59
sesuai desain yang telah dirancang. Media pembelajaran konvensional berbasis kecerdasan ganda untuk kelas II yang akan dibuat terdiri atas: kartu
bergambar, ular tangga fatbat, pohon peran, album cerita lagu, serta papan waktu.
Tahap keempat merupakan tahap pembuatan instrumen validasi dan melakukan validasi produk. Instrumen yang dibuat berupa kuesioner dan akan
digunakan untuk validasi produk penelitian oleh pakar media pembelajaran serta guru. Validasi media konvensional berbasis kecerdasan ganda untuk
kelas II. Hasi validari dari para pakar tersebut dijadikan bahan untuk merevisi produk yang akan dikembangkan.
Tahap kelima dan merupakan tahap akhir yakni revisi produk. Revisi produk dilakukan berdasarkan komentar saran dan masukan oleh para pakar
serta dosen pembimbing sehingga menjadi produk berupa media pembelajaran konvensional berbasis kecerdasan ganda untuk kelas II.
D. Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas Produk
Validasi produk dilakukan untuk mengetahui kelayakan, tanggapan dan saran terhadap produk yang dikembangkan oleh peneliti. Validasi produk
dalam penelitian ini dilakukan oleh pakar media pembelajaran dan guru. Peneliti menunjuk dua dosen Universitas Sanata Dharma sebagai pakar
media pembelajaran dan dua guru kelas II SD Negeri Kalasan 1. Hasil PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
validasi digunakan untuk menilai kelayakan media pembelajaran konvensional berbasis kecerdasan ganda, sehingga dapat diketahui
kelebihan dan kekurangannya.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dan wawancara. Kuesioner digunakan pada validasi produk yang
akan diisi oleh empat validator dengan menghasilkan data berupa data kuantitatif. Sedangkan wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan
terhadap media pembelajaran konvensional berbasis kecerdasan ganda yang diisi oleh guru kelas II Sekolah Dasar dengan menghasilkan data kualitatif.
F. Instrumen Penelitian
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif merupakan data dalam bentuk
angka yang digunakan untuk mengetahui kelayakan produk yang dikembangkan. Sedangkan data kuantitatif merupakan data dalam bentuk
uraian kalimat berupa tanggapan dan saran yang diberikan oleh para pakar.
61
2. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner dan wawancara. Kedua instrumen tersebut digunakan
terkait dengan analisis kebutuhan dan validasi produk. a.
Wawancara Sugiyono 2014:194 mengungkapkan bahwa wawancara
merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal secara mendalam dari responden
dan jumlah respondennya sedikit. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dapat dilakukan menggunakan wawancara
terstruktur maupun tidak terstruktur. Selain itu, dapat pula melalui tatap muka maupun menggunakan telepon. Wawancara dilakukan
oleh peneliti untuk mencari tahu ketersediaan dan penggunaan media pembelajaran di SD yang bersangkutan. Wawancara juga
dilakukan peneliti untuk mencari tahu sejauh mana penerapan teori kecerdasan ganda dalam pembelajaran di SD yang
bersangkutan. Hasil wawancara akan digunakan peneliti sebagai bahan pertimbangan produk yang akan dikembangkan.
Daftar pertanyaan sebagai panduan wawancara analisis kebutuhan dapat dilihat dalam tabel berikut.
62
Tabel 3.2 Panduan Wawancara Analisis Kebutuhan No.
Daftar Pertanyaan Jawaban Pertanyaan
1. Apakah Bapak Ibu sudah pernah
menggunakan media pembelajaran? 2. Seperti apakah pemahaman Bapak
Ibu mengenai media pembelajaran? 3.
Mengapa media
pembelajaran penting
dalam proses
belajar- mengajar?
4. Seberapa
sering Bapak
Ibu menggunakan media pembelajaran,
dengan cara seperti apa, dan kenapa dengan cara seperti itu?
5. Media jenis apakah yang digunakan
oleh Bapak Ibu dalam mengajar? Mengapa
memilih jenis
media tersebut?
6. Apakah media itu dibuat sendiri oleh
Bapak Ibu atau cuplikan dari orang lain buku?
