82
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.  Analisis Kebutuhan
Analisis  kebutuhan  merupakan  langkah  awal  yang  dilakukan  peneliti  dalam penelitian  pengembangan  media  pembelajaran  konvensional  berbasis  kecerdasan
ganda. Analisis kebutuhan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui potensi atau masalah  yang  ada  dan  terjadi  di  lapangan.  Selain  itu,  analisis  kebutuhan  juga
berfungsi  sebagai  pedoman  bagi  peneliti  dalam  mengembangkan  media pembelajaran konvensional berbasis kecerdasan ganda. Peneliti melakukan analisis
kebutuhan berdasarkan langkah-langkah pengembangan yang telah diuraikan pada bab III.
Analisis  kebutuhan  diawali  dengan  melakukan  wawancara  terhadap  Ibu  P yang  merupakan  guru  kelas  II  A  SD  Negeri  Kalasan  1  pada  hari  Selasa,  28  Juli
2015 pukul 10:00 di ruang kelas II A SD Negeri kalasan 1. Tujuan dilakukannya wawancara  yaitu  untuk  mengidentifikasi  potensi  atau  masalah  yang  ada  di
lapangan,  terkait  pemahaman  guru  terhadap  penggunaan  atau  penerapan  media konvensional  berbasis  kecerdasan  ganda.  Peneliti  menjadikan  hasil  wawancara
tersebut  sebagai  pedoman  dalam  mengembangkan  produk  media  pembelajaran konvensional berbasis kecerdasan ganda.
83
1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan
Wawancara  dilakukan  dengan  berpedoman  pada  daftar  pertanyaan berjumlah  14  butir  pertanyaan  yang  telah  dibuat  peneliti.  Berikut  ini
merupakan data hasil wawancara dengan guru kelas II A SD Negeri Kalasan 1.
Pertanyaan pertama yaitu tentang sudah pernah atau belumnya Bapak Ibu  menggunakan  media  pembelajaran  dalam  mengajar.  Guru  mengatakan
bahwa  beliau  sudah  pernah  menggunakan  media  pembelajaran  dalam  proses belajar mengajar di kelas.
Pertanyaan  kedua  yaitu  tentang  bentuk  pemahaman  terhadap  media pembelajaran  yang  Bapak  Ibu  gunakan  dalam  mengajar.  Guru  mengatakan
bahwa  media  yang  digunakan  beliau  didasarkan  pada  pemahaman  bahwa media  dapat  membantu  guru  atau  mempermudah  guru  dalam  dalam  proses
menyampaikan materi kepada siswa selama pembelajaran berlangsung. Pertanyaan  ketiga  yaitu  tentang  alasan  media  pembelajaran  dianggap
penting  bagi  Bapak  Ibu  dalam  mengajar.  Guru  mengatakan  bahwa  media pembelajaran  dianggap  penting  dalam  mengajar  karena  media  pembelajaran
dapat  membantu  mempermudah  pemahaman  siswa  terhadap  materi  yang diajarkan oleh guru.
Pertanyaan  keempat  yaitu  tentang  seberapa  sering  Bapak  Ibu menggunakan  media  dalam  proses  pembelajaran  dan  alasannya.  Guru
mengatakan  bahwa  beliau  masih  belum  begitu  sering  menggunakan  media PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
dalam  proses  pembelajaran.  Beliau  hanya  kadang-kadang  menggunakan media  pembelajaran,  tergantung  materi  yang  akan  disampaikan,  misalnya
terlalu  sulit  dipahami  maka  diperlukan  media  untuk  memfasilitasinya. Penggunaan  media  pembelajaran  disesuaikan  dengan  materi  atau  jika
dibutuhkan,  sehingga  media  tidak  selalu  digunakan  dalam  setiap pembelajaran.
