menjawabnya. Peneliti juga memberitahukan bahwa yang dapat menjawab setiap pertanyaan yang diajukan akan mendapat
poin. Peneliti memilih pertanyaan siswa S19 yang mendapat tanda ceklis terbanyak, S19: Kak...Bagaimana cara membagi
sudut menjadi dua yang besarnya sama..??. Siswa S6 langsung mengangkat tangannya sambil berkata “ibu saya mau jawab,
tapi bener kan bu kalo bisa jawab nanti dapat nilai..?. peneliti mengiyakan, berbarengan dengan itu siswa S9 juga mengangkat
tangan dan berkata “kak...saya aja donk yang jawab, saya bisa jawab kak... ini menunjukkan bahwa siswa sudah lebih aktif
didalam belajar walaupun harus diiming-imingi imbalan. Setelah semua pertanyaan dari siswa selesai dijawab,
peneliti menanyakan kembali kepada siswa jika masih ada
pertanyaan yang belum terselesaikan. Kemudian peneliti
memberikan soal latihan untuk dikerjakan oleh masing-masing siswa. Soal ini diberikan untuk mengukur sampai sejauh mana
siswa dapat menyerap materi pada pertemuan ini. Sebagai penutup pelajaran, guru mengarahkan siswa untuk membuat
kesimpulan, memberikan PR dan meminta siswa untuk mempelajari materi selanjutnya.
3 Pertemuan ke-9 Kamis, 14 April 2011
Pada pertemuan kesembilan kegiatan pembelajaran pada hari ini berlangsung selama 2x40 menit 2 jam pelajaran
dimulai pada pukul 08.20-09.40 WIB. Penelitian diawali dengan menanyakan kabar siswa dan menanyakan kabar siswa
yang tidak masuk hari ini. Tercatat jumlah siswa yang hadir sebanyak 28 siswa, ini berarti ada 2 siswa yang tidak hadir pada
hari ini. Guru matematika hadir sebagai observer untuk mengamati aktifitas belajar siswa yang dicatat pada lembar
observasi perhatian belajar siswa.
Seperti biasa kelas sudah mulai rapi karena siswa sudah duduk dengan masing-masing kelompoknya dan sudah
kelihatan bersemangat untuk memulai pertemuan kali ini. Sebelum memulai materi hari ini peneliti membahas PR dan
sedikit mereview materi sebelumnya. Peneliti membagikan kembali bahan diskusi kepada
masing-masing kelompok siswa yang berisi materi membagi garis dan perbandingan segmen garis. Siswa semakin terbiasa
dengan tugas-tugas yang ada dalam bahan diskusi. Perhatian siswa juga semakin terlihat membaik ketika mengerjakan bahan
diskusi dan lebih serius dalam membuat pertanyaan karena pengurangan pon masih diberlakukan..
Peneliti bersama observer berkeliling seperti biasa memantau siswa dalam berdiskusi. Pada proses pembelajaran
aktif teknik Question Student Have di pertemuan kesembilan peneliti sudah merasakan banyak keringanan ketika berkeliling
karena setiap kelompok sudah terlihat rapih dan teratur. Setelah
selesai diskusi
dan membuat
pertanyaan, pertanyaan diputar ke kelompok lain searah jarum jam. Masing-
masing siswa diperintahkan untuk menceklis setiap pertanyaan temannya yang ingin diketahui pula jawabannya. Peneliti
memilih pertanyaan siswa yang paling banyak mendapat tanda ceklist dan meminta siswa untuk menjawabnya. Pertanyaan
yang paling banyak mendapat tanda ceklis adalah milik siswa S3:
“Apakah dalam menghitung perbandingan segmen garis bentuknya selalu segitiga..??. Pada pertanyaan ini siswa diam
dan tidak ada yang menjawab. Peneliti memberikan pengarahan dan motivasi kepada siswa untuk tidak takut dalam
menjawab dan tetap memberikan poin bagi yang berani walaupun salah. Setelah itu siswa S16 mencoba untuk
menjawab sambil berkata “Bu tapi kalo salah ga apa-apa
ya.... Setelah semua pertanyaan dari siswa selesai dijawab,
kemudian peneliti memberikan soal latihan untuk dikerjakan oleh masing-masing siswa. Soal ini diberikan untuk mengukur
sampai sejauh mana siswa dapat menyerap materi pada pertemuan ini. Sebagai penutup pelajaran, guru mengarahkan
siswa untuk membuat kesimpulan dan meminta siswa untuk mempelajari materi selanjutnya.
