88
terhadap  masing-masing  kecerdasan  masih  sangat  awam.  Meskipun  telah mengetaui  bahwa  konsep  kecerdasan  ganda  sedang  gencar-gencarnya
dikembangkan,  serta  menyadari  pentingnya  menerapkan  konsep  kecerdasan gandaguru  masih  kesulitan  menerapkan  konsep  kecerdasan  ganda  tersebut
dalam proses pembelajaran di kelas. Guru sudah cukup memahami kriteria media pembelajaran yang baik,
sehingga  memungkinkan  guru  untuk  membuat  sendiri  media  pembelajaran konvensional,  akan  tetapi  pengetahuan  guru  mengenai  konsep  kecerdasan
ganda  masih  sangat  minim.  Hal  inilah  yang  membuat  guru  belum  mampu merancang,  membuat  dan  menerapkan  media  pembelajaran  konvensional
berbasis  kecerdasan  ganda.  Selain  itu,  faktor  lain  seperti  terbatasnya  waktu dalam  kegiatan  pembelajaran,  serta  sarana  dan  prasarana  di  sekolah  yang
belum memadai turut pula menjadi kendala bagi guru untuk mengembangkan media pembelajaran konvensional berbasis kecerdasan ganda.
B.  Deskripsi Produk Awal
Dalam  mengembangkan  produk  media  pembelajaran  konvensional  berbasis kecerdasan  ganda  ini,  peneliti  melakukan  beberapa  langkah  pengembangan.
Langkah  pertama  yang  dilakukan  peneliti  dalam  membuat  produk  ini  adalah menentukan  tema  dan  sub  tema,  serta  kompetensi  inti  dan  kompetensi  dasar  dari
sub tema yang telah ditentukan tersebut. Mengacu pada kompetensi dasar tersebut, peneliti  merumuskan  indikator  dan  tujuan  pembelajaran  yang  ingin  dicapai.
89
Langkah  berikutnya,  peneliti  membuat  jaring-jaring  sub  tema  untuk  kompetensi dasar  serta  indikator  yang  telah  disusun  dan  dirumuskan.  Peneliti  kemudian
merancang Rencana Pelaksanaan Tematik Harian RPPTH berdasarkan indikator dan  tujuan  pembelajaran  yang  telah  dirumuskan  untuk  setiap  muatan
pembelajaran.
Di  dalam  RPPTH  yang  dirancang  tersebut  memuat  materi  pembelajaran, pendekatan dan metode  pembelajaran, sumber belajar, hingga  rangkaian kegiatan
pembelajaran.  Selain  itu,  RPPTH  tersebut  juga  dilengkapi  dengan  Lembar  Kerja Siswa  LKS  dan  instrumen  penilaian.  Langkah  selanjutnya  yang  dilakukan
peneliti  yakni  merancang  media  pembelajaran  konvensional  berbasis  kecerdasan ganda  dengan  berpatokkan  pada  RPPTH  yang  telah  dibuat.  Media  pembelajaran
konvensional berbasis kecerdasan ganda yang dibuat berjumlah 12 macam media, di  mana  masing-masing  media  memuat  satu  hingga  beberapa  jenis  kecerdasan.
Peneliti  mengembankan  media  pembelajaran  konvensional  yang  memfasilitasi materi pelajaran melalui konsep kecerdasan ganda.
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian RPPTH
Rencana  Pelaksanaan  Pembelajaran  Tematik  Harian  RPPTH merupakan  sebuah  rancangan  kegiatan  pembelajaran  yang  berisi  tahap-tahap
atau  langkah-langkah  dalam  pembelajaran  secara  lebih  terperinci  guna mencapai  indikator  serta  tujuan  pembelajaran  yang  telah  dirumuskan.
Penyusunan  RPPTH  dilakukan  secara  sistematis  dengan  menggunakan pendekatan  tematik  integratif.  RPPTH  terdiri  atas  beberapa  komponen
90
penyusunnya, antara lain; 1 Satuan pendidikan identitas sekolah, 2 Kelas semester,  3  Tema  subtema,  4  Pembelajaran,  5  Alokasi  waktu,  6
Kompetensi  inti,  7  Kompetensi  dasar,  8  Indikator,  9  Tujuan pembelajaran,  10  Materi  pembelajaran,  11  Pendekatan  dan  metode
pembelajaran,  12  Media,  alat,  dan  sumber  pembelajaran,  13  Langkah- langkah pembelajaran, 14 Penilaian, 15 Lampiran-lampiran.
Dalam  penelitian  ini,  RPPTH  dirancang  untuk  satu  subtema,  atau dengan  kata  lain,  RPPTH  dirancang  untuk  enam  pembelajaran.  Setiap
pembelajaran  memiliki  alokasi  waktu  5  35 menit. Cakupan mata pelajaran
dalam  setiap  pembelajaran  berkisar  antara  3-4  mata  pelajaran.  Langkah- langkah di dalam RPPTH ini disusun secara detail dan sistematis agar mudah
digunakan atau diimplementasikan oleh guru dalam proses belajar mengajar.
2. Media Pembelajaran Konvensional Berbasis Kecerdasan Ganda
Media  pembelajaran  konvensional  berbasis  kecerdasan  ganda  yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah media pembelajaran konvensional
berbasis  kecerdasan  ganda  pada  subtema  tugasku  sehari-hari  di  rumah  untuk siswa  kelas  II  sekolah  dasar.  Keseluruhan  jumlah  media  pembelajaran
konvensional  berbasis  kecerdasan  ganda  yang  dikembangkan  adalah  12 media.  Kedua  belas  pembelajaran  konvensional  berbasis  kecerdasan  ganda
tersebut,  antara  lain;  1  Kartu  aktivitas  keluarga,  2  Kartu  dokumen keluarga, 3 Kartu aktifitas fisik “A”, 4 Kartu aktifitas fisik “B”, 5 Puzzle
91
jam, 6 Ular tangga “Fatbat”, 7 Papan waktu, 8 Domino bergambar, 9 Kartu doa, 10 Papan penjodohan, 11 Album lagu, 12 Keping refleksi.
Kedua  belas  media  pembelajaran  konvensional  berbasis  kecerdasan ganda  yang  dikembangkan  dalam  penelitian  ini  mengacu  pada  kompetensi
dasar  dan  indikator  yang  ingin  dicapai.  Selain  itu,  keseluruhan  media pembelajaran  konvensional  memuat  sembilan  kecerdasan  dari  konsep
kecerdasan ganda. Masing-masing media memuat satu hingga tiga kecerdasan di  dalamnya.  Adapun  sembilan  kecerdasan  yang  termuat  dalam  media
pembelajaran  tersebut  yakni;  1  Kecerdasan  linguistik,  2  Kecerdasan matematis-logis  3  Kecerdasan  ruang-visual,  4  Kecerdasan  kinestetik-
badani,  5  Kecerdasan  intrapersonal,  6  Kecerdasan  interpersonal,  7 Kecerdasan musikal, 8 Kecerdasan naturalistik, 9 Kecerdasan eksistensial.
Media  pembelajaran  berbasis  kecerdasan  ganda  yang  dikembangkan dalam  penelitian  ini  berguna  untuk  memfasilitasi  penyampaian  materi
pembelajaran dengan mengampu sembilan kecerdasan di dalamnya. Beberapa media  seperti  ular  tangga  “fatbat”  dan  domino  bergambar  didesain  dalam
bentuk permainan, sehingga akan menarik perhatian siswa dan mengaktifkan siswa  dalam  proses  pembelajaran.  Variasi  bentuk,  ukuran,  warna,  serta
gambar-gambar  yang  berbeda  antara  satu  media  dengan  media  lainnya  akan membuat  siswa  tidak  merasa  bosan.  Kedua  belas  media  pembelajaran
konvensional  berbasis  kecerdasan  ganda  digunakan  di  dalam  satu  subtema, yakni  dalam  enam  pembelajaran.  Setiap  pembelajaran  menggunakan  media
92
yang  berbeda-beda  dengan  porsi  satu  hingga  dua  media  dalam  satu pembelajaran.
C.  Data  Hasil  Validasi  Pakar  Media  Pembelajaran  Konvensional  Berbasis Kecerdasan Ganda dan Revisi Produk
Salah  satu  tahap  yang  harus  dilalui  dalam  penelitian  dan  pengembangan adalah  tahap  validasi.  Tujuan  dilakukan  validasi  yaitu  untuk  mengetahui  kualitas
dan  kelayakan  produk  yang  dikembangkan  oleh  peneliti.  Produk  media pembelajaran  konvensional  berbasis  kecerdasan  ganda  yang  dikembangkan
divalidasi  oleh  dua  pakar  media  pembelajaran  konvensional  berbasis  kecerdasan ganda.  Kedua  validator  dalam  penelitian  ini  yaitu  bapak  G.K.  dan  ibu  M.M.
Produk  media  pembelajaran  konvensional  berbasis  kecerdasan  ganda  divalidasi sebanyak satu kali pada tanggal 17 Februari 2016.
Aspek  yang  divalidasi  dari  media  pembelajaran  konvensional  berbasis kecerdasan  ganda  ini,  antara  lain:  media  pembelajaran  konvensional;  1
mencakup materi pelajaran yang ada dalam subtema, 2  menunjang ketercapaian tujuan pembelajaran, 3 memfasilitasi siswa untuk terlibat aktif, 4 memudahkan
peserta  didik  memahami  materi  pelajaran  yang  ada  dalam  subtema,  5  sesuai dengan  tingkat  daya  tangkap  peserta  didik,  6  menggunakan  gambar  yang  jelas,
7  menggunakan  pilihan  warna  yang  menarik  perhatian  siswa,  8  efektif  untuk siswa  dalam  kelompok  sedang,  9  mudah  digunakan  oleh  guru  dan  siswa,  10
memiliki  bentuk  yang  menarik  bagi  siswa,  11  tahan  lama  dan  dapat  digunakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
berulang-ulang, 12 menggunakan bahan pembuatan  yang mudah diperoleh, 13 menggunakan  bahasa  yang  sesuai  dengan  tingkat  perkembangan  siswa,  14
memuat  kecerdasan  linguistik,  kecerdasan  matematis-logis,  kecerdasan  ruang- visual,
kecerdasan kinestetik-badani,
kecerdasan musikal,
kecerdasan interpersonal,  kecerdasan  intrapersonal,  kecerdasan  naturalistik,  dan  kecerdasan
eksistensial bagi siswa. Berdasarkan  hasil  validasi  yang  diperoleh  dari  pakar  media  pembelajaran
konvensional berbasis kecerdasan ganda bapak G.K., skor rata-rata yang diperoleh yaitu  4,27  dengan  kategori  “Sangat  baik”.  Media  pembelajaran  konvensional
berbasis  kecerdasan  ganda  dinyatakan  layak  digunakan  uji  coba  dengan  revisi sesuai  saran.  Total  skor  yang  diperoleh  dari  validator  G.K.  yaitu  94  dari  total  22
item. Skor rata-rata diperoleh dengan cara dihitung menggunakan rumus rata-rata yang  ada  pada  bab  III.  Berdasarkan  skor  rata-rata  yang  diperoleh  yaitu  4,27,
selanjutnya  data  kuantitatif  tersebut  dikonversikan  ke  data  kualitatif  dalam kategori  “Sangat  baik”  dengan  berpedoman  pada  tabel  kriteria  skor  skala  lima
yang terdapat pada bab III. Berdasarkan  hasil  validasi  dari  ibu  M.M.  sebagai  pakar  media  pembelajaran
konvensional  berbasis kecerdasan  ganda, skor  rata-rata  yang diperoleh  yaitu 4,14 dengan kategori “Baik” dan dengan kesimpulan media pembelajaran konvensional
berbasis  kecerdasan  ganda  dinyatakan  layak  digunakan  uji  coba  dengan  revisi sesuai saran. Total skor yang diperoleh dari validator M.M.  yaitu 91 dari total 22
94
item.  Perhitungan  skor  rata-rata  dan  pedoman  konversi  skala  lima  sesuai  dengan yang diuraikan pada bab III.
Pakar media pembelajaran konvensional juga memberikan beberapa komentar umum  dan  saran  perbaikan.  Produk  media  pembelajaran  konvensional  berbasis
kecerdasan  ganda  kemudian  direvisi  sesuai  komentar  dan  saran  dari  kedua validator.  Berikut  akan  dipaparkan  komentar  umum  dan  saran  secara  perbaikan
yang diberikan oleh validator G.K serta revisi yang dilakukan.
Tabel 4.1 Komentar  Saran Perbaikan Validator G.K. dan Revisi Komentar dan Saran Perbaikan
Revisi
Dokumen Pribadi:
untuk KTP
disamakan dengan
Kartu Askes.
Sebaiknya  tidak  hanya  satu  sisi  yang ditampilkan,
supaya jelas
aspek pribadinya
Gambar  KTP  tersebut  telah  diganti dengan
gambar KTP
lain yang
menampilkan kedua sisinya.
Kartu  aktivitas  fisik  “B”  ada  gambar yang  tidak  jelas  =  bisa  diganti  yang
lain dimodifikasi. Gambar  tersebut  telah  diganti  dengan
gambar  anak  makan  makan  pedas  yang lebih jelas dan mudah diamati.
Selanjutnya,  akan  dipaparkan  komentar  umum  dan  saran  secara  perbaikan yang diberikan oleh validator M.M. serta revisi yang dilakukan.
95
Tabel 4.2 Komentar  Saran Perbaikan Validator M.M. dan Revisi Komentar dan Saran Perbaikan
Revisi
Puzzle  jam  akan  membuat  siswa berpikir bila bentuknya sama.
Puzzle  jam  telah  diubah  bentuknya menjadi  delapan  keping  puzzle  dengan
bentuk dan ukuran yang sama. Gambar  kaki  pada  kegiatan  yang  boleh
dan  tidak  boleh  dilakukan,  tidak  jelas maksudnya.  Pembelajaran  2  =  Kartu
aktivitas fisik “A”. Dua gambar kaki pada kartu bergambar
kegiatan  yang  boleh  dan  tidak  boleh dilakukan  telah  diganti,  masing-masing
dengan gambar
anak melakukan
pemanasan  sebelum  bermain  kasti  dan gambar anak bertengkar.
Berdasarkan  kedua  tabel  tersebut,  dapat  diketahui  bahwa  beberapa  bagian dalam media pembelajaran konvensional berbasis kecerdasan ganda perlu direvisi.
Oleh  karena  itu,  peneliti  kembali  melakukan  revisi  terhadap  media  pembelajaran konvensional  berbasis  kecerdasan  ganda  dengan  berpedoman  pada  komentar  dan
saran perbaikan dari masing-masing validator pada kedua tabel tersebut.
D.  Data Hasil Validasi Guru SD Kelas II dan Revisi Produk