7. Mengapa
Bapak Ibu
memilih PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
No. Daftar Pertanyaan
Jawaban Pertanyaan
membuat sendiri media pembelajaran atau mengikuti dari buku?
8. Bagaimana dasar membuat media
pembelajaran itu, dan dari mana sumber yang dipakai?
9. Apakah Bapak Ibu sudah mengenal
konsep kecerdasan ganda? 10. Kecerdasan apa saja dari konsep
kecerdasan ganda yang Bapak Ibu ketahui?
11. Bagaimana pandangan Bapak Ibu mengenai trend pembelajaran masa
kini dalam
mengembangkan kecerdasan ganda?
12. Kecerdasan manakah yang paling dominan digunakan oleh Bapak Ibu
dalam proses pembelajaran? 13. Kecerdasan manakah yang porsinya
paling sedikit digunakan oleh Bapak Ibu?
64
No. Daftar Pertanyaan
Jawaban Pertanyaan
14. Kesulitan apa yang Bapak Ibu hadapi dalam mengembangkan media
pembelajaran berbasis kecerdasan ganda?
b. Kuesioner
“Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya” Sugiyono,
2014:199. Dalam
penelitian ini,
peneliti menggunakan kuesioner tertutup dengan menyediakan alternatif
jawaban dari setiap pertanyaan yang telah tersedia. Instrumen analisis kebutuhan digunakan untuk mengetahui
gambaran awal yang diperoleh dari lapangan mengenai produk yang akan dikembangkan. Kuesioner analisis kebutuhan ditujukan
kepada guru kelas II. Sedangkan uji validasi produk juga menggunakan kuesioner untuk pakar media pembelajaran dan
guru. Instrumen pertanyaan yang dibuat dikelompokkan ke dalam tiga aspek, yaitu: aspek konten atau isi, aspek penggunaan dan
penyajian, dan aspek cakupan kecerdasan ganda. Kuesioner PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
analisis kebutuan dibuat berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun. Berikut kisi-kisi kuesioner analisis kebututuhan.
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Validasi Produk
No. Media
Cakupan Kecerdasan
Ganda Aspek Tampilan,
Penggunaan dan Penyajian
Aspek Konten atau Isi
1. Kartu
Bergambar Ruang-Visual
Interpersonal Kinestetik-
Badani Matematis-
Logis Media pembelajaran
konvensional memfasilitasi siswa
untuk terlibat aktif. Gambar yang
digunakan pada media pembelajaran
konvensional jelas. Pemilihan warna
yang digunakan pada media
pembelajaran konvensional
menarik perhatian siswa.
Media pembelajaran
konvensional mencakup
materi pelajaran yang ada dalam
subtema. Media
pembelajaram konvensional
menunjang ketercapaian
tujuan pembelajaran.
Media 2.
Ular Tangga Fatbat
Ruang-Visual Matematis-
Logis Kinestetik-
Badani Interpersonal
Linguistik 3.
Puzzle Jam Ruang-Visual
Kinestetik- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
No. Media
Cakupan Kecerdasan
Ganda Aspek Tampilan,
Penggunaan dan Penyajian
Aspek Konten atau Isi
Badani Matematis-
Logis Media pembelajaran
konvensional efektif untuk siswa dalam
kelompok sedang. Media pembelajaran
konvensional mudah digunakan oleh guru
dan siswa. Bentuk media
pembelajaran konvensional
menarik bagi siswa. Media pembelajaran
konvensional tahan lama dan dapat
digunakan berulang- ulang.
pembelajaran konvensional
memudahkan peserta didik
memahami materi pelajaran
yang ada dalam subtema.
Media pembelajaran
konvensional sesuai dengan
tingkat daya tangkap peserta
didik. 4.
Album Lagu Musikal
Ruang-Visual 5.
Papan Waktu Matematis-
Logis Kinestetik-
Badani 6.
Papan Penjodohan
Ruang-Visual Interpersonal
Kinestetik- Badani
7. Kartu Doa
Eksistensial Linguistik
8. Domino
Bergambar Linguistik
Ruang-Visual PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
No. Media
Cakupan Kecerdasan
Ganda Aspek Tampilan,
Penggunaan dan Penyajian
Aspek Konten atau Isi
Kinestetik- Badani
Bahan pembuatan media pembelajaran
konvensional mudah diperoleh.
