Pada pertemuan ini siswa sudah lebih memahami bagaimana membuat pertanyaan tetapi masih ada juga siswa
yang bertanya cara membuat pertanyaan, seperti yang dituturkan oleh siswa S15:
“ka.. kalo kalimat bagaimana menyederhanakan penjumlahan ini sambil menunjuk soalnya
bisa ya ka dibuat pertanyaan..??. Peneliti membantu siswa untuk menuangkannya dalam tulisan. Suasana kelas masih agak
ribut karena ada beberapa siswa yang mondar mandir untuk menganggu teman kelompok yang lain, tetapi peneliti dan
observer merusaha menegur mereka dan menyuruh siswa bekerja kembali.
Setelah selesai diskusi dan membuat pertanyaan, pertanyaan diputar ke kelompok lain searah jarum jam. Masing-
masing siswa diperintahkan untuk menceklis setiap pertanyaan temannya yang ingin diketahui pula jawabannya. Setelah itu,
setiap siswa diperintahkan untuk memperhatikan peneliti di depan kelas. Peneliti memilih pertanyaan siswa yang paling
banyak mendapat tanda ceklist, siswa memperhatikan walaupun masih ada siswa yang ngobrol dengan teman sebangkunya.
Peneliti menjawab pertanyaan sambil menerangkan sedikit materi, salah satuanya dari siswa S10 yang mendapat tanda
ceklis terbanyak, S10: bagaimana cara menyederhanakan sudut yang udah diselesaiin..??. Selain itu pertanyaan siswa
yang banyak mendapat tanda ceklis adalah S20: ka.. bagaimana
kita bisa
mengetahui jenis
sudut tanpa
mengukurnya..??. Setelah semua pertanyaan dari siswa selesai dijawab,
peneliti menanyakan kembali kepada siswa jika masih ada pertanyaan yang belum terselesaikan. Kemudian peneliti
memberikan soal latihan untuk dikerjakan oleh masing-masing siswa. Soal ini diberikan untuk mengukur sampai sejauh mana
siswa dapat menyerap materi pada pertemuan kedua. Sebagai penutup pelajaran, guru mengarahkan siswa untuk membuat
kesimpulan, memberikan PR dan meminta siswa untuk mempelajari materi selanjutnya.
3 Pertemuan ke-3 Jumat, 4 Maret 2011
Kegiatan pembelajaran pada hari ini berlangsung selama 2x40 menit 2 jam pelajaran dimulai pada pukul 08.20 - 09.40
WIB. Penelitian diawali dengan menanyakan kabar siswa dan menanyakan kabar siswa yang tidak masuk hari ini. Tercatat
jumlah siswa yang hadir sebanyak 28 siswa, ini berarti ada 2 siswa yang tidak hadir. Guru matematika hadir sebagai
observer untuk mengamati aktifitas belajar siswa yang dicatat pada lembar observasi perhatian belajar siswa..
Sebelum memulai materi hari ini peneliti membahas PR dan mereview materi sebelumnya, alhamdulillah sebagian
siswa telah mengerti. Pada pertemuan ketiga ini siswa sudah mulai mengerti bahwa pada setiap pembelajaran harus sudah
duduk dengan kelompoknya masing-masing. Peneliti memberitahukan tujuan pembelajaran hari ini
kemudian membagikan bahan diskusi kepada masing-masing kelompok siswa yang berisi materi mengenai cara menggambar
dan memberi nama sudut. Siswa diminta untuk lebih aktif lagi dalam berdiskusi dan kreatif dalam membuat pertanyaan.
Selama siswa berdiskusi peneliti berkeliling memantau aktifitas siswa dari satu kelompok ke kelompok lain untuk memberikan
pengarahan jika ada kelompok yang kurang mengerti dan pada saat itu pula peneliti bersama observer melakukan observasi
pembelajaran terhadap aktifitas belajar matematika siswa dengan lembar yang sudah dipegang.
Pada saat berdiskusi siswa masih sangat ribut ketika mengerjakan bahan diskusi, tetapi peneliti senang karena
antusias siswa mulai kelihatan meningkat dan siswa mulai aktif dalam membuat pertanyaan tentang apa yang mereka tidak
mengerti. Observer berusaha menenangkan siswa untuk tidak berisik dan melanjutkan berdiskusi. Tetapi masih ada saja siswa
yang hanya mengobrol dan menganggu siswa lain walaupun sudah ditegur berulang-ulang mereka hanya bisa diam sejenak.
Peneliti mencoba memberi pendekatan yang lebih kepada siswa yang sering ribut tersebut.
Setelah selesai duskusi dan membuat pertanyaan, seperti biasa pertanyaan diputar ke kelompok lain searah jarum jam.
Masing-masing siswa diperintahkan untuk menceklis setiap pertanyaan temannya yang ingin diketahui pula jawabannya.
