Pengaruh Risiko Terhadap Pendapatan

109 kedua sampai periode keenam, dan peluang keuntungan sedang terjadi satu kali yaitu pada periode pertama, serta peluang keuntungan rendah terjadi satu kali yaitu pada periode ketujuh. Keuntungan tinggi diperoleh jika selisih penerimaan dengan biaya produksi tinggi, dengan hasil panen yang tinggi dan biaya produksi yang rendah maka keuntungan bisa dioptimalkan, begitupula dengan keuntungan sedang. Adapun keuntungan rendah masih terjadi, walaupun dalam Indeks Prestasi Produksi standar, hal ini karena biaya produksi yang tinggi dan harga jual yang kurang tinggi sehingga pendapatan CV AB Farm rendah, ini menunjukan bahwa dalam sistem kemitraan fluktuasi harga sapronak dan fluktuasi harga jual mempengaruhi pendapatan peternak walaupun Prestasi Produksi telah optimal.

6.4.3. Pengaruh Risiko Terhadap Pendapatan

Indeks Prestasi Produksi dengan parameter perolehan berat badan ayam, konversi pakan menjadi daging, tingkat mortalitas, serta lama waktu pemeliharaan sangat mempengaruhi biaya produksi dan penerimaan penjualan, sehingga Indeks Prestasi Produksi bisa menggambarkan seberapa besar pendapatan peternak. Indeks prestasi produksi standar menjadi parameter dan acuan dan dijadikan target dalam produksi ayam broiler, sehingga Prestasi Produksi standar adalah produksi yang ideal. Dalam pemeliharaan ayam broiler seringkali hasil produksi peternak tidak sesuai dengan standar produksi yang telah ditetapkan. Penyimpangan hasil produksi peternak terhadap standar produksi inilah yang mengurangi pendapatan peternak, sehingga risiko produksi Penyimpangan hasil produksi peternak terhadap standar produksi akan mempengaruhi pendapatan. Selain risiko produksi, risiko harga dalam hal ini fluktuasi harga sarana produksi ternak dan harga jual turut mempengaruhi pendapatan peternak. Berikut pengaruh penyimpangan hasil produksi CV AB Farm terhadap produksi standar yang ditetapkan pada setiap periode terhadap pendapatan usaha dalam setiap periode dengan harga yang berlaku. 110 Tabel 36. Pengaruh Indeks Prestasi Produksi terhadap Pendapatan Periode IP Standar IP CV AB Farm Pendapatan Standar Pendapatan CV AB Farm 1 299 251 28.848.914 10.920.556 2 298 241 31.457.425 5.210.123 3 305 271 36.992.198 18.445.857 4 302 243 43.548.447 3.816.202 5 298 260 30.827.009 356.976 6 296 171 33.121.749 -54.392.690 7 305 82 13.138.701 -108.713.128 Total 301 203 217.934.442 -124,356,104 Sumber: CV AB Farm, 2009 Pada periode pertama Indeks Prestasi Produksi CV AB Farm adalah 251 Tabel menghasilkan pendapatan sebesar Rp 10.920.556, seharusnya Indeks Prestasi Produksi yang diperoleh dengan waktu pemeliharaan 38,50 hari adalah 299 yang menghasilkan pendapatan sebesar Rp 28.848.914. Dengan demikian pengaruh risiko terhadap pendapatan adalah penyimpangan produksi sebesar 45 mengakibatkan penyimpangan pendapatan sebesar Rp 17.928.358 Tabel 37 atau penyimpangan Indeks Prestasi Produksi Risiko sebesar 16,1 mengakibatkan penurunan pendapatan sebesar 62,1 Tabel 37. Pada periode ini CV AB Farm mengalami keuntungan kedua tertinggi selama periode pengamatan. Pada periode kedua penyimpangan risiko produksi sebesar 57 19,3 berisiko mengakibatkan penurunan pendapatan sebesar Rp 26.247.302 83,4. Hal tersebut disebabkan oleh tingginya tingkat mortalitas yang terjadi akibat wabah