29
rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa kelelahan akan mempengaruhi proses belajar mengajar. Agar siswa belajar dengan baik harus
menghindari jangan sampai terjadi kelelahan dalam belajarnya. Kelelahan jasmani maupun rohani dapat digolongkan dengan cara-
cara sebagai berikut : a
Tidur b
Istirahat c
Mengusahakan variasi dalam belajar juga bekerja d
Menggunakan obat-obatan yang melancarkan peredaran darah, misalnya obat gosok.
e Rekreasi dan ibadah yang teratur
f Olahraga secara teratur, dan
g Mengimbangi makan dengan makanan yang memenuhi syarat-
syarat kesehatan, misalnya empat sehat lima sempurna, h
Jika kelelahan sangat serius cepat-cepat menghubungi ahli, misalnya dokter.
2. Faktor Ekstern
Faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar, tetapi sangat berpengaruh terhadap proses belajar.Faktor ini dapat dikelompokkan
menjadi 3 faktor yaitu, faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.
30
a. Faktor Keluarga
Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa: cara orang tua, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah tangga, dan
keadaan ekonomi. b.
Faktor Sekolah Faktor sekolah ini akan mempengaruhi proses belajar yang
mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar
pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah. 1
Metode Mengajar Metode mengajar adalah suatu cara yang harus dilalui di dalam
mengajar. Dalam proses belajar mengajar metode yang di gunakan guru harus bermacam-macam metode berupa metode diskusi, metode
Tanya jawab, metode bermain peran, dan lain-lain. Dengan adanya beberapa macam metode ini siswa tidak akan bosan dalam mengikuti
proses belajar yang berlangsung. 2
Kurikulum Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada
siswa. Kurikulum merupakan suatu program yang disusun secara terinci yang menggambarkan kegiatan siswa di sekolah dengan
bimbingan guru.
Penyusunan kurikulum
yang tepat
dapat mempengaruhi keaktifan siswa, karena itu dalam penyusunan harus
disesuaikan dengan perkembangan zaman dan teknologi, selain itu
31
juga lingkungan dan kondisi siswa, karena kebutuhan siswa dimasa yang akan datang tidak akan sama dengan kebutuhan siswa pada masa
sekarang. 3
Relasi guru dengan siswa Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa. Dalam
proses pembelajaran ini guru kurang berinteraksi dengan siswa secara akrab akan menyebabkan prosess belajar mengajar tidak berjalan
dengan lancar. Demikan juga dengan siswa merasa jauh dengan guru, maka siswa akan kurang berpartisipasi dalam belajar.
4 Relasi siswa dengan siswa
Guru tidak selalu memperhatikan siswa, sehingga sering terjadi perbedaan siswa A dan siswa B. karena di dalam kelas mereka akan
membentuk grup yang bersaing tidak sehat. Ketika hal ini tetjadi segera siswa di beri bimbingan peyuluhan agar dapat melakukan
proses belajar dengan baik. Menciptakan relasi yang baik antara siswa adalah perlu, agar dapat memberikan pengaruh positif terhadap belajar
siswa. 5
Disiplin sekolah Kedisiplinan sekolah sangat mempengaruhi keaktifan belajar siswa.
Oleh karena itu guru dan siswa harus menuruti tata tertib yang ada di sekolah agar bisa memberi pengaruh positif terhadap belajar.Dengan
demikian siswa belajar lebih maju, siswa harus disiplin dalam belajar baik di sekolah, di rumah dan di perpustakaan.
32
6 Alat pelajaran
Alat pelajaran ini berhubungan erat dengan cara belajar siswa. Dengan adanya alat pelajaran yang lengkap akan memperlancarkan proses
belajar mengajar. Alat pelajaran yang sangat membantu siswa misalnya, buku-buku di perpustakaan, laboratorium serta media-media
lain. 7
Waktu sekolah Waktu sekolah adalah waktu terjadinya proses belajar mengajar di
sekolah. Waktu sering terjadi di pagi hari, siang hari, soremalam hari. Misalnya dalam proses pembelajaran yang dilakukan pada siang hari
akan mempengaruh keaktifan siswa, karena ada siswa yang akan mengantuk, badan jadi lemah, dan tidak konsentrasi dalam berpikir.
Oleh karena itu guru harus memilih waktu belajar yang tepat, sehingga dapat berpengaruh positif terhadap belajar siswa.
c. Faktor Masyarakat
Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena siswa dalam masyarakat.
Kegiatan siswa yang sering dilakukan di masyarakat berupa kegiatan siswa dalam masyarakat, mediamassa, teman bergaul, dan bentuk kehidupan
masyarakat.
33
3. Upaya Guru Dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa
Guru merupakan penanggung jawab kegiatan proses pembelajaran di dalam kelas. Moh. Uzer Usman 2006: 21, menyatakan bahwa guru
memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kualitas pengajaran yang dilaksanakannya. Oleh sebab itu, guru harus memikirkan
dan membuat perencanaan dalam meningkatkan kesempatan belajar bagi siswanya dan memperbaiki kualitas mengajarnya.
Hal ini menuntut perubahan-perubahan perorganisasian kelas seperti: penggunaan metode mengajar, strategi belajar mengajar maupun
sikap dan karakteristik guru dalam mengelola proses belajar mengajar. Guru berperan sebagai pengelola proses belajar mengajar, bertindak selaku
fasilitator yang berusaha menciptakan kondisi belajar mengajar yang efektif sehingga dapat memungkinkan proses belajar mengajar,
mengembangkan bahan pengajaran dengan baik. Guru juga harus mampu memberikan rangsangan kepada siswa, sehingga siswa aktif dalam
mengikuti proses belajar mengajar. Dengan demikian dalam proses belajar mengajar keaktifan siswa
sangatlah penting. Sebab keaktifan siswa dalam belajar sangat menentukan keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran. Upaya guru untuk
melibatkan siswa aktif adalah sebagai berikut: a
Memberikan motivasi atau menarik perhatian siswa, sehingga siswa berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran.
b Menjelaskan tujuan instruksional kemampuan dasar kepada siswa