Setelah itu, setiap siswa diperintahkan untuk memperhatikan peneliti di depan kelas. Peneliti memilih pertanyaan siswa yang
paling banyak mendapat tanda ceklist. Peneliti menjawab pertanyaan siswa S18 yang mendapat tanda ceklis terbanyak,
S18: Bagaimana cara menggunakan busur derajat??. Selain itu pertanyaan siswa yang banyak mendapat tanda ceklis adalah
S23: Apakah setiap sudut itu harus dikasih nama...??. Setelah semua pertanyaan dari siswa selesai dijawab,
peneliti menanyakan kembali kepada siswa jika masih ada
pertanyaan yang belum terselesaikan. Kemudian peneliti
memberikan soal latihan untuk dikerjakan oleh masing-masing siswa. Soal ini diberikan untuk mengukur sampai sejauh mana
siswa dapat menyerap materi pada pertemuan ini. Sebagai penutup pelajaran, guru mengarahkan siswa untuk membuat
kesimpulan, memberikan PR dan meminta siswa untuk mempelajari materi selanjutnya.
4 Pertemuan ke-4 Kamis, 10 Maret 2011
Pada pertemuan keempat kegiatan pembelajaran pada hari ini berlangsung selama 2x40 menit 2 jam pelajaran dimulai
pada pukul 08.20-09.40 WIB. Penelitian diawali dengan menanyakan kabar siswa dan menanyakan kabar siswa yang
tidak masuk hari ini. Tercatat jumlah siswa yang hadir sebanyak 30 siswa, ini berarti semua siswa hadir pada hari ini.
Guru matematika hadir sebagai observer untuk mengamati aktifitas belajar siswa yang dicatat pada lembar observasi
perhatian belajar siswa. Kelas sudah mulai rapi karena siswa sudah duduk dengan
masing-masing kelompoknya dan sudah kelihatan bersemangat untuk memulai pertemuan kali ini. Sebelum memulai materi
hari ini peneliti membahas PR dan sedikit mereview materi sebelumnya.
Peneliti memberitahukan tujuan pembelajaran hari ini kemudian membagikan bahan diskusi kepada masing-masing
kelompok siswa yang berisi materi mengenai hubungan antar sudut dan kedudukan dua garis. Siswa sudah mulai terbiasa
dengan tugas-tugas yang ada dalam bahan diskusi tanpa perintah peneliti terlebih dahulu masing-masing kelompok
sudah sibuk membagi tugas kepada teman-teman kelompoknya. Perhatian siswa mulai terlihat membaik ketika mengerjakan
bahan diskusi walaupun siswa pandai masih lebih mendominasi dalam kelompok tetapi siswa lain berusaha untuk mengerti
juga. Peneliti bersama observer berkeliling seperti biasa
memantau siswa dalam berdiskusi. Pada proses pembelajaran aktif teknik Question Student Have di pertemuan keempat
peneliti sudah merasakan keringanan ketika berkeliling karena setiap kelompok sudah terlihat rapih dan teratur, siswa yang
sering membuat keributanpun sudah mau berdiskusi walaupun belum sepenuhnya mengerti dan peneliti berusaha memberi
pengarahan dan penjelasan kepada siswa tersebut.
Gambar 4.3 Peneliti sedang memberikan pengarahan kepada
kelompok III
Seperti pertemuan sebelumnya, Setelah selesai diskusi dan membuat pertanyaan, pertanyaan diputar ke kelompok lain
searah jarum jam. Masing-masing siswa diperintahkan untuk menceklis setiap pertanyaan temannya yang ingin diketahui
pula jawabannya. Setelah itu, setiap siswa diperintahkan untuk memperhatikan peneliti di depan kelas. Peneliti memilih
pertanyaan siswa yang paling banyak mendapat tanda ceklist, siswa memperhatikan walaupun masih ada siswa yang ngobrol
dengan teman sebangkunya. Peneliti menjawab pertanyaan siswa, salah satuanya dari siswa S3 yang mendapat tanda ceklis
terbanyak, S3: Bagaimana kita bisa tau kalo suatu sudut itu berpelurus atau berpenyiku..??.
Setelah semua pertanyaan dari siswa selesai dijawab, kemudian peneliti memberikan soal latihan untuk dikerjakan
oleh masing-masing siswa. Soal ini diberikan untuk mengukur sampai sejauh mana siswa dapat menyerap materi pada
pertemuan ini. Sebagai penutup pelajaran, guru mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan, memberikan PR dan
meminta siswa untuk mempelajari materi selanjutnya.
5 Pertemuan ke-5 Jumat, 11 Maret 2011
Pada pertemuan kelima kegiatan pembelajaran pada hari ini berlangsung selama 2x40 menit 2 jam pelajaran dimulai pada
pukul 08.20-09.40
WIB. Penelitian
diawali dengan
menanyakan kabar siswa dan menanyakan kabar siswa yang tidak masuk hari ini. Tercatat jumlah siswa yang hadir
sebanyak 29 siswa, ini berarti ada 1 siswa yang tidak hadir pada hari ini. Guru matematika hadir sebagai observer untuk
mengamati aktifitas belajar siswa yang dicatat pada lembar observasi perhatian belajar siswa.
