REMAJA DAN BAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA

REMAJA DAN BAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA

Susi Irmayanti SMP Negeri 6 Kota Probolinggo

Istilah narkoba dapat kita dengar dan kita baca dimana-mana, melalui media seperti radio, televisi, koran, majalah, perbincangan atau forum diskusi ilmiah maupun non ilmiah. Kata narkoba adalah istilah yang telah dikenal luas diberbagai kalangan baik kalangan tua, dewasa, remaja hingga anak-anak. Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya. Penggunaan yang salah dapat sangat merugikan penggunanya. Yang banyak terjerumus dalam hal ini adalah kalangan muda yaitu anak-anak dan remaja. Ketidaktahuan atau keterbatasan pengetahuan tentang narkoba merupakan salah satu yang mendorong terjadinya penyalahgunaan terhadap Narkoba.

Narkoba pada era saat ini tidak hanya berupa pil atau obat-obatan saja tapi telah disisipkan pada makanan atau minuman yang sangat akrab dengan dunia anak maupun remaja. Narkoba itu dapat disisipkan melalui permen, coklat atau brownis yang sangat digemari anak/remaja. Yang sangat membahayakan justru anak-anak yang diberi dan secara sengaja atau tanpa sengaja mereka mengkonsumsi makanan atau minuman yang sekilas terlihat seperti makanan atau minuman pada umumnya, sehingga mereka mendapatkan efek negatif dari zat yang membahayakan tersebut. Maraknya Narkoba akhir-akhir ini yang dilakukan dengan cara-cara yang terselubung dan menipu oleh pihak- pihak yang tidak bertanggung jawab membuat orang tua, guru dan remaja menjadi cemas dan khawatir akan menjadi korban dari para pengedar Narkoba apabila kurang berhati-hati atau waspada.

Meningkatkan kewaspadaan dan membekali anak-anak atau remaja kita agar membentengi diri mereka supaya tidak menjadi korban dalam penyalahgunaan dan peredaran narkoba di masyakakat. Peran berbagai pihak sangat dibutuhkan dalam mencegah penyalahgunaan Narkoba agar tidak semakin meluas dan merusak masa depan bangsa.

Menyelamatkan Masa Depan Generasi Emas Bangsa

Tulisan ini bertujuan untuk menguraikan tentang seluk beluk narkoba, akibat atau dampak negatif bagi penggunanya serta cara pengobatan, upaya rehabilitasi dan pencegahannya. Tulisan ini juga bertujuan agar kita dapat belajar bahwa narkoba benar-benar mampu merusak fisik dan mental generasi muda, pecandu narkoba sehingga kehilangan semangat hidup dan cita-citanya bahkan masa depannya hancur karena terjerumus narkoba. Dengan demikian remaja, orang tua dan guru perlu dibekali pengetahuan atau wawasan tentang narkoba dan bahaya penyalahgunaannya serta kiat untuk menangani masalah tersebut.

Pengertian Narkoba Menurut susunan kata, Narkoba adalah singkatan dari Narkotika dan

obat/bahan berbahaya. Narkoba juga dikenal dengan istilah lain, khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia dikenal dengan Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif. Kedua istilah itu tidaklah berbeda. Kedua istilah ini, baik Narkoba maupun Napza mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai resiko kecanduan bagi penggunanya.

Narkoba atau Napza adalah obat/bahan/zat, yang bukan tergolong makanan. Jika diminum, dihisap, dihirup, ditelan dan disuntikkan, berpengaruh terutama pada kerja otak (susunan saraf pusat) dan sering menyebabkan ketergantungan. Penyalahgunaannya mengakibatkan kerja otak menjadi menurun. Demikian juga fungsi vital organ-organ tubuh, seperti jantung peredaran darah serta pernafasan terganggu.

Manfaat Penggunaan Narkoba Penggunaan narkoba/napza dengan dosis yang tepat dan oleh pihak

yang berwenang seperti dokter dengan tujuan untuk kepentingan medis atau pengobatan akan membawa manfaat bagi penggunanya. Suatu contoh, penggunaan narkoba secara benar sebagai berikut.

a. Seorang Dokter spesialis Anestesi memberikan morfin dalam dosis sesuai takaran kepada pasiennya yang akan dilakukan pembedahan atau operasi dengan tujuan medis agar pasien tersebut tidak merasakan sakit ketika proses operasi berlangsung.

b. Seorang Dokter spesialis Kejiwaan memberikan obat penenang atau obat jenis antidepresan dengan dosis yang tepat kepada pasien skizofrenia (salah satu jenis gangguan kejiwaan) yang bertujuan agar dapat membuat pasiennya yang gelisah dapat beristirahat dengan tenang.

