C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari terlalu luasnya masalah yang dibahas dan kesalah- pahaman maksud serta demi keefektifan penelitian ini, maka masalah yang
dikaji dalam penelitian ini adalah : 1. Strategi pembelajaran dibatasi pada strategi aktif Question Student Have,
yaitu suatu strategi mengajar dengan membagikan kartu kosong kepada setiap siswa dalam setiap kelompok. Siswa diminta menulis beberapa
pertanyaan yang mereka miliki tentang materi pelajaran yang sedang dipelajari. Kemudian kartu diputar searah jarum jam ke setiap kelompok.
Anggota kelompok harus membacanya dan memberikan tanda ceklis √ jika pertanyaan tersebut dianggap penting. Perputaran berhenti sampai
kartu kembali
kepada pemiliknya
kemudian setiap
kelompok menyelesaikan soal yang mendapat tanda ceklis √ terbanyak
2. Perhatian siswa dalam pembelajaran matematika dibatasi pada perhatian sengaja, perhatian spontan dan perhatian intensif.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang di kemukakan dalam penelitian ini, rumusan
masalah yang diajukan adalah; 1. Apakah strategi pembelajaran aktif teknik Question Student Have dapat
Meningkatkan Perhatian Siswa dalam pelajaran matematika? 2. Apakah strategi pembelajaran aktif teknik Question Student Have dapat
Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran matematika?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan strategi pembelajaran aktif teknik Question Student Have terhadap perhatian belajar matematika
siswa. 2. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan strategi pembelajaran aktif
teknik Question Student Have terhadap hasil belajar matematika siswa.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis Secara teoritis hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut:
a. Sebagai pijakan untuk mengembangkan penelitian-penelitian yang menggunakan strategi pembelajaran aktif teknik Question Student
Have. b. Memberikan gambaran yang jelas pada guru tentang strategi
pembelajaran aktif teknik Question Student Have dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.
2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa, peneliti dapat meningkatkan perhatian belajar siswa dalam
pembelajaran matematika dengan mengunakan strategi pembelajaran aktif teknik Question Student Have.
b. Bagi guru, memberikan masukkan dalam memperluas pengetahuan dan wawasan tentang metode pembelajaran.
c. Bagi sekolah, memberikan sumbangan dalam rangka penambahan variasi metode pembelajaran matematika.
BAB II KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL
INTERVENSI TINDAKAN
A. Hakekat Pembelajaran Matematika 1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan kegiatan yang berproses yang merupakan kegiatan yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang
pendidikan. Hal itu berarti keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan pendidikan tergantung pada proses belajar yang dialami siswa. Oleh karena itu
pemahaman yang benar mengenai arti belajar sangat diperlukan oleh guru. Banyak para pakar pendidikan yang mengemukakan pengertian belajar.
Pengertian-pengertian tersebut akan diuraikan pada pembahasan berikut ini. Menurut Hilgard belajar didefinisikan sebagai Learning is the process by
which an activity originates or is charged throught training procedures whether in the laboratory or in the natural environments as disitinguished
from changes by factor not attributable to training. Artinya, seseorang dapat dikatakan belajar kalau dapat melakukan sesuatu dengan cara latihan-latihan
sehingga yang bersangkutan menjadi berubah.
1
Sedangkan menurut Wingkle belajar adalah suatu aktifitas mental atau psikis yang berlangsung dalam
interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan nilai-nilai sikap. Perubahan
ini bersifat secara relatif konstan dan berbekas.
2
Cronbach menyatakan bahwa belajar itu merupakan perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman. Menurut Cronbach bahwa belajar yang sebaik-
1
Riyanto. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana, 2009., h. 4-5
2
Riyanto. Paradigma Baru Pembelajaran …,h. 5
9
baiknya adalah dengan mengalami sesuatu yaitu menggunakan pancaindra.
3
Dengan kata lain belajar adalah suatu proses untuk mengubah performansi yang tidak terbatas pada keterampilan, tetapi juga meliputi fungsi-fungsi,
seperti skill, persepsi, emosi, proses berfikir sehingga dapat menghasilkan perbaikan performansi.
Reber dalam kamusnya Dictionary of Psychology membatasi belajar dengan dua macam definisi. Pertama, belajar adalah proses memperoleh
pengetahuan. Kedua, belajar adalah suatu perubahan kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil praktek yang diperkuat.
