156 signifikan terhadap kelancaran pengembalian kredit KUR karena p-value lebih
besar dari taraf nyata 10 persen. Dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan memberikan pengaruh yang
positif namun tidak signifikan terhadap kelancaran pengembalian KUR. Hal ini sesuai dengan analisis deskriptif sebelumnya bahwa pada tingkat pendidikan yang
lebih tinggi SMA dan SarjanaS1 dapat mengembalikan KUR secara lancar, sedangkan tingkat pendidikan yang lebih rendah SD dan SMP mempunyai
peluang yang lebih besar dalam melakukan tunggakan dalam pengembalian KUR.
7.2.4 Jumlah Tanggungan Keluarga
Jumlah tanggungan keluarga yang harus dipenuhi dan ditanggung kebutuhan hidupnya oleh seorang kepala keluarga mempengaruhi besarnya
pengeluaran dalam keluarga tersebut. Diasumsikan bahwa semakin banyak jumlah tanggungan dalam keluarga secara langsung akan membuat kebutuhan hidup
keluarga tersebut semakin besar sehingga biaya yang dikeluarkan juga akan semakin besar juga pada proporsi dari pendapatan yang harus dibelanjakan untuk
memenuhi kebutuhan tanggungan dalam keluarga. Pada Tabel 43, dapat diketahui bahwa koefisien variabel jumlah
tanggungan keluarga bernilai negatif. Hal ini sesuai dengan hipotesis penelitian ini, dimana jumlah tanggungan keluarga berpengaruh negatif terhadap kelancaran
pengembalian KUR. Namun, variabel ini tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kelancaran pengembalian kredit KUR karena p-value lebih besar dari
taraf nyata 10 persen. Selain itu, nilai odds ratio sebesar 0,05 dapat diartikan bahwa setiap
kenaikan jumlah tanggungan keluarga sebanyak satu orang maka akan menyebabkan kenaikan peluang menunggak pengembalian kredit KUR sebesar
0,05 kali dari sebelum penambahan jumlah tanggungan keluarga. Debitur KUR yang memiliki keluarga besar jumlah tanggungan keluarga lebih dari dua orang
maka peluang menunggak pengembalian kredit adalah 0,05 kali dibandingkan debitur yang memiliki keluarga kecil jumlah tanggungan keluarga satu hingga
dua orang, jika variabel lainnya sama ceteris paribus. Artinya, debitur KUR yang memiliki jumlah tanggungan keluarga yang banyak memiliki peluang yang
157 lebih besar dalam pengembalian kredit secara menunggak. Kesimpulan ini juga
didukung oleh hasil perhitungan proporsi responden debitur lancar dan menunggak, bahwa jumlah tanggungan keluarga lebih dari dua orang maka
mempunyai peluang terjadinya pengembalian KUR yang menunggak.
7.2.5 Waktu Tempuh dari Tempat Tinggal ke BRI
Penyaluran KUR didasarkan pada wilayah kerja masing-masing BRI Unit yang telah ditetapkan oleh Kantor Cabang, lingkup wilayah kerja BRI Unit
Cibinong meliputi kecamatan Cibinong. Waktu tempuh dari tempat tinggal responden ke BRI diduga berpengaruh terhadap pengembalian KUR.
Berdasarkan hasil regresi logistik pada Tabel 43, koefisien variabel waktu tempuh dari tempat tinggal debitur KUR ke BRI adalah positif. Hasil ini tidak
sesuai dengan hipotesis pada penelitian ini, dimana waktu tempuh responden ke BRI berpengaruh negatif terhadap kelancaran pengembalian KUR. Selain itu,
variabel ini tidak signifikan karena p-value lebih besar pada taraf nyata 10 persen. Artinya, bahwa variabel waktu tempuh dari tempat tinggal debitur KUR
ke BRI berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kelancaran pengembalian KUR.
Berdasarkan Tabel 43, dikatahui bahwa variabel waktu tempuh debitur KUR ke BRI menghasilkan nilai odds ratio sebesar 1.091.207,16 dapat diartikan
bahwa setiap kenaikan waktu tempuh debitur sebesar satu menit maka akan menyebabkan kenaikan peluang pengembalian kredit KUR secara lancar sebesar
1.091.207,16 dari sebelum penambahan waktu tempuh. Artinya debitur KUR yang mempunyai waktu tempuh dari tempat tinggal ke BRI lebih lama memiliki
peluang yang lebih besar dalam pengembalian kredit secara lancar. Kesimpulan ini didukung oleh hasil perhitungan proporsi responden debitur lancar dan
menunggak, bahwa pada kisaran 16 hingga 30 menit dan di atas 30 menit tidak terjadi penunggakan dalam pengembalian KUR, sedangkan debitur dengan waktu
tempuh ke BRI pada kisaran satu hingga 15 menit terjadi pengembalian yang menunggak. Kesimpulannya, waktu tempuh debitur KUR ke BRI sudah tidak
menjadi kendala yang berpengaruh terhadap kelancaran pengembalian KUR.
158
7.2.6 Jenis Usaha