117 Cara Penggunaan Narkoba

Remaja dan Bahaya Penyalahgunaan Narkoba

a. Dihirup melalui hidung atau dihisap melalui mulut. Contonnya ganja yang dibentuk menyerupai rokok klobot kemudian dinyalakan dengan api lalu dihisap seperti halnya rokok.

b. Disuntikkan kedalam pembuluh darah, contohnya putaw berjenis cair dimasukan dalam pipet atau alat suntik lalu disuntikan pada pecandu.

c. Ditelan melalui mulut, misalnya putaw dapat berupa serbuk maupun tablet yang dapat ditelan melaui mulut atau dicampur dalam makanan atau minuman.

Jenis-jenis Narkoba

a. Narkotika

1) Pengertian Narkotika. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintesis (campuran) maupun semi sintesis (setengah campuran) yang dapat menyebabkan atau penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. Istilah Narkotika berasal dari bahasa Yunani yaitu narkotikos yang berarti menggigil. Ditemukan pertama kali, berasal dari subtansi-subtansi yang dapat membantu orang untuk tidur.

2) Jenis-jenis Narkotika. Jenis-jenis Narkotika sangat beragam, diantaranya sebagai berikut: Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko) opium obat, morfin, kokain, ekgonina, tanaman ganja dan damar ganja. Garam-garam dan turunan–turunan dari morfin dan kokain, serta campuran-campuran dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut diatas.

3) Penggolongan Narkotika. Penggolongan Narkotika berdasarkan potensi dalam mengakibatkan ketergantungan adalah sebagai berikut.

a) Narkotika golongan 1, berpotensi sangat tinggi menyebabkan ketergantungan, tidak digunakan untuk terapi (pengobatan). Contohnya heroin, kokain dan ganja.

b) Narkotika golongan II, berpotensi tinggi menyebabkan ketergantungan. Digunakan pada terapi, contohnya morfin, petidin dan matadon.

c) Narkotika golongan III, berpetensi ringan menyebabkan ketergantungan dan banyak digunakan dalam terapi, contohnya kodein, difenoksiat, asetilhidritenia.

Menyelamatkan Masa Depan Generasi Emas Bangsa

4) Efek Narkotika bagi Pemakainya. Efek Narkotika banyak sekali. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut.

a) Orang yang menggunakan narkoba dapat kecanduan atau ketagihan

b) Orang tersebut mencari cara agar dapat memperoleh narkoba kembali, meskipun dengan cara-cara kriminal

c) Mata merah

d) Bibir mereka menjadi kecoklatan, bahkan daya tahan tubuhnya menurun

e) Ketika daya tahan tubuh menurun mereka mudah sekali terserang penyakit

f) Tubuh menjadi kurus kering dan kurang semangat

b. Psikotropika

1) Pengertian Psikotropika. Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sisntesis (campuran) bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada pusat saraf yang meyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku.

2) Jenis-jenis Psikotropika. Jenis-jenis Psikotropika antara lain yaitu, Sedatin (pil BK), rohipol, magadon, valium, mandarax, amfetamin, fensiklidin, metakualon, metinenidat, fenoberbital, flunitrazepam, ekstasi, shabu-shabu, LSD (Lycergic Alis Diethylamide) dan sebagainya.

a) Efek Pemakaian Psikotropika Efek Psikotropika bagi penggunanya adalah:

1. Merangsang susunan saraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku

2. Menurunkan aktivitas otak

3. Menyebabkan gangguan cara berpikir (halusinasi dan ilusi)

4. Perubahan alam perasaan

5. Ketergantungan obat

6. Mempunyai efek stimulasi (merangsang)

b) Penggolongan Psikotropika

1. Psikotropika golongan 1, berpotensi sangat tinggi menyebabkan ketergantungan, tidak digunakan untuk tujuan pengobatan. Contohnya cathinon, DMA (dimetthoxy- alpha-methyphenethydro)

Remaja dan Bahaya Penyalahgunaan Narkoba

2. Psikotropika golongan II, berpotensi tinggi menyebabkan ketergantungan. Digunakan pada terapi dan menimbulkan ketergantungan, contohnya amphetaminine, dexamphetamine

3. Psikotropika Golongan III, menyebabkan ketergantungan sedang dari kelompok hipnotik, cotohnya amobarbital, buprenorphine, cathine dan lain-lain.

4. Psikotropika Golongan IV, menyebabkan ketergantungan ringan, cotohnya Allobarbital, Alprazolam, Amfepramon dan lain-lain.

Gejala fisik Pengguna Narkoba Tanda-tanda secara fisiologis yang dapat diamati dari pengguna

narkoba antara lain adalah:

a. Wajah pucat dan kuyu

b. Berat badan menurun tajam

c. Bibir kering kehitaman

d. Mata cekung dan merah

e. Tangan gemetar

f. Nafas tersengal

g. Mengeluarkan air mata berlebihan

h. Sering nyeri kepala, persendian ngilu

i. Badan lesu dan malas Gejala Psikologis Pengguna Narkoba

Gejala secara psikologis yang sering dialami oleh pengguna narkoba diantaranya adalah:

a. Anak menjadi pemurung dan penyendiri

b. Sangat sensitif dan cepat bosan

c. Badan lesu dan selalu gelisah

d. Mudah curiga dan cemas

e. Susah tidur

f. Kurang berminat pada kegiatan yang digemarinya, misalnya olah raga

g. Menjadi mudah tersinggung

h. Suka menentang orang tua

i. Penurunan konsentrasi belajar yang berakibat pada penurunana nilai akademisnya

Menyelamatkan Masa Depan Generasi Emas Bangsa

Gejala Perubahan Perilaku Gejala-gejala adanya perubahan perilaku yang dialami pemakai

narkoba antara lain yaitu:

a. Malas dan melupakan tanngung jawab/tugas rutinnya

b. Bersikap kurang peduli dan jauh dari keluarga

c. Sering menyendiri di kamar, toilet, gudang atau ruang-ruang yang gelap

d. Nafsu makan tidak menentu

e. Takut air sehingga jarang mandi

f. Sering menguap/mengantuk

g. Sikapnya cenderung manipulatif dan tiba-tiba bersikap manis jika ada maunya

h. Sering bertemu dengan orang yang tidak dikenal keluarga

i. Sering pergi tanpa pamit dan pulang hingga larut malam Bahaya Pemakaian Narkotika

Narkotika sangat berbahaya jika dikonsumsi. Dampaknya akan berpengaruh kepada organ-organ penting dalam tubuhnya, yaitu:

a. Otak. Narkoba dapat menyebabkan kerusakan pada otak sehingga menyebabkan stroke dsn cacat mental.

b. Hati. Narkoba dapat merusak sel hati sehingga mengakibatkan menurunnya daya tahan tubuh terhadap penyakit lain.

c. Ginjal. Narkoba akan merusak fungsi hati, sehingga pecandu narkoba dapat meninggal karena infeksi atau gagal ginjal

d. Jantung. Narkoba menyebabkan munculnya penyakit jantung koroner yang mengakibatkan kematian.Narkoba akan merusak organ lainnya seperti limpa, paru-paru, sumsum tulang dan lain-lain.

Penyakit yang disebabkan karena Narkoba Narkotika juga dapat menimbulkan bahaya infeksi dan komplikasi

ditimbulkan karena pemakaian jarum suntik yang kurang steril dan pemakaian yang bergantian. Hepatitis, HIV/AIDS adalah penyakit yang umumnya dapat ditularkan melalui pemakaian jarum suntik yang tidak steril sesama pengguna narkotika. Siphilis atau penyakit kelamin juga bisa ditularkan virus melalui hubungan badan antara sesama pengguna narkoba yang disebabkan faktor kedekatan dan pengaruh ketidaksadaran karena pengaruh obat.

121 Zat Adiktif lain

Remaja dan Bahaya Penyalahgunaan Narkoba

Zat adiktif lain adalah zat/bahan lain bukan narkotika dan psikotropika yang berpengaruh pada kerja otak. Jenis ini tidak tercantum dalam perundang-undang tentang narkotika dan psikotropika. Zat psiko-aktif yang sering disalahgunakan antara lain yaitu:

a. Alkohol yang terdapat pada berbagai jenis minuman keras

b. Inhalansia/solven, yaitu gas atau zat yang mudah menguap yang terdapat pada berbagai keperluan seperti pabrik, kantor dan rumah tangga.

c. Nikotin, seperti yang terrkandung pada rokok

d. Kafein pada kopi, minuman penambah energi dan obat sakit kepala tertentu.

