148 semakin besar. Analisis deskriptif mengungkapkan bahwa BRI Unit Cibinong
melalui kredit KUR mencoba meraih debitur baru yaitu dengan membantu para pengusaha mikro, kecil dan menengah di wilayah Kecamatan Cibinong untuk
dapat memperoleh tambahan modal usaha.
7.1.11 Agunan
Agunan merupakan jaminan tambahan yang disertakan calon debitur ketika melakukan pinjaman di bank. Nilai agunan berpengaruh positif terhadap
realisasi kredit karena semakin besar agunan maka semakin besar kepercayaan bank untuk memberikan pinjaman yang lebih besar. Variabel nilai agunan
memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap besarnya realisasi kredit.
Berdasarkan hasil regresi linier berganda, diketahui koefisien variabel nilai agunan berpengaruh positif terhadap besarnya realisasi KUR. Namun, pada
koefisien variabel tersebut memberikan pengaruh yang tidak signifikan namun bernilai positif, dimana p-value bernilai 0,442 atau lebih besar dari taraf nyata
10 persen. Pengaruh ini sesuai dengan hipotesis penelitian ini dimana agunan berpengaruh positif terhadap realisasi kredit karena semakin besar nilai
agunannya maka semakin besar kepercayaan bank untuk memberikan pinjaman yang lebih besar, namunnya tidak berpengaruh nyata terhadap realisasi KUR yang
diterima oleh debitur. Kesimpulan ini sesuai dengan prediksi sebelumnya, bahwa agunan
mempengaruhi besarnya realisasi KUR yang akan diterima debitur responden. Namun, perlu diingat bahwa agunan debitur untuk meminjam penyaluran KUR
terdiri atas agunan pokok dan agunan tambahan, dimana agunan tambahan ini tidak wajib dipenuhi.
7.1.12 Jumlah Kredit yang Diajukan
Jumlah kredit yang diajukan selalu lebih besar dari jumlah kredit yang direalisasikan oleh bank sehingga jumlah kredit yang diajukan diduga
berpengaruh positif terhadap realisasi kredit. Semakin besar jumlah kredit yang diajukan oleh debitur kepada bank maka diduga nantinya, jumlah kredit yang
149 direalisasikan oleh bank akan semakin besar. Jumlah kredit yang diajukan
responden berkisar antara dua juta hingga 20 juta rupiah. Variabel jumlah kredit yang diajukan memberikan pengaruh yang positif
dan signifikan terhadap besarnya realisasi kredit karena koefisien variabel tersebut bernilai positif dan memiliki p-value sebesar 0,000 lebih kecil dan taraf nyata
10 persen. Hal ini sesuai dengan hipotesis penelitian, dimana variabel jumlah kredit yang diajukan secara signifikan berpengaruh positif terhadap realisasi
KUR, dimana semakin tinggi jumlah kredit yang diajukan oleh debitur maka semakin besar realisasi kredit yang diterima debitur. Artinya, bahwa jumlah kredit
yang diajukan sangat mempengaruhi besar realisasi KUR yang akan diterima sebitur responden.
Kesimpulan ini juga sesuai dengan analisis deskriptif sebelumnya, bahwa pada umumnya jumlah kredit yang diajukan oleh debitur mendekati atau sama
dengan jumlah realisasi kredit yang diterima. Dengan kata lain, pengajuan kredit terendah memperoleh kisaran realisasi terendah juga, dan sebaliknya. Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa jumlah kredit yang diajukan berpengaruh positif terhadap realiasi KUR yang akan diterima debitur responden. Akan tetapi perlu
diingat bahwa jumlah kredit yang diajukan tidak semata-mata mendapatkan realisasi kredit sesuai dengan besarnya jumlah kredit yang diajukan. Hal ini
dikarenakan, pihak bank akan memutuskan besarnya realisasi pinjaman tersebut dengan berbagai pertimbangan berdasarkan penilaian atau pemeriksaan terhadap
aspek-aspek usaha calon debitur tersebut.
7.1.13 Waktu Perealisasian KUR