4 Pertemuan ke-10 Jumat, 15 April 2011
Pada pertemuan kesepuluh ini merupakan pertemuan yang terakhir, proses pembelajaran dimulai dengan membuka
kegiatan pembelajaran dan mengabsen siswa. Pertemuan kali ini ada dua siswa yang tidak hadir dikarenakan sedang sakit. Posisi
duduk siswa tidak dikelompokkan karena akan dilaksanakan tes akhir siklus II. Maksud diadakannya tes ini adalah untuk
mengetahui hasil belajar matematika siswa terhadap materi yang telah diberikan selama pembelajaran pada siklus II. Tes yang
diberikan berbentuk soal esai yang berjumlah 5 soal mengenai cara melukis sudut, membagi sudut dan membagi segmen garis
yang telah dipelajari pada pertemuan ketujuh sampai pertemuan kesembilan.
Tes ini dilaksanakan selama 40 menit dan sebelum tes dimulai guru memberikan waktu 10 menit untuk melakukan
review materi yang sudah dipelajari dan siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami,
ada beberapa siswa yang mengajukan pertanyaan, dalam hal ini menunjukkan bahwa antusias siswa dalam mengikuti pelajaran
semakin meningkat.
Suasana selama tes berlangsung cukup hening, terlihat siswa dengan serius mengerjakan soal mereka masing-masing
meskipun masih ada siswa yang mencontek pekerjaan temannya dan gurupun langsung menegur siswa tersebut. Setelah waktu
yang diberikan habis semua siswa segera mengumpulkan lembar jawaban tes tersebut. Setelah itu peneliti memberikan angket
perhatian yang harus diisi oleh setiap siswa. Angket ini diberikan untuk mengetahui peningkatan perhatian siswa selama
pembelajaran siklus II. Keterangan kemampuan siswa tersebut berdasarkan
pengamatan pada saat pembelajaran berlangsung. Terakhir peneliti mewawancarai lima orang siswa yang sudah
direncanakan sebelumnya, yaitu: 1. P1 adalah siswa yang memiliki kemampuan rendah dalam
pembelajaran matematika 2. P2 adalah siswa yang memiliki kemampuan rendah dalam
pembelajaran matematika 3. P3 adalah siswa yang memiliki kemampuan sedang dalam
pembelajaran matematika 4. P4 adalah siswa yang memiliki kemampuan tinggi dalam
pembelajaran matematika. 5. P5 adalah siswa yang memiliki kemampuan tinggi dalam
pembelajaran matematika.
c. Tahap Pengamatan dan Analisis
Tahap pengamatan pada siklus II ini sama seperti pada siklus I yaitu dilaksanakan saat proses belajar mengajar
berlangsung dan yang melakukan pengamatan adalah peneliti dan observer. Berdasarkan dari hasil pengamatan, pada
pertemuan ketujuh keaktifan siswa sudah mulai meningkat. Siswa yang lebih pandai sudah mulai membaur dengan siswa
yang lain. Sehingga pada pertemuan kali ini terlihat siswa sudah saling berinteraksi satu sama lain. Meskipun masih
beberapa siswa yang kurang memperhatikan jalannya diskusi. Peneliti
menegur siswa
tersebut dan
memberlakukan pengurangan poin terhadap siswa yang membuat keributan
ketika proses pembelajaran agar suasana kelas lebih terkontrol. Pada pertemuan kedelapan, kendala yang dihadapi peneliti
tidak terlalu sulit dibandingkan dengan pertemuan-petemuan sebelumnya. Hal ini dikarenakan siswa sudah mulai terbiasa
berdiskusi dan membuat pertanyaan. Pemberian poin bagi siswa yang dapat menjawab pertanyaan juga dapat membuat siswa
semakin aktif sehingga peran peneliti dalam pertemuan ini sudah mulai berkurang. Meskipun begitu peneliti terus
melakukan evaluasi apa saja yang perlu diperbaiki untuk pertemuan selanjutnya.