Pertanyaan  kelima  yaitu  tentang  jenis-jenis  media  pembelajaran  yang biasa  dipakai  Bapak  Ibu  dalam  mengajar  dan  alasan  lebih  memilih
menggunakan  media  pembelajaran  tersebut.  Guru  mengatakan  bahwa  jenis media  pembelajaran  yang  yang  biasanya  dipakai  beliau  dalam  mengajar
adalah media sederhana, atau yang lebih dikenal dengan media pembelajaran konvensional. Alasan beliau memilih media pembelajaran konvensional yakni
karena  kebanyakan  media  tersebut  sudah  ada  atau  sudah  disediakan  di sekolah.
Pertanyaan keenam yaitu tentang media pembelajaran yang digunakan dibuat  sendiri  oleh  Bapak  Ibu  atau  cuplikan  dari  orang  lain  buku.  Guru
mengatakan  bahwa  terkadang  media  pembelajaran  yang  digunakan  beliau diambil  dari  buku-buku  dan  terkadang  media  pembelajaran  yang  digunakan
dibuat  sendiri  oleh  beliau.  Media  pembelajaran  dibuat  sendiri  oleh  beliau apabila media dari buku tidak sesuai dengan materi yang diajarkan.
Pertanyaan  ketujuh  yaitu  tentang  alasan  Bapak  Ibu  membuat  media pembelajaran  sendiri  padahal  banyak  media  pembelajaran  yang  sudah
85
disediakan di dalam buku. Guru mengatakan bahwa beliau terkadang memilih membuat  media  pembelajaran  sendiri  karena  siswa  kesulitan  memahami
media  pembelajaran  yang  disediakan  atau  yang  terdapat  dalam  buku.  Hal tersebut  dikarenakan  bahasa  yang  terlalu  tinggi  atau  tidak  sesuai  dengan
tingkat  perkembangan  peserta  didik  sehingga  sulit  dipahami  oleh  siswa. Selain  itu,  beliau  mengungkapkan  bahwa  beliau  sudah  cukup  memahami
kriteria  media  pembelajaran  dengan  baik  sehingga  terkadang  memilih membuat media pembelajaran sendiri dalam mengajar.
Pertanyaan  kedelapan  yaitu  tentang  dasar  pembuatan  media pembelajaran dan dari mana sumber yang digunakan dalam pembuatan media
pembelajaran.  Guru  mengatakan  bahwa  media  pembelajaran  yang  dibuat didasarkan  pada  materi  yang  akan  disampaikan  dan  sumber  yang  digunakan
dalam pembuatan media pembelajaran dari buku penunjang atau buku panutan dari  Kurikulum  2013.  Selain  itu  buku  lain  yang  juga  dipakai  beliau  yakni
buku Cara Belajar Efektif CBE. Pertanyaan  kesembilan  yaitu  tentang  tingkat  pengenalan  Bapak  Ibu
terhadap  konsep  kecerdasan  ganda.  Guru  mengatakan  bahwa  beliau  sudah mengenal  konsep  kecerdasan  ganda,  tetapi  belum  begitu  memahami  atau
mengenal secara lebih dalam mengenai konsep tersebut. Pertanyaan kesepuluh yaitu tentang jenis-jenis kecerdasan dari konsep
kecerdasan  ganda  yang  diketahui  oleh  Bapak  Ibu.  Guru  memaparkan beberapa jenis kecerdasan dari konsep kecerdasan ganda yang beliau ketahui,
86
antara lain kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional, kecerdasan intelektual, dan kecerdasan sosial.
Pertanyaan  kesebelas  yaitu  tentang  pandangan  Bapak  Ibu  mengenai trend pembelajaran masa kini dalam mengembangkan kecerdasan ganda. Guru
mengatakan  bahwa  saat  ini  memang  sedang  gencar-gencarnya  untuk mengembangkan
kecerdasan ganda,
yang diharapkan
dari hasil
pengembangan  kecerdasan  ganda  tersebut  dapat  mengubah  perilaku masyarakat.
Pertanyaan  kedua  belas  yaitu  tentang  kecerdasan-kecerdasan  yang paling dominan digunakan oleh Bapak Ibu dalam peroses pembelajaran. Guru
mengatakan  bahwa  kecerdasan  yang  paling  dominan  diajarkan  beliau  yaitu kecerdasan  spiritual,  kecerdasan  emosional,  dan  kecerdasan  intelektual.
