Condition of Economy Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit

38 Penilaian terhadap collateral ini harus ditinjau dari dua sudut yaitu sudut ekonomisnya yaitu nilai ekonomis dari barang-barang yang akan dijaminkan, serta nilai yuridisnya yaitu apakah barang-barang jaminan tersebut memenuhi syarat- syarat yuridis.

5. Condition of Economy

Dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi dan politik sekarang dan dimasa yang akan datang sesuai sektor masing-masing, serta prospek usaha dari sektor yang dijalankan. Penilaian prospek bidang usaha yang dibiayai hendaknya benar-benar memiliki prospek yang baik, sehingga kemungkinan kredit tersebut bermasalah relatif kecil Kasmir, 2002. Condition of economy yaitu situasi dan kondisi politik, sosial, ekonomi, budaya dan lain-lain yang mempengaruhi keadaan perekonomian pada suatu saat maupun untuk suatu kurun waktu tertentu yang kemungkinannya akan dapat mempengaruhi kelancaran usaha dari perusahaan yang memperoleh kredit. Faktor-faktor makro ekonomis setempat akan sangat berpengaruh terhadap suksesnya suatu perusahaan. faktor kondisi dapat dilihat dari segi legalisasi keberadaan usaha. Faktor kondisi ekonomi menyangkut perkembangan harga dan data statistik. Prinsip-prinsip tersebut di atas sebaiknya satu sama lain dipunyai oleh calon debitur dalam posisi yang seimbang. Selain prinsip Five C s of Credit tersebut, terdapat prinsip tujuh P dalam kredit atau Seven P s of Credit dalam penilaian kredit, antara lain: 1. Personality Personality yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya sehari-hari maupun masa lalunya. Personality juga mencakup sikap emosi, tingkah laku dan tindakan nasabah dalam menghadapi suatu masalah. Penilaian ini dilakukan pada tenaga kerja dan pengelola serta orang-orang yang terlibat langsung dalam bisnis nasabah. 2. Party Party yaitu mengkalisifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi tertentu atau golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya, 39 sehingga nasabah dapat digolongkan ke golongan tertentu dan akan mendapatkan fasilitas yang berbeda dari bank. 3. Purpose Purpose yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit, termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah. Tujuan pengambilan kredit dapat bermacam-macam. Apakah untuk modal kerja atau investasi, konsumtif atau produktif dan lain sebagainya. Purpose merupakan penilaian terhadap tujuan penggunaan kredit dan merupakan penilaian sasaran kredit. 4. Prospect Prospect yaitu untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan dating menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lainnya usahanya mempunyai prospek atau sebaliknya. Hal ini penting mengingat jika suatu fasilitas kredit yang dibiayai tanpa mempunyai prospek, bukan hanya bank yang rugi akan tetapi juga nasabah. Prospect merupakan penilaian masa depan usaha, perkembangan usaha ke depannya. Penilaian ini dilakukan bagi bank antara risiko dengan pendapatan yang diperoleh. 5. Payment Payment merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian kredit. Semakin banyak sumber penghasilan debitur maka akan semakin baik, sehingga jika salah satu usahanya merugi akan dapat ditutupi oleh sektor lainnya. Payment merupakan kemampuan membayar kembali kredit. Penilaian ini dilakukkan dengan menggunakan financial statement dengan memperhitungkan ketidakpastian di masa depan. 6. Profitability Untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba. Profitability diukur dari periode ke periode apakah akan tetap sama atau akan semakin meningkat, apalagi dengan tambahan kredit yang akan diperolehnya. 7. Protection Protection merupakan kemungkinan gagal perlu jaminan sebagai benteng terakhir untuk berlindung. Tujuannya adalah bagaimana menjaga agar usaha dan 40 jaminan mendapatkan perlindungan. Perlindungan dapat berupa jaminan barang atau orang atau jaminan asuransi. Menurut Mahmoeddin 2010 ada faktor tiga R dalam kredit atau three R s of Credit, yaitu returns, repayment capacity, dan risk bearing ability. a Returns Penilaian penghasilan, apakah usaha yang akan dibiayai benar-benar suatu usaha yang memberikan hasil didasarkan pengalaman, kemampuan, pemasaran, dan aspek lainnya. b Repayment capacity Penilaian kesanggupan membayar kembali kredit. c Risk Bearing Ability Penilaian kemampuan untuk menutup risiko yang mungkin timbul jika kredit menjadi macet. Analisis aspek kredit yang perlu diperhatikan terdiri dari aspek yuridis, aspek hubungan, aspek manajemen, aspek pemasaran, aspek sosial ekonomi, aspek tenaga kerja, aspek teknis, aspek keuangan, aspek komersial, aspek agunan, dan aspek khusus Mahmoeddin, 2010.

3.1.4 Jenis-Jenis Kredit