4
Maksud belajar dalam penelitian ini yakni terjadinya perubahan tingkah laku yang signifikan
yang terjadi pada diri siswa, misalnya siswa dari yang belum bisa membaca berubah menjadi bisa membaca. Dan perubahan tersebut dapat berasal dari
pengalaman-pengalaman yang diperoleh siswa dari lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.
Chaplin membatasi belajar dengan dua rumusan. Pada rumusan yang pertama Chaplin mengartikan belajar sebagai perolehan perubahan tingkah
laku yang relatif menetap sebagai hasil dari latihan dan pengalaman. Sedangkan pada rumusan yang kedua Chaplin mengemukakan bahwa belajar
adalah proses memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya pelatihan khusus.
5
Belajar juga bisa diartikan sebagai “proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan yang dilakukan individu
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri di dalam interaksi
dengan lingkung annya”.
6
3
Riyanto. Paradigma Baru Pembelajaran …,h. 5
4
Muhibbin, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005, h. 88-89
5
Muhibbin, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru,... h. 88-89
6
Bahri , Psikologi Belajar; Jakarta:Rineka Cipta; 2008. h. 12
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah perubahan serta peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seseorang di
berbagai bidang yang terjadi akibat melakukan interaksi terus menerus dengan lingkungannya. Jika di dalam proses belajar tidak mendapatkan peningkatan
kualitas dan kuantitas kemampuan, dapat dikatakan bahwa orang itu mengalami kegagalan di dalam proses belajar.
2. Pengertian Matematika
Matematika dikenal sebagai suatu ilmu yang abstrak, yang dapat dipandang sebagai menstrukturkan pola berfikir sistematis, kritis, logis,
cermat dan konsisten. Sekalipun abstrak, berbagai konsep maupun teori matematika timbul atau di susun berdasarkan berbagai penomena nyata, atau
dipicu oleh kebutuhan dalam memecahkan permasalahan dalam kehidupan nyata.
Banyak para pakar pendidikan yang mengartikan matematika. Pendapat para pakar tersebut akan diuraikan pada pembahasan berikut ini:
Istilah matematika yang berasal dari bahasa asing seperti mathematics Inggris, mathematik Jerman, methematique Prancis, mathematico Itali,
matematiceski Rusia, atau mathematick wiskunde Belanda mempunyai arti sama dengan mathema
yaitu “belajar atau hal yang dipelajari”.
7
Menurut Reys dkk, seperti dikutip Russefendi, matematika adalah telaah tentang pola dan
hubungan, suatu pola berfikir, suatu seni, suatu bahasa, dan suatu alat.
8
Matematika timbul karena pikiran-pikiran manusia yang berhubungan dengan idea, proses dan penalaran.
James dan James mengatakan bahwa matematika adalah “ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep yang
berhubungan dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak terbagi kedalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis, dan geometri”.
9
Dapat dikatakan bahwa dalam pembelajaran matematika antara satu topik matematika dengan
7
Suherman, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, Bandung: JICA-UPI, 2003 h. 15
8
Suherman, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, …h. 17
9
Suherman, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, … h. 16
topik matematika yang lain saling berkaitan. Johnson dan Rising mengatakan matematika adalah “pola berfikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang
logik, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas dan akurat, refresentasinya dengan simbol
dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide daripada mengenai bunyi”.
10
Matematika merupakan bahasa yang mampu menterjemahkan pengertian yang kita inginkan. Ia yang melambangkan serangkaian makna
dari pernyataan yang ingin kita sampaikan. Lambang-lambang matematika bersifat artifisial, maksudnya hanya dapat dimengerti setelah diketahui arti
darinya. Tanpa itu matematika hanyalah merupakan kumpulan rumus-rumus yang membuat orang menjadi malas untuk bergelut dengannya.
Terlepas dari pengaruh yang mana ahli matematika berkomentar tentang definisi matematika, sesungguhnya mencari kesamaan dari masing-
masing definisi tidaklah begitu sulit, karena mereka tertuju pada satu makna yang terangkum dalam ciri-ciri atau karakteristik matematika, disamping
memang mereka melihatnya dari sudut pandang berbeda serta disiplin ilmu yang dikaji juga tidak sama, maka pantaslah kalau tidak ada kesepakatan
tunggal tentang matematika. Untuk lebih jelasnya berikut disajikan beberapa pengertian tentang
matematika; 1. Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir
secara sistematis. 2. Matematika adalah ilmu tentang keluasan atau pengukuran dan letak.
3. Matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan dan hubungan- hubungannya.
4. Matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur yang logis.
10
Suherman, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer,… h. 19