143 diartikan bahwa jumlah tanggungan keluarga berpengaruh negatif terhadap
besarnya realisasi KUR yang diterima oleh debitur responden, atau dengan kata lain semakin banyaknya tanggungan keluarga maka realisasi KUR yang diterima
akan semakin kecil ataupun sebaliknya. Oleh karena itu, jumlah tanggungan keluarga dapat digunakan sebagai dasar penetuan besarnya realisasi KUR di BRI
Unit Cibinong.
7.1.5 Waktu Tempuh Responden ke BRI
Nasabah KUR BRI Unit Cibinong diutamakan masyarakat yang tinggal dekat dengan ruang lingkup kerja BRI Unit Cibinong, karena berpengaruh
terhadap aksesibilitas dan kontrol terhadap nasabah. Meskipun ada nasabah yang berada di luar ruang lingkupnya, maka pihak BRI akan tetap melayani apabila
persyaratan yang dibutuhkan telah dilengkapi serta memiliki usaha yang layak dan minimal usaha tersebut telah berjalan selama satu tahun.
Berdasarkan hasil regresi linier berganda, diketahui koefisien variabel waktu tempuh responden ke BRI tidak berpengaruh signifikan terhadap besarnya
realisasi KUR yang diterima oleh debitur, dimana p-value lebih besar dari taraf nyata 10 persen yaitu sebesar 0.863. Dapat disimpulkan bahwa dalam
memberikan pelayanan kredit
KUR, BRI Unit Cibinong tidak hanya mengutamakan nasabah yang tinggal dekat dengan ruang lingkup kerja BRI Unit
Cibinong, melainkan juga nasabah yang berada di luar ruang lingkup kerjanya.
7.1.6 Jenis Usaha
Setiap usaha memiliki risiko yang berbeda-beda sehingga dapat
mempengaruhi kemampuan usaha dalam menghasilkan keuntungan yang nantinya digunakan untuk membayar pinjaman. Usaha on farm diduga memiliki risiko
yang lebih besar dibandingkan usaha off farm, sehingga usaha off farm diduga akan memperoleh realisasi KUR yang lebih besar dibandingkan usaha on farm.
Variabel dummy untuk jenis usaha dibagi atas off farm D = 1 dan on farm D=0. Berdasarkan hasil regresi linier berganda, diketahui koefisien variabel
dummy untuk jenis usaha tidak berpengaruh secara signifikan terhadap besarnya realisasi KUR yang diterima oleh debitur KUR. Pengaruh variabel jenis usaha
144 usaha off farm bernilai 1 tidak signifikan dalam menentukan besarnya realisasi
KUR. Hal ini ditunjukkan dengan p-value lebih besar dari taraf nyata 10 persen. Kesimpulan ini berbeda dengan hasil analisis deskriptif sebelumnya,
dimana jenis usaha responden yang secara keseluruhan di dominasi oleh usaha off farm dengan proporsi sebesar 94 persen, dan on farm hanya sebesar enam persen.
Dengan demikian adanya gap yang besar antara jenis usaha on farm dan off farm. Hal ini menunjukkan bahwa umumnya usaha off farm memiliki peluang yang
besar untuk memperoleh realisasi kredit KUR. Jenis usaha debitur KUR BRI Unit Cibinong keseluruhannya merupakan usaha agribisnis yang bergerak pada usaha
off farm atau subsistem hilir.
7.1.7 Lama Usaha