Pada pertemuan kesembilan ini, siswa terlihat sudah semakin terbiasa dengan belajar kelompok dan juga dalam
bertanya, sehingga sebagian besar siswa sudah aktif dan serius dalam proses pembelajaran. Selain itu aktifitas kelompok siswa
pada pertemuan kali ini sudah mengalami perubahan dibandingkan dengan pertemuan-pertemuan sebelumnya, dan
siswa lebih berani dalam mengungkapkan pendapat meskipun masih ada beberapa orang siswa yang masih mengobrol atau
bercanda, tetapi semua itu masih bisa dikendalikan oleh guru karena pengurangan dan penambahan poin masih berlaku
selama siklus II. Ini merupakan suatu hal yang sangat positif dan perlu untuk terus dikembangkan lagi.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan observer dengan menggunakan lembar observasi, observer mengamati
secara langsung seluruh aktifitas siswa untuk mengetahui peningkatan perhatian siswa dengan menerapkan pembelajaran
aktif teknik Question Student Have serta mencatat kejadian- kejadian yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung.
Lembar observasi perhatian belajar matematika siswa dalam proses pembelajaran ini terdiri dari 3 aspek, yaitu
perhatian sengaja, perhatian spontan, dan perhatian intensif, dimana setiap aspek ini terdiri dari beberapa item. Hasil
pengamatan perhatian belajar siswa melalui lembar observasi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.6 Rekapitulasi Persentase Perhatian Belajar Siswa Pada
Pembelajaran Siklus II
No Sub Variabel
Indikator yang diamati Pert.1
Pert.2 Pert.3
Rata-rata
1. Perhatian
Sengaja Siswa memperhatikan
penjelasan guru 93,3
100 96,4
96,6 Siswa memperhatikan
temannya ketika memberi tanggapan atau pertanyaan
83,3 90
89,3 87,5
Siswa mendengarkan setiap kali guru menjelaskan
pelajaran matematika 80
86,7 96,4
87,7 Rata-rata perhatian sengaja
85,6 92,2
94 90,6
2. Perhatian
spontan Siswa
meresponmengerjakan latihan yang diberikan guru
93,3 100
100 97,8
Siswa meresponmenanggapi
pertanyaan yang diberian temannya
20 20
25 21,7
Rata-rata perhatian spontan 56,7
60 62,5
59,8 3.
Perhatian Intensif
Siswa konsentrasi dalam mempelajari matematika
93,3 86,7
89,3 89,8
Rata-rata 78,5
79,7 81,9
80
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh informasi bahwa perhatian belajar siswa pada siklus 1 adalah sebagai berikut:
1 Perhatian sengaja
Perhatian sengaja yang diukur pada penelitian tindakan kelas ini adalah memperhatikan pada saat guru
menjelaskan atau mengajukan pertanyaan. Rata-rata persentase siswa yang memperhatikan penjelasan guru
pada saat pembelajaran sebanyak 96,6. Hal ini menunjukan
bahwa siswa
yang memperhatikan
penjelasan guru pada saat proses pembelajaran sudah mengalami peningkatan dari siklus I yaitu sebanyak
16,7. Sedangkan rata-rata persentase siswa yang memperhatikan temannya ketika bertanya atau memberi
tanggapan sebanyak 87,5. Ini menunjukkan bahwa perhatian siswa terhadap teman yang memberi tangapan
sangat baik, hal ini bisa dilihat dari peningkatan persentase siklus I ke siklus II yaitu sebesar 35,4.
