230
c. Observasi Observasi dilakukan oleh peneliti dibantu pengamat lain dengan pedoman observasi.
Lembar observasi yang digunakan sama seperti lembar observasi pada siklus I. Setelah itu dilakukan wawancara dan pemberian angket siswa seperti pada siklus I.
d. Fefleksi Refleksi pada siklus II digunakan untuk membedakan hasil siklus I dengan siklus II
apakah ada peningkatan partisipasi dan hasil belajar siswa atau tidak. Jika belum terdapat peningkatan, maka siklus dapat diulang kembali.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: Observasi, Metode wawancara, Metode dokumentasi, Angket dan Tes.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Lembar Observasi, Pedoman Wawancara, Dokumentasi dan Tes Hasil Belajar
F. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa lembar observasi dalam proses pembelajaran, angket siswa pada akhir siklus, hasil wawancara yang dilaksanakan
dengan siswa pada akhir siklus dan tes hasil belajar.
1. Analisis data observasi 2. Analisis data angket
3. Analisis hasil wawancara 4. Analisis hasil tes belajar
G. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah: 1. Meningkatnya partisipasi siswa dalam pembelajaran matematika yang dilihat selama
proses pembelajaran berlangsung, maupun dari peningkatan persentase angket partisipasi siswa.
2. Meningkatnya rata-rata hasil belajar matematika yang dicapai oleh siswa
231
DAFTAR PUSTAKA
Anita Lie. 2004. Cooperative Learning: Mempraktikan Cooperative Learning di Ruang- Ruang Kelas. Jakarta: PT Gramedia.
Arens. 2004. Learning to Teach sixth edition. New York. Mc Graw Hill.
D. Sudjana. 2000. Strategi Pembelajaran. Bandung: Falah Production.
Erman Suherman. dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer edisi revisi. Bandung: Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Pendidikan Indonesia.
Made Pidarta. 1990. Perencanaan Pendidikan Partisipatori dengan Pendekatan Sistem. Jakarta: Rineka Cipta.
Made Sumadi. 2002. “Mengoptimalkan Partisipasi dan Prestasi Belajar Matematika Siswa Melalui Strategi Pengubahan Bentuk Soal Yang Digunakan Sebagai Contoh Dengan
Metode Substitusi dan Eliminasi Di Kelas IF SLTP Negeri 1 Singaraja”. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja. Nomor 3 tahun
XXXXV. Hlm 1-9.
Moh. Uzer Usman. 2000 Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.231 Muslimin Ibrahim, dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Universitas Negeri
Surabaya.
Nana Sudjana. 1996. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
, 1999. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
PPI Groningen – ISTECS Groningen. 2006. UJIAN NASIONAL – PETAKA PENDIDIKAN DI
INDONESIA. Belanda:
Hanzeborg, Groningen.
www.ppigroningen.nlfilesppigKECURANGAN20UJIAN20NASIONAL.ppt di
akses tanggal 12 Januari 2007.
Ratna Wilis Dahar. 1988. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Depdikbud.
232
Robert E. Slavin. 1995. Cooperative Learning: Theori, Research and Practise. Boston: Allyn and Bacon.
Sri Rumini, dkk. 1993. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UPP IKIP Yogyakarta.
Suharsimi Arikunto. 2004. Prosedur Penelitian. ed.rev. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sujono. 1988. Pengajaran Matematika untuk Sekolah Menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi P2LPTK.
Sukmana. 2002. Dinamika Proses Belajar. Pikiran Rakyat. Bandung Raya. http:www.pikiran-rakyat.comcetak1104290314.htm
di akses tanggal 14 Desember 2006.
Sukardi. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Syaiful Bahri Djamarah. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
, 2000. Guru dan Anak dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Syaiful Bahri Djamarah Aswan Zain. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Winkel. 2004. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.
http:www.geocities.comvenusstewartpembelajaran_kooperatif.htm di akses tanggal 14
Desember 2006.
233
RAYON 111 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
TAHUN 2012
MODUL PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU
PENULISAN KARYA ILMIYAH
Oleh Tim Pudi Dikdasmen Lemlit UNY
234
235
PENULISAN KARYA ILMIAH A. Kompetensi yang diharapkan
1. Peserta memiliki pengetahuan yang memadai tentang pengertian dan jenis-jenis tulisan ilmiah.
2. Peserta mampu merencanakan, menyusun, dan mengembangkan berbagai tulisan ilmiah.
B. Indikator