mencari penyebab yang menimbulkan persoalan, mengklasifikasikan sebab-sebab tersebut, menerapkan teori yang cocok untuk memecahkan persoalan tersebut.
John Dewey juga mengemukakan bahwa dalam mempelajari sesuatu, atau mendapatkan sesuatu, orang harus mengadakan suatu tindakan atau harus
mengerjakan sesuatu. Bertitik tolak dari pendapatnya itu John Dewey mengemukakan suatu sumbangan yang terkenal yaitu mempelajari sesuatu dengan
mengerjakannya learning by doing. Ini berarti bahwa tanpa aktif mustahil terjadi belajar, teori-teori yang dipelajari harus pula dicekdites kebenarannya
dengan mencoba mempraktikkan atau menerapkan teori-teori tersebut, apabila ternyata teori itu tidak dapat diterapkan harus diperbaiki sampai ia dapat diterapkan.
Dari uraian di atas nampak bahwa prinsip dasar dari Metode Pemecahan Masalah yang diciptakan dan dipraktekkan oleh John Dewey ialah keyakinannya
tentang perlunya aktivitas dalam mempelajari sesuatu termasuk bahan pelajaran. Untuk mengaktifkan atau menggiatkan orang misalnya pelajar, akan mungkin terjadi
apabila guru menjelaskan manfaat nilai pentingnya bahan pelajaran baik untuk masa kini maupun untuk hari kemudian.
8. Metode Kerja Kelompok
Metode Kerja Kelompok adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan menyuruh pelajar setelah dikelompok-kelompokkan mengerjakan tugas
tertentu untuk mencapai tujuan pengajaran. Adapun tujuan pengajaran yang mungkin terwujud dengan metode ini bermacam-macam misalnya terkuasainya bahan
pelajaran, terbinanya kerja sama, terpupuk serta terpeliharanya persatuan, pelajar akan terlatih bagaimana cara memimpin, pelajar saling tolong-menolong, dan pelajar
mendapat kesempatan dalam membuat rencana. Lain daripada itu Metode Kerja Kelompok ini amat praktis atau mudah dan sering dipraktekkan dalam masyarakat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil kerja kelompok ada bermacam- macam, yaitu :
a. Kecerdasan pelajar.
Kelompok yang terdiri dari pelajar-pelajar yang cerdas-cerdas akan lebih berhasil daripada kelompok pelajar yang sedangkurang karena mereka dapat membuat
rencana yang tepat, mengumpulkan fakta-fakta dengan cepat serta menarik kesimpulan-kesimpulan.
b. Hubungan antar anggota kelompok.
Apabila hubungan antar anggota, anggota dengan pimpinan kelompok tidak baik misalnya saling curiga mencurigai, tidak saling percaya, maka perasaan kelompok
dan tanggung-jawab tidak akan terbentuk dan juga tidak terwujud. Akibat dari itu semua anggota-anggota akan bekerja sendiri-sendiri, dan hasil-hasil perorangan
itu tidak dapat atau sukar sekali mempersatukannya karena garis besar atau pokok-pokok yang diikuti juga tidak sama.
c. Asing atau tidaknya masalah atau bahan atau tugas yang dipelajari atau
dikerjakan. Apabila masalah ataupun tugas atau bahan yang harus dipecahkan ataupun
dikerjakan atau dipelajari itu tidak biasa dihadapi maka ada kemungkinan pola-pola dan cara-cara bekerja serta pengalaman atau pengetahuan yang telah dikuasai tidak
dapat dipakai yang mana ini mungkin mengakibatkan tidak terwujudnya tujuan. d.
Motif atau dorongan yang ada pada pelajar. Sesuatu yang dipandang tidak berguna, sesuatu yang tidak sesuai dengan minat
serta kebutuhan pelajar tentu mengurangi aktivitas pelajar. Dengan kurangnya aktivitas ini maka hasil yang diperoleh juga tentu tidakkurang baik.