Sedangkan rata-rata siswa yang mendengarkan penjelasan guru pada saat pembelajaran sebesar 87,7.
hal ini juga menunjukkan bahwa pada saat proses pembelajaran kemampuan mendengarkan siswa terhadap
pelajaran sudah cukup baik. Secara umum, peningkatan ini menunjukkan bahwa perhatian siswa terhadap
pelajaran matematika dengan menggunakan pembelajaran
aktif teknik Question Student Have dikatakan berhasil. 2 Perhatian spontan
Perhatian spontan yang di ukur dalam penelitian ini adalah merespon tugas yang diberikan guru dan merespon
pertanyaan yang diberikan teman dalam proses
pembelajaran. Rata-rata persentase siswa yang merespon tugas yang diberikan guru sebanyak 97,8. Hal ini
menunjukkan bahwa tanggapan siswa sudah baik terhadapa apa yang diperintahkan guru. Sedangkan rata-
rata siswa yang merespon pertanyaan yang diberikan teman sebesar 21,7. Hal ini menunjukkan bahwa respon
siswa terhadap pertanyaan temannya sudah mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I yaitu sebesar
14. Walaupun peningkatan persentase siswa terhadap pertanyaan yang diberikan teman dari siklus I ke siklus II
masih belum maksimal namun peningkatan ini cukup sigifikan dengan aspek yang lainnya. Ini menunjukkan
bahwa siswa
sudah mulai
menyukai pelajaran
matematika.
3 Perhatian Intensif
Perhatian intensif yang diukur pada penelitian ini adalah konsentrasi dalam proses pembelajaran. Rata-rata
persentase siswa yang konsentrasi dalam belajar sebanyak 89,8. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa
berkonsentrasi dalam belajar mengalami peningkatan dari siklus I yaitu sebesar 29,2. Siswa semakin terlihat fokus
dalam belajar dan juga dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan.
Berdasarkan hasil observasi siswa pada saat pembelajaran siklus II rata-rata perhatian siswa diperoleh sebesar 80. Rata-rata
perhatian siswa pada siklus II ini meningkat dibandingkan pada siklus I yaitu sebesar 20. Karena perhatian belajar siswa pada
siklus II sudah mencapai rata-rata 70 maka penerapan pembelajaran aktif teknik Question Student Have hanya diterapkan
sampai pada siklus II saja. Selain lembar observasi, Penilaian aktifitas perhatian belajar
matematika juga dilakukan melalui pemberian angket perhatian
belajar matematika siswa yang diberikan pada akhir siklus II.
Diperoleh nilai terendah 72, nilai tertinggi 101 dan dan rata-rata
perhatian belajar matematika siswa sebesar 79,44. Adapun skor perhatian belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.7 Skor Perhatian Belajar Matematika siswa pada Siklus II
Siswa Skor
Kategori Siswa
Skor Kategori
S1 95
tinggi S16
90 Tinggi
S2 97
tinggi S17
87 Tinggi
S3 101
tinggi S18
80 Sedang
S4 98
tinggi S19
86 Tinggi
S5 91
tinggi S20
82 Sedang
S6 92
tinggi S21
72 Sedang
S7 97
tinggi S22
86 Tinggi
S8 93
tinggi S23
86 Tinggi
S9 91
tinggi S24
90 Tinggi
S10 89
tinggi S25
89 Tinggi
S11 91
tinggi S26
89 Tinggi
S12 88
tinggi S27
87 Tinggi
S13 86
tinggi S28
92 Tinggi
S14 88
tinggi S29
89 Tinggi
S15 90
tinggi S30
78 Tinggi
Adapun hasil aktifitas perhatian belajar matematika siswa tiap indikator disajikan pada tabel berikut:
Tabel 4.8 Persentase Hasil Angket Perhatian Belajar Siswa Tiap
Indikator No
Indikator Persentase
1. Perhatian Sengaja
79,17 2.