Definisi Penyalahgunaan Narkoba Penyalahgunaan Narkoba adalah pemakaian narkoba secara tetap

yang tidak bertujuan pengobatan atau digunakan tanpa mengikuti petunjuk atau aturan takaran yang seharusnya. Penyalahgunaan narkoba juga diartikan suatu tindakan yang dilakukan secara sadar, bahwa

narkoba tersebut akan berpengaruh terhadap tubuhnya, tetapi tetap menggunakannya. Jadi pada dasarnya semua jenis obat dapat disalahgunakan oleh seseorang

a. Ciri-ciri dan Dampak Pemakaian Narkoba. Jenis Narkoba yang biasa dipakai oleh masyarakat kita atau yang telah dikenal luas di masyarakat kita, yaitu ekstasi, shabu-shabu, ganja, kokain, nikotin, heroin serta minuman keras. Berikut ini akan diuraikan ciri-ciri maupun dampak penggunaannya.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyalahgunaan Narkoba. Fakor-faktor penyebab Penyalahgunaan Narkoba secara umum digolongkan menjadi 2 yaitu:

Faktor internal dan faktor eksternal

1) Faktor internal (didalam diri individu)

a) Ingin tahu (coba-coba). Adanya rasa penasaran dan keinginan untuk mencoba hal-hal yang belum diketahui menyebabkan remaja menggunakan nakroba

b) Perasaan rendah diri. Perasaan ingin dianggap hebat, ingin diakui, ingin menjadi pusat perhatian adalah sikap yang dimiliki generasi muda/remaja

Menyelamatkan Masa Depan Generasi Emas Bangsa

c) Rasa setia kawan. Rasa setia kawan pada remaja sangat dibanggakan sebab mereka sama-sama mencari identitas diri, merasa senasib sepenanggungan.

d) Emosioanal. Emosional yang dimaksud rasa frustasi, kecewa dan kesal yang berlebihan sehingga mereka ingin lari dari kenyataan hidup yang mereka hadapi.

2) Faktor eksternal diluar diri individu (lingkungan soaial/pergaulan)

a) Lingkungan keluarga. Adanya masalah dengan keluarga dapat menjadi latar belakang anak/remaja terjerumus dalam penyalahgunaan Narkoba. Kekeliruan komunikasi antara anak dengan orang tua dapat menjadi pemicu kekecewaan anak pada orang tua. Hubungan kurang harmonis antara anak dengan orang tua yang disebabkan oleh kesalah-fahaman. Hubuangan yag tidak harmonis juga disebabkan karena kondisi keluarga/orang tua yang kacau atau broken home (keluarga berantakan).

b) Lingkungan pergaulan di masyarakat. Lingkungan pergaulan diluar rumah juga sangat berpengaruh besar terhadap remaja. Remaja yang kurang pandai memilih teman akan mudah terjerumus dalam pergaulan yang kurang baik. Ajakan dan paksaan dari teman dapat mempengaruhi anak untuk mengkonsumsi narkoba.

c. Akibat Penyalahgunaan Psikotropika. Efek yang ditimbulkan dari pemakaian psikotropika antara lain sebagai berikut:

1) Depressansia Adalah mengendorkan dan mengurangi kegiatan sususnan syaraf pusat artinya akibat dari penggunaannya dapat menenangkan saraf seseorang sehingga dapat tidur nyenyak.

2) Stimulasi Adalah mengendorkan dan mengurangi kegiatan sususnan syaraf pusat yang berakibat akan meningkatkan aktivitas kemampuan fisiknya.

3) Halusinogen Artinya menimbulkan khaayalan yang sangat menyenangkan. Bahan atau zat psikotropika jenis tertentu dapat menimbulkan seseorang berhalusinasi.

d. Upaya Penanganan Penyalahgunaan Narkoba. Upaya Penanganan masalah penyalahgunaan narkoba ini dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu, pengobatan/penyembuhan (kuratif), rehabilitatif (pemulihan) serta pencegahan (preventif).

