran pun terus berlanjut, remaja ini ternyata sering nongkrong dengan anak-anak yang tidak sekolah, bahkan ketika dikonseling oleh guru bimbingan dan konseling anak tersebut mengaku kalau menggunakan pil, dia juga mengaku telah beberapa kali meminum minuman keras dan merokok.
b. Kasus kedua hampir sama dengan kasus pertama yang mana remaja ini berangkat kesekolah dan tidak sampai di sekolah. Saat guru bimbingan dan konseling melakukan penelusuran, ternyata remaja tersebut ketahuan di sebuah warnet dan sedang main game online. Dia mengaku kalau sudah bermain game online sampai lupa waktu, serta sering melakukan ini setiap harinya, bahkan pernah pulang pukul
04.00 pagi.
c. Baru-baru ini sekolah mendapatkan laporan dari beberapa orang tua kalau anak mereka baru pulang sekolah sekitar pukul 19.00. Akhirnya dari pihak sekolah menyelidiki kemana remaja-remaja ini main setelah pulang sekolah. Ada satu guru yang sengaja membuntuti remaja-remaja ini dan ternyata remaja-remaja ini melakukan balapan liar.
Peran orang tua, guru dan lingkungan Sebenarnya tingkah laku yang positif itu tidak hanya dari orang tua
dan guru saja, melainkan tanggung jawab semua orang. Misal antara perkataan dan perbuatan harus konsisten, sehingga remaja dapat meniru tingkah laku guru dan orang tua dengan baik. Guru itu singkatan dari
71 digugu dan ditiru, peran guru itu tidak hanya sebatas tugas yang harus
Kenakalan Remaja dan Peran Guru di MTs
dilaksanakan di depan kelas saja. Akan tetapi, seluruh hidupnya memang didedikasikan untuk pendidikan. Menurut Lydia & Satya (2006:12) bahwa seseorang yang terlatih dalam tanggung jawab tidak pernah terlibat tawuran, kebut-kebutan di jalan umum, atau menyalahgunakan narkoba, serta terlibat dalam perilaku negatif lain. Oleh karena itu, pupuklah rasa tanggung jawabmu demi sebuah masa depan yang lebih baik dan cerah.
Selalu memantau, mengecek, dan mengawasi peserta didik dan remaja dalam melakukan apapun. Saat anak membuat kesalahan jangan memarahi anak tersebut, setidaknya tanyakan dulu dan dengarkan penjelasannya. Baru guru bimbingan dan konseling dapat memberi bimbingan, orang tua bisa memberikan solusi dan nasehat, sedangkan masyarakat bisa memberikan dorongan dan motivasi kepada anak tersebut.
Tips untuk mencegah dan mengatasi kenakalan remaja
a. Orang tua harus lebih banyak berkomunikasi dan memberikan perhatian pada anaknya, penting juga orang tua memberikan waktu mendengarkan cerita anaknya, agar tidak ada apapun hal yang disembuyikan dan masalah anak tersebut dapat terselesaikan.
b. Pondasi, penanaman, dan pengenalan agama perlu dimulai sejak dini.
c. Pengawasan orang tua yang intensif terhadap anak termasuk mengawasi media televisi, internet, handphone, dan semua situs yang berbahaya bagi anak.
d. Perlunya materi bimbingan dan konseling di sekolah.
e. Dukunglah hobi dan bakat anak, fasilitasi hobinya agar dapat terhindar dari hal yang negatif.
Dari uraian di atas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa upaya pencegahan dimulai dari diri sendiri terlebih dahulu. Kemudian remaja
tersebut perlu membentengi pengaruh dari luar dengan pemahaman agama yang kuat, moral yang baik dan selalu berpikir positif. Selain itu, upaya pencegahan dalam mengantisipasi kenakalan remaja perlu dukungan dari semua serta kerjasama yang baik (orang tua, guru, dan masyarakat). Adapun upaya yang lebih kongkret yang dapat dilakukan adalah lebih memperhatikannya, upaya yang lebih penting lagi adalah menanamkan agama sejak dini kepada si anak.
72 Menyelamatkan Masa Depan Generasi Emas Bangsa DAFTAR PUSTAKA
Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Fanidya. 2013. Kenakalan Remaja. (Online) https://fanidya111. wordpress.
com/2013/03/08/contoh-artikel-tentang-kenakalan-remaja-dan-narkoba, diakses 26 November 2016.
Martono, Harlina, dkk. 2006. Belajar Hidup Bertanggung jawab, Menangkal Narkoba dan Kekerasan. Jakarta: Balai Pustaka.
Hawari, Dadang. 2003. Kenakalan Remaja. Sinar Harapan. 1 Desember 2003:A5, Print.
Hurlock, Elizabeth B. 1999. Psikologi Perkembangan. Jakarta:Erlangga. Samin,Cah. 2015. Kenakalan Remaja. (Online) http://artikelmateri.
blogspot.co.id/2015/12/kenakalan-remaja-pengertian-adalah-contoh- penyebab.html, diakses 26 November 2016.
Yusuf, Syamsu, dan Nurihsan Juntika. 2010.Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Menangkal Narkoba pada Remaja