Pengujian Instrumen METODOLOGI PENELITIAN

Pengaruh E-Learning berbasis Website terhadap hasil belajar pelajaran sosiologi materi interaksi sosial • Belajar menggunakan E-Learning membantu dalam memahami pelajaran sosiologi materi interaksi sosial • Belajar dengan E-Learning mempermudah kamu dalam belajar pada pelajaran sosiologi materi interaksi social • Penggunaan E-Learning sangat efektif untuk meningkatkan hasil belajar pada pelajaran sosiologi materi interaksi sosial • Belajar menggunakan E-Learning tidak membantu dalam memahami pelajaran sosiologi materi interaksi sosial • Belajar dengan E-Learning tidak mempermudah kamu dalam belajar pada pelajaran sosiologi materi interaksi sosial • Penggunaan E-Learning tidak efektif untuk meningkatkan hasil belajar pada pelajaran sosiologi materi interaksi sosial 8,9,10,18,19,20 Tabel.3.8 Kisi-kisi Uji Validitas Ahli Instrument Media Powerpoint Kesesuaian Pernyataan No.Soal Penggunaan Media Powerpoint • Kamu menyukai pembelajaran 1,2,11,12 dengan menggunkan media Powerpoint • Kamu pernah belajar dengan bantuan media Powerpoint • Kamu tidak menyukai pembelajaran dengan menggunakan media powerpoint • Kamu tidak pernah belajar menggunakan media powerpoint disekolah Kesesuaian Bahasa • Kamu menyukai penjelasan bahasa yang ditampilkan media powerpoint • Kamu tidak menyukai penjelasanbahasa yang ditampilkan di media powerpoint 4,14 Kesesuaian gambarfoto, video terhadap isi materi • Kamu menyukai gambarfoto,video yang ditampilkan di media powerpoint • Kamu tidak menyukai gambarfoto,video yang ditampilkan di media powerpoint 3,13 Kesesuaian contoh yang diberikan dengan isi pelajaran • Kamu menyukai contoh-contoh dan tulisan-tulisan yang ada di media powerpoint. • Kamu tidak menyukai contoh- contoh dan tulisan-tulisan yang 5,15 ditampilkan di media powerpoint • Kecocokan penggunaan media powerpoint pada pelajaran sosiologi materi interaksi sosial • Penggunaan di media powerpoint cocok untuk diterapkan pada pelajaran sosiologi materi interaksi sosial • Penyajian materi, video, membuatmu lebih tertarik belajar sosiologi materi interaksi sosial • Penggunaan di media powerpoint tidak cocok untuk diterapkan pada pelajaran sosiologi materi interaksi sosial • Penyajian materi, video tidak membuat kamu lebih tertarik belajar sosiologi materi interaksi sosial 6,7,16,17 • Pengaruh media powerpoint terhadap hasil belajar pelajaran sosiologi materi interaksi sosial • Belajar menggunakan media powerpoint membantu dalam memahami pelajaran sosiologi materi interaksi sosial • Belajar dengan media powerpoint mempermudah kamu dalam belajar pada pelajaran sosiologi materi interaksi sosial • Penggunaan media powerpoint sangat efektif untuk meningkatkan hasil belajar pada pelajaran sosiologi materi interaksi sosial 8,9,10,18,19,20 • Belajar menggunakan media powerpoint tidak membantu dalam memahami pelajaran sosiologi materi interaksi sosial • Belajar dengan media powerpoint tidak mempermudah kamu dalam belajar pada pelajaran sosiologi materi interaksi sosial • Penggunaan media powerpoint tidak efektif untuk meningkatkan hasil belajar pada pelajaran sosiologi materi interaksi sosial 2. Uji Instrumen Tes Tertulis a Pengujian Validitas Instrumen Arikunto dalam Riduwan menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan validitas adalah ”suatu ukuran yang menunjukan tingkat keandalan atau kesahihan alat ukur. Dari pengertian itu dapat diartikan lebih luwes lagi bahwa valid itu mengukur apa yang hendak diukur.” 23 Pengujian validitas yang digunakan dalam instrumen ini adalah validitas isi yang dalam penyusunan butir-butir soalnya disesuaikan dengan materi. Validitas butir soal untuk soal berbentuk pilihan ganda di uji dengan menggunakan koeefisien biseral , dengan rumus : = Mp − Mt SDt p q Keterangan: r pbi = angka indeks korelasi poin biseral 23 Riduwan,op.cit.,h.97 Mp = Mean responden yang menjawab benar Mt = Mean secara keseluruhan SDt = Standar deviasi total P = Proporsi responden yang menjawab benar q = Proporsi responden yang menjawab salah Pengujian validitas ini menggunakan rumus Anates. Adapun batas signifikan koefisen korelasi dari validitas tes adalah sebagai berikut: Tabel 3.9 Batas Signifikansi Koefisien Korelasi df N-2 P= 0,05 P= 0,01 10 0.576 0.708 15 0.482 0.606 20 0.423 0.549 25 0.381 0.496 30 0.349 0.449 40 0.304 0.393 50 0.273 0.354 60 0.250 0.325 70 0.233 0.302 80 0.217 0.283 90 0.205 0.267 100 0.195 0.254 125 0.174 0.228 125 0.159 0.208 Bila koefisien 0.000 berarti tidak dapat dihitung. Berdasarkan kriteria dengan batas signifikan pada tabel dapat diklasifikasikan soal pada validitas tes dengan batas signifikansi 0,05 adalah sebagai berikut: Tabel 3.10 Kriteria Validitas Tes Rentang Keterangan 0.462 Sangat Signifikan 0.349-0461 Signifikan 0.128-0.348 Tidak Signifikan 0.000 NAN Perhitungan validitas dari 30 butir soal yang diujicobakan diperoleh hasil yang memiliki validitas yang sangat signifikan, signifikan dan tidak signifikan. Rekapitulasi perhitungan validitas hasil uji coba instrumen dapat dilihat pada tabel. Tabel 3.11 Rekapitulasi perhitungan validitas Interpretasi validitas Nomor Soal Jumlah Persentase Sangat Signifikan 3,5,8,9,25,27,28 7 23.3 Signifikan 2,4,6,7,10,11,12,13, 18,19,20,21,24 13 43.3 Tidak Signifikan 14,15,16,17,22 ,23,26,29,30 10 33.3 Keterangan : Soal sangat signifikan dan signifikan diujikan kembali sedangkan soal yang tidak signifikan tidak diujikan b Pengujian Reliabilitas Instrumen Menurut Suharsimi reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Maka pengertian reliabilitas tes, berhubungan dengan masalah ketetapan hasil tes, atau seandainya hasilnya berubah-ubah, perubahan yang terjadi dikatakan tidak berarti.” 