Partisipasi Belajar Manfaat Penelitian

225 TAI memiliki dinamika motivasi seperti STAD dan TGT. Siswa mendorong dan membantu satu sama lain untuk bekerja keras karena ingin kelompok mereka berhasil. Tanggung jawab individu terjamin karena hanya menilai jumlah dari skor tes akhir dan siswa mengerjakan tes akhir tanpa bantuan anggota kelompok. Siswa memiliki kesempatan yang sama untuk berhasil karena semuanya telah ditempatkan menurut tingkat pengetahuan mereka sebelumnya. Meskipun demikian, individualisasi adalah bagian dari TAI yang membuatnya berbeda dari STAD dan TGT. Sebaliknya, jika siswa dapat berkembang lebih cepat, mereka tidak harus menunggu sampai selesainya kelas Robert E. Slavin, 1995: 7-8.

4. Partisipasi Belajar

Partisipasi adalah pelibatan seseorang atau beberapa orang dalam suatu kegiatan Made Pidarta, 1990: 33. Sedangkan menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia partisipasi adalah perihal turut berperan di suatu kegiatan; keikutsertaan; peran serta. tujuan-tujuan bersama, bertanggung jawab terhadap tujuan tersebut. Lebih jauh D. Sudjana 2000: 55 menyebutkan bahwa kegiatan pembelajaran partisipatif adalah ikut sertanya siswa dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan peserta didik itu diwujudkan dalam tiga tahapan kegiatan pembelajaran yaitu perencanaan program program planning, pelaksanaan program program implementation, dan penilaian program program evaluation kegiatan pembelajaran. a. Perencanaan program b. Pelaksanaan program Penyebaran kesempatan berpartisipasi Moh. Uzer Usman, 2000: 95 dapat dilakukan dengan cara: a. Mencoba memancing urunan siswa yang enggan berpartisipasi dengan mengarahkan pertanyaan secara bijaksana. b. Mencegah terjadinya pembicaraan serempak dengan memberi giliran kepada siswa yang pendiam terlebih dahulu. c. Mendorong siswa untuk mengomentari urunan temannya hingga interaksi antar siswa dapat ditingkatkan. 226 Syaiful Bahri Djamarah 2000: 162 mengungkapkan bahwa semua anggota kelompok seharusnya memiliki kesempatan untuk berpartisipasi memberi sumbangan pikiran. Dalam usaha membagi partisipasi kepada anak didik, guru dapat: a. Secara berhati-hati meminta pandangan anak didik yang kurang berpartisipasi tanpa harus memalukan atau tanpa mengejek. b. Mencegah kegaduhan sehingga pembicaraan seseorang dapat didengarkan oleh semua anggota. c. Mencegah anak didik yang cenderung memonopoli diskusi. d. Meminta persetujuan sementara untuk tidak menemui jalan buntu dan memperluas wawasan. e. Meningkatkan pemberian komentar anak didik terhadap pendapat anak didik lain sehingga interaksi antar anak didik dapat ditampilkan.

5. Hasil Belajar