format respon angket yang digunakan adalah model skala likert yang mempunyai empat alternatif pilihan jawaban, yaitu
1. Sangat setuju SS 2. Setuju S
3. Tidak setuju TS 4. Sangat tidak setuju STS
Untuk memberikan skor pada skala liket ini, jawaban diberi bobot dengan nilai kuantitatif, seperti tampak pada tabel berikut:
Tabel 3.2 Skala Penilaian Perhatian Siswa Dalam Belajar Matematika
No Alternatif Jawaban
Butir angket Positif
Negatif 1.
Sangat setuju 4
1 2.
Setuju 3
2 3.
Tidak setuju 2
3 4.
Sangat tidak setuju 1
4 Interpretasi atau pemberian makna skor responden dicapai melalui
acuan tertentu. Salah satu cara untuk memberikan interpretasi terhadap skor individual
dalam skala
rating yang
dijumlahkan adalah
dengan membandingkan skor responden dengan skor kelompoknya.
Pada penilaian ini, responden akan dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu kategori tinggi, sedang, dan rendah. Pengkategorian berdasarkan rumus
berikut: Kategori tinggi apabila X
� + � Kategori sedang apabila
� + � ≥ � ≥ � − �
Kategori rendah apabila X � − � .
7
Jika dibuat persentasenya menjadi sebagai berikut: a. Persentase siswa yang termasuk kategori tinggi apabila X
� + � b. Persentase siswa yang termasuk kategori sedang apabila
� + � ≥ � ≥ � − �
c. Persentase siswa yang termasuk kategori rendah apabila X � − � .
Tabel 4.3 Kategori Skala Perhatian Belajar Siswa
No Kategoti Perhatian
Interval Skor
1. Tinggi
X 84 2.
Sedang 56 ≤ X ≤ 84
3. Rendah
X 56
Pada instrumen lembar observasi, observasi yang digunakan adalah observasi tertutup. Observasi dilakukan oleh guru kolabolator selama
proses pembelajaran. Lembar observasi terbagi menjadi dua macam yaitu lembar observasi guru dan lembar observasi siswa.
Pada setiap lembar observasi, tahap analisis dilakukan dengan menjumlahkan nilai-nilai yang ada dan membandingkan dengan nilai yang
ada pada observasi sebelumnya. Pada observasi awal, nilai tersebut dibandingkan dengan nilai maksimum dan minimum dari lembar
observasi. Untuk menganalisis hasil observasi setiap indikator perhatian belajar
digunakan teknik analisis secara deskriptif dengan rumus sebagai berikut:
8
7
Azwar. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka pelajar. H. 109
s f
p x 100
Keterangan : p = presentase perhatian belajar
f = frekuensi siswa yang melakukan indikator perhatian belajar s = jumlah siswa yang hadir
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan
Setelah tindakan pertama siklus I selesai dilakukan dan hasil yang diharapkan belum mencapai kriteria keberhasilan yaitu peningkatan perhatian
belajar siswa dalam pembelajaran matematika maka akan ditindak lanjuti untuk melakukan tindakan selanjutnya sebagai rencana perbaikan pembelajaran.
Penelitian ini berakhir apabila peneliti menyadari bahwa penelitian ini telah berhasil menguji penerapan strategi pembelajaran aktif teknik Question Student
Have dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan perhatian belajar siswa pada pelajaran matematika.
8
Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005. h. 43
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRETASI HASIL
ANALISIS, DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Data Awal
Penelitian pendahuluan dilaksanakan sebelum melakukan tindakan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti. Penelitian ini terdiri dari
observasi sekolah, pengamatan pembelajaran dikelas, dan wawancara terhadap guru bidang studi matematika. Kegiatan ini dilaksanakan dari
tanggal 13, 16 dan 17 Desember 2010. Penelitian tindakan ini dilaksanakan untuk mengetahui proses pembelajaran yaitu tingkat
pengajaran yang dilaksanakan oleh guru bidang studi dan perhatian
belajar matematika siswa.