Pada pertemuan hari ini kelas sudah mulai rapi karena siswa sudah duduk dengan masing-masing kelompoknya dan
sudah kelihatan bersemangat untuk memulai pertemuan kali ini, tetapi sampai pertemuan kelima masih terlihat siswa yang
pintar lebih mendominasi dalam berdiskusi. Sebelum memulai materi hari ini peneliti membahas PR dan sedikit mereview
materi sebelumnya. Peneliti memberitahukan tujuan pembelajaran hari ini
kemudian membagikan bahan diskusi kepada masing-masing kelompok siswa yang berisi materi mengenai hubungan antar
sudut jika dua garis dipotong oleh garis lain. Siswa sudah mulai terbiasa dengan tugas-tugas yang ada dalam bahan diskusi
tanpa perintah peneliti terlebih dahulu masing-masing
kelompok sudah sibuk membagi tugas kepada teman-teman kelompoknya. Perhatian siswa mulai terlihat membaik ketika
mengerjakan bahan diskusi. Peneliti bersama observer berkeliling seperti biasa
memantau siswa dalam berdiskusi. Pada pertemuan hari ini tugas peneliti sudah semakin ringan karena siswa sudah mulai
bisa mengkondisikan suasana belajar. Siswa yang sering membuat keributanpun sudah mau berdiskusi walaupun belum
sepenuhnya mengerti
dan peneliti
berusaha memberi
pengarahan dan penjelasan kepada siswa tersebut. Seperti biasanya, Setelah selesai diskusi dan membuat
pertanyaan, pertanyaan diputar ke kelompok lain searah jarum jam. Masing-masing siswa diperintahkan untuk menceklis
setiap pertanyaan temannya yang ingin diketahui pula jawabannya. Peneliti memilih pertanyaan siswa yang paling
banyak mendapat tanda ceklist. Peneliti menjawab pertanyaan siswa S8 yang mendapat tanda ceklis terbanyak, S8: apa sih
sudut sepihak itu ??. S14 bertanya “ka...saya mau tanya apa
perbedaan sudut dalam sepihak sama sudut dalam bersebrangan..??. Selain itu pertanyaan siswa yang banyak
mendapat tanda ceklis adalah S25: ka.. bagaimana cara ngitung besar sudut yang lain kalo Cuma satu sudut yang
diketahui..??. Setelah semua pertanyaan dari siswa selesai dijawab,
peneliti menanyakan kembali kepada siswa jika masih ada pertanyaan yang belum terselesaikan. Kemudian peneliti
memberikan soal latihan untuk dikerjakan oleh masing-masing siswa. Soal ini diberikan untuk mengukur sampai sejauh mana
siswa dapat menyerap materi pada pertemuan kedua. Sebagai penutup pelajaran, peneliti mengarahkan siswa untuk membuat
kesimpulan. Peneliti juga mengharapkan untuk pertemuan
selanjutnya siswa lebih aktif lagi dalam membuat pertanyaan dan berdiskusi.
6 Pertemuan ke-6 Kamis, 17 Maret 2011
Pada pertemuan keenam sama halnya dengan pertemuan sebelumnya berlangsung selama 2x40 menit 2 jam pelajaran
yang dimulai dari pukul 08.20 – 09.40 WIB. Penelitian diawali
dengan menanyakan kabar siswa. Tercatat jumlah siswa yang hadir sebanyak 30 siswa, ini berarti semua siswa hadir pada
hari ini. Pertemuan ini tidak dibagi kelompok karena akan
dilaksanakan tes akhir siklus 1. Tes ini berbentuk esayy sebanyak 5 soal yang terdiri dari materi yang telah dipelajari
pada siklus I. Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat hasil belajar matematika siswa terhadap materi yang telah
diajarkan pada pertemuan-pertemuan sebelumnya melalui pembelajaran aktif teknik Question Student Have.
Sebelum dilaksanakan tes, 5 menit dilakukan review tentang materi yang sudah diajarkan dan membahas kesulitan-
kesulitan yang masih ada. Tes ini dilaksanakan selama 40 menit. Selama proses berlangsung, suasanapun menjadi sepi
dan hening namun masih ada beberapa siswa yang masih mencontek dengan teman sebangkunya dan peneliti segera
menegurnya. Setelah waktu habis siswa segera mengumpulkan lembar jawaban dan pada pertemuan ini siswa diberikan angket
perhatian belajar matematika untuk mengetahui apakah ada peningkatan perhatian siswa selama siklus 1 berlangsung.
Keterangan kemampuan siswa tersebut berdasarkan pengamatan pada saat pembelajaran berlangsung. Terakhir
peneliti mewawancarai lima orang siswa yang sudah direncanakan sebelumnya, yaitu:
