Tabel 4.16 Skala pernyataan positif dan negatif pada skala likert siswa kelas XC
No Pernyataan
Kategori SS
S N
TS STS
1 Pernyataan Positif
102 168
11 2
pernyataan Negatif 30
130 140
a. Hasil rekapitulasi skala positif dari 30 siswa kelas XC
Yang Menjawab SS X 5 = 102 X 5
= 510 Yang Menjawab S X 4
= 168 X 4 = 672
Yang Menjawab N X 3 = 0 X 3
= 0 Yang Menjawab TS X 2
= 11 X 2 = 22
Yang Menjawab STS X 1 = 0 X 1
= 0 Jumlah
= 1204 Jumlah skor ideal tertinggi
= 300 X 5 = 1500
= 100
= 100
= 80.2 tergolong sangat baik.
b. Hasil rekapitulsi skala negatif dari 30 siswa kelas XC
Yang Menjawab SS X 1 = 0 X 1
= 0 Yang Menjawab S X 2
= 30 X 2 = 60
Yang Menjawab N X 3 = 0 X 3
= 0 Yang Menjawab TS X 4
= 130 X 4 = 520 Yang Menjawab STS X 5
= 140 X 5 = 700 Jumlah
= 1280 Jumlah skor ideal tertinggi
= 300 X 5 = 1500
= 100
= 100
= 85.3 tergolong sangat baik Melihat Hasil rekapitulasi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran dengan menggunakan media e-learning berbasis website dan media powerpoint mempunyai respon yang sangat baik.
117
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan permasalahan, tujuan penelitian, hasil analisis dan pembahasan yang telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa
perbedaan hasil belajar dengan penggunaan media pembelajaran E- Learning
berbasis website lebih tinggi daripada menggunakan media pembelajaran powerpoint. Hal ini terlihat dari hasil analisis data yang
menunjukan nilai rata-rata posttest siswa kelas XB yang merupakan kelas eksperimen yang diajarkan dengan menggunakan E-learning berbasis
website sebesar 77.3 dan modus sebesar 80 dengan gain sebesar 0.50 sedangkan nilai rata-rata posttest siswa kelas XC yang merupakan kelas
kontrol yang diajarkan dengan menggunakan pembelajaran konvensional sebesar 70.8 dan modus 60,70 dan mengalami peningkatan hasil
belajarnya. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan media pembelajaran E-
Learning berbasis website lebih tinggi daripada penggunaan media
pembelajaran powerpoint dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas X MA Pembangunan UIN Jakarta pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial Sosiologi diterima. Perhitungan nilai gain antara kelas eksperimen juga lebih tinggi daripada kelas kontrol, yaitu nilai gain kelas
eksperimen g = 0.50 dan pada kelas kontrol g = 0.42. Melihat kesimpulan yang didapat dari penelitian ini, seharusnya sekolah menggunakan dan
mengoptimalkan keberadaan E-Learning yang sudah ada tersebut, untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu, sebaiknya sekolah
menggunakan media pembelajaran E-Learning pada mata pelajaran yang lain dengan karakteristik sesuai dengan mata pelajaran IPS
yang mana sudah diujicobakan dan menghasilkan kesimpulan bahwa media pembelajaran E- Learning efektif untuk meningkatkan hasil
belajar siswa.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, penelitii merekomendasikan beberapa hal untuk dijadikan bahan pertimbangan dan
pemikiran antara lain: 1. Bagi siswa, E-Learning merupakan salah satu alternatif media
pembelajaran interaktif yang mengembangkan sikap aktif, mandiri dan kreatif, maka sebaiknya media pembelajaran ini dapat digunakan
untuk setiap materi IPS maupun mata pelajaran yang lain. Persiapan format penilaian keaktifan siswa juga sangat ditekankan demi
menghasilkan data yang lengkap. 2. Bagi guru, sebelum pelaksanaan pembelajaran menggunakan media ini,
guru harus dapat mempersiapkan komponen pendukung, seperti rencana pembelajaran yang lebih sistematis agar lancar serta jelas
apa yang akan dilakukan, kemudian materi serta tugas di dalam E- Learning
harus sudah disediakan sebelum pembelajaran dimulai. 3. Bagi guru ,media pembelajaran E-Learning membutuhkan waktu ekstra
dalam persiapan, sehingga sebelum memulai pembelajaran sebaiknya guru telah mempersiapkannya dengan sangat matang. Karena media ini
digunakan oleh guru sepanjang pembelajaran. 4. Bagi guru, pengkondisian belajar siswa ketika pembelajaran E-
Learning berlangsung harus lebih diperhatikan karena siswa akan
dituntut secara mandiri menggali materi yang diajarkan secara lebih
mendalam, sekaligus mengembangkan pengetahuan seluas mungkin. 5. Bagi Sekolah, fasilitas laboratorium komputer dan koneksi internet
sebagai faktor pendukung penerapan pembelajaran ini harus memadai, agar efektivitas pembelajaran dapat terlaksana dengan
baik. Proses pembelajaran dengan media E-Learning berbasis website
sangat tergantung oleh adanya ketersediaan koneksi internet, sehingga ketika fasilitas jaringan internet terganggu, maka proses
pembelajaran pun dapat terganggu. 6. Bagi peneliti selanjutnya, untuk penelitian lebih lanjut, sebaiknya
melakukan pengembangan sejenis tetapi dengan pokok bahasan yang berbeda, supaya dapat dilihat bahwa penerapan media
pembelajaran E-Learning ini sangat sesuai untuk diterapkan pada materi apapun yang menuntut keterampilan praktek siswa.
120
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Rahman Shaleh Muhibin Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam.
Jakarta:Prenada Media, 2004 Adi Kusrianto, Presentasi Sukses dengan PowerPoint, Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo, 2007 Ahmad Sofyan, et. ol., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi,
Jakarta:UIN Jakarta Press, 2006 Arif S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pres. 1986
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: Rajawali Pres,2011 Bambang Warsita ., Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya, Jakarta,
PT. Rineka Cipta, 2008 EES, Profil Perusahaan Interaktif dengan MS PowerPoint 2007, Jakarta: PT.
Elex Media Komputindo, 2007 Elisanti Tintin Rostini, Sosiologi untuk SMA dan MA Kelas X Jakarta:
oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional,2009
Etin Solihatin dan Raharjo, Cooperative Learning: Analisis Model Pembelajaran IPS
, Bumi Aksara:Jakarta, 2008 Fauzi Muchamad,, Metode Penelitian Kuantitatif Sebuah Pengantar, Semarang:
Walisongo Press,2009 Fritz Damanik , Sosiologi SMAMA Kelas X, Jakarta: PT.Bumi Aksara,2001
HM Musfiqon, Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya, 2012
IIf Khoiru Ahmadi dan Sofan Amri, Mengembangkan Pembelajaran IPS TERPADU
Jakarta:PT Prestasi Pustaka Publisher, 2011 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2000 Tentang Tim
Koordinasi Telematika Indonesia Presiden Republik Indonesia Lia Kuswayanto, Mahir dan Terampil Berkomputer, Bandung: Grapindo Media
Pratama,2008