Usia Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengembalian KUR

154

7.2.1 Usia

Usia mempengaruhi kematangan berpikir dan kebijakan serta sikap seseorang dalam mengambil keputusan dan bertindak, karena dianggap dengan semakin bertambahnya usia biasanya pengalaman hidup semakin banyak dalam memecahkan suatu permasalahan. Peningkatan usia juga dapat meningkatkan pengalaman dalam mengelola dan menjalankan usaha, sehingga dapat menjamin keberhasilan usaha yang dijalankan. Pada tingkatan usia yang tinggi dianggap memiliki tanggung jawab yang besar khususnya dalam melunasi pinjaman kredit KUR. Koefisien variabel usia debitur KUR dari hasil regresi logistik adalah positif, artinya dengan semakin bertambahnya usia debitur maka diharapkan akan semakin besar peluang mengembalikan KUR dengan lancar dan tidak menunggak. Hasil ini sesuai dengan hipotesis pada penelitian ini, dimana usia berpengaruh positif terhadap kelancaran pengembalian kredit KUR. Namun, variabel usia tidak signifikan karena p-value lebih besar pada taraf nyata 10 persen. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa variabel usia responden debitur KUR berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap lancarnya pengembalian KUR. Berdasarkan Tabel 43, variabel usia memiliki nilai odds ratio sebesar 3,66 dapat diartikan bahwa setiap kenaikan usia debitur satu tahun akan menyebabkan kenaikan peluang menunggak pengembalian kredit KUR sebesar 3,66 kali dari sebelum penambahan usia. Debitur KUR yang berusia lebih tua satu tahun peluang menunggak pengembalian kredit adalah 3,66 kali dibandingkan debitur dengan usia yang lebih muda satu tahun, jika variabel lainnya sama ceteris paribus. Artinya orang yang lebih tua memiliki peluang yang lebih besar dalam pengembalian kredit secara menunggak. Kesimpulan ini juga didukung oleh hasil perhitungan proporsi responden debitur lancar dan menunggak, bahwa pada kisaran usia antara 37 hingga 47 tahun proporsi responden debitur KUR menunggak juga lebih besar. Oleh karena itu, perlu dilakukan pembinaan dan pengawasan KUR yang lebih intensif dan sikap prudent kehati-hatian agar peluang terjadinya tunggakan yang lebih rendah. 155

7.2.2 Jenis Kelamin