33 memiliki paruh yang runcing, tajam dan melengkung. Burung
pemakan biji-bijian memiliki paruh yang penduk dan kokoh untuk memecah biji. Itik dan angsa mencari makan di air sehingga
memerlukan kaki yang berselaput untuk berenang. Kupu-kupu
memiliki mulut penghisap untuk menghisap sari bunga. b.
Adaptasi Hewan terhadap Timpat Tinggal
Hewan memiliki keadaan lingkungan yang berbeda-beda. Setiap keadaan lingkungan menuntut hewan untuk beradaptasi agar dapat
bertahan hidup. Misalnya unta, unta tinggal di padang pasir yang jumlah airnya terbatas. Unta memiliki punuk di punggungnya untuk
menyimpan air, sehingga unta tidak akan kehausan meskipun tidak minum berhari-hari. Berbeda lagi dengan hewan yang tinggal di daerah
bersalju, yaitu pinguin dan berudang kutub. Mereka memiliki lapisan lemak di bawah kulit yang tebal, sehingga tidak merasa kedinginan.
c. Adaptasi Hewan dalam Melindungi Diri dari Musuh
Setiap hewan memiliki cara untuk melindungi diri dari musuh atau makhluk lain yang menganggu misalnya cicak, cicak akan
memutuskan ekornya apabila ada musuh yang menganggu. Ketika ekor cicak dilepaskan dari tubuhnya akan tumbuh ekor yang baru.
Kemampuan cicak untuk melepaskan ekornya ini disebut autotomi. Berbeda lagi dengan cumi-cumi dan walang sangit, ketika ada musuh
cumi-cumi akan mengeluarkan cairan seperti tinta hitam agar bisa
34 kabur dari musuh, sedangkan walang sangit akan mengeluarkan bau
busuk.
6. Benda dan sifatnya
Ada berbagai benda yang terbuat dari bahan berbeda-beda. Ada yang berasal dari serat hewan, serat tumbuhan, plastik, dan sebagainya. Bahan-
bahan tersebut memiliki fungsi yang berbeda pula. Misalnya ember terbuat dari plastik, meja terbuat dari kayu, baju dibuat dengan menggunakan
benang dan masih banyak lagi.
Menurut Winarti, Winarto dan Sunarno 2009: 54 sebuah benda dapat mengalami perubahan sifat. Perubahan sifat benda meliputi warna,
kelenturan, dan bau. Faktor apakah yang mempengaruhi perubahan sifat benda. Faktor tersebut di antaranya adalah pemanasan, pembakaran,
perubahan suhu, pengaratan, dan pembusukan. Perubahan sifat tersebut dibedakan menjadi dua yaitu perubahan sifat sementara dan perubahan
sifat tetap.
D. Hasil Penelitian yang Relevan
Sebagai penunjang penelitian, peneliti menuliskan tiga hasil penelitian yang relevan yaitu Febriyani, Ramadhani, dan Raharjo. Ketiga penelitian
tersebut akan diuraikan peneliti sebagai berikut.
Febriyani 2015 melakukan penelitian tentang “Miskonsepsi Yang Terjadi Pada Pembelajaran Matematika Materi Bagun Datar Segi Empat Pada
Kelas IV Sekolah Dasar ”. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian