Etika Karawitan Cara Menabuh Gamelan

63 6. Jelaskan keterkaitan antara bersih desa dengan tanaman padi di Jawa 7. Mengapa Dewi Sri dianggap sebagai Dewi perlindungan? 8. Bagaimana pendapat saudara, apakah upacara bersih desa masih perlu dilestarikan? 9. Berikan contoh upacara bersih desa yang saudara ketahui dan apa fungsinya? 10. Berikan argumentasi saudara tentang upacara bersih desa bagi generasi muda sekarang

BAB VI MENGENAL GAMELAN JAWA

A. Etika Karawitan

l. Menata dan meyiapkan pukul, di atas gamelan, pegangan di sebelah kanan. Pukul tidak diletakkan di bawah, diselipkan dalam gamelan. Kecuali tabuh gong, bisa diletakkan di depan penabuh, tidak dalam lubang di balik gong. Tabuh gender juga diletakkan ke kanan kiri, agar memudahkan memegang jika hendak mulai. 2. Tidak etis jika melangkahi perangkat gamelan, untuk pindah ke tempat lain. 3. Menabuh sambil bicara,senda gurau, makan,merokok juga kurang bagus. 4. Seperlunya saja geleng-geleng kepala, sesuai irama, jika perlu,agar tidak terkesan kaku. 5. Boleh memejamkan mata, apabila telah mampu menabuh dengan tepat. 6. Tidakmembuang puntung rokok, botol aqua, bungkus makanan,dll. 7. Tak bagus bersin dan batuk yang tak terkendali 8. Tidak berjalan, glojag-glajig ke sana kemari dalam forum gamelan. 9. Cara duduk wanita timpuh, jika pakai celana pajang, bersila yang rapat, tidak ngowoh lebar. Laki-laki tidak jengkeng. Posisi berada di tengah gamelan. 10. Tidak tidur di atas gamelan, sambil menanti tabuhan, antawecana dalang misalnya. 11. Pada waktu jeda, tidak saling berbicara ngalor-ngidul dengan penabuh lain, kecuali dalam konteks gendhing. 12. Menabuh sebaiknya tidak sambil menyangklong tas atau memangku bukucatatan, akan mengganggu kebebasan gerak. 13. Minuman sebaiknya ditempatkan tidak di dekat kaki sila, akan tersenggol, tumpah. Gambar contoh sikap menabuh bonang penerus

B. Cara Menabuh Gamelan

1. Posisi badan tegak menghadap ke depan. 2. Pria, bersila sila tumpang posisi kaki kiri di bawah kaki kanan, untuk putra. 3. Timpuh, posisi kedua kaki di bawah paha untuk putri. 64 4. Menabuh dengan semangat dan irama yang laras,memperhatikan proses gending 5. Jika mengantuk, tahan dahulu. 6. Jika suwuk, tidakmenabuh seiidiri-sendiri ting kethongkleng. 7. lkuti aba-aba pangrengga suwarairama gender, rebab, sindhen, pamurba suwara kendhang, pangarsa suwara bonang, demung, serta permintaan yang diiringi. 8. Pakaian yang digunakan dalam menyajikan karawita adalah disebut pakaian Kejawen. Terdiri dari blangkon, jas bukak, keris, sabuk, timang da nyamping kain jarik. 9. Lagu-lagu soran tanpa iringan vokal ditabuh keras, terlebih wilahan, namun juga tetap memperhatikan kenyamanan. 10. Cara memegang pukul wilahan, harus miring condong ke kanan, kira-kira 60 derajat. 11. Jika sudah hafal titilaras, sebaiknya tidak diucapkan dengan vokal, agar tidak gumrenggeng. 12. Apabila menabuh tertinggal atau terlalu cepat, berhenti sejenak, kemudian melirik demung atau slenthem, lalu mengikuti lagi. 13. Dalam karawitan tidak dibenarkan asal menabuh sendiri, meskipun urutan titilaras betul. 14. Penabuh gong harus sigap, akan ditagih oleh seluruh penabuh, jika suwuk tidak menabuh, karawitan terasa gagal. Gambar cara menabuh kendhang kalih

C. Tabuhan Pinjalan dan Imbal