Bekal seorang Cerkakis Munculnya Ilham

26 Kepercayaan diri PD itu penting dalam berkarya. Super penting. Orang gagal menulis surat cinta, karena tidak PD. Orang ragu menulis catatan harian diary, karena tidak PD. Ketika berlembar-lembar kertas sudah diuwet-uwet, masuk keranjang sampah, dikiranya sebagai solusi, ternyata tidak. Hal itu orang merasa “kalah” sebelum bertanding. Orang demikian tidak ada ke-PD-an. Hingga cerpen bergonta-ganti kertas, bergonta-ganti judul, dirombak, ditambahi, dan seterusnya. Nah, mari membangun diri anda menjadi orang yang PD untuk menulis cerkak. Anda pernah menggiring kambing? Pengalaman mbak Menur sudah. Ia tidak ingin seperti kambing-kambingnya. Biarpun cewek, ia bisa keras terhadap kambingnya sendiri. Suatu saat juga memberi kebebasan pada kambing itu. Meskipun akhirnya dia sering menjadi kambing hitam atas kambing-kambingnya. Anda pernah menangkap ngencup kupu? Mbak Menur pun bagian dari kupu-kupu itu. Ketika menggembala kambing, ditemani kupu-kupu yang beterbangan. Ia ingin menangkap dan memiliki kupu-kuku itu. Itulah imajinasi kita. Kupu-kupu itu imajinasi kita, tidak pernah diam, ke sana ke mari. Ketika seseorang hampir kehilangan kepercayaan diri menangkap kupu-kupu, sumbang saran orang lain, teman, orang tua, guru, dan seterusnya menjadi suber pemberdayakan otak. Masak orang sampai takhluk dengan kupu-kupu, aneh kan? Otak kita ternyata terbelah dua. Belahan otak kanan, itu tempat spirit, spontanitas, emosi, gairah, imajinasi, kegembiraan, kebaruan-kebaruan. Otak kiri, itu tempat bermain logika, membuat rancangan cerkak, berpikir judul, berpikir tokoh. Keduanya harus balans. Otak kita, ternyata juga terhiasi kupu-kupu, terbias oleh imajinasi. Agar anda lebi PD, imajinasi itu perlu dikendalikan, perlu dimanfaatkan. Saya yakin, imajinasi itu liar, perlu dijinakkan. Orang menjadi kurang percaya diri untuk menulis cerkak, karena dirinya belum mampu mengendalikan otak kanan dan kiri, berarti masih kalah atau belum mampu mengelola imajinasi. Yang lebih aneh, sering ada orang yang tidak tahu kalau dirinya mampu menuangkan cerita cekak. Ada orang yang sebenarnya bisa memiliki knas menangkap kupu- kupu dalam keadaan hidup, sayangnya orang tidak pernah sadar hal itu. Artinya, anda yang kaya imajinasi, tinggal mengolah saja kan. Atau akan anda biarkan kupu-kupu anda beterbangan tidak pernah hinggap. Hinggaplah pada sekuntum bunga yang harum. Percaya dirilah, bahwa anda orangnya, yang mampu menyedot sari bunga itu. Kalau masih belum PD, anda persis seseorang yang sebenarnya mengidap penyakit, tidak tahu kalau dirinya sakit. Setelah dirinya terbaring lemah, harus masuk rumah sakit baru paham. Setelah dirinya mampu bermain badminton 5 game sekaligus, baru tahu kalau sehat. Begitu pula, ketika seseorang iseng mengirimkan cerita cekak kok dimuat, baru dia yakin sebenarnya tersimpan energi positif berolah cerita cekak.