Remaja dan Bahaya Penyalahgunaan Narkoba

1) Upaya Pengobatan pada masalah narkoba (Kuratif). Korban penyalahgunaan narkoba terus meningkat, mereka perlu mendapatkan bantuan dengan berbagai pendekatan, misalnya dengan pengobatan medis, alternatif, spiritual, dan sebagainya. Adapun cara-cara yang dilakukan untuk menyembuhkan penderita akibat penyalahgunaan narkoba sebagai berikut.

a) Pengobatan Alternatif dapat ditangani oleh tokoh agamawan, misalnya kyai, pendeta dan lain-lain.

b) Pengobatan Medis dapat meminta pertolongan seseorang yang berprofesi sebagai dokter, psikolog atau psikiater.

2) Upaya Pemulihan (Rehabilitatif). Rehabilitasi adalah upaya pemulihan kesehatan jiwa dan raga yang ditujukan kepada pemakai narkoba yang telah menjalani pengobatan, baik alternatif maupun medis. Tujuan program ini adalah menyadarkan pemakai narkoba agar terbebas dari penyalahgunaan narkoba dan penyakit ikutannya, serta setelah menjalani program ini diharapkan mantan pecandu tersebut sadar akan kekeliruannya dan tidak mengulangi kembali. Panti-panti rehabilitasi dan pondok-pondok yang memang diperuntukan untuk korban penyalahgunaan narkoba. Di tempat ini mereka dibimbing tentang praktik-praktik keagamaan, olahraga, kesenian, perbengkelan dan lain-lain, diharapkan melalui program tersebut para mantan pengguna narkoba dapat mandiri dan berwirausaha sesuai bidang yang diminati dan diperolehnya.

3) Upaya Pencegahan Masalah Narkoba (preventif). Agar perkembangan narkoba tidak bertambah luas dimasyarakat, maka diharapkan peran serta dari berbagai pihak yakni generasi muda, orang tua, guru/sekolah dalam upayapencegahan penyalahgunaannya. Adapun peran-peran yang harus dilakukan adalah sebagai berikut.

e. Peran Generasi Muda (Remaja) (1) Prinsip hidup sehat;

(a) Terapkan pola hidup yang sehat dengan mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat dan halal.

(b) Biasakan bergaya hidup sederhana. Hindari gaya hidup mewah dan berfoya-foya dengan membelanjakan uang/harta sesuai dengan kebutuhan.

Menyelamatkan Masa Depan Generasi Emas Bangsa

(c) Hiduplah dengan teratur dan sehat serta hindari kebiasaan merokok. Rokok merupakan pintu pembuka bagi masuknya narkoba sebab sifat rokok hampir menyerupai narkoba dimana terdapat zat adiktif didalamnya yang menyebabkan pemakainya ketagiahan.

(d) Kembangkan pola pikir yang positif dalam menghadapi setiap persoalan.

(2) Peningkatan Iman dan Takwa. Ajak remaja agar taat beribadah ke tempat-tempat peribadatan, dengan rajin mengikuti kegiatan- kegiatan keagamaan. Dekatkanlah mereka kepada sang Pencipta untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada Tuhan sesuai agama atau keyakinannya.

(3) Memberikan bekal pengetahuan tentang narkoba. Berikan informasi dan pengetahuan tentang jenis-jenis narkoba serta bahayanya melalui media berupa buku, majalah, maupun melalui diskusi dengan keluarga atau bekerjasama dengan tokoh-tokoh lain seperti guru, tokoh agama dan petugas kesehatan dan lain- lain

(4) Sikap asertif. Sikap asertif adalah sikap/keberanian seseorang untuk menyampaikan pandangan/prinsip sehingga berani menolak narkoba. Berikut ini kiat untuk menolak ajakan penyalahgunaan narkoba;

(a) Ajarkan remaja untuk menolak hal-hal yang tidak biasa mereka lakukan atau mereka konsumsi. Berilah pesan kepada mereka pantang menerima sesuatu/barang dari seseorang asing atau orang yang belum begitu akrab dengan mereka.

(b) Berilah pengertian bahwa bisa jadi orang asing tersebut memiliki niat yang kurang baik kepada mereka sehingga remaja berusaha waspada dan lebih berhati-hati jika ada or- ang asing yang mendekatinya.