1. P1 adalah siswa yang memiliki kemampuan rendah dalam pembelajaran matematika
2. P2 adalah siswa yang memiliki kemampuan rendah dalam pembelajaran matematika
3. P3 adalah siswa yang memiliki kemampuan sedang dalam pembelajaran matematika
4. P4 adalah siswa yang memiliki kemampuan tinggi dalam pembelajaran matematika.
5. P5 adalah siswa yang memiliki kemampuan tinggi dalam pembelajaran matematika.
c. Tahap Observasi dan Analisis
Tahap pengamatan ini dilakukan oleh peneliti dan observer. Berdasarkan hasil pengamatan, kendala yang dihadapi peneliti
pada pertemuan pertama ini adalah sulitnya mengatur siswa dalam kerja kelompok. Hal ini dapat dilihat dalam pembagian kelompok-
kelompok belajar yang telah ditentukan sebelumnya berlangsung lama, dimana siswa yang seharusnya sudah berada pada posisi
duduk dengan kelompoknya masing-masing tetapi sebagian besar siswa masih pada posisi duduk seperti biasanya. Hal ini
dikarenakan siswa tidak menyetujui untuk dikelompokkan, siswa tidak terbiasa dengan belajar kelompok, siswa lebih senang belajar
seperti biasa. Selain itu, siswa mengalami kesulitan dalam memahami dan menjalankan pembelajaran aktif teknik Question
Student Have karena siswa tidak biasa bertanya. Kendala seperti inilah yang menjadikan proses pembelajaran pada pertemuan
pertama ini belum berjalan maksimal. Maka dari itu, pada pertemuan pertama pada siklus I ini peneliti masih perlu
mengadakan perbaikan untuk pertemuan selanjutnya. Pada pertemuan kedua, peneliti menjelaskan kembali bahwa
pembelajaran aktif teknik Question Student Have adalah
pembelajaran aktif yang menganjurkan siswa untuk lebih aktif bertanya lewat tulisan, sehingga siswa di tuntut untuk lebih
kompak dalam berdiskusi agar dapat menemukan solusi dengan bekerja sama dan menanyakan tentang materi yang belum
dimengerti. Pada pertemuan ini masih terdapat beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan LKS. Kemudian
guru memberi arahan kepada siswa, setelah mengerti siswa melanjutkan kembali untuk menyelesaikan pertanyaan-pertanyaan
yang ada dalam LKS. Meskipun ada beberapa anak yang ribut tetapi masih bisa dikendalikan oleh guru. Kendala yang dihadapi
peneliti pada pertemuan kedua ini tidak terlalu sulit dibandingkan dengan pertemuan pertama. Meskipun begitu peneliti terus
melakukan evaluasi mengenai apa saja yang perlu diperbaiki untuk pertemuan selanjutnya.
Pada pertemuan ketiga, siswa sudah mulai terbiasa dengan belajar kelompok dan juga dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang terdapat dalam LKS, sehingga sebagian besar siswa mampu menyelesaikan LKS itu secara mandiri, meskipun ada beberapa
siswakelompok yang masih memerlukan arahan atau petunjuk untuk menyelesaikan LKS tersebut. Selain itu, perhatian kelompok
siswa pada pertemuan ini juga sudah mengalami perubahan dibandingkan dengan pertemuan sebelumnya, meskipun masih ada
beberapa orang siswa yang masih mengobrol dan mengaggu temannya, tetapi semua itu masih bisa dikendalikan oleh guru.
Sedangkan pada pertemuan keempat, dapat terlihat bahwa siswa sudah terbiasa dengan belajar kelompok dan juga dalam
membuat pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam LKS, sehingga sebagian besar siswa mampu mengerjakan tugas dengan
mandiri sesuai waktu yang telah ditentukan. Selain itu, perhatian kelompok siswa pada pertemuan kali ini sudah mengalami
perubahan dibandingkn dengan pertemuan sebelumnya, hal ini
dapat dilihat dari aktifitas kelompok yang semakin kompak. Ini merupakan suatu hal yang sangat positif dan perlu untuk terus
ditingkatkan. Pada pertemuan kelima, dapat dilihat pula bahwa siswa sudah
makin terbiasa dengan belajar kelompok dan juga dalam membuat pertanyaan-pertanyaan dari LKS, sehingga sebagian besar siswa
mampu mengerjakan tugas dengan baik. Selain itu, perhatian kelompok siswa pada pertemuan kali ini sudah mengalami
perubahan dibandingkn dengan pertemuan sebelumnya, hal ini dapat dilihat dari aktifitas kelompok yang semakin kompak.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan observer dengan menggunakan lembar observasi, peneliti dan observer
mengamati secara langsung seluruh aktifitas siswa untuk mengetahui peningkatan perhatian belajar matematika siswa
dengan menerapkan pembelajaran aktif teknik Question Student Have serta mencatat kejadian-kejadian yang terjadi selama proses
pembelajaran berlangsung. Lembar observasi perhatian belajar matematika siswa dalam
proses pembelajaran ini terdiri dari 3 aspek, yaitu perhatian sengaja, perhatian spontan dan perhatian intensif, dimana setiap
aspek ini terdiri dari beberapa item. Hasil pengamatan perhatian belajar siswa melalui lembar observasi dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.1 Rekapitulasi Persentase Perhatian Belajar Siswa Pada
Pembelajaran Siklus I
No Sub Variabel
Indikator yang diamati Pert. 1
Pert. 2
Pert. 3
Pert. 4
Pert. 5
Rata- rata
1. Perhatian Sengaja
Siswa memperhatikan penjelasan guru
66,7 74,1
82,1 86,7
89,7 79,9
Siswa memperhatikan 37
44,4 53,6
56,7 69
52,1
temannya ketika memberi tanggapan atau pertanyaan
Siswa mendengarkan setiap kali guru
menjelaskan pelajaran matematika
55,6 66,7
71,4 80
86,2 72
Rata-rata perhatian sengaja 53,1
61,7 69
74,5 81,6
68 2.
Perhatian Spontan Siswa
meresponmengerjakan latihan
yang diberikan
guru 92,6
100 89,3
93,3 100
95
Siswa meresponmenanggapi
pertanyaan yang diberian temannya
3,7 7,4
7,1 10
10,3 7,7
Rata-rata perhatian spontan 48,2
53,7 48,2
51,7 55,2
51,4 3.
