Analisis Pendapatan Peternakan Ayam Broiler

60 dari kerugian itu perlu dikurangi, pengurangan kerugian akibat risiko dilakukan terutama jika konsekuensi dari risiko tersebut besar. Dengan demikian pengurangan kerugian dilakukan untuk memperkecil konsekuensi. Beberapa risiko tidak dapat dicegah, kemungkinan terjadinya dikurangi konsekuensinya. Jika risiko tersebut tidak dapat dicegah atau dikurangi, ada cara lain yang dapat dilakukan, yaitu menyiapkan dana atas risiko tersebut. Pembiayaan risiko bisa dilakukan dengan mengalihkan pendanaannya kepada pihak lain atau menahan dimana perusahaan yang membiayai kerugian jika terjadi. Risiko yang mungkin dan konsekuensinya kecil mungkin akan terlalu mahal untuk membuat pencegahan dan pengurangan kerugian. Risiko ini cukup ditangani dengan menyiapkan dana untuk membiayai jika sekiranya terjadi. Ada beberapa cara dalam mengalihkan risiko yaitu dengan asuransi, hedging, leasing, factoring dan outsourcing. Pada peternakan yang umum dilakukan adalah melakukan hedging atau lindung nilai kontrak harga penyediaan sarana produksi ternak dan kontrak pasar penjualan hasil ternak yang bisa digambarkan dalam Gambar 16 berikut ini. Gambar 16. Peta Risiko dan Penanganannya Sumber: Kountur, 2004

3.2. Analisis Pendapatan Peternakan Ayam Broiler

Analisis pendapatan usahatani atau peternak digunakan untuk mengevaluasi kegiatan peternak dalam setahun Gittinger, 1986. Soekartawi 1986 mengatakan bahwa pendapatan kotor usahatani merupakan hasil perolehan total sumberdaya yang digunakan dalam usahatani, sedangkan pendapatan bersih usahatani merupakan selisih antara pendapatan kotor dan pengeluaran total Kecil Besar Konsekuensi Mencegah Menghindari Menahan Mengurangi Mendanai 61 usahatani. Dan pendapatan tunai adalah selisih antara penerimaan tunai dengan pengeluaran tunai usahatani yang menunjukan kemampuan usahatani untuk menghasilkan uang tunai. Analisis pendapatan berguna untuk mengetahui dan mengukur serta mengevaluasi apakah kegiatan usaha yang dilakukan berhasil atau merugi. Kesuksesan usahaternak ayam broiler dapat dievaluasi dengan parameter tingkat produktifitas dan tingkat harga akan tetapi dari keduanya yang paling penting adalah seberapa besar keuntungan yang didapat dari usaha beternak ayam broiler tersebut. Menurut Fadillah 2007 Prestasi Produksi ayam broiler dapat di ukur melalui beberapa parameter, diantaranya adalah persentasi kematian tingkat deplesi, rata-rata berat ayam yang dijual, konversi pakan Feed Conversion Ration atau FCR umur panen dan rataan umur panen Broiler Indeks atau Performance Numerical PN. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi laba rugi usaha beternak ayam broiler dalam mendapat keuntungan yang optimal menurut Fadillah 2007 adalah; 1. Prestasi Produksi Tinggi rendahnya Prestasi Produksi akan berpengaruh terhadap besar kecilnya laba rugi yang akan diperoleh. 2. Harga Jual Harga jual yang berada di atas biaya produksi menandakan usaha tersebut menguntungkan, dan semakin tinggi selisih harga jual dengan biaya produksi maka semakin besar keuntungan yang diperoleh, namun apabila selisih harga jual di bawah biaya produksi maka usaha tersebut akan rugi. 3. Harga Beli Sarana Produksi Peternakan Sapronak Harga sarana produksi peternakan akan langsung berpengaruh terhadap besar kecilnya biaya produksi, salah satu diantaranya adalah harga pakan, dengan tingginya harga pakan walaupun Performance Numerical PN baik belum tentu mendapat keuntungan yang tinggi. 62 4. Kebocoran atau Kehilangan Kebocoran atau kehilangan ayam maupun sapronak karena moral hazard baik oleh karyawan maupun oleh pihak lain akan berpengaruh terhadap besar kecilnya rugi laba yang diperoleh. 5. Faktor Lainnya Faktor lainnya seperti perbedaan kebijakan perhitungan biaya produksi secara otomatis akan mempengaruhi perhitungan besar kecilnya laba rugi yang akan diperoleh. Kebijakan tersebut meliputi perhitungan sewa kandang, management fee, serta bonus atau insentif karyawan yang dimasukkan ke dalam perhitungan biaya produksi.

3.3. Kerangka Pemikiran Operasional