penyakit colibasilus yang menyebabkan berkurangnya berat ayam saat dipanen. Pada periode ketiga penyimpangan Prestasi Produksi sebesar 35 11,3 berisiko mengakibatkan penurunan pendapatan sebesar Rp 18.546.341 50,1 Pada periode ini CV AB Farm mendapat keuntungan tertinggi selama periode pengamatan. Pada periode keempat penyimpangan Prestasi Produksi sebesar 60 19,7 berisiko mengakibatkan penurunan pendapatan sebesar Rp 39.732.245 91,2. Hal ini karena tingkat mortalitas cukup tinggi yaitu 9,39 mortalitas standar 4,55, dengan perolehan FCR 1,85 FCR standar 1,79 yang berarti setiap 1.79 kg pakan menghasilkan satu kg daging, dari segi efisiensi pakan cukup 111 baik, akan tetapi berat daging yang dihasilkan berkurang karena tingginya tingkat mortalitas pada periode tersebut sehingga penerimaan penjualan ayam berkurang. Pada periode kelima penyimpangan Prestasi Produksi sebesar 39 13,0 berisiko mengakibatkan penurunan pendapatan sebesar Rp 30.470.033 98,8. Pada periode keenam penyimpangan Prestasi Produksi sebesar 126 42,4 berisiko mengakibatkan penurunan pendapatan sebesar Rp 87.514.439 264,2. Pada periode ketujuh penyimpangan Prestasi Produksi sebesar 222 72,9 berisiko mengakibatkan penurunan pendapatan sebesar Rp 121.851.829 927,4. Risiko yang tinggi pada periode keenam dan ketujuh karena tingkat mortalitas sangat tinggi pada periode keenam 11,75 standar 4,66 dan periode ketujuh 26,567 standar 4,00, karena berbagai wabah penyakit seperti Coccidiosis, Colera, ND, RSS. Pada periode terebut FCR sangat tinggi pada periode keenam 2,17 standar 1,82 dan periode ketujuh 2,88 standar 1,73, sehingga biaya pakan menjadi sangat tinggi. Pada periode keenam waktu pemeliharaan relatif lama sehingga biaya sapronak menjadi tinggi, sedangkan penerimaan rendah karena berat badan ayam berkurang akibat mortalitas yang tinggi, sama halnya dengan periode ketujuh, dengan adanya kasus kekerdilan yang disebabkan kurangnya kualitas DOC dan kualitas pakan yang menurun akibat manajemen penyimpanan sehingga menyebabkan pertumbuhan terhambat, yang menyebabkan berat badan ayam sangat rendah yang berdampak pada penerimaan penjualan sangat rendah, sementara konsumsi pakan sangat tinggi, sehingga biaya produksi tinggi. Rata-rata selama tujuh periode pemeliharaan ayam broiler CV AB Farm mengalami penyimpangan risiko produksi sebesar 98 32,6 berisiko mengakibatkan penurunan pendapatan sebesar Rp 342.290.546 157,1. Persentase Penyimpangan Indeks Prestasi Produksi terhadap Pendapatan dapat dilihat pada Tabel 37. Imbangan atau ratio antara Indeks Prestasi Produksi dengan pendapatan setiap periodenya menunjukan peningkatan, hal ini karena adanya fluktuasi harga sarana produksi ternak dan fluktuasi harga jual. Sehingga perbandingan satu risiko nilainya semakin meningkat bila dikonversi terhadap biaya. 112 Tabel 37. Persentase Penyimpangan Indeks Prestasi Produksi terhadap Pendapatan Penyimpangan Indeks Prestasi Pendapatan Periode Selisih Rp Ratio Indeks PrestasiPendapatan 1 48 16,1 17.928.358 62,1 3,9 2 57 19,3 26.247.302 83,4 4,3 3 35 11,3 18.546.341 50,1 4,4 4 60 19,7 39.732.245 91,2 4,6 5 39 13,0 30.470.033 98,8 7,6 6 126 42,4 87.514.439 264,2 6,2 7 222 72,9 121.851.829 927,4 12,7 Total 98 32,6 342.290.546 157,1 4,8 Sumber: CV AB Farm, 2009

6.5. Analisis Manajemen Risiko yang Telah diterapkan CV AB Farm