Prestasi Belajar KAJIAN TEORITIK

organisme, manusia atau hewan, disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut. d. Reber 1989 dalam kamusnya, Dictionary of psychology membatasi belajar menjadi dua macam definisi. Pertama, belajar adalah proses memperoleh pengetahuan. Kedua, belajar adalah suatu perubahan kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuat. Dari definisi-definisi di atas, dapat dikemukakan adanya beberapa elemen yang penting yang mencirikan pengertian tentang belajar,yaitu bahwa: a. Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, di mana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk. b. Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman; dalam arti perubahan-perubahan yang di sebabkan oleh pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar;seperti perubahan-perubahan yang terjadi pada diri seorang bayi. Belajar pada manusia merupakan suatu aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan- perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas. 3. Prestasi belajar Atas dasar pengertian prestasi dan belajar di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah tingkah laku seseorang dari hasil aktualisasi diri yang dilakukan secara sadar dan nyata untuk menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. Prestasi belajar siswa dapat dinyatakan dalam bentuk angka, huruf, maupun simbol dan pada periode-periode tertentu, misalnya caturwulan atau semesteran. Prestasi belajar mahasiswa dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor yang berasal dari dalam diri internal dan faktor yang berasal dari luar diri eksternal, adapun faktor-faktor tersebut adalah : a. Faktor internal yang meliputi : 1 Faktor jasmaniah fisiologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, misalnya mahasiswa mempunyai kelemahan dalam menghitung atau mengingat materi pelajaran. 2 Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Yang termasuk dalam faktor psikologis adalah faktor intelektif yaitu kecerdasan dan bakat serta faktor kecakapan nyata dan non intelektif yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu meliputi sikap, kebiasaan, minat, motivasi, emosi dan penyesuaian diri. 3 Faktor kematangan fisik dan psikis b. Faktor eksternal yang meliputi : 1 Faktor sosial yang terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan lingkungan kelompok. 2 Faktor budaya yang terdiri atas adat istiadat, ilmu pengetahuan dan teknologi. 3 Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas-fasilitas belajar 4 Faktor lingkungan keagamaan atau spiritual. D . Metode Mengajar Metode berasal dari bahasa Yunani, metha melalui atau melewati dan hodos jalan atau cara. Jadi, metode berarti jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu. Mengajar adalah menyajikan atau menyampaikan bahan pelajaran oleh seorang kepada orang lain agar orang lain itu menerima, menguasai dan mengembangkan bahan itu. Jadi, metode mengajar adalah suatu cara yang berfungsi sebagai alat yang digunakan dalam menyajikan bahan pelajaran untuk mencapai tujuan pengajaran Ulihbukit, dkk. 1979 : 5. Makin baik metode itu, makin efektif pula pencapaian tujuan. Sebuah metode dapat disebut baik diperlukan patokan yang bersumber dari beberapa faktor. Faktor utama yang menentukan adalah tujuan yang akan dicapai. Khusus mengenai metode mengajar di dalam kelas selain dari faktor tujuan, faktor murid, faktor situasi dan faktor dosen ikut menentukan efektif tidaknya sebuah metode. Dengan memiliki pengertian secara umum mengenai sifat berbagai metode, seorang dosen akan lebih mudah menetapkan metode manakah yang paling serasi untuk situasi dan kondisi pengajaran yang khusus. Ada berbagai metode mengajar karena dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya : 1 Tujuan yang berbagai-bagai jenis dan fungsinya. 2 Anak didik yang berbagai-bagai tingkat kematangannya. 3 Situasi yang berbagai-bagai keadaannya. 4 Fasilitas yang berbagai kualitas dan kuantitasnya. 5 Pribadi dosen serta kemampuan profesionalnya yang berbeda-beda. Karena itu, sulit untuk memberikan satu klasifikasi yang jelas mengenai setiap metode yang pernah dikenal di dalam pengajaran. Setiap usaha klasifikasi adalah arbitrer sifatnya. Lebih sulit lagi untuk menggolong-golongkan metode-metode itu di dalam nilai dan efektifitasnya, sebab metode yang ”kurang baik” di tangan seorang dosen dapat menjadi metode yang ”baik sekali” di tangan dosen yang lain, dan metode yang baik akan gagal di tangan dosen yang lain yang tidak menguasai teknik pelaksanaannya.Surakhmad, 1979 : 76. Namun demikian, ada sifat-sifat umum yang terdapat pada metode yang satu yang tidak terdapat pada metode yang lain. Dengan mencari ciri-ciri umum itu, menjadi mungkinlah untuk mengadakan klasifikasi yang lebih jelas mengenai jenis- jenis metode yang lazim dan praktis untuk dilaksanakan. Atas dasar itu, metode dapat digolongkan secara umum ditinjau dari faktor dosen : 1 Metode mengajar secara individual. 2 Metode mengajar secara berkelompok. Atau dapat pula dibuat pembagian yang lain ditinjau dari faktor mahasiswa : 1 Metode mengajar terhadap individu. 2 Metode mengajar terhadap kelompok. Di dalam kenyataannya, banyak faktor yang menyebabkan tidak selalu dapat dipergunakan metode yang dianggap paling sesuai dengan tujuan, situasi, dan lain- lain. Dosen seringkali terpaksa mempergunakan metode ”pilihan kedua” dan metode ”pilihan ketiga”. Yang penting diperhatikan oleh dosen dalam keadaan demikian ialah batas-batas kebaikan dan kelemahan metode yang dipergunakannya, untuk dapat merumuskan kesimpulan mengenai hasil evaluasi usahannya itu.