2. Bekal seorang Cerkakis

Anda pernah menjadi anak kecil semua kan. Seperti mbak Menur pun begitu. Berarti, anda juga pernah seperti mbak Menur. Dia pernah hidup di dunia fantasi. Jika diijinkan, sebenarnya pengin sekali jadi anak Eyang To, Bung Karno, Mega, Gusdur, SBY, dan bahkan Obama. Seorang cerpenis semestinya pencerita atau pengisah ulung. Waspada terhadap datangnya ilham, tiap jam, menit, dan bahkan detik. Catatlah. Jika kau lihat, ada semut mengerumuni gula, itu belum ilham jitu. Itu masih ilham kelas sepatu. Berbeda ketika anda melihat seekor semut mengeroyok pakaian, apalagi dasi, aneh kan. Belum. Itu belum aneh, akan lebih aneh jika kau lihat seekor semut menolak gula. Jika ada semut justru mengerumuni kursi, ini patut dipikirkan. Jadi, jika boleh saya simpulkan, bekal seorang cerpenis adalah satu kata saja: JIKA Jika itu andaikata. Jadi bekal cerpenis Cuma memperkaya pengandaian. Begitulah dunia mungkin yang harus dibangun terus-menerus, sampai tak ada batas. Jika itu yang memperkaya imajinasi. Dunia yang tak pernah ada menjadi ada melalui jika. Dunia yang tidak terpikirkan orang lain, anda pikirkan, lahir dari jika. Berarti, cerpenis akan membangun dunia, ya. Cerpenis adalah arsitektur dunia yang humanis dan bertanggung jawab. 27

3. Munculnya Ilham

Ilham itu apa? Ilham itu embrio karya. Embrio itu ada yang perlu dicari, tetapi ada yang datang tiba-tiba, dan ada pula yang dengan laku. Terserah. Mana yang cocok, satu orang dengan yang lain tak mungkin sama ketika menangkap ilham. Bagi yang kurang cerdas, ilham yang jelas di depan mata, hidung, dan hatinya, bisa saja dilepeh. Ada juga seorang teman yang menunggu ilham berminggu-minggu, tak kunjung datang. Ada lagi yang sudah punya ilham berbulan-bulan dan bertahun-yahun, tidak pernah diolah. Ketika diolah, ada yang merasa kurang bumbu, kurang kecap. Kasus ini mengakibatkan karyanya mentah mogol. Maaf, ada yang mencoba bergaul dengan pencuri dna pelacur untuk menggali ilham. Kalau ditanya, jawabnya sedang mencari ilham. Ada kalanya ilham lahir dari kamar kecil, ketika seseorang duduk bermenit-menit, dan bahkan berjam-jam, terutama yang sedang gemar makan salak. Katanya ilham dari kamar mandi jauh lebih orisinal. Gunung, ya itu sekedar sebutan. Sebab, kalau anda ke gunung saya yakin nonsense. Anda rasakan itu. Justru itu yang bisa anda tangkap sebagai ilham. Kalau masih belum yakin, duduklah di kuburan, sendirian. Anda mungkin akan menemukan yang belum pernah kau temui. Memang, ilham sering muncul dari dunia sepi. Namun bukan mustahil, di keramaian juga sering datang ilham. Saya hanya ingin menegaskan, ternyata ilham itu 1 seperti cocacola kan, ada dimana-mana, 2 ilham itu amat licin, halus, misterius, meloncat-loncat, tidak pernah diam, betul kan, karena “ia” akan lari aklau kau kejar, secepat larinya jiwa kita, 3 ilham agaknya tidak harus dicari dengan susah payah, tidak perlu ditunggu seperti menanti durian jatuh, mungkin akan datang dengan sendirinya bagi yang peka terhadap situasi, 4 bisa jadi ilham justru lahir dari bacaan anda, bayangkan kalau anda membaca kisah atau cerita tentang keindahan patung, bayangkan saja, 5 ilham dapat pula hadir dari cerita orang lain, orang tua, anak kecil, dan seterusnya. Ss atau bahkan mutiara hidup. Tanpa ilham, kita sulit menulis cerita pendek. Biarpun ilham itu tidak sedang anda sadari, itu ilham. Ketidaksadaran diri anda itu sebenarnya ilham yang jitu. Orang yang sedang 1 kecewa, murung, sakit hati, biasanya kaya ilham, 2 orang yang sedang marah, tensinya naik, ada ketidakcocokan, lahirlah ilham, 3 orang yang sedang mesra, di bawah pohon talok, di dekat kolam pemancingan, di permandian, di kolam renang, di kamar tidur, dan sebagainya akan menangkap ilham yang benar-benar handal.

4. Seni Mengolah Ilham jadi Cerita Cekak