Faktor-faktor dalam Pemilihan Metode Mengajar

tujuan pendidikan dan pengajaran juga berfungsi sebagai kriteria bagi pemilihan dan penentuan alat-alat termasuk metode yang akan digunakan dalam mengajar. Dalam dunia pendidikan dan pengajaran kita mengenal adanya tujuan umum, tujuan sementara, tujuan tak lengkap dan tujuan khusus. Tujuan umum pendidikan yang juga disebut tujuan akhir pendidikan adalah sesuatu yang menjadi sasaran dari keseluruhan kegiatan mendidik dan mengajar. Dengan mengetahui apa yang hendak dicapai itu maka pengajar akan dapat pula mempersiapkan alat-alat yang dapat dipakai serta metode yang tepat yang akan digunakan. 2. Pelajar Para pelajar yang akan menerima dan mempelajari bahan pelajaran yang disajikan guru, harus pula diperhatikan dalam memilih metode mengajar. Ini perlu sebab metode mengajar itu ada yang menuntut pengetahuan dan kecekatan tertentu. Misalnya metode diskusi menuntut pengetahuan yang cukup banyak supaya peserta diskusi dapat mengetahui serta menilai benar atau salahnya sesuatu pendapat yang dikemukakan peserta lain dan penguasaan bahasa serta keterampilan mengemukakan pendapat. Demikian pula metode ceramah menuntut penguasaan bahasa pasif dari pelajar, sebab pelajar harus dapat menangkap apa isi dari yang dikemukakan guru melalui ceramah. Selain tuntutan syarat-syarat dari metode tertentu yang harus dipenuhi oleh pelajar dari metode mengajar tersebut di atas, pengunaan sesuatu metode mengajar haruslah sesuai dengan kemampuan perkembangan serta kepribadian para pelajar. Ada pelajar yang bertipe visuil alat penangkap yang terutama adalah mata, bertipe auditif alat penangkap yang terutama adalah kuping, bertipe motoris alat penangkap terutama adalah jasmani dan yang bertipe campuran. Maka, metode mengajar yang baik untuk pelajar yang bertipe visual adalah metode demonstrasi dan eksperimen, untuk pelajar yang bertipe auditif adalah metode ceramah, untuk pelajar yang bertipe motoris adalah metode pemberian tugas, dan untuk pelajar yang bertipe campuran campuran dari tipe-tipe auditif, motoris dan visuil adalah metode campuran yaitu campuran dari beberapa metode mengajar. 3. Bahan pelajaran Bahan pelajaran yang menuntut kegiatan penyelidikan oleh pelajar hendaknya disajikan melalui metode unit atau metode proyek. Apabila bahan pelajaran mengandung problem-problem akan disajikan melalui metode pemecahan masalah. Bahan pelajaran yang berisi fakta-fakta dapat disajikan misalnya melalui metode ceramah, sedangkan bahan pelajaran yang terdiri dari latihan-latihan misalnya keterampilan-keterampilan disajikan melaui metode drill. Demikian pula apabila bahan pelajaran yang berisi tentang nilai sastra sebaiknya disajikan melaui metode prileksi. 4. Fasilitas Yang termasuk dalam faktor fasilitas ini antara lain alat peraga, ruang, waktu, kesempatan, tempat dan alat-alat praktekum, buku-buku, perpustakaan. Fasilitas ini turut menentukan metode mengajar yang akan dipakai oleh guru. Pada umumnya apabila fasilitas kurang atau tidak ada, maka guru cenderung menggunakan metode ceramah karena metode ini tidak menuntut fasilitas yang banyak. 5. Guru Di atas sudah dikemukakan bahwa metode mengajar menuntut syarat- syarat yang perlu dipahami. Setiap guru yang menggunakan metode tertentu harus mengerti tentang metode itu misalnya jalannya pengajaran serta kebaikan dan kelemahannya, situasi-situasi yang tepat dimana metode itu efektif dan wajar dan terampil menggunakan metode itu. Guru yang bahasanya kurang baik kurang dapat berbahasa lisan dengan baik dan tidak bersemangat dalam berbicara, kurang cocok jika menggunakan metode ceramah. Dari apa yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa pribadi, pengetahuan dan kecekatan guru amat menetukan metode mengajar yang akan digunakannya. 6. Situasi Yang termasuk dalam situasi yang dimaksudkan di sini adalah keadaan para pelajar yang menyangkut kelelahan mereka, semangat mereka, keadaan cuaca, keadaan guru kelelahan guru, keadaan kelas-kelas yang berdekatan dengan kelas yang akan diberi pelajaran dengan metode tertentu. Apabila para pelajar telah lelah yang diajar dengan metode ceramah maka guru sebaiknya mengganti metode mengajarnya, misanya dengan metode sosiodrama. Demikian pula apabila guru melihat bahwa para pelajar sedang bersemangat maka guru menggunakan metode diskusi. Apabila kelas yang di sekitar diberi pelajaran ribut, maka sebaiknya guru menggunakan metode pemberian tugas atau metode tanya jawab sebab metode ini menuntut konsentrasi pelajar. 7. Partisipasi Berpartisipasi adalah turut aktif dalam sesuatu kegiatan. Apabila guru ingin agar para pelajar turut aktif secara merata dalam suatu kegiatan, guru tersebut tentunya akan menggunakan metode kerja kelompok. Demikian pula apabila para pelajar dikehendaki turut berpartisipasi dalam suatu kegiatan ilmiah misalnya mengumpulkan data yang kemudian disajikan dalam pembahasan ilmiah maka tentunya guru akan menggunakan metode unit atau metode seminar. 8. Kebaikan dan kelemahan metode tertentu Tidak ada suatu metode yang baik untuk mencapai setiap tujuan dalam setiap situasi. Setiap metode mempunyai kebaikan dan kelemahan. Dengan sifatnya yang polivalen dan polipragmasi, guru perlu mengetahui kapan suatu metode tetap digunakan dan kapan harus digunakan kombinasi dari metode- metode. Guru hendaknya memilih metode yang paling banyak mendatangkan hasil.

G. Alasan Dipakainya Bermacam-macam Metode Mengajar

Ada beberapa alasan mengapa guru memakai bermacam-macam metode mengajar antara lain sebagai berikut : 1. Menambah pengalaman Metode mengajar tertentu menuntut aktivitas tertentu. Misalnya, ceramah terutama menuntut aktivitas rohani, metode latihan menuntut aktivitas jasmani, metode perkunjungan studi menggunakan aktivitas jasmani dan rohani. Gradasi aktivitas-aktivitas yang dituntut oleh metode tertentu adakalanya berbeda dengan gradasi aktivitas yang dituntut oleh metode lain. Misalnya, metode diskusi menuntut aktivitas rohaniah, yang jauh lebih banyak daripada aktivitas rohaniah yang dituntut oleh metode tanya jawab. Selain dari yang disebutkan diatas, apabila pelajar diberi pelajaran dengan metode ceramah, tanya jawab atau metode latihan, maka pengalaman pelajar akan jauh lebih baik dan lebih berkesan apabila mereka juga diajar dengan metode-metode yang menuntut aktivitas dan tempat diluar sekolah yang lain misalnya metode perkunjungan studi, metode proyek, metode unit, dan sebagainya. 2. Mencegah serta mengurangi kelelahan dan kebosanan Apabila para guru hanya menggunakan metode tertentu saja, kemungkinan timbulnya kelelahan dan kebosanan baik guru maupun relajar lebih besar daripada penggunaan metode yang bermacam-macam. Misalnya apabila guru mengajar hanya dengan memakai metode dikte yang menuntut aktivitas jasmani dan pemusatan pikiran, maka sekalipun baru 15 menit pelajaran berlangsung para pelajar akan terlihat lelah. Akibat dari kelelahan itu maka pemusatan perhatian dan pikiran pelajar akan berkurang. Dalam situasi yang demikian guru hendaknya mengganti metode mengajarnya misanya dengan metode ceramah, metode tanya jawab atau metode lainnya. 3. Membangkitkan minat serta perhatian Dalam praktek pendidikan dan pengajaran guru sering menghadapi para pelajar yang tidak atau kurang berminat terhadap bahan pelajaran. Akibatnya perhatian pelajar juga tidak atau kurang berminat dan tidak memperhatikan bahan pelajar yang sedang disajikan, maka guru hendaknya menerangkan tentang manfaat dari bahan tersebut sehingga akan menimbulkan motivasi belajar. Metode yang efektif untuk menerangkan manfaat dari bahan pelajaran adalah metode ceramah. 4. Membina kerjasama Kerjasama antar pelajar, kerjasama antar pelajar dan guru mutlak diperlukan dalam dunia pendidikan dan pengajaran. Metode yang baik untuk memupuk dan memperkembangkan kerjasama bukanlah metode ceramah, tetapi metode diskusi, metode perileks, metode unit dan metode perkunjungan studi.