Pengertian Keaktifan Belajar Kajian tentang Keaktifan Belajar

22 Raka Joni Martinis Yamin 2007: 80-81, menjelaskan bahwa peran aktif dan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan sebagai berikut: 1 Pembelajaran yang dilakukan lebih berpusat pada siswa. 2 Guru berperan sebagai pembimbing supaya terjadi pengalaman dalam belajar. 3 Tujuan kegiatan pembelajaran kemampuan minimal siswa kompetensi dasar. 4 Pengelolaan kegiatan pembelajaran lebih menekankan pada kreatifitas siswa, meningkatkan kemampuan minimalnya dan menciptakan siswa yang kreatif serta mampu menguasai konsep-konsep 5 Melakukan pengukuran secara kontinu dalam berbagai aspek pengetahuan, sikap, dan ketrampilan. Berdasarkan pola aktivitas dan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran, maka aktivitas dan partisipasi itu merupakan penekanan pembelajaran kompetensi, dimana proses yang dilakukan menekankan tercapainya suatu tujuan indikator yang dikehendaki. Siswa tidak hanya dibebankan mengetahui soal-soal, teori-teori akan tetapi mampu menerapkan atau mempraktikannya secara berimbang.

2. Ciri-Ciri Siswa yang Aktif dalam Pembelajaran

Suryosubroto 2002: 59-60, mengemukakan bahwa siswa dikatakan aktif dalam pembelajaran dapat dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut: 23 a Siswa berusaha berbuat sesuatu untuk memahami materi pelajaran yang di jelaskan guru. Artinya, ketika dalam proses pembelajaran siswa selalu membuat ringkasanrangkuman tentang materi tersebut. Dari ringkasan tersebut siswa akan lebih mudah untuk dipahami dan dimengerti. b Mempelajari, mengalami, dan menemukan sendiri bagaimana memperoleh pengetahuan. Artinya, siswa selalu berusaha untuk mencari sumber-sumber lain yang terkait dengan materi tersebut. Selain sumber yang digunakan guru untuk menjelaskan. c Merasakan sendiri tugas-tugas yang diberikan oleh guru kepadanya. Artinya, adanya pemberian tugas siswa selalu aktif untuk mencari buku-buku pelajaran yang terkait dengan tugas tersebut. Selain itu juga siswa berusaha untuk menyelesaikan dengan pengetahuan sendiri. d Belajar dalam kelompok. Artinya, pembelajaran di kelompok siswa dapat melatih keberanian berbicara dalam mengemukakan pendapat dan mengajukan pertanyaan kepada kelompok lain. Belajar kelompok juga mengikut sertakan siswa untuk berkerja sama dan saling menhargai pendapat dari kelompok lain. e Mencobakan konsep-konsep pembelajaran. Artinya, konsep-konsep pembelajaran yang belum dipahami mereka selalu mencoba berdiskusi bersama teman. 24 f Siswa mengkomunikasi hasil pikiran, penemuan dan penghayatan nilai-nilai secara lisan atau penampilan. Artinya, siswa dapat menceritakan kembali apa yang didapat dari awal proses belajar mengajar hingga akhir. Abu Ahmadi, Widodo Supriyono 2004: 207, mengemukakan bahwa siswa yang aktif memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a Siswa harus memiliki keinginan, keberanian dan menampilkan minatnya. Artinya, dalam proses belajar mengajar siswa harus memiliki keinginan dan keberanian dalam belajar. b Siswa harus berpartisipasi aktif dalam kegiatan persiapan, proses, dan kelanjutan belajar. Artinya, siswa selalu aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar dalam kegiatan persiapan, proses, dan kelanjutan misalnya dalam meyiapkan buku pelajaran yang akan di pelajari hari ini, mengikuti penjelasan guru dan selalu aktif dalam mengerjakan tugas. c Siswa harus menampilkan berbagai usahakekreatifan belajar dan menyelesaikan kegiatan belajar mengajar sampai mencapai keberhasilannya. Artinya, siswa selalu berusaha sekreatif mungkin untuk meyelesaikan tugas yang di berikan oleh guru. d Siswa memiliki kebebasan dan keleluasan dalam belajar kemandirian belajar. Artinya, dalam proses belajar mengajar siswa selalu berusaha untuk mengemukakan pendapat sendiri. 25 Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa siswa yang dikatakan aktif harus siswa berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran, siswa memiliki keinginan dan berusaha mencari infomasi serta keberanian untuk menampilkan minatnya, siswa mengkomunikasi hasil pikiran dan belajar kelompok.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keaktifan Belajar Siswa

Slameto 2013 : 54-71, mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keaktifan belajar siswa dapat digolongkan menjadi 2 faktor yaitu, faktor intern dan faktor ekstern.

1. Faktor Intern

Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Di dalam faktor intern ini akan dibahas beberapa faktor pada diri individu yang sedang belajar yaitu, faktor jasmaniah, faktor psikologis dan faktor kelelahan. a. Faktor jasmaniah 1 Faktor kesehatan Kesehatan seseorang akan berpengaruh pada belajar. Proses belajar seseorang terganggu jika kesehatannya terganggu, selain itu juga ia akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk jika badannya lemah, kurang darah ataupun gangguan-gangguan kelainan-kelainan fungsi alat inderanya serta tubuhnya. Agar seseorang belajar dengan baik haruslah mengusahakan badannya 26 tetap terjamin dengan cara istirahat yang teratur, makan teratur dan olahraga dengan teratur. 2 Cacat Tubuh Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuhbadan. Cacat ini akan berupa buta, tuli, patah tangan dan lumpuh. Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi proses belajar siswa. Jika hal ini terjadi di lembaga pendidikan khusus harus diusahakan alat bantu agar bisa mengurangi kecacatan ini. b. Faktor Psikologis 1 Inteligensi Inteligensi ini berpengaruh besar pada proses belajar. Siswa yang mempunyai inteligensi yang tinggi akan lebih berhasil dari pada yang mempunyai tingkat inteligensi yang rendah. Begitu pun siswa yang mempunyai tingkat inteligensi yang tinggi belum tentu berhasil dalam belajar. Hal ini disebabkan karena belajar adalah suatu proses yang kompleks dengan banyak faktor yang mempengaruhinya. Sedangkan inteligensi adalah salah satu faktor diantara faktor yang lain. Jika faktor lain bersifat menghambat berpengaruh negatif terhadap belajar akhirnya siswa gagal dalam belajarnya. 2 Perhatian Gazali Slameto 2013: 56, mengemukakan bahwa perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju