2. Mencegah serta mengurangi kelelahan dan kebosanan
Apabila para guru hanya menggunakan metode tertentu saja, kemungkinan timbulnya kelelahan dan kebosanan baik guru maupun relajar
lebih besar daripada penggunaan metode yang bermacam-macam. Misalnya apabila guru mengajar hanya dengan memakai metode dikte yang menuntut
aktivitas jasmani dan pemusatan pikiran, maka sekalipun baru 15 menit pelajaran berlangsung para pelajar akan terlihat lelah. Akibat dari kelelahan itu
maka pemusatan perhatian dan pikiran pelajar akan berkurang. Dalam situasi yang demikian guru hendaknya mengganti metode mengajarnya misanya
dengan metode ceramah, metode tanya jawab atau metode lainnya. 3.
Membangkitkan minat serta perhatian Dalam praktek pendidikan dan pengajaran guru sering menghadapi para
pelajar yang tidak atau kurang berminat terhadap bahan pelajaran. Akibatnya perhatian pelajar juga tidak atau kurang berminat dan tidak memperhatikan
bahan pelajar yang sedang disajikan, maka guru hendaknya menerangkan tentang manfaat dari bahan tersebut sehingga akan menimbulkan motivasi
belajar. Metode yang efektif untuk menerangkan manfaat dari bahan pelajaran adalah metode ceramah.
4. Membina kerjasama
Kerjasama antar pelajar, kerjasama antar pelajar dan guru mutlak diperlukan dalam dunia pendidikan dan pengajaran. Metode yang baik untuk
memupuk dan memperkembangkan kerjasama bukanlah metode ceramah, tetapi metode diskusi, metode perileks, metode unit dan metode perkunjungan studi.
5. Meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran
Apabila guru hanya menggunakan metode-metode tradisional saja, maka mutu pendidikan dan pengajaran akan tetap tidak mengalami peningkatan.
Tetapi apabila guru memakai kombinasi dari metode tradisionil dan metode modern maka mutu pendidikan dan pengajaran akan meningkat sebab metode-
metode modern menuntut aktivitas jasmani dan rohani ini akan menghasilkan pribadi-pribadi yang harmonis.
H. Pengaruh Lingkungan
Belajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ; Lingkungan adalah kawasan, wilayah dan segala sesuatu yang terdapat di dalamnya, golongan maupun kalangan.
Maka, lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang mempengaruhi mahasiswa dalam belajar.
Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa :
1. Lingkungan keluarga
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pengaruh inti sebelum
sekolah dan kemudian masyarakat. Keluarga dipandang sebagai lingkungan dini yang dibangun oleh orangtua dan orang-orang terdekat. Dalam bentuknya keluarga
selalu memiliki kekhasan. Setiap keluarga selalu berbeda dengan keluarga lainnya dan memiliki sejarah “perjuangan, nilai-nilai, kebiasaan” yang turun temurun
mempengaruhi secara akulturatif tidak tersadari. Pengaruh keluarga amat besar dalam pembentukan pondasi kepribadian anak. Keluarga yang gagal membentuk
kepribadian anak biasanya adalah keluarga yang penuh konflik, tidak bahagia, tidak solid antara nilai dan praktek, serta tidak kuat terhadap nilai-nilai baru yang
rusak.
Faktor-faktor yang bersumber dari lingkungan keluarga : a
Masalah kemampuan ekonomi Masalah biaya menjadi sumber kekuatan dalam belajar, kurangnya
biaya akan sangat menganggu kelancaran studi. Pada umumnya biaya diperoleh dari orang tua. Memang ada sebagian mahasiswa yang mencari sendiri biaya
studinya dan ini menimbulkan masalah tersendiri. Keadaan demikian sangat dirasakan pada mahasiswa yang berasal dari luar daerah. Kiriman yang datang
terlambat akan membuat mahasiswa lesu dan bingung sehingga dapat mengurangi motivasi belajar. Tidak jarang para mahasiswa terbengkalai studinya karena soal
biaya dan terpaksa menghentikan kuliahnya dan mencari pekerjaan. Akan tetapi tidak kurang juga contoh, dimana para mahasiswa yang
kaya, mendapat biaya yang berlebihan dan mempunyai fasilitas yang memuaskan tetapi justru mengalami kegagalan dalam studi. Salah satu sebabnya adalah
timbulnya kecenderungan menyalahgunakan biaya, misalnya bukan untuk belajar melainkan untuk berfoya-foya. Jadi persoalan terletak pada sejauh mana
pengertian orang tua dengan biaya yang ia berikan dan sejauh mana pengertian mahasiswa dalam pemamfaatan biaya yang diperolehnya tersebut.
b Masalah broken home
Mahasiswa yang tinggal bersama orang tuanya akan mengalami hambatan dalam studinya apabila tidak ada kekompakkan dan kesepakatan di
antara kedua orang tuanya. Perselisihan, pertengkaran, perceraian, tidak adanya tanggungjawab bersama antara kedua orang tua, akan menimbulkan keadaan yang
tidak diinginkan mahasiswa. Di kota-kota besar sering terjadi di mana orang tua masing-masing
mempunyai pekerjaan sendiri-sendiri dan jarang berada di rumah. Kita mengenal