(c) Ajarkan remaja cara menolak ajakan dalam hal-hal yang kurang baik dengan cara yang halus maupun tegas. (d) Ajarkan kepada mereka menghindari pergaulan yang kurang baik dengan memilih teman yang dapat mengarahkan mereka pada kegiatan yang positif agar terhindar dari kelaamnya dunia narkoba

Remaja dan Bahaya Penyalahgunaan Narkoba

f. Bagi Remaja (remaja sebagai teman pengguna narkoba). Yang dapat dilakukan para remaja untuk membendung penyalahgunaan narkoba di kalalangan remaja adalah: Menjadi teman curhat yang baik, sehingga dapat meringankan beban/masalahnya dan mencegahnya untuk menggunakan narkoba. Tips yang perlu dilakukan remaja dalam membimbing teman sebayanya adalah:

1) Jangan sekali-kali menyalahkannya, dengarkan segala keluh-kesah dan permasalahannya hingga selesai dan puas bercerita lalu beri nasihat atau masukan yang positif dan berguna

2) Buat acara khusus bagi remaja dan undang pada tokoh yang berhubungan dengan narkoba, jika perlu undanglah korban pengguna narkoba dengan tujuan untuk berdiskusi, berbagi kisah dan pengalaman dengan mereka.

3) Buat klub atau kelompok-kelompok yang dapat berkegiatan sesuai hobi atau kegiatan-kegiatan positif yang mereka gemari secara bersama-sama.

g. Peran Orang tua. Bila kita cermati secara seksama perilaku penyalahgunaan narkoba tidak lepas dari peran dan tanggung jawab orang tua. Keluarga menjadi batu peletak pertama seorang anak untuk menanamkan budi pekerti dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Adapun peran dan tanggung jawab orang tua untuk mencegah penyebarluasan narkoba sebagai berikut:

(1) Orang tua dapat menjadi tauladan atau panutan. Remaja pada jaman sekarang adalah remaja yang kritis tidak perlu diberi dalil-dalil, tetapi mereka hanya perlu contoh sikap perilaku keteladanan dari orang dewasa terutama orang tuanya. Contohnya, orangtua melarang anak remaja untuk merokok tetapi justru ayahnya sendiri malah merokok tanpa henti. Yang mereka butuhkan adalah tindakan dan contoh yang nyata agar ucapan dan tindakan orang tua cenderung konsisten dalam pandangan anak.

(2) Orang tua dapat menjadi tempat bercerita, diskusi dan curhat. Berikut ini adalah tips-tips bagi orang tua dalam membina hubungan dengan anak:

(a) Sediakan waktu khusus untuk menyampaikan persoalan- persoalan baik yang dihadapi orang tua maupun dialami anak.

Menyelamatkan Masa Depan Generasi Emas Bangsa

(b) Dengarkan keluhan-keluahan anak secara seksama dan penuh perhatian. Jangan sekali-kali memotong pembicaraan anak, dengarkan saja hingga anak selesai mengutarakan keluahannya. Apabila anak telah selesai barulah beri nasihat atau solusi alternatif bagi permasalahannya,.

(c) Jauhkan kesan menggurui, mendikte, tempatkanlah posisi mereka sebagai teman.

(d) Cermati dan amati setiap perkembangan remaja dirumah. Tanggap terhadap setiap perubahan pada perilaku mereka sehari-hari. Periksa barang-barang dan kamar anak dan waspada terhadap hal-hal diluar kebiasaannya.

3) Orang tua menjadi tempat beratanya. Orang tua sebaiknya menjadi tempat/rujukan anak sebagai teman bicara, caranya sebagai berikut.

(a) Orang tua wajib mengikuti perkembangan dunia remaja saat ini. Jika anak bertanya orang tua enggan menjawab atau bahkan tidak tahu tentang dunia anak/remaja.

(b) Oarang tua memiliki kewajiban untuk mengetahui lebih jauh tentang dunia anak/remaja sehingga mereka akan lebih tahu dan memahami permasalahan remaja. Apabila orang tua merasa kurang/tidak memahami permasalahan anak maka orang tua perlu berkonsultasi dengan pihak lain seperti pada guru, dokter, konselor, para orang tua lain atau pihak yang mereka anggap lebih memahami permasalahan tersebut.

(c) Orang tua menyediakan buku-buku pengetahuan umum atau khusus yang dibutuhkan anak atau ajaklah anak membaca buku di perpustakaan.

Orang tua harus mengetahui gejala dini perubahan perilaku pengguna narkoba dan tanggap terhadap perubahan tersebut. Orang tua aktif membekali diri dengan informasi dan pengetahuan lewat buku, bacaan, diskusi, seminar dan media-media lain tentang Narkoba dan pemasalahan yang lain berkaitan dengan anak dan remaja.