Perhatian Intensif Siswa konsentrasi dalam
mempelajari matematika 48,1
55,6 53,6
70 75,9
60,6 Rata-rata
60
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh informasi bahwa perhatian belajar siswa pada siklus 1 adalah sebagai berikut:
1 Perhatian sengaja
Perhatian sengaja yang diukur pada penelitian tindakan kelas ini adalah memperhatikan penjelasan guru
atau teman pada saat pembelajaran. Rata-rata persentase siswa yang memperhatikan penjelasan guru pada saat
pembelajaran sebanyak 79,9. Hal ini menunjukan bahwa siswa yang memperhatikan penjelasan guru pada
saat proses pembelajaran masih terbilang kurang. Sedangkan
rata-rata persentase
siswa yang
memperhatikan temannya ketika bertanya atau memberi tanggapan sebanyak 52,1. Hal ini menunjukkan bahwa
siswa masih kurang peduli terhadap teman. Sedangkan rata-rata siswa yang mendengarkan penjelasan guru pada
saat pembelajaran sebesar 72. hal ini juga menunjukkan bahwa pada saat proses pembelajaran
kemampuan mendengarkan siswa terhadap pelajaran masih terbilang rendah. Secara umum, perhatian siswa
hanya diawal hingga pertengahan pembelajaran. Masih ada beberapa siswa terutama siswa yang duduk di bangku
belakang sering berbincang dan bersenda gurau dengan teman lainnya ketika sedang berdiskusi. Siswa yang
duduk dibelakang inilah yang akan menjadi fokus peneliti
untuk perbaikan pada siklus II. 2 Perhatian spontan
Perhatian spontan yang di ukur dalam penelitian ini adalah merespon tugas yang diberikan guru dan merespon
pertanyaan yang diberikan teman dalam proses
pembelajaran. Rata-rata persentase siswa yang merespon tugas yang diberikan guru sebanyak 95. Hal ini
menunjukkan bahwa tanggapan siswa sudah baik terhadap apa yang diperintahkan guru. Sedangkan rata-
rata siswa yang merespon pertanyaan yang diberikan teman sebesar 7,7. Hal ini menunjukkan bahwa respon
siswa siswa terhadap pertanyaan temannya masih sangat rendah dan menunjukkan masih kurang sekali respon
siswa terhadap pelajaran matematika.
3 Perhatian Intensif
Perhatian intensif yang diukur pada penelitian ini adalah konsentrasi dalam proses pembelajaran. Rata-rata
persentase siswa yang konsentrasi dalam belajar sebanyak 60,6. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa
berkonsentrasi dalam belajar masih kurang karena mereka
masih sering ngobrol dan bercanda ketika belajar dan juga masih banyak siswa yang menganggap matematika
itu sulit sehingga mereka tidak mau fokus didalam belajar.
Berdasarkan hasil observasi siswa pada saat pembelajaran siklus I rata-rata perhatian siswa diperoleh sebesar 60. Rata-rata
perhatian siswa pada siklus I ini meningkat dibandingkan pada saat pra penelitian yang hanya mencapai 53 tetapi rata-rata perhatian
siswa pada siklus I masih banyak yang kurang yaitu dalam bekerja sama dengan kelompoknya masing-masing, keaktifan bertanya dan
menanggapi pendapat teman. Hal ini perlu diperhatikan sebagai bahan perbaikan pada siklus II. Pembelajaran masih harus
dilanjutkan karena perhatian belajar siswa belum mencapai 70. Penilaian aktifitas perhatian belajar matematika melalui
pemberian angket perhatian belajar matematika siswa yang
diberikan pada akhir siklus I. Diperoleh nilai terendah 63, nilai
tertinggi 89 dan dan rata-rata perhatian belajar matematika siswa sebesar 63,13. Adapun skor perhatian belajar siswa dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 4.2 Skor Perhatian Belajar Matematika siswa pada Siklus I
Siswa Skor
Kategori Siswa
Skor Kategori
S1 71
sedang S16
74 Sedang
S2 73
sedang S17
66 Sedang
S3 89
tinggi S18
74 Sedang
S4 65
sedang S19
73 Sedang
S5 67
sedang S20
72 Sedang
S6 74
sedang S21
67 Sedang
S7 71
sedang S22
71 Sedang
S8 76
sedang S23
71 Sedang
S9 66
sedang S24
74 Sedang
S10 64
sedang S25
67 sedang
S11 73
sedang S26
77 sedang
S12 71
sedang S27
64 sedang
S13 68
sedang S28
63 sedang
S14 67
sedang S29
68 sedang
S15 70
sedang S30
76 sedang
Adapun hasil aktifitas perhatian belajar matematika siswa tiap indikator disajikan pada tabel:
Tabel 4.3 Persentase Hasil Angket Perhatian Belajar Siswa Tiap
Indikator No
Indikator Persentase
1. Perhatian Sengaja
62,87 2.
Perhatian Spontan 62,78
3. Perhatian Intensif
63,75 Rata-rata
63,13 Dengan demikian diperoleh rata-rata persentase setiap
indikator perhatian belajar matematika siswa pada siklus I adalah
63,13, artinya perhatian belajar siswa belum mencapai indikator
keberhasilan yang telah ditentukan. Tes hasil belajar matematika siswa pada akhir siklus I
dilaksanakan pada pertemuan keenam. Hasil tes tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.4 Nilai Tes Akhir Siklus I
No Interval
F f relatif
f relatif kumulatif
1. 40
– 49 10
33,3 100
2. 50
– 59 6
20 66,7
3. 60 - 69
11 36,7
46,7 4.
