67
d. Tahap Refleksi siklus I
Refleksi dilakukan dengan mengkaji hasil observasi aktivitas guru, aktivitas siswa, dan skala keaktifan siswa serta permasalahan yang
dihadapi selama tindakan berlangsung pada siklus pertama, diperoleh data bahwa siswa sudah mulai terlihat aktif dalam mengikuti pembelajaran ini
walaupun belum semua siswa aktif. Ada beberapa kelemahan yang dihadapi siklus I ini antara lain:
a Waktu diskusi panjang tidak sesuai dengan jadwal sehingga waktu
presentasi, tanya jawab masih kurang dan tidak dapat menyelesaikan LKS.
b Pemberian reward belum menyenangkan karena reward yang
diberikan guru berupa pemberian applause saja. c
Sebagian siswa belum berpartisipasi saat bekerja kelompok karena guru kurang memperhatikan untuk memberisemangat seperti yel-
yel ataupun ice breaking. d
Media yang digunakan kurang menyenangkan karena guru hanya menggunakan satu media pembelajaran berupa puzlle.
1. Tindakan Siklus II
Pembelajaran siklus II dilakukan untuk memperbaiki keaktifan belajar siswa pada siklus I karena pada siklus I presentase yang harus
dicapai siswa dalam mengikuti proses pembelajaran belum mencapai 75, sehingga pada siklus II perlu dilakukan perbaikan. Tindakan siklus II
68
dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan 2x70 menit. Adapun tahap-tahap
yang dilakukan dalam tindakan siklus II adalah sebagai berikut: a.
Perencanaan Tindakan Siklus II
Berdasarkan refleksi siklus I peneliti dapat melanjutkan ke siklus II agar memperbaiki waktu diskusi kelompok yang belum efektif dan
keseriusan siswa dalam kerja diskusi kelompok serta pemberian reward tidak menyenangkan. Tahap perencanaan merupakan tahap awal untuk
menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan guna memecahkan masalah yang akan dihadapi. Langkah-langkah yang dilakukan peneliti
dalam tahap perencanaan ini adalah sebagai berikut:
1 Menentukan waktu pelaksanaan tindakan secara jelas
2 Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran RPP yang
menggunakan pendekatan PAKEM pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan, dan pembuatan reward berupa
potongan bintang. 3
Menyiapkan media pembelajaran berupa LCD dan gambar-gambar yang digunakan dalam kegiatan belajar.
4 Menyiapakan lembarkerja siswa LKS.
5 Guru menyiapkan yel-yel agar membangkitkan semangat siswa.
6 Menyiapkan dan menyusun instrumen penilaian meliputi :
a Lembar observasi aktivitas siswa dan guru dalam proses
pembelajaran. b
Lembar skala keaktifan belajar siswa.
69
b. Pelakanaan Tindakan Siklus 2
Pelaksanaan tindakan penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya. Kegiatan tersebut dilakukan dalam
proses pembelajaran
dengan menggunakan
pendekatan PAKEM
pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Tahap pelaksanaan tindakan siklus II dilakukan 2 kali pertemuan.
a. Pertemuan I
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari senin, 11 Mei 2015 pada pukul 10.00-11.20 atau 70 menit. Pertemuan pertama membahas
materi permasalahan sosial yang terdiri dari tiga indikator yaitu: a Menjelasan tentang masalah sosial; b Mengidentifikasi macam-macam
masalah sosial; c Menjelaskan cara-cara menyelesaikan masalah sosial di daerahnya. Kegiatan pembelajaran siklus II sebagai berikut:
1 Kegiatan Awal
a.
Guru mengecek kesiapan belajar siswa.
b. Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan yang
mengarah ke materi koperasi, “Apakah kalian pernah menonton TV ataupun membaca Koran tentang berita kebakaran, kepadatan
penduduk, tindakan kejahatan, dan pencemaran lingkungan?’’ kami akan merasa takut ketika menonton berita kebakaran,
tindakan kejahatan, dan lain-lain. Kemudian guru memberi pertanyaan yang kedua “Apa yang kalian rasakan ketika menonton
atau membaca koran tentang kebakaran, kepadatan penduduk,
70
tindakan kejahatan, dan pencemaran lin gkungan?” Semua siswa
menjawab dengan serempak “kami akan merasa takut.
c. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa. Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai hari ini. 2
Kegiatan Inti
a. Menyampaikan informasi. Guru menjelaskan pengertian masalah
sosial, macam-macam masalah sosial, dan cara mengatasi masalah sosial.
b. Memberikan pertanyaan yang menantang. Guru memberikan
pertanyaan yang menantang agar bisa menarik perhatian siswa dan siswa juga dapat berperan aktif dalam proses belajar mengajar.
Guru menunjukkan gambar masalah sosial yang sering terjadi dan guru bertanya kepada siswa “apa nama gambar yang ditunjukan di
LCD”. c.
Menyediakan alat bantu belajar sederhana. Guru akan menyediakan media pembelajaran atau alat bantu sebagai perantara
dalam proses belajar mengajar. Alat bantu yang digunakan pada pertemuan kedua adalah LCD. Dengan menggunakan LCD guru
akan menampilkan tentang macam-macam masalah sosial dan contoh masalah sosial yang terjadi di Indonesia.
71
Gambar 9. Gambar tentang masalah sosial di Indonesia d.
Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar. Guru mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar artinya
guru membagi siswa dalam 4 kelompok yang beranggotakan 5 orang. Setiap kelompok megerjakan LKS tentang contoh-contoh
masalah sosial yang sering terjadi Indonesia dan cara mengatasi masalah tersebut. Guru menampilkan gambar-gambar pada LCD
yang berkaitan dengan masalah sosial agar siswa dapat menuliskan cara mengatasi masalah tersebut.
Gambar 10. Siswa menuliskan cara mengatasi masalah sosial yang terjadi di Indonesia