Ciri-Ciri Siswa yang Aktif dalam Pembelajaran

26 tetap terjamin dengan cara istirahat yang teratur, makan teratur dan olahraga dengan teratur. 2 Cacat Tubuh Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuhbadan. Cacat ini akan berupa buta, tuli, patah tangan dan lumpuh. Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi proses belajar siswa. Jika hal ini terjadi di lembaga pendidikan khusus harus diusahakan alat bantu agar bisa mengurangi kecacatan ini. b. Faktor Psikologis 1 Inteligensi Inteligensi ini berpengaruh besar pada proses belajar. Siswa yang mempunyai inteligensi yang tinggi akan lebih berhasil dari pada yang mempunyai tingkat inteligensi yang rendah. Begitu pun siswa yang mempunyai tingkat inteligensi yang tinggi belum tentu berhasil dalam belajar. Hal ini disebabkan karena belajar adalah suatu proses yang kompleks dengan banyak faktor yang mempengaruhinya. Sedangkan inteligensi adalah salah satu faktor diantara faktor yang lain. Jika faktor lain bersifat menghambat berpengaruh negatif terhadap belajar akhirnya siswa gagal dalam belajarnya. 2 Perhatian Gazali Slameto 2013: 56, mengemukakan bahwa perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju 27 kepada suatu obyek bendahal atau sekumpulan objek. Oleh karena itu untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka akan timbul kebosanan. Polilio menyatakan bahwa, perhatian siswa dalam memperhatikan pelajaran di ruang kelas hanya sekitar 40 dari waktu pembelajaran yang tersedia, sedangkan Mc Keachi menyatakan bahwa dalam 10 menit pertama perhatian siswa dapat mencapai 70 dan berkurang sampai 20 pada waktu 20 menit terakhir Eveline Siregar Hartini Nara 2010: 107. 3 Minat Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Minat ini sangat berpengaruhi terhadap belajar, bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak akan belajar dengan sebaik- baiknya. 4 Bakat Bakat atau aptitude menurut Hilgard adalah : “the capacity to learn”. Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan ini akan menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Misalnya orang yang berbakat mengetik maka akan lebih cepat dalam mengetik bila dibandingkan dengan orang yang tidak 28 berbakat. Jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa dengan bakatnya, maka hasilnya belajar akan lebih baik Slameto 2013: 57. 5 Kematangan Kematangan adalah suatu tingkatfase dalam pertumbuhan seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Misalnya anak dengan kakinya sudah siap untuk berjalan, tangan dengan jari-jarinya sudah siap untuk menulis, dan dengan otaknya sudah siap untuk berpikir abstrak. Dengan demikian terkait dengan proses pembelajaran, belajar akan lebih berhasil apabila siswa sudah siap matang dalam belajar. 6 Kesiapan Kesiapan atau readiness menurut Jamies Drever adalah: Preparedness to respond or react. Kesiapan adalah kesedian untuk memberi respon atau bereaksi. Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar mengajar, karena jika siswa belajar sudah ada kesiapan maka hasil belajarnya akan lebih baik Slameto 2013: 59. c. Faktor Kelelahan Kelelahan ini dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani akan telihat dengan lemahnya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan ini terjadi karena terjadi kekacauan subtansi sisa pembakaran di dalam tubuh, sehingga darah tidakkurang pada bagian tertentu.Sedangkan kelelahan 29 rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kelelahan akan mempengaruhi proses belajar mengajar. Agar siswa belajar dengan baik harus menghindari jangan sampai terjadi kelelahan dalam belajarnya. Kelelahan jasmani maupun rohani dapat digolongkan dengan cara- cara sebagai berikut : a Tidur b Istirahat c Mengusahakan variasi dalam belajar juga bekerja d Menggunakan obat-obatan yang melancarkan peredaran darah, misalnya obat gosok. e Rekreasi dan ibadah yang teratur f Olahraga secara teratur, dan g Mengimbangi makan dengan makanan yang memenuhi syarat- syarat kesehatan, misalnya empat sehat lima sempurna, h Jika kelelahan sangat serius cepat-cepat menghubungi ahli, misalnya dokter.

2. Faktor Ekstern

Faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar, tetapi sangat berpengaruh terhadap proses belajar.Faktor ini dapat dikelompokkan menjadi 3 faktor yaitu, faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.