22
Levie  dan  Lentz  1982  dalam  Kustandi    Sutjipto  2011:21- 22  memaparkan  bahwa  media,  khususnya  media  visual,  memiliki
empat kegunaan sebagai berikut. 1
Fungsi Atensi, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi dalam proses pembelajaran melalui
visualgambar yang ditampilkan. 2
Fungsi  Afektif,  yaitu  meningkatkan  kenikmatan  siswa  ketika belajar  melalui  gambar-gambar  yang  menjadi  variasi  dalam  teks
yang dibaca. 3
Fungsi  Kognitif,  yaitu  memperlancar  pencapaian  tujuan  untuk memahami  dan  mengingat  informasi  atau  pesan  yang  terkandung
dalam gambar yang ditampilkan. 4
Fungsi Kompensatoris, yaitu dengan adanya gambar-gambar dapat membantu  siswa  mengorganisasikan  informasi  dalam  teks  dan
mengingatnya kembali.
d.  Ciri-Ciri Media
Gerlach dan Ely 1971 dalam Kustadi  Sutjipto 2011:13-15 mengungkapkan,  media  memiliki  tiga  ciri  yang  menjadi  alasan
mengapa  media  perlu  digunakan.  Ciri-ciri  tersebut  antara  lain  sebagai berikut.
23
1 Ciri Fiksatif fixative property
Merupakan  kemampuan  media  untuk  merekam,  menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Media
dapat merekam, menyimpan dan menampilkan kembali suatu objek maupun peristiwa kapan saja.
2 Ciri Manipulatif manipulative property
Kemampuan  ini  membuat  media  dapat  melakukan  transformasi suatu kejadian. Kejadian atau peristiwa yang memakan waktu lama,
dapat  disajikanditampilkan  dalam  waktu  yang  singkat.  Contohnya adalah metamorfosis kupu-kupu, dapat disajikan dalam waktu yang
lebih singkat menggunakan gambar atau rekaman video. 3
Ciri Distributif distributive property Media  memungkinkan  sebuah  kejadian  atau  objek  dapat  dipindah
tanpa  terbatas  ruang  dan  waktu  dengan  adanya  ciri  distributif. Selain itu juga dapat digunakan secara berulang-ulang.
e.  Kriteria Pemilihan Media
Harjanto  2006:238-239  mengungkapkan,  dalam  melakukan pemilihan  dan  pemanfaatan  media  dalam  pengajaran,  guru  hendaknya
memperhatikan beberapa kriteria berikut. 1
Tujuan Media  yang  dipilih  hendaknya  menunjang  tujuan  pengajaran  yang
telah  dirumuskan.  Media  dianggap  layak  untuk  digunakan  apabila PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
kehadiran  media  tersebut  mampu  mendukung  ketercapaian  tujuan pengajaran
2 Ketepatan validitas
Maksud  dari  validitas  yakni  media  yang  dipilih  hendaknya  tepat dan  berguna  bagi  pemahaman  siswa  terhadap  bahan  materi  yang
dipelajari. 3
Keadaan Siswa Pemilihan  media  yang  tepat  untuk  digunakan  dalam  proses
pembelajaran perlu mempertimbangkan kemampuan daya pikir dan besar  kecilnya  kelemahan  siswa.    Media  yang  digunakan  haruslah
sesuai dengan tingkat daya tangkap siswa agar makna pembelajaran dapat tersalurkan dengan baik.
4 Ketersediaan
Dalam  pemilihan  media,  guru  perlu  memperhatikan  ada  atau tidaknya media tersebut di perpustakaan di sekolah. Selain itu juga
perlu dipertimbangkan mudah sulitnya media tersebut dibuat atupun diperoleh.
5 Mutu Teknis
Kriteria  ini  berkaitan  dengan  desain  atau  layout  media  yang  akan digunakan.  Media  hendaknya  memiliki  kualitas  yang  baik  dalam
memvisualisasikan  materi  pembelajaran  agar  siswa  memperoleh kejelasan makna.
25
6 Biaya
Perlu  adanya  pertimbangan  terhadap  keseimbangan  antara  bianya yang  dikeluarkan  untuk  membuat  ataupun  memperoleh  media
dengan hasil yang diperoleh dalam pembelajaran.
Menurut  Arsyad  2014:74-75,  kriteria  pemilihan  media bersumber  dari  konsep  bahwa  media  merupakan  bagian  dari  sistem
instruksional secara
keseluruhan. Oleh
karena itu,
Arsyad mengemukakan  beberapa  kriteria  yang  patut  diperhatikan  dalam
memilih media sebagai berikut. 1
Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan tujuan  instruksional  yang  telah  ditetapkan  yang  secara  umum
mengacu  kepada  salah  satu  atau  gabungan  dari  dua  hingga  tiga ranah, yakni kognitif, afektif, dan psikomotor.
