200
F. Tugas dan Pelatihan
Ambilah Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dari Kurikulum Muatan Lokal bahasa, sastra, dan budaya Jawa untuk jenjang SLP atau SLA sesuai dengan tugas
kembangkan menjadi silabus dan ambil satu unit kemudian kembangkan RPPnya.
G. Daftar Pustaka
CD PMPTK, DEPDIKNAS
Masnur Muslich.2007. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara.
Wina Sanjaya. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Unit Program Pengalaman Lapangan, Universitas Negeri Yogyakarta. 2007. CD Materi Pengayaan Pembimbingan Pengajaran Mikro PPL.
Pemerintah Propinsi daerah Istimewa Yogyakarta, Dinas Pendidikan. 2006. Kurikulum Muatan Lokal Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, Mata Pelajaran
bahasa, sastra, dan Budaya Jawa, Sekolah Menengah Atas SMA, MA, dan SMK. Yogyakarta.
201
RAYON 111 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
TAHUN 2012
MODUL PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
CLASSROOM ACTION RESEARCH
Oleh Tim Pudi Dikdasmen Lemlit UNY
202
203
PENELITIAN TINDAKAN KELAS CLASSROOM ACTION RESEARCH
A. Penelitian Tindakan
Penelitian tindakan adalah kajian tentang situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan didalamnya. Seluruh proses, telaah, diagnosis,
perencanaan, pelaksanaaan, pemantauan dan pengaruh menciptakan hubungan yang diperlukan antara evaluasi diri dan perkembangan profesional.
Lebih lanjut penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan dikelas dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran dikelasnya. Kelas merupakan sekelompok siswa
menerima pelajaran yang sama dari gurtu yang sama.
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas menggabungkan tindakan bermakna dengan prosedur penelitian yang merupakan suatu upaya memecah kan masalah sekaligus mencari
dukungan ilmiah.
1. Prinsip Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas a. Karena tugas utama guru adalah mengajar, maka pelaksanaan penelitian tidak boleh
mengganggu atau menghambat kegiatan pembelajaran b. Metodologi yang digunakan harus reliabel artinya terencana dengan cermat sehingga
tindakan dapat dirumuskan dalam suatu hipotesis tindakan yang dapat diuji di lapangan
c. Permasalahan yang dipilih harus menarik, nyata, tidak menyulit kan, dapat dipecahkan, berada dalam jangkauan peneliti untuk melakukan perubahan dan
peneliti merasa terpanggil untuk me ningkatkan diri d. Pengumpulan data tidak mengganggu atau menyita waktu terlalu banyak
e. Metode dan teknik yang digunakan tidak terlalu menuntut baik dari kemampuan guru itu sendiri ataupun segi waktu.
f. Harus memperhatikan etika penelitian, tatakrama penelitian dan rambu-rambu pelaksanaan yang berlaku umum seperti yang diteliti harus dihormati kerahasiannya,
semua yang terkait setuju dengan prinsip-prinsip penelitian, harus ada laporan dan lain-lain.
g. Kegiatan penelitian pada dasarnya harus merupakan gerakan yang berkelanjutan on-going, karena cakupan peningkatan dan pengembangan sepanjang waktu
menjadi tantangan
204
2. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas Karakteristik penelitian tindakan kelas dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
a. Situasional artinya berkaitan langsung dengan permasalahan yang konkrit dihadapi guru dalam kesehariannya. Hal ini dapat berkaitan dengan mendiagnosis masalah
dalam konteks tertentu. Masalahnya diangkat dari praktik pembelajaran keseharian yang dapat dirasakan oleh guru atau siswa atau keduanya.
b. Kontekstual artinya upaya penyelesaian atau pemecahannya demi peningkatan mutu pendidikan, prestasi siswa, profesi guru dan mutu sekolah tidak terlepas dari
konteksnya dengan cara merefleksi diri yaitu sebagai praktisi dalam pelaksanaan tugas-tugas kesehariannya sekaligus secara sistemik meneliti dirinya sendiri.
c. Bersifat kolaboratif dan partisipatif antara guru, siswa dan individu lain yang terkait dalam proses pembelajaran yaitu suatu satuan kerja sama secara langsung atau
tidak langsung dengan perspektif berbeda. Misalnya bagi guru demi meningkatkan profesionalismenya , bagi siswa untuk meningkatkan presatsi belajarnya. Kolaborasi
diartikan sebagai kerja sama saling tukar menukar ide untuk melakukan aksi dalam rangka memecah kan masalah.
d. Bersifat self-evaluatif evaluatif dan reflektif yaitu kegiatan modifikasi praksis yang dilakukan secara kontinu, dievaluasi dalam situasi yang ada dan terus berjalan,
dengan tujuan akhir untuk meningkatkan perbaikan dalam praktik yang dilakukan guru.
