96 diikuti oleh biaya DOC 18,07, biaya obat, vaksin dan vitamin serta bahan kimia
sebesar 1,38, biaya tenaga kerja 1,26, biaya pemanas 1,10, dan biaya lain lain 0,91.
6.2.2. Penerimaan
Penerimaan penjualan ayam broiler pada CV AB Farm berfluktuatif setiap periodenya, hal ini disebabkan berfluktuatifnya harga kontrak dan harga pasar
setiap periodenya lampiran 1-7. Penerimaan peternakan CV AB Farm terdiri dari penerimaan penjualan yang didapat dari perkalian antara berat badan ayam
hidup saat panen dikalikan dengan harga kontrak yang telah disepakati antara peternak dan perusahaan inti dan berasal dari bonus pasar lampiran 1-7. Pada
periode pertama, berat badan ayam rata-rata sebesar 1,76 kg sehingga berdasarkan surat perjanjian kerja, harga kontrak yang berlaku adalah Rp. 9.781 dan harga
pasar yang berlaku saat itu di atas harga kontrak sehingga peternak mendapatkan bonus pasar sebanyak 30 dari selisih harga pasar dan harga kontrak.
Tabel 24. Penerimaan Peternakan Ayam Broiler CV AB Farm Selama Periode Pengamatan
Periode Jumlah
Ekor Berat
Badan Kg Berat
Rata- rata
Kg Harga
Kontrak Rp
Bonus Pasar Rp
Penerimaan RpPeriode
Produksi 1
15.200 26.810,20
1,76 9.781
156.375 262.390.885
2 14.076
26.964,20 1,92
10.400 280.427.680
3 15.424
25.666,00 1,66
10.549 10.866.027
281.624.877 4
14.493 28.707,20
1,98 11.293
9.115.836 333.306.856
5 15.290
27.917,40 1,83
12.200 4.923.024
345.515.304 6
13.246 23.708,67
1,79 12.443
295.011.092 7
10.291 12.291,90
1,19 11.716
144.013.208 Sumber : CV AB Farm, 2009
Rata-rata bobot ayam panen sangat berfluktuasi, berat badan ayam tertinggi pada periode keempat dan terrendah pada periode ketujuh, hal ini
disebabkan adanya risiko mortalitas akibat adanya kesalahan pengelolaan kandang dan risiko penyakit. Harga kontrak berfluktuasi pada tiap periodenya, pada
periode pertama sampai keenam menunjukan peningkatan, akan tetapi pada periode ketujuh terjadi penurunan harga kontrak. Bonus pasar yang diterima oleh
peternak terjadi pada periode pertama, ketiga, keempat dan kelima.
97 Penerimaan tertinggi terjadi pada periode kelima, hal ini karena harga
kontrak yang diterima peternak cukup baik Rp. 12.000 dan berat badan saat panen cukup besar, adapun penerimaan terrendah terjadi pada periode ketujuh, hal ini
karena turunnya harga kontrak serta berat badan ayam yang dipanen sedikit. Hal tersebut karena jumlah ayam yang sedikit bila dibanding dengan
periode sebelumnya, sedikitnya populasi yang dipelihara disebabkan kualitas DOC yang kurang baik, sehingga DOC dikembalikan, pada proses pemeliharaan
mortalitas ayam sangat tinggi 26,57 akibat berbagai penyakit dan rata-rata berat ayam kecil 1,19 Kg karena terjadi kekerdilan akibat penyakit RSS Runting
Stunting Syndrome.
6.2.3. Pendapatan