4) Orang tua perlu mengetahui dan memahami bakat anak. Orang tua harus mengetahui bakat dan potensi pada diri anak sedini mungkin. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan kepercayaan dirinya, menyediakan sarana agar minat atau kesenangan anak dapat terfasilitasi.Orang tua dapat menfasilitasi anak sesuai dengan

127 minat, hobi atau kesenangan anak, yakni dengan cara mengikuti

Remaja dan Bahaya Penyalahgunaan Narkoba

klub-klub atau lembaga-lembaga baik dibidang seni, olah raga dan organisasi lainnya. Kegiatan tersebut diatas memiliki banyak manfaat yakni, antara lain:

(a) menumbuhkan kreativitas dan sportivitas anak/remaja (b) lebih peka terhadap kondisi lingkungan sekitarnya (c) memiliki jati diri dan harga diri lebih positif sehingga anak

lebih percaya diri (d) mengembangkan potensi dan mengasah bakatnya (e) meningkatkan keterampilan hidup (soft skill dan hard skill) (f) meningkatkan keterampilan sosial anak

5) Peran guru dan sekolah. Peran guru tidak kalah penting dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba. Guru dapat melakukan hal-hal berikut ini dalam upaya preventif, antara lain adalah:

(a) Sebagai teman. Guru sebagai teman berbagi cerita, pengalaman dan persoalan remaja di sekolah.

(b) Sebagai pusat informasi. Guru dan sekolah sebagai pusat informasi tentang narkoba dan bahayanya yang dapat mengancam masa depan remaja

(c) Bekerjasama dengan pihak-pihak terkait seperti Puskesmas, BKKBN, BNN atau pihak Kepolisisan dalam rangka penyuluhan tentang bahaya narkona bagi remaja

(d) Bekerjasama dengan pihak yang berwenang (kepolisian atau dinas kesehatan) jika mengamati ada gelagat mencurigakan dari perilaku remaja secara perorangan atau kelompok yang kurang wajar.

Sekolah dapat menyediakan sarana dan prasarana dalam rangka memfasilitasi remaja mengembangkan potensinya dengan cara sebagai berikut.

(1) Kegiatan intrakulikuler yang aktif, kreatif, menyenangkan dan bermakna

(2) Kegiatan ekstrakulikuler yang sesuai dengan kebutuhan siswa siswinya sehingga mampu meningkatkan minat dan bakat anak remaja.

6) Peran Masyarakat dan Unsur lainnya

Menyelamatkan Masa Depan Generasi Emas Bangsa

Peran masyrakat juga diperlukan dalam mengamati atau kontrol terhadap sikap dan penyimpangan perilaku remaja. Tokoh-tokoh di masyarakat hendaknya dapat turun tangan dan berkontribusi dalam upaya pemberian bantuan korban penyalahgunaan narkoba dan menyediakan suport terhadap kegiatan-kegiatan remaja yang bersifat positif demi pencegahan penyalahgunaan narkoba.

Pemerintah dapat mengurangi atau menekan peredaran narkoba dimasyarakat dengan cara menutup pabrik pembuatan narkoba. Pemerintah harus mampu menegakkan hukum yang jelas dan tegas bagi pengguna, pembuat dan pengedar narkoba serta penyandang dana peredaran narkoba di Indonesia.

Maraknya Narkoba akhir-akhir ini yang dilakukan dengan cara-cara yang terselubung dan menipu oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab membuat orang tua, guru dan remaja menjadi khawatir dan cemas. Dampak negatif dari penyalahgunaan narkoba dapat merusak fisik dan mental generasi muda yang merupakan tunas harapan bangsa akan meneruskan perjuangan bangsa. Tulisan ini bertujuan untuk menguraikan tentang seluk beluk narkoba, bahaya atau dampak negatif bagi penggunanya. Peran serta dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk membantu remaja dalam menangangi penyalahgunaan narkoba yaitu peran dari remaja sebagai generasi muda, orang tua, guru/sekolah, masyarakat, dan pemerintah

Upaya Penanganan masalah penyalahgunaan narkoba ini dapat dilakukan dengan tiga caya yaitu pengobatan/penyembuhan (kuratif), (rehabilitatif) serta pencegahan (preventif). Upaya Pengobatan pada Masalah narkoba (Kuratif). Dengan tujuan para korban penyalahgunaan Narkoba mengalami kesembuhan, mereka perlu mendapatkan bantuan dengan berbagai pendekatan, misalnya dengan pengobatan secara medis, alternatif, spiritual, dan lain sebagainya.Rehabilitasi adalah upaya pemulihan kesehatan jiwa dan raga yang ditujukan kepada pemakai Narkoba yang sudah menjalani pengobatan, baik alternatif maupun medis.Adapaun tujuan program ini adalah menyadarkan pemakai Narkoba agar terbabas dari penyalahgunaan narkoba dan penyakit ikutannya, serta setelah menjalani program ini diharapkan bekas pecandu tersebut sadar akan kekeliruannya dan tidak mengulangi kembali.