70 – 79
2 6,7
10 5.
80 – 89
3,3 6.
90 – 100
1 3,3
3,3 Total
30 100
100 Keterangan:
Nilai tertinggi = 95 jumlah siswa = 30
Nilai terendah = 40 rata-rata = 56,3
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa tes hasil belajar matematika siswa setelah diterapkan pembelajaran aktif teknik
Question Student Have pada siklus I mencapai rata-rata 56,3. Melihat tes hasil belajar matematika siswa pada pembelajaran
siklus I ini cukup baik dan mengalami peningkatan dari tes kemampuan awal. Sehingga permasalahan belajar siswa selama
belajar secara kelompok dengan pembelajaran aktif teknik Question Student Have dapat berkurang. Namun masih ada 16
siswa yang mendapat nilai dibawah KKM, ini menunjukkan bahwa hanya 46,7 siswa yang sudah mencapai KKM. Masih
ditemukannya beberapa siswa yang mencapai hasil belajar yang kurang maksimal. Hal ini disebabkan karena siswa tersebut tidak
aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Jauh dari pada itu, nampak motivasi belajar siswa tersebut masih kurang. Walaupun
demikian, guru selalu memberikan motivasi kepada siswa tersebut. Hasil tes belajar matematika siswa pada siklus I ini masih belum
dapat dikatakan berhasil, karena masih dibawah target yang harus dicapai yaitu 80 siswa harus mencapai nilai diatas KKM yaitu 60.
Sehingga pembelajaran masih harus dilanjutkan karena target
pencapaian ketuntasan belajar belum sesuai yang diharapakn maka perlu dilanjutkan perbaikan-perbaikan pada siklus II.
d. Tahap Refleksi
Berdasarkan data yang didapat dari lembar observasi, angket perhatian siswa, dan tes hasil belajar matematika siswa pada siklus
I, maka hasil analisis kegiatan refleksi tersebut dirangkum dalam tabel berikut:
Tabel 4.5 REFLEKSI TINDAKAN PEMBELAJARAN PADA SIKLUS I
No. Kekurangan-kekurangan
Perencanaan perbaikan pada siklus II
1. Pada awal pembelajaran, masih
ada siswa yang ngobrol dengan temannya, dan masih ada juga
siswa yang bercanda Memberikan pengurangan skor pada siswa
yang membuat kesalahan
2. Ada beberapa siswa yang tidak
mau bertanya melalui strategi Question Student Have
Memberikan pengurangan skor pada siswa yang tidak mau bertanya
3. Ada beberapa siswa yang
masih malas membaca bahan diskusi
dan hanya
mengandalkan temannya Aktifitas siswa ditingkatkan dengan cara
memberikan motivasi dan dorongan pada siswa
saat berdiskusi,
agar setiap
kelompok tidak hanya mengandalkan satu orang saja yang bertanggung jawab dalam
pembelajaran.
4. Siswa
masih malu
untuk mengangkat tangannya ketika
Memberikan poin tambahan pada siswa yang berani mengangkat tangannya untuk
akan menjawab pertanyaan yang diajukan peneliti.
menjawab pertanyaan
yang diajukan
peneliti. 5.
Siswa masih merasa takut untuk
mengerjakan hasil
kerjanya didepan
kelas, sehingga siswa lebih banyak
diam. memberikan motivasi dan dorongan pada
siswa dan memberikan poin bagi siswa yang berani maju.
6. Masih banyak siswa yang
merasa bingung dan kurang yakin jika mengerjakan tugas
LKS secara individu sehingga menyebabkan siswa kurang
bersemangat Memberikan penjelasan secara detail
tentang soal-soal yang diberikan.
7. Siswa
masih malu
untuk mengungkapkan pendapatnya
jika hasil kerjanya berbeda dengan hasil kerja temannya.
Mengarahkan siswa untuk lebih berani dalam mengungkapkan pendapatnya jika
hasil kerjanya berbeda dengan hasil kerja temannya yang mengerjakan di depan
kelas.
Berdasarkan refleksi pada siklus I yang terdapat pada tabel diatas terlihat bahwa banyaknya kekurangan dan kendala yang
dihadapi peneliti, sehingga dapat dinyatakan bahwa siklus I belum mencapai hasil yang maksimal. Berdasarkan hasil refleksi siklus I,
peneliti akan berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan perbaikan dan peningkatan pada pelaksanaan pembelajaran siklus
II.
B. Siklus II
Tindakan pembelajaran pada siklus II dilaksanakan pada tanggal 1-14 April 2011. Materi yang diberikan adalah melukis
sudut, membagi sudut, dan perbandingan segmen garis.
