58
IV METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Bank Rakyat Indonesia BRI Unit Cibinong, Cabang Bogor, Jawa Barat. Penentuan lokasi penelitian dilakukan
secara purposive sengaja dengan pertimbangan bahwa Bank Rakyat Indonesia BRI Unit Cibinong merupakan bank yang fokus pada penyaluran program KUR
dan memberikan bantuan dalam segi permodalan usaha mikro, kecil, dan menengah UMKM di wilayah Cibinong, Bogor dan sekitarnya. Pelaksanaan
penelitian ini berlangsung pada bulan April 2011 sampai dengan Juni 2011.
4.2 Metode Penentuan Sampel
Populasi yang diambil dalam penelitian ini merupakan debitur KUR BRI Unit Cibinong yang masih aktif dan bergerak dalam usaha di bidang agribisnis.
Jumlah debitur KUR BRI Unit Cibinong secara keseluruhan sebanyak 481 orang, tetapi populasi yang bergerak di bidang agribisnis hanya sekitar 50 orang,
sehingga populasi yang digunakan menjadi sampel sebanyak 50 orang yang merupakan perlaku agribisnis yang masih aktif. Metode pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sensus. Sampel yang digunakan dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi realisasi KUR di BRI Unit
Cibinong, Cabang Bogor, Jawa Barat adalah sama dengan jumlah populasi debitur KUR-Kupedes yang bergerak di sektor agribisnis.
Sampel yang akan digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengembalian KUR di BRI Unit Cibinong, Cabang Bogor, Jawa
Barat sama dengan sampel yang digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi realisasi KUR di BRI Unit Unit Cibinong, Cabang Bogor, Jawa
Barat. Debitur BRI berdasarkan kolektibilitas pinjaman dapat dibedakan ke dalam lima kelompok, yaitu debitur lancar, Dalam Perhatian Khusus DPK, Kurang
Lancar KL, Diragukan D, dan Macet M. Namun, perlu dilakukan pengelompokkan nasabah ke dalam dua golongan yaitu nasabah pinjaman lancar
L dan pinjaman tidak lancar atau menunggak TL. Nasabah dengan pinjaman lancar atau yang disebut nasabah kolektibilitas lancar merupakan nasabah KUR
59 yang dapat mengembalikan pinjamannya sesuai dengan tanggal jatuh tempo
pinjaman atau bayar lewat dari tanggal jatuh tempo pinjaman tetapi masih dalam bulan wajib bayar. Sedangkan nasabah dengan pinjaman tidak lancar
menunggak adalah nasabah yang tergolong ke dalam kolektibilitas pinjaman Dalam Perhatian Khusus DPK, Kurang Lancar KL, Diragukan D, dan Macet
M, hal ini berdasarkan ketetapan Bank Indonesia. BRI menetapkan bahwa nasabah dengan pinjaman tidak lancar menunggak adalah nasabah KUR yang
mengembalikan pinjaman lewat dari bulan wajib bayar tergolong nasabah DPK sampai umur tunggakan lebih dari enam bulan tergolong nasabah macet.
4.3 Metode Pengumpulan Data