2 Tepat  untuk  mendukung isi pelajaran  yang sifatnya fakta, konsep,
prinsip,  atau  generalisasi.  Media  hendaknya  selaras  dan  sesuai dengan  kebutuhan  tugas  pembelajaran  dan  kemampuan  mental
siswa.  Hal  ini  diperlukan  agar  media  dapat  membantu  proses pembelajaran secara efektif.
3 Praktis, luwes, dan bertahan. Kriteria ini menuntun para guru untuk
memilih  media  yang  ada,  mudah  diperoleh,  atau  mudah  dibuat sendiri oleh guru. Media yang dipilih sebaiknya dapat digunakan di
26
mana  pun  dan  kapan  pun  dengan  peralatan  yang  tersedia  di sekitarnya, serta mudah dipindahkan dan dibawa ke mana-mana.
4 Guru  terampil  menggunakannya.  Apapun  media  itu,  guru  harus
mampu  menggunakannya  dalam  proses  pembelajaran    Nilai  dan manfaat  media  amat  ditentukan  oleh  guru  yang  menggunakannya.
Ini merupakan salah satu kriteria utama dalam pemilihan media. 5
Pengelompokan  sasaran.  Ada  media  yang  tepat  untuk  jenis kelompok besar, kelompok sedang, kelompok kecil dan perorangan.
6 Mutu  teknis.  Pengembangan  visual  baik  gambar  maupun  fotograf
harus  memenuhi  persyaratan  teknis  tertentu.  Misalnya,  visual  atau gambar harus jelas, dan lain-lain.
Kustandi    Sutjipto  2013:81-83  mengemukakan  beberapa kriteria  yang  perlu  diperhatikan  dalam  pemilihan  media  sebagai
berikut. 1
Sesuaikan jenis media dengan materi kurikulum Saat  memilih  jenis media  yang  akan dikembangkan atau diadakan,
yang  perlu  diperhatikan  adalah  jenis  materi  pelajaran  yang  mana yang terdapat di dalam kurikulum yang dinilai perlu ditunjang oleh
media pembeajaran. Selanjutnya dilakukan penelaahan terkait jenis media  apa  yang  dinilai  tepat  untuk  menyajikan  materi  pelajaran
yang dikehendaki tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
2 Keterjangkauan dalam pembiayaan
Dalam  pengembangan  atau  pengadaan  media  pembelajaran hendaknya  juga  mempertimbangkan  ketersediaan  anggaran  yang
ada. 3
Ketersediaan  perangkat  keras  untuk  pemanfaatan  media pembelajaran
Merancang  dan  mengembangakn  media  pembelajaran  perlu memperhatikan  dukungan  ketersediaan  peralatan  pemanfaatannya
di kelas. 4
Ketersediaan media pembelajaran di pasaran Hal ini berkaitan dengan media yang dibeli dalam bentuk jadi atau
yang  telah  diproduksi.  Dalam  mengadakan  media  pembelajaran, perlu diperhatikan ketersedian media tersebut di pasaran.
5 Kemudahan memanfaatkan media pembelajaran
Media pembelajaran  yang diadakan atau dikembangkan hendaknya mudah digunakan oleh guru maupun murid.
2.  Kecerdasan Ganda a.  Pengertian Kecerdasan
Kecerdasan merupakan kata lain dari inteligensi yang seringkali diartikan  sebagai  kemampuan  atau  bahkan  keahlian.  Ula  2013:82
memaparkan  pengertian  inteligensi  dari  tiga  ahli  berbeda.  Kamus PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Bahasa  Indonesia  yang disusun  Idrus H. A. mendefinisikan inteligensi sebagai  tingkat  kepandaian  atau  kecerdasan.  Selain  itu,  dalam  Kamus
Ilmiah  Populer  karya  Pius  A.  Partanto,  inteligensi  merupakan kecerdasan,  ketajaman  pikiran.  Howard  Gardner,  seorang  pakar
psikologi perkembangan dan profesor pendidikan dari Graduate School of  Education
,  Hardvard  University,  Amerika  Serikat  memiliki pengertian  tersendiri  mengenai  kecerdasan.  Menurut  Gardner,
inteligensi  merupakan  kemampuan  untuk  memecahkan  persoalan  dan menghasilkan  produk  dalam  situasi  nyata  dengan  suatu  setting  yang
bermacam-macam. Berdasarkan  pengertian  dari  Gardner  tersebut,  dapat  dikatakan
bahwa  inteligensi  bukan  hanya  semata-mata  kemampuan  untuk menjawab  soal-soal  maupun  tes  tertulis.  Gardner  berpendapat,
inteligensi  tidak  hanya  diukur  melalui  teori,  tetapi  lebih  dilihat bagaimana  kemampuan  seseorang  untuk  memecahkan  persoalan  nyata
dalam  bebagai  situasi  dan  kondisi  kehidupannya  Ula,  2013:82. Menurut  Gardner,  sebuah  kemampuan  dapat  dikatakan  sebagai
inteligensi  jika  memiliki  unsur  pengetahuan,  keahlian,  kemahiran  dan keterampilan untuk menyelesaikan permasalahan dalam kehidupannya,
serta  dapat  menciptakan  produk  maupun  persoalan  baru  untuk mengembangkan  pengetahuan  baru.  Jika  makna  inteligensi  lama  yang
diukur  melalui  tes  IQ  dianggap  cenderung  tetap  sejak  lahir,  maka PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
inteligensi  menurut  Howard  Gardner  dapat  dikembangkan  melalui pendidikan dan inteligensi menurutnya ada banyak jumlahnya.