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan pada siklus II, peneliti mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
untuk 4 kali pertemuan. Peneliti juga menyiapkan instrumen- instrumen penelitian, yaitu lembar observasi perhatian belajar
siswa, lembar observasi guru, Lembar Kerja Siswa LKS, soal tes untuk akhir siklus I, dan alat dokumentasi.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang diterapkan sesuai
dengan kurikulum
yang telah
ditetapkan di
MTs.Jamiyyah Islamiyyah Pondok Aren Tangerang. Alat dan bahan pembelajaran disesuaikan dengan materi yang akan
diajarkan pada setiap pertemuannya. Lembar Kerja Siswa LKS dibuat sendiri oleh peneliti
yang berisi petunjuk kegiatan siswa selama pembelajaran berlangsung. Pada tahap perencanaan ini peneliti juga
menjelaskan kepada observer cara penilaian pada lembar observasi perhatian belajar siswa dan hal-hal yang harus
diperhatikan selama proses pembelajaran. Lembar observasi perhatian belajar siswa digunakan untuk mencatat 3 aspek
perhatian yang diukur pada setiap individu. Lembar soal tes siklus I dibuat untuk mengetahui perkembangan kemampuan
siswa dalam mengerjakan soal matematika. Target yang ingin dicapai pada siklus II ini yaitu siswa
mengalami peningkatan perhatian belajar dan tes hasil belajar dengan menggunakan pembelajaran aktif teknik Question
Student Have, semangat dalam mengikuti pembelajaran serta
dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru dapat terselesaikan dengan baik dan benar.
b. Tahap pelaksanaan
Siklus II ini dilaksanakan sebanyak empat kali pertemuan dengan alokasi waktu 2x40 menit tiap pertemuannya. Rencana
pembelajaran pada siklus II dapat dilihat pada lampiran 1 .
Uraian proses pembelajaran pada siklus II adalah sebagai berikut;
1 Pertemuan ke-7 Kamis, 7 April 2011
Pertemuan ketujuh ini merupakan awal dari siklus II yang berlangsung selama 2x40 menit 2 jam pelajaran dan dimulai
pada pukul 08.20 – 09.40 WIB. Seperti biasa penelitian
diawali dengan menanyakan kabar siswa dan menanyakan kabar siswa yang tidak masuk hari ini. Tercatat jumlah siswa
yang hadir sebanyak 30 siswa, ini berarti semua siswa hadir. Guru matematika hadir sebagai observer untuk mengamati
aktifitas belajar siswa yang dicatat pada lembar observasi perhatian belajar siswa.
Sebelum pembelajaran dimulai peneliti membahas soal tes siklus I yang belum dimengerti siswa, agar siswa tidak
membuat kesalahan yang sama pada saat mengerjakan tes siklus II. Setelah membahas soal ada seorang siswa S30 yang
berkata; “Bu..kita buat kelompok lagi kan..??”. Tanpa
menunggu perintah dari peneliti siswa langsung duduk dengan kelompok
mereka masing-masing,
kemudian peneliti
memberikan LKS yang berisi materi yang akan dipelajari pada pertemuan ketujuh.
Pada pertemuan kali ini peneliti sudah lebih siap dalam menguasai kelas, memberikan penjelasan dan arahan kepada
siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Sehingga penerapan pembelajaran aktif teknik Question Student Have
pada siklus II ini dapat lebih efektif dari siklus I serta kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran
matematika dapat teratasi. Pada saat siswa berdiskusi, seperti biasanya peneliti
dan observer berkeliling untuk memantau jalannya aktifitas kelompok dari satu kelompok ke kelompok lain dan
memberikan bantuan jika ada siswakelompok yang mengalami kesulitan. Pada saat berdiskusi siswa masih ribut
ketika mengerjakan bahan diskusi, guru kelas menyarankan untuk memberlakukan pengurangan poin terhadap siswa yang
membuat keributan ketika proses pembelajaran supaya suasana kelas lebih terkontrol. Ternyata setelah diberlakukan
pengurangan poin suasana kelas cenderung terkontrol dan lebih tenang, siswa yang biasanya bertriak-triak bisa lebih
hati-hati. Seperti pertemuan sebelumnya, setelah selesai diskusi
dan membuat pertanyaan, pertanyaan diputar ke kelompok lain searah jarum jam. Masing-masing siswa diperintahkan
untuk menceklis setiap pertanyaan temannya yang ingin diketahui pula jawabannya. Peneliti memilih pertanyaan siswa
yang paling banyak mendapat tanda ceklist. Setelah itu peneliti menulis pertanyaan tersebut di papan tulis kemudian
meminta siswa untuk menjawabnya. Pertanyaan yang paling banyak mendapat tanda ceklis diantaranya adalah milik S10
dari kelompok 2, S10: Bu...bagaimana cara menggambar sudut 60
dengan menggunakan jangka..??”. Peneliti
memberikan pernyataan bahwa yang dapat menjawab soal ini akan mendapatkan poin, lalu siswa S25 dari kelompok 2
menggangkat tangannya sambil berkata “Bu..saya mau
jawab... Siswa tersebut maju dan menjelaskannya di depan kelas.
Gambar 4.4 Siswa S6 dari kelompok II sedang menjawab
pertanyaan yang diajukan temannya
Setelah semua pertanyaan dari siswa selesai dijawab, peneliti menanyakan kembali kepada siswa jika masih ada
pertanyaan yang belum terselesaikan. Kemudian peneliti memberikan soal latihan untuk dikerjakan oleh masing-
masing siswa. Soal ini diberikan untuk mengukur sampai sejauh mana siswa dapat menyerap materi pada pertemuan
ketujuh ini.