e. Bersifat fleksibel dan adaptif luwes dan menyesuaikan memungkinkan adanya perubahan selama masa percobaan . Adanya penyesuaian menjadi kan prosedur
yang cocok untuk bekerja di kelas yang memiliki banyak kendala yang melatarbelakangi masalah-masalah di sekolah. Penelitian Tindakan Kelas lebih
menekankan sifat tanggap dan pengujicobaan serta pembaharuan ditempat kejadian.
f. Penelitian tindakan kelas memanfaatkan data pengamatan dan perilaku empirik yaitu menelaah ada tidaknya kemajuan , sementara penelitian dan proses pembelajaran
terus berjalan, semua informasi yang ada dikumpulkan, diolah, didiskusikan, dinilai oleh beberapa individu yang terkait untuk melakukan tindakan. Perubahan kemajuan
dicermati dari waktu ke waktu dengan melakukan evaluasi formatif.
g. Sifat dan sasaran penelitian tindakan kelas adalah situasional-spesifik, tujuannya pemecahan masalah praktis. Dengan demikian temuan-temuannya berguna dalam
dimensi praktis tidak dapat digeneralisasi sehingga tidak secara langsung memiliki andil pada usaha pengembangan ilmu. Kajian permasalahan, prosedur pengumpulan
data dan pengolahannya dilakukan secermat mungkin dengan mendasarkan pada keteguhan ilmiah.
3. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas a. Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan agar guru atau tenaga kependidikan dapat
memperbaiki mutu kinerja atau meningkatan proses pembelajaran secara
205
berkesinambungan, yang pada dasarnya melekat pada terlaksananya misi profesional pendidikan yang diemban oleh guru. Dengan demikian Penelitian
Tindakan Kelas merupakan salah satu cara yang strategis dalam memperbaiki kinerja guru dalam meningkatkan layanan pendidikan atau pembelajaran. Hal ini dicapai
melalui refleksi untuk mendiagnosis keadaan. Melakukan analisis-sintesis- interpretasi-eksplanasi dalam refleksi dan kemudian mencobakan alternatif tindakan
serta dievaluasi efektifitasnya dan merupakan kegiatan daur ulang tindakan.
b. Penelitian Tindakan Kelas untuk mengembangkan kemampuan ketrampilan guru untuk menghadapi permasalahan yang nyata dalam proses pembelajaran di kelasnya
dan atau di sekolahnya sendiri. Dengan demikian Penelitian Tindakan Kelas dapat merupakan alat untuk memecahkan masalah yang didiagnosis dalam situasi tertentu.
c. Penelitian Tindakan Kelas dapat digunakan sebagai alat untuk memasukkan inovasi pada pembelajaran kedalam sistem yang ada karena sulit dilakukan oleh upaya
pembaharuan yang dilakukan pada umumnya. 4. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian yang dilakukan semuanya mempunyai manfaat yakni untuk meningkatkan, melibatkan dan mengembangkan pembelajaran. Disamping itu Penelitian
Tindakan Kelas juga mempunyai tujuan meningkatkan :
a. praktik pembelajaran yang berarti guru makin diberdayakan mengambil prakarsa profesional yang semakin mandiri.
b. kemampuan profesional berarti pemberdayaan guru menuju profesionalisme guru, dengan segala upaya , ketulusannya, dan ke mandiriannya mengembangkan model-
model pembelajaran yang baru dan diujicobakan di kelasnya. c. peningkatan situasi tempat pengalaman praktik berarti guru berani menggunakan
hal-hal yang baru dengan segala risiko yang mungkin terjadi dalam mencobakan hal-hal yang baru diduga akan memberikan perbaikan serta peningkatan.
5. Perbedaan penelitian tindakan kelas dengan penelitian konvensional Berdasarkan uraian tersebut di atas tampak bahwa ada perbedaan antara penelitian
tindakan kelas dengan penelitian konvensional penelitian yang biasa dilakukan misalnya penelitian persiapan menulis skripsi . Secara garis besar perbedaannya sebagai berikut:
206
No. Aspek Peneltian Konvensional
Penel Tindakan Kelas
1. Masalah
Masalah dan hasil amat an pihak lain
Masalah yang dirasakan dan dihadapi peneliti sendiri dalam
melaksana kan tugas
2. Tujuan
Menguji hipotesis, membuat generalisasi, men cari
explanasi Melakukan perbaikan, pe ningkatan
dalam pembel ajaran untuk menuju pe ningkatan
3. Manfaat
Kegunaan Tidak langsung dan sifatnya
sebagai saran Langsung dapat dirasakan dan
dinikmati oleh kon sumensubjek penelitian
4. Teori
Digunakan sebagai dasar perumusan hipo tesis
Digunakan sebagai dasar untuk memilih aksi solusi tindakan
berikutnya
5. Metodologi
Menuntut paradigma penelitian yang jelas.
Langkah kerja punya kecenderungan linear
Analisis dilakukan setelah data terkumpul
Bersifat fleksibel Langkah kerja bersifat siklik dan
setiap siklik terdiri tiga tahapan.
Analisis terjadi saat proses setiap siklus
B. Desain Penelitian Tindakan Kelas