53
Berdasarkan tabel tersebut, diketahui bahwa peneliti memulai penelitian pada bulan Juli. Penelitian ini diawali dengan melakukan
analisis kebutuhan terhadap guru kelas II SD Negeri Kalasan 1. Selanjutnya pada bulan Agustus
Oktober, peneliti mengumpulkan data. Setelah mengumpulkan data, peneliti mulai mendesain produk
pada bulan Oktober November. Kemudian pada bulan November,
peneliti melakukan validasi produk. Setelah memperoleh hasil validasi, pada bulan Desember
– Februari peneliti melakukan revisi produk dan dilanjutkan dengan produksi produk akhir. Peneliti
mengakhiri penelitian ini di bulan Maret dengan melaksanakan sidang skripsi dan pembuatan artikel.
C. Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pengembangan oleh Borg and Gall yakni metode Research and
Development RD yang merupakan penelitian yang menghasilkan produk
tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut Sugiyono, 2014:407-408. Menurut Sugiyono 2014:409, terdapat 10 langkah yang harus dilaksanakan
dalam penelitian research and development. Langkah-langkah pengembangan menurut Sugiyono tersebut dapat dipaparkan dalam bagan sebagai berikut:
54
Bagan 3.1 Langkah-langkah Penggunaan Metode Research and Development RD
Prosedur pengembangan tersebut dijadikan sebagai landasan penelitian sesuai dengan kebutuhan peneliti. Langkah-langkah pemgembangan
menggunakan metode RD bersumber dari adanya sebuah potensi dan masalah. Potensi dan masalah yang diangkat dalam penelitian harus
ditunjukkan dengan data yang riil sesuai keadaan sebenarnya. Data mengenai potensi dan masalah yang diangkat dapat dikumpulkan secara mandiri oleh
peneliti dan dapat pula berdasarkan laporan penelitian lain yang masih up to date
. Selanjutnya, data tersebut dapat digunakan sebagai dasar untuk mengumpulkan informasi melalui proses wawancara. Informasi dari hasil
wawancara tersebut dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk Potensi dan
Masalah Validasi Desain
Pengumpulan Data
Desain Produk
Revisi Desain
Ujicoba Produk
Revisi Produk
Ujicoba Pemakaian
Revisi Produk
Produksi Masal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
perencanaan produk berupa media pembelajaran konvensional. Perencanaan tersebut dapat digunakan untuk merancang produk untuk mengatasi masalah.
Desain produk harus diwujudkan dalam gambar sehingga dapat digunakan untuk menilai kualitas produk tersebut dan digunakan sebagai
acuan dalam membuatnya. Selain itu, perlunya desain produk ditunjukkan dalam gambar yakni untuk memudahkan pihak lain memahaminya. Desain
produk kemudian divalidasi oleh pakar atau ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru tersebut. Berdasarkan penilaian dari para pakar
atau ahli maka akan dapat diketahui kelebihan dan kekurangan produk tersebut. Selanjutnya, kekurangan tersebut digunakan untuk merevisi desain
produk sehingga menghasilkan produk berupa media pembelajaran konvensional berbasis kecerdasan ganda yang baik dan layak digunakan.
Peneliti membatasi pengembangan media pembelajaran konvensional berbasis kecerdasan ganda untuk kelas II hanya sampai pada tahap kelima. Kelima
langkah pengembangan tersebut yaitu: 1 Potensi dan masalah, 2 Pengumpulan data, 3 Desain produk, 4 Validasi desain, 5 Revisi desain.
Hal tersebut dilakukan dengan alasan keterbatasan waktu, biaya penelitian, dan karena produk yang dikembangkan hanya dibuat sebagai pegangan guru.
Berikut akan dipaparkan bagan yang akan menjabarkan kelima tahapan pengembangan tersebut.
56
TAHAP PERTAMA Potensi dan Masalah
Analisis
Kebutuhan
Wawancara
TAHAP KEDUA Pembuatan
Kisi-kisi Angket
Konsultasi Dosen
Revisi Angket
Angket Analisis
Kebutuhan
TAHAP KETIGA Desain Media Pembelajaran Konvensional berbasis Kecerdasan Ganda
RPP Desain Media
Pembelajaran Konvensional
Pengumpulan Bahan
Pembuatan Media
Pembelajaran Konvensional
57
Bagan 3.2 Desain Penelitian Pengembangan TAHAP KEEMPAT
Validasi Media Pembelajaran
Kisi-kisi Pembuatan
Kuesioner Validasi
Konsultasi Dosen
Revisi Instrumen
Siap Digunakan
Validasi Media
Pakar Media Pembelajaran
Guru Kelas II Analisis
TAHAP KELIMA Revisi Produk
Hasil Validasi Oleh Pakar
Revisi Produk
Prototipe Media Pembelajaran Konvensional PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Pada tahap pertama, yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu mengkaji suatu potensi dan masalah sesuai dengan hasil wawancara.
Dalam hal ini potensi dan masalah sesuai dengan tema pelajaran yang terdapat di kelas II. Tema yang digunakan dalam penelitian adalah “Tugasku Sehari-
hari” dengan subtema “Tugasku Sehari-hari di Rumah”. Tahap kedua merupakan analisis kebutuhan pengembangan media
pembelajaran berbasis kecerdasan ganda. Dalam tahap ini, pertama-tama peneliti melakukan analisis dan membuat daftar pertanyaan terkait kecerdasan
ganda dan perangkat pembelajaran yang dikhususkan pada media pembelajaran. Selanjutnya peneliti membuat kuesioner berdasarkan analisis
tersebut kemudian dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Kuesioner kemudian direvisi sesuai hasil konsultasi terhadap dosen pembimbing.
Analisis kebutuhan dilakukan di satu SD, yakni SDN Kalasan 1. Tujuan analisis kebutuhan ini dilakukan adalah untuk mengetahui kepentingan
pengembangan media pembelajaran konvensional berbasis kecerdasan ganda untuk kelas II.
Tahap ketiga adalah tahap memproduksi media pembelajaran konvensional berbasis kecedasan ganda untuk kelas II. Tahap ini diawali
dengan pembuatan RPP sesuai K I dan KD dalam subtema “Tugasku Sehari-
hari di Rumah”. Setelah itu dilanjutkan dengan mendesain tiap-tiap media yang akan dibuat dan pengumpulan bahan yang akan dikembangkan dalam
penelitian ini. Setelah semua bahan telah tersedia, selanjutnya akan dibuat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
sesuai desain yang telah dirancang. Media pembelajaran konvensional berbasis kecerdasan ganda untuk kelas II yang akan dibuat terdiri atas: kartu
bergambar, ular tangga fatbat, pohon peran, album cerita lagu, serta papan waktu.
Tahap keempat merupakan tahap pembuatan instrumen validasi dan melakukan validasi produk. Instrumen yang dibuat berupa kuesioner dan akan
digunakan untuk validasi produk penelitian oleh pakar media pembelajaran serta guru. Validasi media konvensional berbasis kecerdasan ganda untuk
kelas II. Hasi validari dari para pakar tersebut dijadikan bahan untuk merevisi produk yang akan dikembangkan.
Tahap kelima dan merupakan tahap akhir yakni revisi produk. Revisi produk dilakukan berdasarkan komentar saran dan masukan oleh para pakar
serta dosen pembimbing sehingga menjadi produk berupa media pembelajaran konvensional berbasis kecerdasan ganda untuk kelas II.
D. Teknik Pengujian Instrumen