Sebagai penutup
pelajaran, peneliti
mengarahkan siswa
untuk membuat
kesimpulan, memberikan PR dan meminta siswa untuk mempelajari
materi selanjutnya. Peneliti juga mengharapkan untuk pertemuan selanjutnya siswa lebih aktif lagi dalam
membuat pertanyaan dan berdiskusi.
2 Pertemuan ke-8 Jumat, 8 April 2011
Kegiatan pembelajaran pada hari ini berlangsung selama 2x40 menit 2 jam pelajaran dimulai pada pukul 08.20 - 09.40
WIB. Penelitian diawali dengan menanyakan kabar siswa dan tercatat jumlah siswa yang hadir sebanyak 30 siswa, ini berarti
semua siswa hadir pada hari ini. Guru matematika hadir sebagai observer untuk mengamati aktifitas belajar siswa yang dicatat
pada lembar observasi perhatian belajar siswa.. Sebelum memulai materi hari ini peneliti memberitahukan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai, membahas PR dan mereview materi sebelumnya. Pada pertemuan kedelapan ini
siswa sudah semakin mengerti bahwa pada setiap pembelajaran harus sudah duduk dengan kelompoknya masing-masing.
Peneliti membagikan bahan diskusi kepada masing- masing kelompok siswa yang berisi materi mengenai cara
membagi sudut menjadi dua bagian sama besar. Siswa diminta untuk lebih aktif lagi dalam berdiskusi dan kreatif dalam
membuat pertanyaan. Selama siswa berdiskusi peneliti berkeliling memantau aktifitas siswa dari satu kelompok ke
kelompok lain untuk memberikan pengarahan jika ada kelompok yang kurang mengerti dan pada saat itu pula peneliti
bersama observer melakukan observasi pembelajaran terhadap aktifitas belajar matematika siswa dengan lembar yang sudah
dipegang.
Gambar 4.5 Siswa terlihat aktif dalam berdiskusi
Diskusi pada pertemuan kali ini semakin meningkat. Peneliti senang karena antusias siswa semakin meningkat dan
siiwa aktif dalam membuat pertanyaan tentang apa yang mereka tidak mengerti. Observer dan peneliti lebih santai
menangani mereka pada pertemuan kali ini. Tetapi masih ada saja siswa yang mengobrol, izin keluar kelas, dan mondar-
mandir ke kelompok lain ketika diskusi namun peneliti memberitahukan bahwa ada pengurangan poin bagi siswa yang
berisik. Hal ini dapat dilihat dari petikan pembicaraan beberapa siswa ketika pelaksanaan diskusi pada pertemuan kedelapan,
“Kak, saja janji ga akan mondar-mandir dan keluar masuk lagi, poin saya jangan dikurangin ya kak....”. poin saya juga ga
mau dikurangin kak.. kata siswa S29. Setelah selesai diskusi dan membuat pertanyaan, seperti
biasa pertanyaan diputar ke kelompok lain searah jarum jam. Masing-masing siswa diperintahkan untuk menceklis setiap
pertanyaan temannya yang ingin diketahui pula jawabannya. Setelah itu, peneliti memilih pertanyaan yang paling banyak
mendapat tanda ceklist dan meminta siswa yang bisa untuk
menjawabnya. Peneliti juga memberitahukan bahwa yang dapat menjawab setiap pertanyaan yang diajukan akan mendapat
poin. Peneliti memilih pertanyaan siswa S19 yang mendapat tanda ceklis terbanyak, S19: Kak...Bagaimana cara membagi
sudut menjadi dua yang besarnya sama..??. Siswa S6 langsung mengangkat tangannya sambil berkata “ibu saya mau jawab,
tapi bener kan bu kalo bisa jawab nanti dapat nilai..?. peneliti mengiyakan, berbarengan dengan itu siswa S9 juga mengangkat
tangan dan berkata “kak...saya aja donk yang jawab, saya bisa jawab kak... ini menunjukkan bahwa siswa sudah lebih aktif
didalam belajar walaupun harus diiming-imingi imbalan. Setelah semua pertanyaan dari siswa selesai dijawab,
peneliti menanyakan kembali kepada siswa jika masih ada
pertanyaan yang belum terselesaikan. Kemudian peneliti
memberikan soal latihan untuk dikerjakan oleh masing-masing siswa. Soal ini diberikan untuk mengukur sampai sejauh mana
siswa dapat menyerap materi pada pertemuan ini. Sebagai penutup pelajaran, guru mengarahkan siswa untuk membuat
kesimpulan, memberikan PR dan meminta siswa untuk mempelajari materi selanjutnya.
3 Pertemuan ke-9 Kamis, 14 April 2011
Pada pertemuan kesembilan kegiatan pembelajaran pada hari ini berlangsung selama 2x40 menit 2 jam pelajaran
dimulai pada pukul 08.20-09.40 WIB. Penelitian diawali dengan menanyakan kabar siswa dan menanyakan kabar siswa
yang tidak masuk hari ini. Tercatat jumlah siswa yang hadir sebanyak 28 siswa, ini berarti ada 2 siswa yang tidak hadir pada
hari ini. Guru matematika hadir sebagai observer untuk mengamati aktifitas belajar siswa yang dicatat pada lembar
observasi perhatian belajar siswa.