tape video atau audio, penyiaran melalui satelite, televisi interaktif serta CD-ROOM..”
54
Beberapa ahli mencoba menguraikan pengertian e-learning menurut pandanganya masing-masing, diantaranya adalah sebagai berikut :
a.
Onno W. Purbo menjelaskan bahwa istilah “e”atau singkatan dari elektronik dalam e-learning di gunakan sebagai istilah untuk segala
teknologi yang digunakan untuk mendukung usaha-usaha pengajaran lewat teknologi elektronik internet. Atau e-learning
didefinisikan sebagai berikut :
e-Learning is a generic term for all technologically supported learning using an array of teaching and learning tools
as phone bridging, audio and videotapes, teleconferencing, satellite transmissions, and the more recognized web-based training or computer aided
instruction also commonly referred to as online courses.
b. Rosenberg menekankan bahwa
e-learning merujuk pada
penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.
c. Jaya Kumar C. Koran, mendefinisikan e-learning sebagai
sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian
elektronik LAN,
WAN,atau internet
untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan.
d. Ong dalam Kamarga, mendefinisikan e-learning sebagai kegiatan
belajar asynchronous melalui perangkat elektronik komputer yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhannya.
e. Darin E. Hartley e-learning merupakan suatu jenis belajar
mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media
jaringan komputer lain.”
55
Dari pengertian di tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa e- learning
merupakan sistem dan konsep pembelajaran dengan menggunakan seperangkat elektronik khususnya jaringan komputer dan internet dalam
proses belajar mengajar demi peningkatan pengetahuan dan ketrampilan siswa.
b. Karakteristik-karateristik Pembelajaran dengan
E-Learning
Rusman mengemukakan pembelajaran dengan e-learning memiliki karakteristik-karateristik adalah sebagai berikut:
1 Interactivity
interaktivitas tersedianya jalur komunikasi yang lebih banyak, baik secara langsung synchronous, seperti
54
Ibid ,.h.291.
55
http:andini0308.blogspot.com201305pengertian-e-learning-menurut-para-ahli.html
chatting atau messenger atau tidak langsung a synchronous, seperti forum,mailing list, atau buku tamu.
2 Independency
Kemandirian flesibilitas
dalam aspek
penyediaan waktu, tempat, pengajar, dan bahan ajar. Hal ini menyebabkan pembelajaran menjadi lebih terpusat kepada
siswa.
3 Accessibility
aksesbilitas sumber-sumber belajar menjadi lebih mudah di akses melalui pendistribusian di jaringan
internet dengan akses lebih luas. 4
Enrichment pengayaan kegitan pembelajaran, presentasi
materi pembelajaran dan materi pelatihan sebagai pengayaan, memungkinkan penggunaan perangkat teknologi informasi
seperti video streaming, simulasi dan animasi”
56
. Dari karakteristik-karakteristik tersebut penulis dapat menyimpulkan
bahwa ke empat karakteristik tersebut membedakan e-learning dengan pembelajaran konvensional dengan model cermah atau tradisional, siswa
lebih mandiri dalam proses belajar.
c. Fungsi dan Manfaat Pembelajaran dengan
E-Learning
Kruse dalam Rusman dalam salah satu tulisannya yang berjudul “using the web for leraning” mengemukakan bahwa “pembelajaran berbasis
web seringkali memiliki manfaat yang banyak bagi peserta didiknya”.
57
Ada beberapa fungsi pembelajaran e learning ,menurut Siahaan di situs
www.bppaudnireg1.com , setidaknya ada 3 tiga fungsi pembelajaran
elektronik terhadap kegiatan pembelajaran di dalam kelas classroom instruction
adalah sebagai berikut: a
Suplemen tambahan Dikatakan berfungsi sebagai suplemen apabila peserta didik
mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini tidak ada
kewajibankeharusan bagi peserta didik untuk mengakses materi pembelajaran elektronik. Sekalipun sifatnya opsional, peserta didik
yang
memanfaatkannya tentu
akan memiliki
tambahan pengetahuan atau wawasan.
b Komplemen pelengkap
Dikatakan berfungsi
sebagai komplemen
apabila materi
pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima peserta didik di dalam kelas. Sebagai
56
Rusman, op.cit..h.292.
57
Rusman, op.cit..h.294
komplemen berarti materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pengayaan atau remedial.
c Substitusi pengganti
Dikatakan sebagai substitusi apabila e-learning dilakukan sebagai pengganti kegiatan belajar, misalnya dengan menggunakan model-
model kegiatan pembelajaran. Ada 3 tiga alternatif model yang dapat dipilih, yakni : 1 sepenuhnya secara tatap muka
konvensional, 2 sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet, atau bahkan 3 sepenuhnya melalui internet.”
58
d. E-Learning sebagai salah satu bentuk alat pendukung SCL
Student Centered Learning
a. Pengertian SCL
Gibbs dalam tulisan Sparrow dkk, menyatakan bahwa SCL adalah suatu “metode pembelajaran dimana guru dan penyelenggara
pendidikan memberikan otonomi dan kendali lebih besar kepada siswa untuk menentukan materi pelajaran, model pembelajaran dan
cepat lambat tahapan dalam pembelajaran. Hal tersebut akan sangat berharga dan bermanfaat sepanjang hidup siswa.
Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode SCL berarti guru perlu membantu siswa untuk menentukan tujuan yang
dapat dicapai, mendorong siswa untuk dapat menilai hasil belajarnya sendiri, membantu mereka untuk bekerja sama dalam
kelompok, dan memastikan agar mereka mengetahui bagaimana memanfaatkan semua sumber belajar yang tersedia.”
59
. Jacobsen menyatakan bahwa yang menjadi fokus dalam
metode ini adalah keterlibatan, inisiatif, dan interaksi sosial siswa dengan segenap pengalaman, perspektif, latar belakang, bakat, minat,
kemampuan, dan kebutuhannya. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran harus dirancang sedemikian rupa agar hampir semua
siswa yang berada di dalamnya dapat meraih kesuksesan. Berdasarkan pendapat diatas, disimpulkan bahwa metode pembelajaran SCL adalah
metode yang menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran sehingga mendorong untuk belajar lebih aktif active learning, di
mana siswa memiliki tanggung jawab yang lebih dalam proses
58
http:www.bppaudnireg1.combuletinread.php?id=23dir=1idStatus=4
59
http:lsn.curtin.edu.autlftlf2000sparrow.html. Diunduh 8Oktober 2013.