Implikasi dari hasil pengujian hipotesisnya ini adalah pentingnya para dosen memberikan motivasi kepada para mahasiswa agar motivasi belajarnya meningkat
karena peningkatan motivasi belajar cenderung akan menghasilkan peningkatan prestasi belajar.
3. Hubungan antara Lingkungan Belajar X
3
dengan Prestasi Belajar Y.
Berdasarkan hasil analisis korelasi product moment antara lingkungan belajar X
3
dengan prestasi belajar Y, diperoleh nilai korelasi sebesar r
x3y
=0,705 dengan p=0,000. Pada pengujian dengan tingkat signifikansi
α=0,05 maka nilai p0,000
α=0,05; yang berarti korelasi atau hubungan tersebut signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, hipotesis ketiga penelitian ini diterima
kebenarannya di mana, hubungan antara lingkungan belajar X
3
dengan prestasi belajar Y signifikan dan bersifat positif. Hal ini berarti semakin baik motivasi
belajar maka prestasi belajar mahasiswa cenderung akan meningkat. Implikasi dari hasil pengujian hipotesisnya ini adalah pentingnya menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif sehingga mahasiswa bisa belajar dengan baik. Hal ini disebabkan lingkungan belajar yang kondusif cenderung akan meningkatkan
prestasi belajar mahasiswa. Selain hubungan secara parsial, melalui uji F dapat diketahui hubungan
simultanserentakbersama-sama dari ketiga variabel bebas yaitu ketepatan penggunaan metode mengajar yang digunakan dosen, motivasi belajar dan lingkungan
belajar terhadap prestasi belajar. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda diperoleh besarnya nilai
statistik F adalah 28,358 dengan p=0,000. Pada pengujian dengan tingkat signifikansi α=0,05 maka nilai p0,000α=0,05; sehingga dapat disimpulkan bahwa statistik F
tersebut signifikan. Oleh karena statistik F signifikan, maka hubungan
simultanserentakbersama-sama dari ketiga variabel bebas yaitu ketepatan penggunaan metode mengajar yang digunakan dosen, motivasi belajar dan lingkungan
belajar terhadap prestasi belajar signifikan. Besarnya hubungan dari ketiga variabel bebas yaitu ketepatan penggunaan
metode mengajar yang digunakan dosen, motivasi belajar dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar dapat diketahui dari besarnya nilai keofisien determinasi
R². Dari hasil analisis regresi linier berganda diperoleh nilai R²=0,639 atau 63,9; hal ini dapat diinterpretasikan bahwa 63,9 varian prestasi belajar mahasiswa dapat
dijelaskan oleh ketepatan penggunaan metode mengajar yang digunakan dosen, motivasi belajar dan lingkungan belajar; sedangkan 36,1 sisanya disebabkan oleh
variabel-variabel lain yang tidak tercakup dalam model regresi; misalnya: motivasi untuk cepat bekerja, motivasi untuk dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang
lebih tinggi, kelengkapan sarana dan prasarana belajar, dan lain-lain. Hubungan bersama dari ketiga variabel bebas yaitu sebesar 63,9 tersebut
merupakan akumulasi dari kontribusi atau sumbangan hubungan masing-masing variabel bebas. Besarnya sumbangan hubungan masing-masing variabel bebas dapat
diketahui dari besarnya nilai sumbangan efektif masing-masing variabel bebas.
Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif:
Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda diperoleh hasil sebagai berikut;