b. Faktor Pendukung Kecerdasan
Menurut  Ula  2013:82-86  inteligensi  atau  kecerdasan  dapat dipengaruhi  oleh  berbagai  faktor  dalam  menjalankan  fungsinya.
Kehadiran  dan  pengaruh  dari  faktor-faktor  ini  dapat  membuat inteligensi  semakin  nampak  dan  meningkat.  Berikut  uraian  faktor-
faktor tersebut. 1
Gen atau Keturunan Inteligensi  seseorang  dapat  dipengaruhi  oleh  faktor  keturunan  atau
gen  dari  kedua  orangtuanya.  Hal  ini  tidak  menutup  kemungkinan bagi  seseorang  untuk  berinteligensi  tinggi  layaknya  salah  satu
ataupun  kedua  orangtuanya.  Namun,  sekalipun  kedua  orangtuanya tidak  beriteligensi  tinggi,  bisa  saja  anak  memiliki  gen  resesif
tersembunyi  yang  muncul  secara  tiba-tiba  dan  menjadikannya memiliki inteligensi yang lebih tinggi dibandingkan orangtuanya.
2 Pengalaman
Dapat  dikatakan  tingkat  inteligensi  akan  berbanding  lurus  dengan pengalaman  yang  dimiliki  seseorang.  Inteligensi  akan  cenderung
statis  dan  kurang  meningkat  jika  pengalaman  yang  dimiliki seseorang  kurang,  karena  inteligensi  hanya  mengalami  sedikit
rangsangan  untuk  berkembang.  Sebaliknya,  dengan  beragamnya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
pengalaman yang dimiliki maka inteligensi akan banyak dirangsang dan meningkat.
3 Latihan
Sama  halnya  seperti  pengalaman,  semakin  sering  melatih  diri  dan kemampuan maka tingkat inteligensi pun semakin tinggi. Jika tidak
membiasakan  diri  untuk  berlatih,  tidak  menutup  kemungkinan kemampuan  dan  inteligensi  yang  dimiliki  akan  tetap,  berkurang
atau bahkan perlahan memudar. 4
Lingkungan Sebagai  salah  satu  faktor  intern,  lingkungan  cukup  bepengaruh
dalam  pengembangan  inteligensi.  Jika  lingkungan  yang  ditinggali mendukung  dan  menyediakan  rangsangan  untuk  mengembangkan
inteligensi  maka  inteligensi  pun  akan  semakin  meningkat.  Tetapi bila  lingkungan  tidak  dapat  memberikan  dukungan  dalam
mengembangkan  inteligensi,  tentu  inteligensi  tidak  dapat berkembang. Oleh karena itu, penting bagi  kita untuk  memberikan
serta  melakukan  kebiasaan-kebiasaan  yang  dapat  menggugah inteligensi pada diri kita, anak-anak, dan peserta didik.
5 Reward and Punishment
Kehadiran  reward  and  punishment  dapat  menggugah  seseorang untuk  mengembangkan  inteligensi  yang  dimiliki  sebelumnya.
Seseorang  yang  memperoleh  reward  atas  inteligensi  yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
dimilikinya  cenderung  muncul  keinginan  untuk  meningkatkan inteligensinya.  Penyebabnya  karena  keinginan  untuk  menunjukkan
prestasi  yang  lebih  baik  dan  memperoleh  reward  lagi.  Demikian pula  dengan  adanya  punishment  sebagai  konsekuensi  atas
inteligensi  yang  ada,  kecenderungan  untuk  memperbaiki  dan meningkatkan  inteligensi  akan  tumbuh.  Hal  tersebut  dikarenakan
tidak ingin memperoleh punishment yang kedua kalinya. 6
Pola Makan dan Asupan Gizi Makanan  dan  asupan  gizi  ikut  memengaruhi  inteligensi,
dikarenakan  makanan  yang  masuk  ke  dalam  tubuh  berpengaruh terhadap kondisi organ tubuh, tidak terkecuali organ yang berkaitan
erat dengan pembentukan serta pengembangan inteligensi.  Apabila makanan  yang  dikonsumsi  memiliki  nilai  gizi  yang  cukup  dan
seimbang,  maka  akan  mendukung  perkembangan  intekigensi. Sebaliknya,  jika  asupan  makanan  tidak  mendukung  maka
inteligensi pun sulit berkembang.
c.  Pengertian Kecerdasan Ganda