28 mengingat kepadatan ayam akan terus bertambah. Selanjutnya mempersiapkan
dinding pembatas yang terbuat dari karton, papan, seng, bilik atau yang lainnya, agar luasan kandang dapat terkontrol dan anak ayam tidak terpencar, dengan
begitu anak ayam dapat mengkonsumsi ransum dan air dengan baik serta mencegah terbuangnya energi yang digunakan untuk berlari-lari, selain itu
dinding pembatas berguna sebagai penghantar panas bagi anak ayam sehingga anak ayam mendapatkan suhu yang optimal pada malam hari.
Persiapan kandang selanjutnya adalah menyiapkan tirai kandang pada kandang sistem terbuka yang ditutup rapat pada umur seminggu dan setelah umur
dua minggu tirai dibuka sepertiga bagian, pada umur tiga minggu tirai dibuka duapertiga bagian dan dibuka seluruhnya setelah melewati tiga minggu. Setelah
semua selesai maka kandang diistirahatkan selama 14 hari dihitung mulai saat kandang didesinfeksi. Menjelang dua atau tiga hari sebelum kedatangan DOC,
kandang kembali didesinfeksi dan empat jam sebelum kedatangan DOC, brooding atau pemanas dinyalakan.
2.1.2.2. Produksi
Manajemen pemeliharaan mencangkup pemeriksaan kuantitas dan kualitas DOC dan proses pemeliharaannya, pemberian pakan dan air minum, periode
pemanasan atau brooding, proses vaksinasi, pengobatan dan vitamin, pengawasan tingkat mortalitas dan kontrol kandang dan masa panen.
1. DOC Day Old Chick Pada hari pertama kedatangan DOC, peternak sebaiknya memeriksa
kuantitas DOC kesesuaian antara surat jalan dengan ril DOC yang diterima serta memeriksa kualitas DOC karena semakin baik kualitas DOC akan mempengaruhi
produktivitas saat pemeliharaan. DOC yang tidak berkualitas diafkir agar tidak menjadi beban biaya. Adapun indikator DOC yang tidak berkualitas antara lain;
kakinya kering, omphalitis, berasal dari induk muda, atau badan tidak seragam. Sedangkan DOC yang berkualitas antara lain; 1 Bebas dari penyakit terutama
pullorum, omphalitis, dan jamur 2 DOC terlihat aktif 3 Kakinya besar dan basah seperti berminyak 4 Bulu cerah dan penuh 5 Pantatnya tidak kotor atau
tidak terdapat pasta putih 6 Berat tidak kurang dari 37 gram 7 Sudah divaksin mareks untuk breeder. Ketika DOC masuk kedalam kandang, maka suhu kandang
29 harus sesuai dengan kebutuhan DOC, dan DOC sebaiknya diberi air gula agar
DOC bisa memperoleh energi dengan cepat. Fadillah, 2007 2. Pakan dan Minum
Pada saat DOC tiba dilakukan pemberian air gula untuk mengurangi stres akibat perjalanan, setelah tiga sampai empat jam DOC diberi minum, setelah itu
diberikan pakan secara adlibitum namun harus diperhatikan agar pemberian pakan disesuaikan dengan standar konsumsi pakan agar pakan tidak terlalu banyak
ditaruh dalam tempat pakan, akan tetapi diatur agar pakan yang dikonsumsi selalu pakan baru agar pakan terhindar dari jamur. Dalam proses konsumsi ini sebaiknya
melihat standar pemberian pakan sehingga pemberian pakan di kandang intensitas atau sesering mungkin sehingga kuantitasnya tepat, dalam satu minggu
ditargetkan berat badan ayam bisa meningkat sampai empat kali lipatnya. Pada minggu pertama pakan diberikan sebanyak 166 gram dengan target
bobot badan 170 gram, dan kumulatif pakan untuk minggu kedua, ketiga, keempat dan kelima pakan yang diberikan mencapai masing-masing 537 gram, 1.114 gram,
1.932 gram dan 2.997 gram, adapun bobot yang harus dicapai selama minggu kedua sampai minggu kelima adalah 400 gram, 825 gram, 1.300 gram dan 1.850
gram. Sehingga masing-masing FCR Feed Conversion Ration selama lima minggu adalah 0,197, 0,986, 1,363, 1,378, 1,532. Pakan yang diberikan adalah
pakan starter dan pakan finisher. Kebutuhan air minum untuk ayam broiler minimal dua kali lipat dari jumlah pakan, sehingga peternak harus memperhatikan
takarannya agar tidak terjadi dehidrasi pada ayam karena kekurangan air minum, dan tidak terjadi pemborosan air yang bisa menyebabkan tertumpahnya air di
dalam kandang yang bisa menyebabkan tumbuhnya bibit penyakit karena air yang tergenang dan sekam yang basah.