Agar perkembangan narkoba tidak bertambah luas dimasyarakat,

129 maka diharapkan peran serta dari berbagai pihak dapat turut

Remaja dan Bahaya Penyalahgunaan Narkoba

berpartisipasi yakni generasi muda, orang tua, guru-guru di sekolah dan pihak-pihak yang terkait membantu dan memberantas peredaran narkoba dan penyalahgunaannya. Peran masyarakat juga diperlukan dalam mengontrol penyimpangan perilaku remaja. Tokoh-tokoh di masyarakat hendaknya dapat turun tangan dan berkontribusi dalam upaya rehabilitasi dan pencegahan penyalahgunaan narkoba dengan menyediakan fasilitas- fasilitas atau kegiatan remaja yang bersifat positif agar remaja terhindar dari pengaruh-pengaruh negatif. Pemerintah dapat mengurangi atau menekan peredaran narkoba dimasyarakat dengan cara menutup pabrik pembuatan narkoba dan miras. Pemerintah harus mampu menegakkan hukum yang jelas dan tegas bagi pengguna, pembuat dan pengedar narkoba serta penyandang dana peredaran narkoba di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA Istiati. 2009. Narkoba. Klaten: Sahabat. Kabain, Ahmad. 2007. Peran keluarga, Guru, dan Sekolah dalam

Menyelamatkan Anak dari Pengarun Napza. Semarang. Bengawan Ilmu. Laning, V.D. 2008. Kenakalan Remaja dan Penaggulangannya. Klaten.

Cempaka Putih. Sunarmo. 2007. Bahaya Narkoba dan Upaya Pencegahannya. Semarang.

Bengawan Ilmu. Widodo, R.W. 2008. Benteng Remaja Menolak Narkoba. Jakarta. Nobel

Edumedia. Winarto, S.S. 2007. Ada Apa Dengan Narkoba. Semarang. Aneka Ilmu.

Menyelamatkan Masa Depan Generasi Emas Bangsa

Film Berkarakter “Pernikahan Dini” Via Media Arus Utama dan Media Arus Alterknatif

Dokumen yang terkait

AN ALIS IS YU RID IS PUT USAN BE B AS DAL AM P E RKAR A TIND AK P IDA NA P E NY E RTA AN M E L AK U K A N P R AK T IK K E DO K T E RA N YA NG M E N G A K IB ATK AN M ATINYA P AS IE N ( PUT USA N N O MOR: 9 0/PID.B /2011/ PN.MD O)

0 82 16

Anal isi s L e ve l Pe r tanyaan p ad a S oal Ce r ita d alam B u k u T e k s M at e m at ik a Pe n u n jang S MK Pr ogr a m Keahl ian T e k n ologi , Kese h at an , d an Pe r tani an Kelas X T e r b itan E r lan gga B e r d asarkan T ak s on om i S OL O

2 99 16

ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, AKTIVITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PERUBAHAN LABA DI MASA DATANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

18 254 20

ANTARA IDEALISME DAN KENYATAAN: KEBIJAKAN PENDIDIKAN TIONGHOA PERANAKAN DI SURABAYA PADA MASA PENDUDUKAN JEPANG TAHUN 1942-1945 Between Idealism and Reality: Education Policy of Chinese in Surabaya in the Japanese Era at 1942-1945)

1 29 9

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

2. TPM KOTA IPA PAKET B

21 153 17

MatematikaIPS B

0 28 12

ANALISIS KEMAMPUAN LABA OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA OPERASI, ARUS KAS OPERASI DAN DIVIDEN KAS MASA DEPAN ( Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di BEI 2009-2011)

10 68 54

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B DI SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 73 58

TINJAUAN HISTORIS GERAKAN SERIKAT BURUH DI SEMARANG PADA MASA KOLONIAL BELANDA TAHUN 1917-1923

0 26 47