Jenis-Jenis Kredit Permintaan akan Dana Pinjaman

40 jaminan mendapatkan perlindungan. Perlindungan dapat berupa jaminan barang atau orang atau jaminan asuransi. Menurut Mahmoeddin 2010 ada faktor tiga R dalam kredit atau three R s of Credit, yaitu returns, repayment capacity, dan risk bearing ability. a Returns Penilaian penghasilan, apakah usaha yang akan dibiayai benar-benar suatu usaha yang memberikan hasil didasarkan pengalaman, kemampuan, pemasaran, dan aspek lainnya. b Repayment capacity Penilaian kesanggupan membayar kembali kredit. c Risk Bearing Ability Penilaian kemampuan untuk menutup risiko yang mungkin timbul jika kredit menjadi macet. Analisis aspek kredit yang perlu diperhatikan terdiri dari aspek yuridis, aspek hubungan, aspek manajemen, aspek pemasaran, aspek sosial ekonomi, aspek tenaga kerja, aspek teknis, aspek keuangan, aspek komersial, aspek agunan, dan aspek khusus Mahmoeddin, 2010.

3.1.4 Jenis-Jenis Kredit

Menurut Muljono 1987, dalam klasisifikasi bentuk perkreditan terdiri dari berbagai jenis kredit. 1. Menurut Jenis Kredit Yang Dibiayai Dilihat dari obyek yang dibiayai dengan kredit tersebut, kredit dapat dibedakan antara lain: a. Kredit Untuk Modal Kerja Kredit Untuk Modal Kerja yaitu kredit yang diberikan oleh bank kepada debiturnya untuk memenuhi kebutuhan modal kerjanya. Kriteria dari modal kerja yaitu kebutuhan modal yang habis dalam satu cycle usahanya, hal ini dalam neraca suatu perusahaan akan berupa uang kasbank ditambah dengan piutang dagang ditambah dengan persediaan baik persediaan barang jadi, persediaan bahan dalam proses, dan persediaan bahan baku. 41 b. Kredit Investasi Kredit Investasi yaitu kredit-kredit yang dikeluarkan oleh perbankan untuk pembelian barang-barang modal yaitu tidak habis dalam satu cycle usaha, maksudnya proses dari pengeluaran uang kas dan kembali menjadi uang kas tersebut akan memakan jangka waktu yang cukup panjang setelah melalui beberapa kali putaran. 2. Jenis Kredit Menurut Sektor Ekonomi Untuk kepentingan perencanaan pengembangan kegiatan perekonomian maka pembagian sektor-sektor ekonomi mempunyai arti yang sangat penting. Menurut Muljono 1987, secara garis besar pembagian kredit menurut sektor ekonomi dapat dibedakan sebagai berikut: a. Sektor Pertanian, Perkebunan dan Sarana Pertanian b. Pertambangan c. Perindustrian d. Perdagangan, restoran, dan hotel 3. Pembagian Kredit Menurut Sifat-sifatnya Mengingat bidang usaha mempunyai variasi yang sangat banyak ternyata dari sifat-sifat usaha ini juga akan mempengaruhi bentuk dari pola kebutuhan modalnya, dan bentuk dari strukturnya pelunasan dari kreditnya. Menurut Muljono 1987, jenis-jenis perkreditan menurut sifatnya dapat diuraikan sebagai berikut : a Berulang resvolving credit Resvolving credit yaitu suatu sifat kredit yang dapat ditarik sesuai dengan kebutuhan dana dari pihak debitur. Jadi pada jenis kredit ini baki debetnya akan berfluktuasi dari waktu ke waktu yang lain sesuai dengan kapasitas atau kebutuhan dana yang akan berlangsung. Jangka waktu kreditnya dapat diperpanjang berulang-ulang selama kegiatan usahanya tersebut berjalan dengan baik b Kredit sekali tarik einmalig kreditself liquidating credit Einmalig kreditself liquidating credit yaitu kredit satu kali penarikan untuk suatu jangka waktu kemudian harus dilunasi sekaligus pada saat transaksi kegiatan usaha yang dibiayai dengan kredit tersebut juga selesai. 42

3.1.5 Manfaat Perkreditan