3. Periode Pemanasan Brooding Periode pemanasan adalah masa paling kritis dalam siklus kehidupan ayam
karena DOC mengalami proses adaptasi dengan lingkungan baru. Periode ini juga merupakan masa proses pembentukan kekebalan tubuh dan masa awal
pertumbuhan semua organ tubuh. Keperluan temperatur untuk DOC selama brooding adalah pada umur satu hari sampai tiga hari 32
C sampai 35 C, umur
empat hari sampai tujuh hari 29 C sampai 34
C, umur delapan hari sampai 14 hari
30 27
C sampai 31 C, umur 15 hari sampai 21 hari 25
C sampai 27 C. Kondisi cuaca
Indonesia yang masih sulit diprediksi membuat temperatur tidak stabil sehingga temperatur di kandang harus selalu dikontrol, adapun caranya adalah dengan
melihat aktifitas DOC antara lain; 1 DOC menjauh dari pemanas berarti temperatur terlalau tinggi, 2 DOC mendekati pemanas berarti temperatur terlalu
dingin, 3 DOC aktif dan menyebar berarti temperatur ideal, 4 DOC berada dalam satu sisi dan bergerombol, ada hembusan angin yang masuk dari satu arah
Fadillah, 2007. 4. Vaksinasi, Pengobatan dan Vitamin
Program vaksinasi merupakan salah satu cara yang paling sering digunakan untuk mencegah timbulnya penyakit di suatu kawasan peternakan
ayam. semua program vaksinasi dibuat berdasarkan sejarah penyakit di peternakan tersebut atau di wilayah sekitarnya.
Adapun tipe vaksin berupa vaksin virus hidup live virus vaccine, vaksin yang dilemahkan Attenuated Vaccine, vaksin yang dimatikan killed vaccine.
Cara melakukan vaksin bisa melalui tetes mata, hidung, mulut, suntik daging, bawah kulit, melalui air minum, penyemprotan, tusuk jarum, melalui pakan.
Faktor yang perlu diperhatikan ketika melakukan vaksinasi adalah kondisi ayam, jadwal vaksin, laporan kegiatan vaksin, menghindari faktor yang bisa
mematikan vaksin, dan perlakuan pasca vaksin. Program vaksin untuk ayam broiler pada umur empat hari dilakukan vaksin Newscastle Disease Killed dan
Newcastle Disease Live dengan dosis normal 0.5 melalu suntik bawah kulit atau melalui tetes mata, vaksin Infecius Bursal Disease dilakukan dua kali yaitu antara
umur sembilan hari sampai 12 hari dan antara umur 18 sampai 23 hari melalui air minum dengan dosis normal. Pada umur 21 hari dan 35 hari ayam kembali
divaksin Newcastle Disease dengan dosis normal melalui air minum. Fadillah, 2007.
Masih menurut Fadillah 2007, program pengobatan sebaiknya dilakukan jika ayam sudah terdeteksi secara dini terkena suatu penyakit. Jika infeksi sudah
terlalu parah, pengobatan akan sulit dilakukan karena membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang mahal, bisa juga peternak memberikan pengobatan secara
terrencana jika sebelumnya telah mengetahui sejarah penyakit yang sering terjadi
31 di kawasan tersebut atau sekitar farm. Pemberian vitamin dilakukan pada tiga hari
pertama agar ayam tidak stres karena perjalanan dan diberikan tiga hari sesudah ayam divaksin agar tidak stres pasca vaksinasi.