24 Intrumen ini diuji dengan menggunkan Kuder Richardhon 20, dengan rumus : = − 1 1 − ∑ Keterangan : r KR = Koefisien reliabilitas k = Banyaknya butir soal S t 2 = Varians skor butir PiQi = Varians skor butir Pi = Proporsi jawaban benar untuk butir soal nomor i Qi = Proporsi jawaban salah untuk butir soal nomor i Penyajian realibilitas ini menggunakan program ANATES. Sedangkan Kriteria Realibilitas adalah sebagai berikut: Tabel 3.12 Kriteria Realibilitas Nilai Kriteria 0.81- 1.00 Sangat tinggi 0.61- 0.80 Tinggi 0.41- 0.60 Cukup 0.21- 0.40 Rendah 0.00- 0.20 Sangat rendah Berdasarkan pengujian realibilitas instrumen penelitian dari 30 soal di dapat realibilitas sebesar 0.62 yang tergolong dalam kategori tinggi. c Pengujian Taraf Kesukaran Instrumen Menurut Suharsimi soal yang baik adalah ”soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak 24 Suharsimi Arikunto,.op.cit.,h.86. merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkanya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya.” 25 Oleh karena itu , maka perlu adanya pengujian taraf kesukaran. Pengujian tes ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesukaran dari tiap item soal apakah mudah, sedang, atau sukar. Untuk menentukan tingkat kesukaran butir soal dapat meggunakan rumus: = Ab + Bb N Keterangan: TK = Tingkat kesukaran Ab = Jumlah jawaban yang benar dalam kelompok atas A Bb = Jumlah jawaban yang benar dalam kelompok bawah B N = Jumlah siswa dalam kelompok A dan B Taraf kesukaran ini diuji dengan menggunakan program ANATES. Sementara kriteria indeks kesukaran adalah sebagai berikut: Tabel 3.13 Tingkat Kesukaran Soal TK Tingkat Kesukaran 0.00 – 0.30 Soal Sukar 0.31 – 0.70 Soal Sedang 0.71 – 1.00 Soal Mudah Berdasarkan pengujian tingkat kesukaran instrumen peneliti dari 30 soal, di dapatkan kategori soal yang termasuk mudah sebanyak 9 soal, dengan nomor soalnya adalah 3,10,12,16,17,20,21,27,28. Dan yang termasuk sedang terdapat 18 soal yaitu nomor 2,4,5,6,7,8,9,14,15,18,19,22,23,24,25,26,29,30. Sedangkan yang termasuk sukar terdapat 3 soal yaitu 1,11,13. 25 Suharsimi Arikunto,.op.cit.,h.207. d Pengujian Daya Pembeda Menurut Suharsimi daya pembeda soal adalah ”kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang bodoh berkemampuan rendah. Angka yang menunjukan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi disingkat D d besar.seperti halnya indeks kesukaran, indeks diskriminasi daya pembeda ini berkisar antara 0.00 – 1,00 hanya bedanya, indeks kesukaran tidak mengenal tanda negatif - tetapi pada indeks diskriminasi ada tanda negatif. Tanda negatif pada indeks diskriminsi digunakan jika sesuatu soal ”terbalik”menunjukan kualitas testee. Yaitu anak pandai disebut bodoh dan anak bodoh disebut pandai.” 26 Untuk menentukan tinggi rendahnyaa daya pembeda pada penelitian ini digunakan rumus: = ∑ − ∑ = − Keterangan : D = Indeks daya pembeda ∑ = Jumlah peserta tes yang menjawab benar pada kelompok atas ∑ = Jumlah peserta tes yang menjawab benar pada kelompok bawah n A = Jumlah peserta tes kelompok atas n B = Jumlah peserta tes kelompok bawah P A = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P B = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Untuk menentukan daya pembeda menggunakan program ANATES. 26 Suharsimi Arikunto,.op.cit.,h.211. Dengan klasifikasi daya pembeda sebagai berikut: Tabel 3.14 Kriteria Daya Beda DP Tingkat DP 0-20 Kurang 21-40 Sedang 41-70 Baik 71-100 Baik Sekali Berdasarkan pengujian daya pembeda instrumen penelitian dari 30 soal, di dapat kategori soal yang termasuk kurang sebanyak 5 soal, dengan nomor soalnya adalah 1,16,17,22,26. Kategori soal yang termasuk sedang sebanyak 7 soal dengan nomor soalnya adalah 11,13,14,15,21,23,29. Kategori soal yang termasuk baik sebanyak 12 dengan nomor soalnya adalah 2,4,6,7,10,12,18,19,20,24,25,30. Sedangkan untuk soal kategori baik sekali sebanyak 6 soal dengan nomor soalnya adalah 3,5,8,9,27 dan 28. 3. Lembar Observasi Lembar Observasi yang digunakan untuk dapat mengambil perbedaan proses pembelajaran yang menggunakan E-Learning berbasis Website dan menggunakan media powerpoint. Lembar observasi ini di uji menggunakan uji ahli. 4. Angket Agket yang digunakan adalah untuk mengukur seberapa besar tanggapan siswa terhadap penggunaan media E-Learning adan penggunaan media powerpoint dalam pembelajaran. Angket ini terdiri dari dua puluh soal dengan lima pilihan jawaban , angket ini diuji dengan menggunakan uji ahli.

M. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu kategori dan urutan satuan dasar. 1. Analisis Data Hasil Belajar Setelah melakukan uji coba instrumen, maka selanjutnya dilakukan penelitian. Data yang diperoleh melalui instrumen penelitian selanjutnya diolah dan dianalisis dengan maksud agar hasilnya dapat menjawab pertanyaan penelitian dan menguji hipotesis. Dalam pengolahan dan penganalisisan data tersebut digunakan statistik. Suharsimi mengemukakan “secara garis besar, analisis data meliputi tiga langkah yaitu: persiapan, tabulasi, dan penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian.” 27 Pendekatan yang dilakukan untuk menganalisis data yang dilakukan untuk menganalisis data yang diperoleh dalam penelitian ini menggunakan uji-t. Akan tetapi, sebelumnya dilakukan uji normalitas dan homogenitas sebagai syarat dapat dilakukan analisis data. a Uji Normalitas Uji Normalitas dilakukan untuk mrngetahui apakah sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan yaitu uji Liliefors, dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1 Urutkan data sampel dari yang terkecil ke besar. 2 Hitung nila Zi dari masing-masing data berikut dengan rumus: = +,- . Keterangan : Zi = Skor Baku Xi = Skor Data - = Mean S = Simpangan Baku 3 Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Zi berdasarkan table Zi sebutkan dengan F Zi dengan aturan jika 27 Suharsimi Arikunto., op.cit,. h. 240 Zi0, maka FZi0.5 + nilai tabel jika Zi0, maka FZi = 1- 0.5+nilai tabel . 4 Hitung proporsi Z1,Z2,Z3,,,Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi. Jika proporsi dinyatakan oleh SZi, maka: = 01 234567 9:;1=91 5 Hitung selisih absolute FZ-SZ, pada masing-masing data. Kemudian tentukan harga mutlak. Ambil nilai terbesar diantara harga-harga utlak selisih tersebut, nilai ini dinamakan Lhitung. 6 Ambil harga Lhitung yang paling besar kemudian bandingkan dengan nilai Ltabel dari tabel Liliefors. Lo = FZi-SZi Keterangan : Lo = harga mutlak F Zi = peluang angka baku S Zi = proporsi angka baku Kriteria uji normalitas : Jika Lhitung Ltabel, maka sampel data berdistribusi normal pada taraf signifikansi α = 0.5 7 Setelah data dinyatakan berdistribusi normal, maka dilakukan uji homogenitas melalui uji Fisher. b Uji Homogenitas Uji homogenitas data antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kesamaan antara dua populasi yang diteliti. Uji homogenitas yang dilakukan adalah dengan uji Fisher, tetapi terlebih dahulu dengan menentukan normalitas Ho dan Ha. Ho : O 2 E = O 2 K Ha : O 2 E O 2 K Untuk menguji homogenitas data dapat menggunakan rumus : ℎ A = . B C . C C Dimana = 1 ∑ ,∑ C F 1,G F = Homogenitas S 1 2 = Varian terbesar S 2 2 = Varian terkecil Untuk menguji homogenitas langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1 Hipotesis Ho = Kedua kelompok berasal dari populasi yang homogen Ha = Kedua kelompok tidak berasal dari populasi yang homogen 2 Membandingkan statistic hitung dengan statistik tabel a. Jika Fhitung Ftabel ; Maka Ho diterima B. Jika Fhitung Ftabel ; maka Ho ditolak 3 Tentukan db pembilang dan db penyebut varians terbesar dan varians terkecil 4 Tentukan Fhitung 5 Tentukan Ftabel Adapun kriteria pengujianya adalah: Ho = Diterima, jika F h F t Ho = Ditolak, jika F h F t Ho = data memiliki varians homogen Ha = data tidak memiliki varians homogeny c N-Gain Peningkatan skor pretest dan posttest dapat menggunkan rumus Normalized Gain. H − IJ = .KL ;:MM9:M,:KL ;L9M9:M :KL +=965,:KL ;L9M9:M Gain skor ternormalisasi menunjukan tingkat efektivitas perlakuan dari pada perolehan skor atau posttest. Terdapat tiga kategorisasi perolehan skor N-Gain ternormalisasi yaitu: 1 g-tinggi : nilai g 0.7 2 g-sedang : nilai 0.7 e” g e” 0.3 3 g-rendah : nilai g 0.3 d Uji Hipotesis Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas, maka untuk menguji data yang diperoleh digunakan rumus uji-t. Langkah-langkah pengujian hipotesis : Jika varian populasi homogen, uji statistik yang digunakan adalah = - B ,- C B NB O B NC PQR dimana SA = TU B V GW B OU CV GW C U B O U C , keterangan : X 1 = nilai rata-rata kelompok eksperimen X 2 = nilai rata-rata kelompok kontrol n 1 = jumlah sampel pada kelompok eksperimen n 2 = jumlah sampel pada kelompok kontrol S 1 2 = varian kelompok eksperimen S 2 2 = varian kelompok kontrol S g = nilai standar deviasi gabungan Langkah selanjutnya adalah sebagai berikut: 1 Mengajukan hipotesis, yaitu: a Uji kesamaan dua rata-rata hasil pretests Ho : X=Y Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Ha : X ≠ Y Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. b Uji kesamaan dua rata-rata hasil posttest Ho : X=Y Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor posttest kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Ha : X ≠ Y