E. Macam-macam Metode Mengajar

1. Metode Ceramah

Lecturing Method Metode ceramah yang dalam bahasa Inggris disebut dengan istilah lecturing method atau telling-method ialah suatu cara lisan penyajian bahan pelajaran yang dilakukan oleh seseorang guru kepada orang lain pelajar atau mahasiswa untuk mencapai tujuan pengajaran. Istilah lecturing berasal dari bahasa Yunani legere yang berarti to teach mengajar. Dari kata legere ditimbulkan kata lecture yang artinya memberi kuliah dengan kata-kata atau memberi kuliah dengan penuturan. Dari kata lecture ditimbulkan atau dimunculkan lagi kata lecturing yaitu cara penyajian bahan dengan lisan. Istilah telling berasal dari kata to tell yang artinya menyatakan sesuatu kepada orang lain, selanjutnya berarti menyajikan keterangan-keterangan kepada orang lain agar ia mengerti apa yang disajikan itu. Yang dimaksud dengan ceramah ialah penerangan secara lisan oleh guru terhadap kelas. Dalam pelaksanaan ceramah untuk menjelaskan uraiannya, guru dapat menggunakan alat-alat pembantu seperti gambar-gambar. Tetapi metode utama berhubungan guru dengan siswa adalah berbicara. Kebaikan-kebaikan atau keuntungan-keuntungan dengan menggunakan Metode Ceramah antara lain adalah : a. Ketertiban kelas mudah dijaga atau dengan perkataan lain guru mudah menguasai kelas. b. Organisasi kelas sederhana, ini berarti bahwa guru berdiri di depan atau di tengah sambil menyajikan bahan sedangkan pelajar atau mahasiswa duduk atau berdiri mendengarkan sambil mencatat isi pelajaran yang menurutnya penting. c. Menghemat waktu maupun modal lainnya karena dalam waktu terbatas guru dapat memberikan bahan yang banyak terhadap pelajar mahasiswa yang berjumlah banyak. d. Melatih pelajarmahasiswa untuk menggunakan pendengarannya dengan baik serta menangkap dan menyimpulkan isi ceramah dengan cepat dan tepat dalam waktu singkat. Kelemahan-kelemahan atau segi negatif apabila digunakan Metode Ceramah, antara lain adalah sebagai berikut :