5. Mortalitas Tingkat kematian umumnya tinggi pada minggu pertama masa
pemeliharaan. Angka kematian bisa dilihat sejak ayam berumur satu sampai tiga hari. Beberapa penyebab utama kematian pada umur tersebut adalah 1 DOC
tidak berkualitas 2 Kesalahan tata cara pemeliharaan Mismanagement periode brooding, terutama cara pemanasannya. 3 Adanya serangan penyakit, seperti
omphalitis, pullorum, encephalomyelitis, difisiensi nutrisional, dan jamur Aspergilosis 4 Ayam mengalami stres berat, terutama disebabkan masalah
transportasi selama pengiriman, misalnya temperatur di dalam boks mobil tinggi karena dilakukan pada siang hari, sehingga DOC banyak yang mengalami
dehidrasi berat Fadillah, 2007. 6. Kontrol Kandang
Melakukan pengawasan terhadap proses produksi sangat penting untuk kesuksesan usaha ayam broiler, menurut Fadillah 2007, pada saat pertama kali
DOC mengkonsumsi pakan, harus dipastikan semua mendapatkan makanan dan memakannya, cara mengeceknya dengan memilih secara acak dan memeriksa
temboloknya, bila berisi, berarti sudah makan, setiap hari lingkaran pelindung pada masa brooding harus diperhatikan, agar kerapatan kandang terhadap ayam
sesuai standar dan tidak terjadi kepadatan ayam yang terlalu tinggi yang dapat menyebabkan; tingkat konsumsi pakan berkurang, pertumbuhannya terhambat,
efisiensi pakan berkurang, kematian meningkat, kasus kanibalisme, kejadian luka dada, persentase ayam berbulu jelek meningkat, keperluan ventilasi kandang
meningkat. Sehingga setelah tiga hari pelindung harus dilebarkan, dan pelebaran selanjutnya mengikuti standar kepadatan ayam terhadap kandang.
Seleksi dan grading harus dilakukan secara rutin setiap hari sejak minggu pertama, yang bertujuan menyeleksi anak ayam yang kecil, kaki kering, terkena
omphalitis, serta abnormal, dengan anak ayam yang sehat dan normal. Anak ayam yang diseleksi harus segera dimusnahkan dan dicatat sebagai angka penyusutan.
Grading terhadap ayam bertujuan mengelompokan anak ayam yang besar dan
32 yang kecil, sehingga anak ayam yang kecil akan diberikan perlakuan khusus
sehingga pada akhirnya akan mempunyai berat yang seragam. Mengatur sirkualasi udara kandang terutama untuk kandang terbuka,
dilakukan setelah dua sampai tiga hari masa brooding, dengan cara membuka layar bagian atas 10 sampai 25 cm, sehingga udara dapat berputar. Selanjutnya
menjaga kebersihan di sekitar dan dalam kandang beserta peralatan yang digunakan dalam produksi, termasuk tempat pakan dan tempat minum.
Pengontrolan pemberian pakan dan berat badan dapat dilakukan untuk mengetahui FCR, sehingga ketika pakan yang dikonsumsi tinggi dan berat badan kurang dari
standar maka ada kesalahan dari cara pemberian pakan ataupun kesehatan ayam. Pengontrolan litter sejak masa brooding hingga growing agar ayam dapat
terhindar dari litter yang kotor yang menyebabkan luka pada kaki, terjadi infeksi dan kepincangan, selain itu sekam yang basah dapat menyebabkan timbulnya
penyakit, dan melakukan penambahan sekam. Pencatatan laporan kegiatan harian harus dilakukan sejak DOC datang. Laporan tersebut memuat jumlah ayam yang
mati, jumlah dan cara pemberian pakan, obat dan vaksin serta berat badan mingguan dan tingkat keseragaman.
7. Masa Panen Sebelum panen dilakukan, membuat jadwal kandang yang akan dipanen
sesuai ukuran berat ayam dan letak kandang, mempersiapkan peralatan dan membuat laporan stok ayam beserta ukurannya dan mencatat hasil penimbangan
serta jumlah ayam yang ditangkap secara benar dan jelas, setelah selesai penangkapan dan melakukan cek ulang, kendaraan pengangkut ayam baru
diizinkan meningalkan lokasi peternakan Fadillah, 2007.
2.1.2.3. Pasca Produksi