Perhatian Spontan 78,98
3. Perhatian Intensif
80,17 Rata-rata keseluruhan indikator
79,44
Dengan demikian diperoleh rata-rata persentase setiap indikator perhatian belajar matematika siswa pada siklus II adalah
79,44, artinya perhatian belajar siswa sudah mencapai indikator
keberhasilan yang telah ditentukan. Tes hasil belajar matematika siswa pada akhir siklus II
dilaksanakan pada pertemuan kesepuluh. Hasil tes tersebut dapat dlihat pada tabel berikut:
Tabel 4.9 Nilai Tes Akhir Siklus II
No Interval
F f relatif
f relatif kumulatif
1. 55
– 62 7
23,3 100
2. 63
– 70 10
33,3 76,7
3. 71
– 78 4
13,3 43,4
4. 79
– 86 4
13,3 30,1
5. 87
– 94 2
6,7 16,8
6. 96
– 100 3
10 10,1
Total 30
100 100
Keterangan: Nilai tertinggi = 100
jumlah siswa = 30 Nilai terendah = 55
rata-rata = 73,3
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa tes hasil belajar matematika siswa setelah diterapkan pembelajaran aktif teknik Question
Student Have pada siklus II mencapai rata-rata 73,3. Masih ada 3 siswa yang mendapat nilai dibawah KKM, tetapi 90 siswa yang sudah
mencapai KKM. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus II ini sudah baik dan sudah mencapai nilai rata-rata diatas KKM
yaitu 60.
d. Tahap refleksi
Pada setiap tindakan pembelajaran yang digunakan guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran telah sesuai yaitu dengan menggunakan
pembelajaran strategi aktif teknik Question Student Have. Hal ini ditandai dengan semangat belajar siswa dan katertiban siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran. Sehingga kondisi pembelajaran lebih kondusif dan efektif serta upaya untuk meningkatkan hasil belajar pada siklus II ini
dapat dicapai sesuai dengan indikator keberhasilan. Walaupun dalam pelaksanaannya masih terdapat banyak kekurangan tetapi hal tersebut
dapat diatasi pada tindakan pembelajaran selanjutnya dengan adanya kegiatan refleksi pada setiap akhir proses pembelajaran. Berdasarkan
pengamatan selama proses pembelajaran melalui lembar observasi sudah baik dalam menerapkan pembelajaran strategi aktif teknik Question
Student Have. Hasil tes belajar matematika siswa siklus II sudah menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan hasil tes pada siklus I.
B. Pemeriksaan Keabsahan Data
Instrumen-instrumen yang
digunakan peneliti
untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini terdiri atas instrumen tes dan non
tes. Untuk instrumen tes digunakan tes hasil belajar matematika. Tes ini bertujuan untuk menganalisa peningkatan hasil belajar matematika siswa
pada tiap siklus.
