224
3. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI
Model pembelajaran kooperatif tipe TAI dikembangkan oleh Slavin dengan beberapa alasan Setiawan, 2004: 30, yaitu:
a. Model ini mengkombinasikan keunggulan kooperatif dan program pengajaran
individual. b.
Model ini memberikan tekanan pada efek sosial dari belajar kooperatif. c.
TAI disusun untuk memecahkan masalah dalam program pengajaran, misalkan
dalam hal kesulitan belajar secara individual.
Tujuan TAI menurut Robert Cohn dalam http:www.trincoll.edudepts eduResourcesProjectsCohn20Geometry.pdf
adalah:
a. Untuk mendukung aktivitas matematika pada level yang konkret. b. Untuk mendorong pemahaman siswa terhadap teori matematis.
c. Untuk melibatkan siswa dalam pendidikan yang saling menguntungkan.
Tahapan-tahapan dalam TAI Anastacio P. Domingo, dkk., 2001: 28 antara lain: tes penempatan dan pembentukan kelompok, belajar secara individu, belajar kelompok,
tes, perhitungan nilai kelompok dan pemberian penghargaan bagi kelompok.
a. Tes penempatan dan pembentukan kelompok b. Belajar secara individu
c. Belajar kelompok d. Tes
e. Perhitungan nilai kelompok dan pemberian penghargaan bagi kelompok.
Super team atau Great team yang memenuhi kriteria yang ditetapkan akan diberikan penghargaan yang menarik.
TAI didesain khusus untuk pelajaran matematika. Dalam TAI, siswa masuk dalam sebuah urutan kemampuan individual sesuai dengan hasil tes penempatan. Anggota
kelompok saling membantu dalam menyelesaikan masalah. Tes unit terakhir dikerjakan tanpa bantuan anggota kelompok dan dinilai dengan segera. Setiap minggu guru menjumlah
banyak unit yang diselesaikan oleh seluruh anggota kelompok dan memberikan sertifikat atau penghargaan kelompok kepada kelompok yang melampaui kriteria skor berdasarkan
pada jumlah tes akhir yang telah dilalui, dengan nilai ekstra untuk nilai sempurna dan tugas rumah yang selesai.
225
TAI memiliki dinamika motivasi seperti STAD dan TGT. Siswa mendorong dan membantu satu sama lain untuk bekerja keras karena ingin kelompok mereka berhasil.
Tanggung jawab individu terjamin karena hanya menilai jumlah dari skor tes akhir dan siswa mengerjakan tes akhir tanpa bantuan anggota kelompok. Siswa memiliki kesempatan yang
sama untuk berhasil karena semuanya telah ditempatkan menurut tingkat pengetahuan mereka sebelumnya.
Meskipun demikian, individualisasi adalah bagian dari TAI yang membuatnya berbeda dari STAD dan TGT. Sebaliknya, jika siswa dapat berkembang lebih cepat, mereka
tidak harus menunggu sampai selesainya kelas Robert E. Slavin, 1995: 7-8.
4. Partisipasi Belajar