Kecerdasan  intelektual  biasanya  diajarkan  dalam  mata  pelajaran  matematika dan  bahasa  Indonesia.  Menurut  beliau  kecerdasan  ganda  diajarkan  secara
terpisah. Pertanyaan ketiga belas yaitu tentang kecerdasan yang porsinya paling
sedikit digunakan oleh Bapak Ibu. Guru mengatakan bahwa kecerdasan yang paling  sedikit  porsinya  yang  digunakan  beliau  dalam  proses  pembelajaran
adalah  kecerdasan  sosial.  Hal  tersebut  dikarenakan  beliau  belum  begitu memahami konsep kecerdasan ganda secara utuh dan mendalam.
Pertanyaan  keempat  belas  yaitu  tentang  kesulitan  yang  Bapak  Ibu hadapi  dalam  mengembangkan  media  pembelajaran  dengan  kecerdasan
87
ganda.  Guru  mengatakan  bahwa  kesulitan  yang  beliau  hadapi  dalam mengembangkan  media  pembelajaran  dengan  kecerdasan  ganda  yakni
terbatasnya  waktu  dalam  pembelajaran,  kurangnya  pemahaman  mengenai konsep kecerdasan ganda, serta sarana dan prasarana yang belum memadai.
2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan
Berdasarkan  hasil  wawancara  yang  telah  diuraikan  di  atas,  peneliti berkesimpulan bahwa guru sudah cukup memahami fungsi dan peranan media
dalam  proses  pembelajaran.  Selain  itu,  guru  juga  memahami  pentingnya kehadiran  serta  penggunaan  media  pembelajaran  dalam  proses  belajar-
mengajar  di  kelas.  Meskipun  tidak  sering,  tetapi  guru  sudah  mampu merancang,  membuat  dan  menerapkan  penggunaan  media  pembelajaran
dalam  mengajar.  Selain  membuat  sendiri  media  pembelajaran  yang  akan digunakan,  guru  juga  menggunakan  media  pembelajaran  yang  sudah
disediakan,  baik  oleh  sekolah  maupun  cuplikan  dari  buku-buku  pegangan guru.  Guru  lebih  sering  menggunakan  media  pembelajaran  konvensional
dibandingkan dengan jenis media pembelajaran lainnya. Media pembelajaran konvensional  dipilih  karena  dianggap  lebih  mudah  dan  sederhana,  serta
tersedia di sekolah. Guru  sudah  sedikit  mengenal  konsep  kecerdasan  ganda,  meskipun
secara  umum  pengetahuan  guru  mengenai  kecerdasan  ganda  masih  sangat minim.  Terlihat  dari  jawaban  guru  tentang  jenis-jenis  kecerdasan  dalam
konsep kecerdasan ganda, dapat disimpulkan bahwa tingkat pengenalan guru PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
terhadap  masing-masing  kecerdasan  masih  sangat  awam.  Meskipun  telah mengetaui  bahwa  konsep  kecerdasan  ganda  sedang  gencar-gencarnya
dikembangkan,  serta  menyadari  pentingnya  menerapkan  konsep  kecerdasan gandaguru  masih  kesulitan  menerapkan  konsep  kecerdasan  ganda  tersebut
dalam proses pembelajaran di kelas. Guru sudah cukup memahami kriteria media pembelajaran yang baik,
sehingga  memungkinkan  guru  untuk  membuat  sendiri  media  pembelajaran konvensional,  akan  tetapi  pengetahuan  guru  mengenai  konsep  kecerdasan
ganda  masih  sangat  minim.  Hal  inilah  yang  membuat  guru  belum  mampu merancang,  membuat  dan  menerapkan  media  pembelajaran  konvensional
berbasis  kecerdasan  ganda.  Selain  itu,  faktor  lain  seperti  terbatasnya  waktu dalam  kegiatan  pembelajaran,  serta  sarana  dan  prasarana  di  sekolah  yang
belum memadai turut pula menjadi kendala bagi guru untuk mengembangkan media pembelajaran konvensional berbasis kecerdasan ganda.
B.  Deskripsi Produk Awal