Sedangkan instrumen non tes berupa lembar observasi, angket, dan wawancara yang ditunjukkan untuk guru dan siswa. Lembar observasi
diisi pada setiap pertemuan sedangkan angket dan wawancara dilakukan pada pra penelitian dan setiap akhir siklus. Untuk mendapatkan data yang
absah dan memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi dilakukan validasi dengan teknik triangulasi. Triangulasi yaitu menggali data dari berbagai
sumber, dan data dari sumber yang satu dibandingkan dengan data dari sumber berikutnya, dan seterusnya. Selain melakukan triangulasi, untuk
mendapatkan data yang absah dilakukan pula member check. Kegiatan ini meliputi memeriksa kembali keterangan atau informasi yang diperoleh
selama observasi dari narasumber untuk memeriksa apakah data tersebut tetap sifatnya dan dapat dipastikan kebenaran data. Peneliti juga secara
rutin melakukan diskusi dengan guru kolabolator mengenai hasil observasi yang diperoleh, dibaca berulang-ulang, dan menghilangkan data yang
tidak relevan dengan fokus penelitian. Hal ini bertujuan agar data yang diperoleh sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
C. Analisis Data
Tahap analisis dimulai dengan membaca keseluruhan data yang ada, yang diperoleh dari berbagai sumber. Diantaranya sebagai berikut:
1. Perhatian Siswa
a. Hasil pengamatan
Lembar observasi terdiri dari dua macam yaitu lembar observasi guru pada KBM untuk menilai kualitas guru dalam
penerapan pembelajaran aktif teknik Question Student Have dan lembar observasi perhatian belajar matematika siswa untuk
mengetahui persentase perhatian belajar siswa. Lembar observasi juga dugunakan untuk menganalisis dan merefleksi setiap siklus.
Adapun hasil observasi perhatian belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.10 Rekapitulasi Persentase Perhatian belajar Siswa
No Sub
Variabel Indikator yang
diamati Siklus
I Siklus
II
1. Perhatian
Sengaja Siswa memperhatikan
penjelasan guru 79.9 96,6
Siswa memperhatikan temannya ketika
memberi tanggapan atau pertanyaan
52,1 87,5
Siswa mendengarkan setiap kali guru
menjelaskan pelajaran matematika
72 87,7
Rata-rata perhatian sengaja 68
90,6
2. Perhatian
Spontan Siswa
meresponmengerjakan latihan yang diberikan
guru 95
97,8
Siswa meresponmenanggapi
pertanyaan yang diberian temannya
7,7 21,7
Rata-rata perhatian spontan 51,4 59,8
3. Perhatian
Intensif Siswa konsentrasi
dalam mempelajari matematika
60,6 89,8
Rata-rata perhatian total 60
80
Berdasarkan tabel di atas diperoleh informasi bahwa rata-rata
persentase perhatian belajar siswa mengalami peningkatan 20.
Data pada tabel tersebut juga menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan pada siklus II telah dapat memperbaikimeningkatkan
sebagian besar aspek perhatian yang masih rendah pada siklus I. Perbandingan persentase perhatian belajar siswa pada siklus I dan
siklus II disajikan dalam diagram sebagai berikut:
Gambar 4.6 Diagram Batang Peningkatan Persentase Perhatian Belajar
Dari ketiga aspek indikator tersebut terlihat bahwa peningkatan tertinggi terjadi pada indikator perhatian sengaja
yaitu 22,6.
Seluruh indikator
sudah mengalami
ketercapaian penelitian yaitu perhatian siswa mencapai 80 dan sudah melebihi batas ketercapaian 70.
b. Angket perhatian
Angket perhatian diberikan kepada siswa sebanyak tiga kali yaitu pada pra penelitian, akhir siklus I dan akhir siklus II. Angket
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Rata-rata perhatian sengaja
Rata-rata perhatian spontan
Rata-rata perhatian intensif
68 51.40
60 90.60
59.80 80
Siklus I Siklus II
Komponen Perhatian
terdiri dari 28 pernyataan dengan empat pilihan jawaban yaitu sangat setuju SS, setuju S, tidak setuju TS, dan sangat tidak
setuju STS. Adapun hasil angket perhatian dari masing-masing aspek yang diukur dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.11 Persentase Hasil Angket Perhatian Belajar Siswa Dalam
Pembelajaran Matematika
No IndikatorAspek yang diamati
Hasil Persentase Pra Penelitian
Siklus I Siklus II
1.
