67
4.4.1. Analisis Risiko
Beberapa ukuran yang dapat digunakan untuk mengukur penyimpangan diantaranya adalah varian Variance, simpangan baku Standard Deviation dan
koefisien variasi Coefficient Variation Fariyanti, 2008. 1. Variance
Pengukuran variance yang mungkin timbul dari return dapat diukur melalui penjumlahan selisih kuadrat dari return dengan ekspektasi return dikalikan
dengan peluang dari setiap kejadian. Dari nilai variance dapat menunjukkan bahwa semakin kecil nilai variance maka semakin kecil risiko yang dihadapi
dalam melakukan kegiatan usaha. Sehingga bisa dikatakan bahwa varian menunjukkan penyimpangan atau risiko yang dihadapi perusahaan. Nilai
variance dapat dituliskan dengan rumus sebagai berikut :
n
σ
2
= ∑ p
i
R
i
– Ři i=1
Rumus variance dari return tersebut dapat juga dituliskan dalam bentuk sebagai berikut :
σ
2
= pi
1
Ri
1
– Ři
1 2
+ pi
2
Ri
2
– Ři
2 2
+ pi
3
Ri
3
– Ři
3 2
+ .....+ pi
n
Ri
n
– Ři
n 2
Untuk menghitung nilai ekspektasi return dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
n
Ř = ∑ p
i
R
i
i=1 Penjabaran dari rumus ekspektasi return dapat dituliskan sebagai berikut :
Ři = pi
1
Ri
1
+ pi
2
Ri
2
+ pi
3
Ri
3
+ .......+ pi
n
Ri
n
Keterangan : σ
2
= Variance dari return pi = Peluang dari suatu kejadian
Ri = Return Ř i = Ekspektasi return
68 2. Standard Deviation
Standard deviation dapat diukur dari akar kuadrat dari nilai variance. Dari nilai standard deviation dapat menunjukan bahwa semakin kecil nilai standard
deviation maka semakin rendah risiko yang dihadapi perusahaan, sehingga standar deviasi bisa digunakan untuk melihat seberapa besar risiko yang dihadapi oleh
peternakan. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut : σ
i
= √ σ
2
Keterangan : σ
2
= Varian σ
i
= Standar Deviasi 3. Coefficient Variation
Coefficient variation diukur dari rasio standard deviation dengan return yang diharapkan atau ekspektasi return. Semakin kecil nilai coefficient variation
maka semakin rendah risiko yang dihadapi, begitu sebaliknya. Koefisien varian adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara risiko yang harus
ditanggung dengan pendapatan tunai yang akan diperoleh. Dengan kata lain koefisien varian digunakan untuk membandingkan risiko yang dihadapi terhadap
return atau pendapatan yang diterima. Secara matematis coefficient variation dapat dituliskan sebagai berikut :
CV = σi Ři Keterangan :
CV = Coefficient Variation σ
i
= Standar Deviasi Ř i = Ekspektasi return
4. Peluang Peluang suatu kejadian pada kegiatan usaha dapat diukur berdasarkan
pengalaman yang telah dialami pelaku bisnis dalam menjalankan suatu usaha. Pada kondisi aktual mengukur peluang kejadian dapat dilakukan dengan melihat
frekuensi dari masing-masing kejadian untuk periode waktu tertentu. Peluang adalah kuantifikasi ketidakpastian seseorang yang dinyatakan dalam bilangan
69 antara 0-1 untuk menggambarkan tingkat kepercayaan seseorang terhadap
kejadian yang mungkin terjadi dari suatu kejadian tidak pasti. Untuk mengukur peluang dilakukan dengan cara melihat berapa kali CV
AB Farm menghadapi kejadian nilai Performance Numerical PN dan harga jual harga Pasar ayam broiler tinggi, rendah dan normal melalui dokumen dan data
pada CV AB Farm. Kemudian setelah diketahui berapa frekuensi terjadinya suatu kejadian nilai Performance Numerical PN dan harga jual harga Pasar ayam
broiler tinggi, rendah dan normal selanjutnya dilakukan perhitungan peluang dengan membagi frekuensi kejadian dengan jumlah melakukan produksi atau
produksi yang diamati dan dengan jumlah penjualan yang diamati. Hasil yang diperoleh merupakan peluang terjadinya risiko produksi dan risiko harga. Total
peluang dari beberapa kejadian berjumlah satu, dan secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut :
n ∑ pi = 1
i=1 Atau dapat juga dituliskan sebagai berikut :
pi
1
+ pi
2
+ pi
3
+ .......+ pi
n
= 1 Selain itu juga untuk mengetahui peluang CV AB Farm memperoleh nilai
Performance Numrical PN dan harga jual harga Pasar ayam broiler yang tertinggi, terendah dan normal yang pernah dialami CV AB Farm selama beternak
ayam broiler. data peluang dapat diketahui dengan pendekatan informasi frekuensi CV AB Farm memperoleh produksi dan harga DOC tertinggi, terrendah
dan normal selama beternak ayam broiler. Setelah dihitung peluang terjadinya risiko produksi dan risiko harga yang dihadapi CV AB Farm maka dilakukan
pengukuran nilai standar deviasi yang diperoleh dari nilai varian yang diakarkan, kemudian dilakukan pengukuran nilai koefisien varian dengan membagi nilai
standar deviasi dengan nilai return atau pendapatan CV AB Farm. Dari ketiga hasil pengukuran diperoleh seberapa besar risiko yang dihadapi CV AB Farm.
4. Metode Z-Score Metode Z-Score adalah metode pengukuran risiko atau kejadian yang
merugikan akibat hasil yang diperoleh menyimpang dari hasil standar. Z-Score adalah suatu angka yang menunjukkan seberapa jauh suatu nilai dari rata-
70 ratanyastandarnya pada distribusi normal. Dengan mengetahui Z-Score atau nilai
z kita dapat mengetahui besarnya kemungkinan suatu ukuran atau suatu nilai yang berada lebih besar atau lebih kecil dari rata-ratanya ataupun dari standarnya.
Z-Score diperoleh dengan cara berikut: Z = x - x
s Dimana :
z = nilai z atau z-score x = suatu nilai
x = rata-rata x nilai standar s = standar deviasi
Rata-rata diperoleh dengan cara : x = ∑ xi
n Dimana :
n = jumlah anggota dari sampel Sedangkan standar deviasi diperoleh dengan cara
s = √ ∑ x – x
2
n -1
4.4.2. Analisis Pendapatan