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penggunaan Media Gambar Kartun Terhadap Hasil Belajar Ips Pada Siswa Kelas Viii Smp Al-Amanah, Setu Tangerang Selatan

2 23 191

Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Geografi (Penelitian Quasi Eksperimen Pada Kelas X di SMAN 8 Kota Tangerang Selatan)

2 28 299

Pengaruh pembelajaran berbantukan media online facebook terhadap hasil belajar fisika pada konsep termodinamika: kuasi eksperimen Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta

0 5 95

Implementasi penilaian hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi kelas X di Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 5 147

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PMBELAJARAN E LEARNING BERBASIS WEB TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FISIKA KELAS X PERSIAPAN DI SMK NEGERI 11 SEMARANG

1 9 116

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SIMULASI SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA MADRASAH ALIYAH NEGERI KISARAN.

0 0 30

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN GRAFTING TANAMAN MENGGUNAKAN MEDIA POWERPOINT DAN VIDEO PEMBELAJARAN :Eksperimen Terhadap Siswa Kelas X SMK Pertanian-Pembangunan Negeri Tanjungsari.

0 0 39

PERBEDAAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF DAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN KELAS XI SEMESTER 2.

0 1 121

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN E-LEARNING BERBASIS WEB PADA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KALASAN.

0 0 185

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN E-LEARNING BERBASIS WEB PADA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KALASAN.

0 0 185