Perhatian Sengaja 57,78
62,87 79.17
2. Perhatian Spontan
56,85 62,78
78,98
3. Perhatian Intensif
58,17 63,75
80,17
Rata-rata
57,60 63,13
79,44
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa rata-rata perhatian belajar siswa pada pra penelitian dan siklus I belum mencapai
kriteria pencapaian. Namun pada siklus II rata-rata perhatian belajar siswa mengalami peningkatan yaitu dari 63,54 pada
siklus I menjadi 79,54 pada siklus II. Hal ini membuktikan bahwa pada pembelajaran aktif teknik Question Student Have
dapat meningkatkan perhatian belajar siswa.
c. Hasil wawancara
Selain data yang diperoleh dari lembar observasi, angket, dan tes hasil belajar, penelitian ini juga diperkuat dengan hasil
wawancara yang dilakukan peneliti pada guru dan siswa. Wawancara dilakukan sebelum tindakan dan setelah tindakan.
Wawancara yang dilakukan pada guru sebelum tindakan penelitian pendahuluan diperoleh informasi bahwa tingkat
kemampuan siswa kelas VII-B rata-rata masih dibawah KKM, metode yang selama ini digunakan guru adalah ceramah, siswa
jarang sekali bertanya, kemampuan siswa dalam mengerjakan soal rendah tentang materi pelajaran dan masih ada sebagian kecil
siswa yang sering acuh saat guru menjelaskan ataupun memberi pertanyaan. Para siswa juga kadang merasa bosan saat belajar
matematika yang selalu mengerjakan soal. Adapun hasil wawancara dengan guru dan siswa pada siklus
II memberikan informasi bahwa pembelajaran aktif teknik Question Student Have memberika respon yang baik dan guru
kelas juga menganggap bahwa pembelajaran aktif teknik Question Student Have telah dilaksanakan dengan sangat baik karena siswa
dituntut untuk membuat pertanyaan sehingga siswa lebih konsentrasi dalam belajar maka dapat dikatakan penelitian ini
berhasil.
2. Hasil Belajar Matematika
Untuk tes hasil belajar digunakan tes formatif yaitu tes yang dilaksanakan pada setiap akhir siklus. Adapun hasil tes tersebut
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.12 Statistik deskriptif peningkatan hasil belajar siswa
statistik Siklus I
Siklus II
Nilai tertinggi 95
100 Nilai terendah
40 55
Rata-rata 56,3
73,3
Berdasarkan tabel di atas diperoleh informasi bahwa rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I belum mencapai KKM tetapi pada
siklus II rata-rata hasil belajar siswa telah mencapi KKM. Peningkatan hasil belajar jika disajikan dalam diagram batang
adalah sebagai berikut:
Gambar 4.7 Diagram Batang peningkatan Rata-Rata Hasil belajar
Matematika Siswa
D. Interpretasi hasil Analisis
Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa sangat memperhatikan, merespon setiap pertanyaan, dan berani bertanya dalam proses
pembelajaran matematika yang menggunakan pembelajaran aktif teknik Question Student Have. Perasaan senang siswa terhadap
pembelajaran matematika dapat meningkatkan perhatian belajar siswa. Peningkatan perkembangan perhatian siswa dapat dilihat dari
perbedaan perhatian siswa sebelum tindakan dengan perhatian siswa setelah tindakan yang ditunjukkan dari skala perhatian, wawancara,
dan observasi. Pada awal penelitian sebelum tindakan sebagian besar siswa kurang memperhatikan pelajaran matematika, masih banyak
siswa yang mengobrol dan malu dalam bertanya. Setelah penerapan pembelajaran aktif teknik Question Student Have, mulai terjadi
perubahan positif pada siswa. Siswa terbiasa berdiskusi, mulai memperhatika pelajaran, mendengarkan penjelasan, dan merespon
setiap pertanyaan yang diajukan. Suasana kerja kelompok yang saling
10 20
30 40
50 60
70 80
Siklus I Siklus II
R at
a -r
at a
Hasil B
e lajar