Pada hari senin, tanggal 13 Desember 2010 peneliti menemui kepala sekolah dan guru bidang studi matematika untuk menjelaskan
tujuan kedatangan peneliti dan menanyakan apakah strategi pembelajaran aktif teknik Question Student Have pernah diterapkan
dalam pembelajaran matematika di MTs.Jamiyyah Islamiyyah. Berdasarkan jawaban guru bidang studi matematika diperoleh
informasi bahwa di sekolah tersebut belum pernah menerapkan pembelajaran aktif teknik Question Student Have. Kemudian kepala
sekolah menanyakan seperti apa dan bagaimana penerapan pembelajaran aktif teknik Question Student Have. Peneliti menjelaskan
secara singkat tentang pembelajaran aktif teknik Question Student Have serta penerapannya dalam pembelajaran. Peneliti juga
menjelaskan bahwa kelas yang akan dijadikan objek penelitian adalah kelas VII. Berdasarkan keputusan guru bidang studi matematika, kelas
yang di rekomendasikan untuk dijadikan objek penelitian adalah kelas VII-B. Alasan terpilihnya kelas VII-B adalah karena pada kelas ini
49
tingkat perhatian siswa terhadap pelajaran matematika masih terbilang rendah.
Selanjutnya peneliti melakukan wawancara dengan guru bidang studi matematika kelas VII-B. Wawancara ini dilakukan untuk
mengetahui perhatian belajar matematika siswa dan permasalahan yang dihadapi guru dalam pembelajaran matematika di kelas tersebut.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru, diperoleh informasi sebagai berikut:
a. Kemampuan siswa pada pelajaran matematika terbilang standarrendah. Ada beberapa siswa yang pintar, ada yang biasa
saja, ada juga yang kurang. b. Metode yang sering digunakan guru adalah ceramah, tanya
jawab, dan penugasan. c. Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru, terutama siswa
yang duduk di belakang. d. Siswa cenderung menilai matematika sebagai mata pelajaran
yang sulit. e. Guru belum pernah melaksanakan diskusi saat pembelajaran
berlangsung. f. Siswa hanya akan menjawab atau mengajukan pendapatnya
tentang materi yang disampaikan guru jika ada pertanyaan dari guru. Jika tidak ada pertanyaan, maka tidak ada yang
berinisiatif mengajukan pertanyaan. g. Saat guru memberikan kesempatan bertanya, siswa hanya diam
saja. Tetapi ketika ada soal yang sulit, siswa bertanya cara mengerjakannya.
h. Kemampuan siswa dalam mengerjakan soal matematika berbeda-beda. Siswa yang pintar dapat menyelesaikan soal
dengan baik dan benar, siswa yang sedang terbilang cukup baik karena kurang teliti, sementara siswa yang kurang biasanya
mendapat nilai di bawah 5.
i. Upaya yang telah dilakukan guru untuk meningkatkan perhatian belajar matematika siswa adalah dengan memberikan
latihan-latihan soal. Pada tanggal 16-17 Desember 2010 peneliti melakukan observasi
pembelajaran matematika di kelas VII-B. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran matematika dikelas
tersebut dan perhatian belajar matematika siswa. Hasil observasi pembelajaran di kelas adalah sebagai berikut:
a. Metode yang digunakan guru adalah ceramah, tanya jawab, dan penugasan.
b. Semua siswa memperhatikan penjelasan guru dengan baik pada awal pembelajaran. Namun, pada pertengahan jam pelajaran,
beberapa siswa mulai acuh. Ada siswa yang berbincang dan bersenda gurau dengan temannya, ada juga yang tertidur.
c. Tidak ada siswa yang bertanya tentang materi yang disampaikan guru. Mereka hanya bertanya saat mengerjakan
latihan soal yang dianggap sulit. d. Kemampuan dalam menjawab pertanyaan guru yang berkaitan
dengan materi bagi beberapa siswa sudah cukup baik. e. Kemampuan siswa dalam mengingat materi yang telah
dipelajari sebelumnya dianggap kurang, karena tidak merata ke semua siswa.
f. Setiap pertemuan selama pembelajaran berlangsung, beberapa siswa izin untuk keluar kelas secara bergantian. Hal ini dapat
berdampak kurang baik baik bagi siswa tersebut karena tidak mendengarkan penjelasan guru secara keseluruhan.
g. Siswa berdiskusi hanya pada saat mengerjakan latihan soal. h. Rata-rata hasil belajar siswa hanya mencapai 49,3.