123
g.
Indikator 3.1.1 mendiskripsikan ciri khusus cara hewan menyesuaikan diri dengan lingkungannya untuk memperoleh makanan dan
melindungi diri dari musuhnya Indikator 3.1.1 pada soal yang diberikan terdapat pada nomor
25, 26, 27, 28, dan 29. Hasilnya siswa dapat mengerjakan dengan benar semua soal untuk indikator 3.1.1 dan menuliskan alasan yang
sesuai. Hasil wawancara kepada siswa, siswa tersebut memahami bahwa hewan memiliki ciri dan cara khusus untuk beradaptasi dengan
lingkungannya.
h.
Indikator 4.1.1 mengidentifikasi beberapa jenis sifat bahan berdasarkan struktur penyusunnya, misalnya: bahan tali-temali
Indikator 4.1.1 pada soal yang diberikan, terdapat pada nomor 30, 31, dan 32. Hasilnya siswa dapat menjawab soal dengan benar dan
menuliskan alasan yang sesuai. Hasil wawancara siswa, siswa dapat mengidentifikasi dengan benar berbagai sifat bahan berdasarkan
struktur penyususnnya. Siswa dapat mengidentifikasi sifat kertas, kayu, plastik, dan karet.
i.
Indikator 4.1.2 memberi contoh penggunaan berbagai jenis bahan berdasarkan strukturnya
Indikator 4.1.2 pada soal terdapat pada nomor 33, 34, dan 35. Hasilnya siswa dapat menjawab dengan benar pertanyaaan yang
diberikan dan menuliskan alasan yang sesuai. Hasil wawancara siswa dapat memberikan contoh penggunaan bahan berdasarkan strukturnya.
124
j.
Indikator 4.2.1 mengumpulkan data tentang sifat benda, seperti bentuk, warna, kelenturan, kekerasan, dan bau sebelum dan sesudah
mengalami perubahan Indikator 4.2.1 pada soal yang diberikan terdapat pada nomor 36
dan 37. Hasilnya siswa dapat mengerjakan soal nomor 36 dengan benar, sedangkan kesalahan terjadi pada nomor 37. Hasil wawancara
kepada siswa, siswa dapat menjelaskan sifat benda sebelum dan sesudah mengalami perubahan, akan tetapi terjadi kesalahan pada saat
peneliti menanyakan perubahan yang terjadi pada semen, setelah dicampur air. Siswa beranggapan bahwa semen yang dicampur dengan
air akan melembek.
k.
Indikator 4.2.3 mengidentifikasi benda yang dapat dan yang tidak dapat kembali ke wujud semula setelah mengalami suatu proses
Indikator 4.2.3 pada soal yang diberikan terdapat pada nomor 38, 39, dan 40. Hasilnya siswa dapat menjawab soal tersebut dengan
benar dan menuliskan alasan yang sesuai. Hasil wawancara kepada siswa, siswa memahami perubahan wujud yang terjadi, baik perubahan
wujud benda yang bersifat tetap dan perubahan wujud benda yang bersifat sementara.
D. Pembahasan
Pada pembahasan, peneliti akan membahas 17 dari 18 siswa yang terdapat pada kelas V SD Kanisius Beji karena salah satu siswa yaitu NH
125 tidak mengalami kesulitan dalam menjawab semua soal yang diberikan oleh
peneliti. Hasil dari wawancara terhadap siswa NH juga didapatkan bahwa siswa NH benar-benar menguasai materi dengan baik.
1. Subjek ASR
a. Miskonsepsi yang Dialami
Berdasarkan hasil pekerjaan soal dan wawancara yang dilakukan, siswa mengalami kesalahan pada nomor 11, 12, 17, 18, dan 19 yaitu
sebagai berikut.
Gambar 1. Hasil Pekerjaan Siswa ASR Nomor 11 dan 12 Siswa salah dalam menjawab soal nomor 11 dan 12. Soal
tersebut adalah bagian dari indikator 1.3.2 yaitu menyebutkan sumber makanan yang mengandung karbohidrat, vitamin, protein, lemak,
mineral, dan air, serta menggolongkan berdasarkan fungsinya. Secara umum siswa dapat menyebutkan berbagai makanan beserta
kandungannya. Pada saat wawancara siswa menyebutkan jeruk mengandung vitamin C, wortel mengandung vitamin A, nasi
mengandung karbohidrat, dan daging mengandung protein. Akan tetapi
126 pada saat peneliti menanyakan tentang penggolongan berdasarkan
fungsinya, siswa sama sekali tidak dapat memberikan jawaban yang benar. Siswa merasa belum pernah dijelaskan oleh guru. Pada saat
peneliti memberikan petunjuk yaitu dengan menyebutkan zat pengatur, zat pembangun, dan sumber energi, siswa baru mengingat bahwa guru
pernah menjelaskan materi tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa siswa ini bukan mengalami miskonsepsi atau kesalahan konsep. Akan
tetapi kesalahan yang terjadi adalah karena lupa.
Gambar 2. Hasil Pekerjaan Siswa ASR Nomor 17, 18, dan 19 Seperti terlihat pada gambar di atas. Siswa mengerjakan soal-
soal tersebut dengan memilih jawaban yang tidak tepat. Pada saat dilakukan wawancara, terbukti bahwa siswa mengetahui adanya
pembuluh nadi dan pembuluh balik, akan tetapi terbalik dalam memahami fungsinya. Siswa memahami bahwa pembuluh nadi atau
pembuluh arteri adalah pembuluh darah yang alirannya membawa darah kotor, sedangkan pembuluh vena adalah pembuluh darah yang
mengalirkan darah bersih. Selain itu, siswa juga tidak tepat dalam
127 menyebutkan bagian-bagian jantung. Menurut hasil wawancara, siswa
menunjukkan bagian nomor 1 adalah serambi kiri yang seharusnya bagian tersebut adalah serambi kanan. Pada bilik juga demikian, siswa
menyebutkan bilik kanan pada nomor 4 sedangkan yang benar nomor 4 adalah bilik kiri.
Menurut triangulasi metode yang berupa soal pilihan ganda dan wawancara, maka dapat disimpulkan bahwa yang dialami siswa ASR
pada materi organ peredaran darah adalah miskonsepsi.
b. Penyebab Miskonsepsi yang Dialami
Dari pembahasan di atas diketahui bahwa siswa mengalami miskonsepsi yaitu terbalik memahami fungsi pembuluh nadi dengan
pembuluh vena dan terbalik dalam memahami bagian-bagian jantung. Setelah mengetahui hal tersebut, peneliti melakukan wawancara
mendalam untuk mengetahui penyebab dari miskonsepsi yang dialami siswa ASR. Dari hasil wawancara diperoleh bahwa minat belajar siswa
ASR terhadap materi pembuluh darah masih kurang atau rendah. Sedangkan pada materi bagian-bagian jantung dari hasil wawancara
diketahui bahwa penyebab miskonsepsi tersebut adalah presepsi yang salah. Siswa menyamakan tentang bagian kanan dan bagian kiri pada
tangan dengan bagian kanan dan kiri pada gambar. Sehingga menyebabkan kesalahan atau miskonsepsi.
Kesalahan tersebut bisa diminimalkan apabila antara guru dan siswa memiliki kerjasama yang baik. Guru seharusnya memantau