Bahasa yang digunakan media
pembelajaran konvensional sesuai
dengan tingkat perkembangan
siswa. 9.
Keping Refleksi
Intrapersonal Ruang Visual
10. Buku Petunjuk
Penggunaan Media
Pembelajaran Konvensional
Berbasis Kecerdasan
Ganda
Media pembelajaran konvensional berbasis kecerdasan yang terdiri dari sembilan media pembelajaran konvensional berbasis
kecerdasan ganda dan satu buku petunjuk penggunaan media pembelajaran
konvensional berbasis
kecerdasan ganda.
68
Ketercapaian masing-masing kecerdasan yang diakomodasi tiap- tiap media pembelajaran tidak hanya melekat pada kehadiran
media dalam proses pembelajaran, tetapi juga diperoleh dari proses penggunaan dan pemanfaatan media dalam proses
pembelajaran. Berikut penjelasan ketercapaian masing-masing kecerdasan dalam tiap media pembelajaran konvensional berbasis
kecerdasan ganda. 1
Kartu Bergambar Dalam media ini, kecerdasan yang melekat pada media
adalah kecerdasan
ruang-visual, sedangkan
kecerdasan interperonal, kecerdasan kinestetik-badani, dan kecerdasan
matematis-logis tercapai melalui kegiatan dan proses pemanfaatan media dalam pembelajaran.
2 Ular Tangga Fatbat
Kecerdasan ruang-visual, kecerdasan matematis logis, kecerdasan linguistik merupakan kecerdasan yang melekat
secara langsung pada media ini, sedangkan kecerdasan interperonal dan kecerdasan kinestetik-badani akan tercapai
saat penggunaan media dalam proses pembelajaran. 3
Puzzle Jam Kecerdasan yang melekat langsung pada media ini adalah
kecerdasan ruang-visual, sedangkan kecerdasan yang akan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
tercapai melalui aktivitas penggunaan media adalah kecerdasan kinestetik-badani dan kecerdasan matematis-logis.
4 Album Lagu
Kecerdasan ruang visual merupakan kecerdasan yang melekat langsung pada media, sedangkan kecerdasan musikal
akan tercapai melalui aktivitas pembelajaran dan penggunaan media.
5 Papan Waktu
Pada media ini, kecerdasan yang melekat secara langsung adalah kecerdasan matematis-logis, sedangkan kecerdasan
kinestetik-badani tercapai melalui aktivitas pembelajaran dan penggunaan media.
6 Papan Penjodohan
Kecerdasan yang melekat dalam media ini adalah kecerdasan ruang-visual, sedangkan kecerdasan interpersonal
dan kinestetik-badani tercapai mealui aktivitas pembelajaran dan penggunaan media.
7 Kartu Doa
Kecerdasan lingustik merupakan kecerdasan yang melekat langsung dalam media ini, sedangkan kecerdasan eksistensial
akan tercapai melalui aktivitas dan pemanfaatan media. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
8 Domino Bergambar
Dalam media ini kecerdasan linguistik dan kecerdasan ruang-visual merupakan kecerdasan yang melekat dalam
media, sedangkan kecerdasan kinestetik-badani akan tercapai melalui aktivitas dan penggunaan media dalam pembelajaran.
9 Keping Refleksi
Dua macam kecerdasan dalam media ini, yakni kecerdasan intrapersonal dan kecerdasan ruang-visual akan tercapai
melalui aktivitas
penggunaan media
dalam proses
pembelajaran.
Berdasarkan kisi-kisi tersebut, peneliti kemudian menyusun kuesioner instrumen validasi. Kisi-kisi kuesioner instrumen
validasi tersebut diperoleh dari indikator-indikator kriteria pemilihan dan pembuatan media yang baik berdasarkan pendapat
para ahli pada bab II. Kisi-kisi menjadi acuan bagi peneliti dalam menyusun kuesioner instrumen validasi. Kuesioner instrumen
validasi media pembelajaran konvensional berbasis kecerdasan ganda yaitu sebagai berikut:
71
Tabel 3.4 Kuesioner Instrumen Validasi Media Pembelajaran Konvensional Berbasis Kecerdasan Ganda
No ASPEK YANG DINILAI
HASIL PENELAAHAN NILAI DAN SKOR
KOMENTAR 1
2 3
4 5
1. Media pembelajaran
konvensional mencakup materi pelajaran yang ada
dalam subtema. 2.
Media pembelajaram konvensional menunjang
ketercapaian tujuan pembelajaran.
3. Media pembelajaran
konvensional memfasilitasi siswa untuk terlibat aktif.
4. Media pembelajaran
konvensional memudahkan peserta didik memahami
materi pelajaran yang ada dalam subtema.
72
No ASPEK YANG DINILAI
HASIL PENELAAHAN NILAI DAN SKOR
KOMENTAR 1
2 3
4 5
5. Media pembelajaran
konvensional sesuai dengan tingkat daya tangkap peserta
didik. 6.
Gambar yang digunakan pada media pembelajaran
konvensional jelas. 7.
Pemilihan warna yang digunakan pada media
pembelajaran konvensional menarik perhatian siswa.
8. Media pembelajaran
konvensional efektif untuk siswa dalam kelompok
sedang. 9. Media pembelajaran
konvensional mudah digunakan oleh guru dan
73
No ASPEK YANG DINILAI
HASIL PENELAAHAN NILAI DAN SKOR
KOMENTAR 1
2 3
4 5
siswa. 10. Bentuk media pembelajaran
konvensional menarik bagi siswa.
11. Media pembelajaran konvensional tahan lama dan
dapat digunakan berulang- ulang.
12. Bahan pembuatan media pembelajaran konvensional
mudah diperoleh. 13. Bahasa yang digunakan
media pembelajaran konvensional sesuai dengan
tingkat perkembangan siswa. 14. Media pembelajaran
konvensional memuat kecerdasan linguistik bagi
74
No ASPEK YANG DINILAI
HASIL PENELAAHAN NILAI DAN SKOR
KOMENTAR 1
2 3
4 5
siswa. 15. Media pembelajaran
konvensional memuat kecerdasan matematis-logis
bagi siswa. 16. Media pembelajaran
konvensional memuat kecerdasan ruang-visual bagi
siswa. 17. Media pembelajaran
konvensional memuat kecerdasan kinestetik-badani
bagi siswa. 18. Media pembelajaran
konvensional memuat kecerdasan musikal bagi
siswa. 19. Media pembelajaran
75
No ASPEK YANG DINILAI
HASIL PENELAAHAN NILAI DAN SKOR
KOMENTAR 1
2 3
4 5
konvensional memuat kecerdasan interpersonal bagi
siswa. 20. Media pembelajaran
konvensional memuat kecerdasan intrapersonal bagi
siswa. 21. Media pembelajaran
konvensional memuat kecerdasan naturalistik bagi
siswa. 22. Media pembelajaran
konvensional memuat kecerdasan eksistensial bagi
siswa.
Total Skor
76
No ASPEK YANG DINILAI
HASIL PENELAAHAN NILAI DAN SKOR
KOMENTAR 1
2 3
4 5
Rata-Rata
Jumlah total skor Jumlah seluruh item
Tabel 3.5 Kriteria Kelayakan Interval Skor
Kriteria
4,22 – 5
Sangat Baik 3,41
– 4,21 Baik
2,61 – 3,40
Cukup Baik 1,80
– 2,60 Kurang Baik
1 – 1,79
Sangat Kurang Baik
Komentar umum dan saran secara perbaikan
77
Kesimpulan mohon dilingkari salah satu:
1. Media pembelajaran konvensional layak digunakan uji coba tanpa revisi.
2. Media pembelajaran konvensional layak digunakan uji coba dengan
revisi sesuai saran. 3.
Media pembelajaran konvensional tidak layak untuk digunakan uji coba lapangan.
Yogyakarta, ……………… Penilai
……....…………………..
G. Teknik Analisis Data