146 usaha debitur per bulannya maka realisasi KUR yang diperoleh juga akan semakin
besar. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa omzet usaha per bulan sangat mempengaruhi besar realisasi KUR yang diterima debitur responden.
Dengan demikian, calon debitur perlu memperhatikan variabel ini jika ingin memperoleh realisasi KUR yang lebih besar di BRI Unit Cibinong yaitu
dengan cara meningkatkan penjualan bulanannya. Pihak BRI Unit Cibinong juga dapat memanfaatkan informasi ini untuk mencapai target realisasi KUR dengan
lebih memperhatikan omzet usaha per bulan para calon debitur dalam menyetujui pengajuan kredit. Kesimpulannya bahwa usaha dengan omzet usaha per bulan
yang lebih besar tidak dapat dipastikan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar di bandingkan dengan usaha yang memiliki omzet yang lebih kecil.
7.1.9 Pendapatan Bersih Per Bulan
Pendapatan usaha bersih per bulan merupakan jumlah dana yang memungkinkan untuk dialokasikan debitur dalam membayar kewajibannya baik
dalam membayar angsuran pokok dan bunga pinjaman pada setiap bulannya. Pendapatan bersih per bulan diduga berpengaruh positif terhadap realisasi kredit
karena semakin besar pendapatan bersih per bulannya maka kemampuan membayar angsuran dan beban bunga akan
semakin besar. Hal
ini mengindikasikan bahwa pendapatan bersih per bulan yang lebih besar di duga
lebih berpeluang dalam mendapatkan realisasi kredit yang lebih besar. Berdasarkan hasil regresi linier berganda, diketahui koefisien variabel
pendapatan bersih per bulan berpengaruh negatif terhadap besarnya realisasi KUR. Pada koefisien variabel tersebut memberikan pengaruh yang tidak
signifikan namun bernilai negatif, dimana p-value bernilai 0,579 atau lebih besar dari taraf nyata 10 persen. Pengaruh ini tidak sesuai dengan hipotesis
penelitian ini, dimana pendapatan usaha bersih debitur per bulan diduga berpengaruh positif terhadap realisasi kredit, dimana semakin besar pendapatan
bersih usaha per bulanny maka kemampuan membayar angsuran dan beban bunga akan semakin besar. Hal ini mengindikasikan bahwa pendapatan bersih per bulan
yang lebih besar diduga lebih berpeluang dalam mendapatkan realisasi KUR yang
lebih besar.
147 Kesimpulan ini sesuai dengan prediksi sebelumnya, pendapatan bersih per
bulan debitur KUR yang menjadi responden dalam penelitian ini berkisar antara dua ratus ribu rupiah nilai terendah hingga 29,5 juta rupiah nilai tertinggi.
Sebagian besar responden memiliki pendapatan bersih kurang dari satu juta rupiah per bulannya yaitu sebesar 48 persen. Hal ini menunjukkan bahwa, dalam
perealisasian KUR pada BRI Unit Cibinong tidak terlalu memperhatikan pendapatan bersih per bulan.
7.1.10 Frekuensi Peminjaman Kredit
Frekuensi peminjaman kredit mgnidikasikan bahwa semakin sering meminjam makadebitur akan lebih memahami bagaimana pola kredit yang
diambil dan bagaimana menggunakannya.Tingginya frekuensi peminjaman dapat meningkatkan kepercayaan bank sebagai kreditur dalam menyalurkan kreditnya
sehingga faktor ini diduga berpengaruh positif terhadap proses realisasi kredit yang dapat diterima oleh debitur.
Berdasarkan hasil regresi linier berganda, diketahui koefisien variabel frekuensi peminjaman kredit berpengaruh positif terhadap besarnya realisasi
KUR. Namun, pada koefisien variabel tersebut memberikan pengaruh yang tidak signifikan namun bernilai positif, dimana p-value bernilai 0,122 atau lebih besar
dari taraf nyata 10 persen. Pengaruh ini sesuai dengan hipotesis penelitian ini dimana semakin sering meminjam maka debitur akan lebih memahami bagaimana
pola kredit yang diambil, prosedur kredit baik pengajuan kredit, perealisasian hingga pengembalian kredit serta memahami bagaimana menggunakan kredit
untuk dapat memajukan usahanya. Tingginya frekuensi peminjaman dapat meningkatkan kepercayaan bank sebagai debitur dalam menyalurkan kreditnya
sehingga faktor ini diduga berpengaruh positif terhadap besarnya realisasi KUR yang diterima. Frekuensi peminjaman kredit responden debitur KUR BRI Unit
Cibinong mulai dari satu hingga 10 kali. Kesimpulan ini sesuai dengan prediksi sebelumnya, bahwa frekuensi
peminjaman kredit berpengaruh dalam penentuan besarnya realisasi KUR di BRI Unit Cibinong. Hal ini sesuai dengan prediksi sebelumnya bahwa semakin sering
debitur melakukan peminjaman maka realisasi KUR yang diperoleh juga akan
148 semakin besar. Analisis deskriptif mengungkapkan bahwa BRI Unit Cibinong
melalui kredit KUR mencoba meraih debitur baru yaitu dengan membantu para pengusaha mikro, kecil dan menengah di wilayah Kecamatan Cibinong untuk
dapat memperoleh tambahan modal usaha.
7.1.11 Agunan